2. Identifikasi risiko
Melakukan identifikasi resiko terhadap kejadian HAIs selama Tri wulan I, Tri wulan
II, Tri wulan III,Tri wulan IV adapun rekapitulasi data meliputi sebagai berikut
No Potensial / Risk Tri wulan Tri wulan Tri wulan Tri wulan
HAIs I II III IV
1 IDO 0% 0% 0% 0.69%
2 VAP 0‰ 0‰ 0‰ 0‰
3 ISK 0‰ 0‰ 0‰ 0‰
4 IADP 0‰ 0‰ 0‰ 0‰
3. Analisis risiko
Menetapkan tiga nilai untuk setiap risiko
a. Probability
Penilaian probability ini menentukan frekuensi kejadian resiko yang dilakukan
assesmen. Penilaian probability berdasarkan hal-hal berikut:
- Risiko yang dikenal/diketahui
- Riwayat data
- Laporan dalam literatur
b. Risk/impact 0
No Potensial / Risk / Impact
Risk HAIs
5 4 3 2 1
1 IDO
2 VAP
3 ISK
4 IADP
5 PLEBITIS 3
c. Current system/Preparedness
No Potensial / Current/ sistem
Risk HAIs
5 4 3 2 1
1 IDO
2 VAP
3 ISK
4 IADP
5 PLEBITIS 2
2
d. Penilaian dan evaluasi risiko
Analisis risiko dilanjutkan dengan penjumlahan dari setiap penilaian risiko dengan rumus:
Probability x Impact x Current System
1 IDO
2 VAP
3 ISK
4 IADP
5 PLEBITIS 3 3 2 18
3
TABEL PRIORITAS ICRA BERDASARKAN PERINGKAT NILAI
TERTINGGI
Potensial Risk/Masalah
NO SCORE
1 PLEBITIS 18
2 IDO 0
3 ISK 0
VAP 0
4 IADP 0
4
ICRA - ACTION PLAN BERDASAR SKALA PRIORITAS
5
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil rapat Komite PPI dengan manajemen, dan perawat ruangan dihasilkan
rekomendasi antara lain sebagai berikut :
1. IPCLN segera melapor ke IPCN apabila ditemukan infeksi dan segera dilakukan audit
terhadap kejadian infeksi tersebut.
2. Prinsip aseptik selalu diterapkan dalam tindakan dan perawatan pasien operatif,
pemasangan kateter dan infus sesuai SPO.
3. Menerapkan bundle IADP pada setiap tindakan pemasangan IV Cateter yaitu:
a) Melakukan hand hygiene dengan 6 langkah dan 5 moment
b) Edukasipetugastentangpemasangan dan pemeliharaan IAD
c) Penggunaanchlorhexidinuntuk antiseptic permukaankulit
4. Pembuatan pelaporan surveilans di SIMRS agar akses data lebih cepat.
dr. KomangAgussawan