Anda di halaman 1dari 12

SOAL KASUS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT

1. Hasil survailens HAI`s yang dilakukan oleh IPCN RS Kasih Sayang pada tahun 2021
yaitu :

a. Terdapat angka Plebitis sebanyak 3 kejadian ( 5,7 ‰), dari hasil investigasi kejadian
phlebitis disebabkan karena tehnik aseptic tidak dilakukan dengan benar, hand
hygine dilakukan kalau diaudit, pencampuran obat masih dilakukan oleh perawat dan
dilakukan di nurse station. Penyimpanan obat tidak sesuai dengan suhu yang
dianjurkan, syringe masih dipakai 1 syringe /24 jam. revisi SPO sudah dilakukan
dan sudah disosialisasikan. Dari 10 kejadian terdapat 1 pasien yang mengalami
kecacatan karena jaringan sd nekrotik

b. 3 kejadian ISK sepanjang tahun 2021, dari hasil Investigasi yang dilakukan tidak
dilakukannya secara konsisten bundle ISK yang sudah ditetapkan oleh komite PPIRS,
dan posisi kantong urine sering ditemukan sejajar dengan kandung kemih dan kadang
menyentuh lantai, hasil kultur urine ada pertumbuhan kuman, sudah ada perubahan
SPO dan sudah diinfokan kepada unit terkait. Pasien mengeluh anyang-anyangan,
urine tampak keruh, ada febris.

c. Tahun 2021 angka kejadian IAD 7,5‰ , total pasien yang terjadi IAD dalam satu
tahun 12, setiap bulannya ada 1 pasien yang terjadi IAD, 5 diantaranya meninggal
dengan sepsis, sudah tersedia SPO, sudah disosialisasikan, fasilitas incubator tidak
mencukupi karena jumlah pasien meningkat, ditemukan juga dokter tidak konsisten
menggunakan APD terutama googles dan apron saat melakukan tindakan.

d. Kejadian IDO ditahun 2021 ada sebanyak 3 kasus, dari hasil investigasi penerapan
bundle tidak konsisten yaitu Pencukuran pada daerah operasi masih dilakukan pada
malam hari sebelum operasi, hasil investigasi bahwa SPO persiapan pasien operasi
sudah dilakukan revisi yaitu tentang pencukuran harus dilakukan 1 jam sebelum
operasi dengan menggunakan cliper, pemeriksaan guladarah tidak dilakukan. Dari 3
kejadian IDO, terdapat 1 kasus post operasi scoliosis yang mengalami perawatan
lama (1 bulan) dikarenakan luka sulit sembuh serta terbuka, hasil Laboratorium gula
darah : 275 gdl dan hasil kultur swab luka ditemukan kuman MRSA.
Dari investigasi lainnya ditemukan penggunaan alat laparoscopi ( Harmonic scapel)
yang harusnya digunakan hanya 1 kali tetapi digunakan lebih dari 4 kali atas
permintaan dokter dan proses dekontaminasi tidak dapat dilakukan secara maksimal,
kasus ini menyebabkan pasien harus dirawat lebih lama, sehingga hal ini dilaporkan
ke komite PPI untuk di diskusikan.

e. Tahun 2021 angka kejadian VAP 7,5‰ , total pasien yang terjadi VAP dalam satu
tahun ada : 6 dan 5 diantaranya mengalami lama hari rawat di ICU karena sulit
dilakukan penyapihan pada ventilator, sudah tersedia SPO pencegahan VAP
berdasarkan Bundles, sudah disosialisasikan, kepatuhan pelaksanaan bundles baru
mencapai 40% sedangkan target 80%, fasilitas untuk oral hygiene ( antiseptic belum
tersedia), perawat inkonsisten melakukan head up pada pasien dengan ventilator.
TK Risk Deskripsi Kejadian

1 Very low 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible

Hampir mungkin tidak terjadi ( terjadi dalam lebih dari 5 tahun )

2 Low Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)

6–30% – low but not impossible

Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi (terjadi dalam 2-5 tahun )

