3 ISK 0‰ 0‰ 0‰
3. Analisis risiko
Menetapkan tiga nilai untuk setiap risiko
a. Probability
Penilaian probability ini menentukan frekuensi kejadian resiko yang dilakukan
assesmen. Penilaian probability berdasarkan hal-hal berikut:
- Risiko yang dikenal/diketahui
- Riwayat data
- Laporan dalam literatur
No Potensial / Probability
Risk HAIs
4 3 2 1 0
Sering Agak sering Kadang Jarang (tidak pernah)
(6-12x/tahun) (4-6x/tahun) (3-4x/tahun) (1-2x/tahun)
1 IDO 0
3 ISK 1
4 PLEBITIS 3
1
b. Risk/impact
No Potensial / Risk / Impact
Risk HAIs
5 4 3 2 1
(kematian) (cedera (berkurangnya (cedera ringan) (tidak ada
luas/kehilangan fungsi cedera)
fungsi) sensorik/motorik)
1 IDO 1
3 ISK 2
4 PLEBITIS 2
c. Current system/Preparedness
No Potensial / Current/ sistem
Risk HAIs
5 4 3 2 1
(None) (Poor) (Fair) (Good) (Solid)
1 IDO 1
3 ISK 1
4 PLEBITIS 2
2
d. Penilaian dan evaluasi risiko
Analisis risiko dilanjutkan dengan penjumlahan dari setiap penilaian risiko dengan rumus:
Probability x Impact x Current System
1 IDO 0 1 1 0
3 ISK 1 2 1 2
4 PLEBITIS 3 2 2 12
3
TABEL PRIORITAS ICRA BERDASARKAN PERINGKAT NILAI
TERTINGGI
Potensial Risk/Masalah
NO SCORE
1 PLEBITIS 12
2 ISK 2
4 IDO 0
4
ICRA - ACTION PLAN BERDASAR SKALA PRIORITAS
5
2 ISK 2 2 Menurunkan Insiden ISK 1. Melaksanakan bundle Laporan Angka inciden rate
inciden rate turun hingga ISK untuk mencegah bulanan dan tri selama bulan
infeksi < 1,5 % terjadinya ISK wulan September – Oktober
saluran 2. Edukasi pemahaman adalah 0 ‰
kencing staff
3. Mengganti kateter
minimal 7 hari
pemakaian
4. Meletakkan urobag
cateter dengan benar
5. Memasang kateter sesuai
prosedur
3 IDO 0 3 Menurunkan Insiden rate IDO 1. Persiapan pre operasi ( Laporan Angka inciden rate
inciden rate turun hingga antiseptik kulit, bulanan dan tri selama bulan
infeksi luka < 1,5 % Profilaksi 1 jam sebelum wulan September –
operasi tindakan. November adalah 0
2. Lakukan perawatan luka %
operasi dengan teknik
aseptik
3. Pemantauan luka operasi
6
dan didokumentasi
4. Bila ditemukan luka
operasi lakukan kultur
5. Edukasi pencegahan
IDO di rumah sebelum
pulang.
7
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil rapat Tim PPI dengan Tim Mutu, dan perawat ruangan dihasilkan
rekomendasi antara lain sebagai berikut :
1. IPCLN segera melapor ke IPCN apabila ditemukan infeksi dan segera dilakukan audit
terhadap kejadian infeksi tersebut.
2. Strategi tindak lanjut terhadap inciden rate plebitis antara lain :
a) Edukasi staf terkait SPO pemasangan infus revisi
b) Audit pelaksanaan hand higiene
c) Monitoring pemberian cairan yang sifatnya pekat
d) Lakukan penggantian tiap 72 jam atau bila ditemukan tanda – tanda plebitis
e) Kaji ulang alat kesehatan yang tersedia
3. Meningkatkan perhatian pada bundle IV line yaitu :
a) Kebersihan tangan
b) Aseptik kulit saat insersi
c) Pemilihan lokasi insersi
d) Perawatan iv line.
4. Prinsip aseptik selalu diterapkan dalam tindakan dan perawatan pasien operatif,
pemasangan kateter dan infus sesuai SPO.
5. Menerapkan bundle IDO pada setiap tindakan peri-operatif, yaitu:
a) Antibiotik profilaksis
b) Temperatur normal
c) Gula darah normal
6. Mempertahankan strategi tindak lanjut dalam menurunkan insiden rate ISK antara lain :
a) Edukasi pemahaman staff tentang ISK
b) Mengganti kateter minimal 7 hari pemakaian
c) Meletakkan urobag cateter dengan benar
d) Memasang kateter sesuai prosedurdan memepertahankan teknik aseptik
7. Pembuatan pelaporan surveilans di SIMRS agar akses data lebih cepat.
Waingapu, 01 Desember 2018
Ketua Tim PPI