Anda di halaman 1dari 10

3.

15 MENGHITUNG SELING PRICE


PENYUSUNAN HARGA PAKET WISATA

Paket wisata merupakan suatu produk dan suatu produk akan lebih lengkap jika diberi
harga (price). Harga adalah suatu alat ukur bagi konsumen untuk melakukan penilaian
terhadap suatu produk. Produk paket wisata bersifat comparative sehingga konsumen
bias menilai dengan bantuan harga.
A. Biaya
Biaya adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam pembuatan suatu produk dan
ada beberapa jenis biaya yang harus diperhatikan
1. Metode cost plus pricing
2. Direct cost, biaya langsung adalah semua jenis biaya yang secara langsung digunakan
dalam produksi paket wisata. Contoh biaya langsung: biaya akomodasi,
transportasi, guide fee, dll
3. Indirect cost, biaya tidak langsung adalah semua jenis biaya yang tidak langsung
digunakan dalam pembuatan paket wisata. Contoh biaya tidak langsung; gaji karyawan,
biaya marketing, biaya pengembangan.
4. Saving cost/standbay cost.saving cost adalah perhitungan biaya yang digunakan untuk
berjaga – jaga apabila terjadi perubahan biaya yang tidak direncanakan.
5. Variable cost, biaya yang berubah karena jumlah atau frekuensi, sifatnya perorangan
contoh: tiket/karcis masuk, meals. Dll
6. Fixed cost: biaya tetap, yiatu biaya yang tidak berubah karena frekuensi atau jumlah
contoh, trnsportasi.
7. Semi – variable cost, sifatnya variable tapi juga tetap dimana biaya seperti ini harus
dihitung secara fixed cost contoh donation, tips dll
Contoh Komponen Biaya

Komponen Fixed cost Variable


cost

Sewa bus √

Kit / Souvenir √

Special Breakfast

Snack / refreshment √

Entrance Fee (all objek) √

Tour guide fee √

Driver’s tip √

Toll √

Lunch/pax √

SPA Service/pax √
Penentuan biaya komponen sangat menentukan dalam penyusunan harga paket
wisata, menetukan paket wisata dapat dilakukan dengan cara:
1. Menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan, dengan menjumlahkan biaya langsung
dengan biaya tidak langsung.

2. Hanya menghitung biaya langsung saja, sedangkan untuk menghitung biaya tidak
langsungnya bias dilakukan dengan cara
a) Biaya tidak langsung dimasukan kedalam besaran “M”. ‘M” yang baik dapat menutupi
biaya tidak langsung dan juga menutupi biaya lansung yang tidak terpakai karena
produknya tidak terjual. Maksudnya adalah biaya tidak langsung harus tergantikan oleh
keuntungan margin.
b) Biaya tidak langsung ditransformasikan kedalam biaya langsung
c) Mengabaikan perhitungan biaya tidak langsung hal ini dilakukan dengan cara
meminimkan biaya tidak langsung. Perhitungan ini lebih mudah namun tidak akurat.
Secara garis besar, sifat biaya component tour atau paket wisata terdiri dari dua biaya
yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya Variabel (variable cost).Permasalahan yang
timbul adalah bagaimana cara menghitung jumlah keseluruhan biaya paket wisata yang
terdiri dari 2 jenis biaya yang mempunyai sifat yang berbeda. Penghitungan biaya
tersebut tidak akan mungkin jika tidak merubah salah satu jenis biaya ke biaya yang
sama, penghitungannya bisadilakukan dengan beberapa alternatif diantaranya yaitu:
1. Mengubah biaya tetap (biaya bagi sejumlah pax tertentu) kedalam biaya perorangan,
baru kemudian ditambahkan biaya variable (yang sudah menyatakan biaya perorangan)
untuk memperoleh biaya perorangnya. Cara ini cocok digunakan untuk penghitungan
yang menggunkan saving cost.
2. Mengubah biaya variable (biaya per orang) kedalam biaya bagi sejumlah pax tertentu,
baru kemudian dilakukan penjumlahan dengan biaya tetap. Baru setelah itu dilakukan
pembagian dengan jumlah pax yang ada, untuk mendapatkan harga satuan. Cara ini
cocok dilakukan untuk peyusunan tailor made tour.
Prosedur dalam menentukan perhitungan penyusunan biaya paket wisata yang dapat
mencapai pendekatan untuk menentukan harga ialah:
1. Menginventarisasi seluruh biaya komponen penyusunan paket wisata yang dapat di
hitung
2. Menyusun harga berdasarkan perhitungan, tidak menurut perasaan atau perhitungan
kira - kira.
3. Mengambil kebijaksanaan mempergunakan saving cost/standby cost untuk mencegah
dampak bila terjadi perubahan biaya.
4. Menjumlahkan seluruh biaya untuk sejumlah pax, baru melakukan pembagian dengan
jumlah pax yang dihitung?
5. Sejak awal perhitungan telah mencari biaya yang menyatakan biaya perpax
6. Pada jumlah biaya perorangan yang diperoleh, ditambahkan perhitungan:
a) Besarnya surcharge, mark up dan margin atas keuntungan yang diharapkan ditentukan
sesuai kebijaksanaan masing masing perusahaan
b) Harga jual bila memakai saluran distribusi (harga sudah termsuk komisi yang diberikan.
c) Bila diperlukan dalam harga jual sudah termasuk perhitungan kondisi dari harga
misalnya komplimentari
7. Menghitung harga paket wisata yang dinyatakan dalam satuan mata uang tertentu,
pada umumnya di Indonesia dinyatakan dengan Dollar Amerika