Medium Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)


3
31–70% – fairly likely to occur

Mungkin terjadi/bisa terjadi (dapat terjadi tiap 1-2 thn)

4 Hight Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)

71–95% – more likely to occur than not

Sangat mungkin (terjadi setiap bulan/beberapa kali dlm setahun)

5 Very hight Sering (Frekuensi > 6 – 12 x /tahun )

91–100% – almost certainly will occur

Hampir pasti akan terjadi (terjadi dalam minggu/bulan)

PROBABILITY/FREKUENSI

PENILAIAN DAMPAK KLINIS / KONSEKUENSI


TK RIKS DESKRIPSI DAMPAK

1 Minimal clinical Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil

2 Moderate clinical • Cedera ringan , mis luka lecet

• Dapat diatasi dng P3K

• kerugian keuangan sedang

3 Prolonged length • Cedera sedang, mis : luka robek


of stay
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel ). Tdk berhubungan dg penyakit

• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Temporer loss of • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


function
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(irreversibel), tdk berhubungan dng penyakit yg mendasarinya

• Kerugian keuangan besar.

5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dg perjalanan penyakit


SISTEM YANG ADA

TK RISK Deskripsi Kegiatan

1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan

3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan

4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan

5 None Tidak ada peraturan

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT


No issue Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking
Resiko risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

ICRA HAIs

1 Plebitis 3 4 4 48 3

2 ISK 3 2 2 12 5

3 IAD 5 5 4 100 1

4 IDO 3 3 4 36 4

5 VAP 4 3 4 48 2

PLAN OF ACTION
JENIS
KELOMPOK
N SKORE RANGKIN TUJUAN STARTEGI WAKTU PIC
RISIKO
O G

1 IAD 100 1 Angka insiden audit kepatuhan APD 1 Bulan IPCN


rate IAD
re-edukasi Penggunaan APD 1 minggu IPCN
menurun dari
7,5 permil ke pelaksanaan reward & pusihment 1 minggu SDM
< 3,5 permil bagi petugas Kepegawaian

Koordinasi ke bagian Penunjang Kepala Unit


1 minggu
Medik untuk penambahan
inkobator.

2 VAP 48 2 Angka insiden Audit Kepatuhan Bundles HAIs 1 bulan IPCN


rate VAP
Koordinasi ke bagian Penunjang 1 minggu Kepala Unit
menurun dari
Medik untuk pengadaan antiseptik
7,5 permil ke
khusus oral hygene
< 5,8 permil
SDM
Pelaksanaan reward dan
Kepegawaian
punishment bagi petugas 1 minggu
3 Flebitis 48 3 Angka insiden Re-edukasi petugas tentang 1 minggu IPCN
rate Flebitis pentingnya hand hygene
menurun dari
Audit kepatuhan hand hygene pada
5,7 permil ke 1 bulan IPCN
petugas
< 4 permil
Koordinasi untuk membuat
regulasi/SPO terkait pencampuran 1 minggu Bidang
obat dengan Bidang Kefarmasian Kefarmasian

Koordinasi dengan Penunjang


1 minggu
Medik untuk Pengadaan lemari
Kepala Unit
penyimpanan obat yang sesuai
standar dan syring
1 minggu
disposible(sekali pakai)

4. IDO 36 4 Insiden rate Sosialisasi SPO revisi persiapan 1 minggu Kepala Unit
IDO < 2% operasi

Audit Kepatuhan Bundles HAIs


1 bulan IPCN

5. ISK 12 5 Insiden Rate Re-edukasi penerapan Bundles 1 minggu IPCN


< 3,5 permil HAis dengan benar
Audit Kepatuhan Bundles HAIs

1 bulan IPCN

Jenis Waktu Evaluasi Progres


N
Kelompok Strategi Minggu Mingg Minggu Mingg
O
Resiko 1 u2 3 u4
IADP setelah dilakukan kepatuhan pemakaian APD
Audit resosialisasi, petugas meningkat
kepatuhan IPCN melakukan
pemakaian APD audit kepatuhan
1 √ √ √ √ pemakaian APD

Re-edukasi IPCN melakukan petugas mengatakan paham


Penggunaan APD re-edukasi terkait dan mampu menggunakan
2 √       penggunaan APD APD sesuai standar
3 Pelaksanaan       √ Bagian SDM regulasi terkait reward
reward & Kepegawaian dan punisment masih dalam
pusihment bagi membuat regulasi proses penyusunan
petugas tentang reward
dan punisment
bagi pegawai
terkait kepatuhan
pelaksanaan
bundle
Koordinasi ke bagian penunjang
bagian medik melakukan
Penunjang pengadaan
Medik untuk inkubator di E- bagian penunjang medik
penambahan Katalog sesuai melakukan pembelian
4 inkubator.   √     permintaan inkubator sebanyak 5 buah
Audit IPCN melakukan kepatuhan pelaksanaan
Kepatuhan audit kepatuhan bundle HAIs petugas
1 Bundles HAIs √ √ √ √ bundles Hais meningkat
Koordinasi ke
bagian
Penunjang
Medik untuk bagian penunjang
pengadaan medik melakukan
antiseptik pengadaan bagian penunjang medik
khusus oral antiseptik oral melakukan pembelian
2
VAP hygene √       sesuai permintaan antiseptik oral
Bagian SDM regulasi terkait reward
Kepegawaian dan punisment masih dalam
membuat regulasi proses penyusunan
Pelaksanaan
tentang reward
reward dan
dan punisment
punishment bagi
bagi pegawai
petugas
terkait kepatuhan
pelaksanaan
3       √ bundle
IPCN melakukan
1 FLEBITIS Re-edukasi
√       setelah dilakukan edukasi
re-edukasi terkait petugas mengatakan paham
petugas tentang
pentingnya hand dan mampu melakukan hand
pentingnya hand
hygene di 5 hyegene sesuai SOP di 5
hygene
moment moment
Audit kepatuhan hand hygene
kepatuhan hand IPCN melakukan petugas di 5 moment
hygene pada audit kepatuhan meningkat
2 petugas √ √ √ √ hand hygene
Koordinasi regulasi / SPO terkait
untuk membuat pencampuran obat masih
regulasi/SPO bidang dalam proses penyusunan
terkait kefarmasian
pencampuran membuat
obat dengan regulasi/SPO
Bidang terkait
3 Kefarmasian   √     pencampuran obat
4 Koordinasi     √   bagian penunjang bagian penunjang medik
dengan medik melakukan melakukan pembelian
Penunjang pengadaan lemari lemari penyimpanan obat
Medik untuk penyimpanan obat yang sesuai standar dan
Pengadaan yang sesuai syring disposible(sekali
lemari standar dan syring pakai)
penyimpanan disposible(sekali
obat yang pakai)
sesuai standar
dan syring
disposible(sekal
i pakai)
Kepala Unit Setelah dilakukan
melakukan sosialisasi petugas
sosialisasi SPO megatakan paham dan bisa
Sosialisasi SPO versi terbaru melaksanakan tindakan
revisi persiapan kepada petugas di sesuai SPO yang sudah
1
IDO operasi √       unit diperbaharui
IPCN melakukan Setelah dilakukan audit
Audit audit kepatuhan kepatuhan petugas dalam
Kepatuhan Bundle Hais pelaksanaan bundle HAIs
2 Bundles HAIs √ √ √ √ meningkat
IPCN melakukan
Re-edukasi
re-edukasi setelah dilakuan re-
penerapan
penerapan bundle edukasi, petugas mampu
Bundles HAis
HAIs dengnan menerapkan bundle HAIs
dengan benar
1 ISK √       benar dengan benar
Setelah dilakukan audit
Audit IPCN melakukan kepatuhan petugas dalam
Kepatuhan audit kepatuhan pelaksanaan bundle HAIs
2 Bundles HAIs √ √ √ √ Bundle Hais meningkat

Anda mungkin juga menyukai