Seperti prnyusunan paket wisata, dalam penyusunan biayapun dikenal:


1. Penyusunan biaya ready made tour
2. Penyusunan biaya tailor made tour

Contoh penyusunan perhitungan harga paket wisata yang sederhana


Memisahkan biaya tetap dengan biaya variable

Nama tour : ……………………….


Biaya komponen paket wisata

Komponen biaya Tetap Variabel

Jumlah :

Jumlah biaya tour perpax :

…%surcharge/.%markup :

termasuk…….%komisi :

dinyatakan dalam USD :

Dibulatkan :

Harga yang diperoleh berdasarkan form perhitungan diatas tidak semerta p merta atau
tidak secara otomatis merupakan harga yang dijual kepada konsumen. Besarnya harga
yang dijual kepada kekonsumen sangat tergantung kepada tour manager atau
marketing manager
Tour costing
Penunjang kedua dari keberhasilan tour program adalah negosisasi harga tanpa
mengurangi kwalitas layanan. Negosiasi dapat berhasil dengan win win solutionjuga
memang terdapat unsur “trsut/percaya” dan trust akan didapat bila citra sudah baik dan
dikenal dengan baik akan tetapi citra dari pelaku negosiasi pun mencadi jaminan,
terutama dalam jaringan sosial mendapatkan kepercayaan dari kolega yang lain. Trik
atau taktik dalam memasukan harga harus dikuasi oleh seorang tour planner dengan
berdiskusi bersama tim marketing dan accounting.
Perhitungan Biaya Tour
a. Total Cost per Pax
Total cost per pax adalah perhitungan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
peserta tur dengan menggunakan rumus berikut

TCP = FC + ( VC x n)
n
FC = Fix Cost
VC = Variable cost
N = Jumlah Pax

b. Mark up oleh agent (X%) bila whole sale memberikan net price tanpa AC kepada agent.
Dalam hal ini agent bebas menambahkan berapa keuntungan yang akan diambil dan
bisa dihitung dengan rumus berikut:

MU = (Profit/ad on/Surcharge(%)) X TCP

c. Net Price = harga pokok dari whole sale = total cost + Mark Up. Bila wholesale menjual
tanpa agent commision maka net price disebut selling price dari wholesale ke agent,
dimana whole sale tidak menjual langsung kepada pelanggan. Bila wholesale menjual
langsung kepada pelanggan, maka dibutuhkan perjanjian standar keuntungan agent
dan harus ditaati oleh wholesale
NP = MU + TCP

d. Agent Commision adalah komisi yang diterima oleh agent penjualan atau travel agent
dari whole saler karena menjual produknya dengan perjanjian perjanjian tertentu, dan
bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut

AC = x NP

e. Selling Price adalah perhitungan harga jual secara keseluruhan bisa dihitung dengan
menggunakan rumus

SP = X NP

B. HARGA
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P =
product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah
suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun
jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan.

Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)


Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan
(equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan
harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)


Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan
tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even
analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)


Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-
variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik,
persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

sedangkan dalam dunia Pariwisata khususnya perjalanan wisata ada yang kita kenal:

1. Matrix Pricing (harga berdasar deret ukur)


2. Graphical pricing (function)
3. Cost plus pricing
“C” merupakan faktor external atau faktor luar, sedangkan ‘M” merupakan faktor
Internal.
Factor yang bisa digunakan sebagai alat menurunkan harga adalah factor “M” . akan
tetapi, harus dilakukan dalam jumlah besar atau barang yang diproduksi banyak, jika
kita melakukannya sedangkan barang yang diproduksi sedikit maka akan terjadi
kerugian.
Kita harus menguasi sumber daya karena jika menguasai sumber daya mala dialah
yang dapat mengontrol dunia termasuk Harga.
Pembuatan harga ini bertujuan untuk
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya

Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung
yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan

Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya
operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik,
tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain
sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)

Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada
perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya
modal kembali / ROI.

4. Menguasai Pangsa Pasar

Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan


perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo


Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga
yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

Anda mungkin juga menyukai