Anda di halaman 1dari 27

PENILAIAN RISIKO INFEKSI (ICRA)

SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN PROGRAM

Workshop Manajemen Risiko Fasyankes


LMPI 31 Oktober 2023
TUJUAN

Setelah mengikuti pembelajaran,


peserta diharapkan mampu
memahami ICRA Program dalam
PPI di FKTP
TUJUAN KHUSUS
• Setelah mengikuti pembelajaran, peserta
diharapkan mampu :
• Memahami pengertian ICRA
• Memahami indetifikasi masalah dalam
pembutan ICRA
• Menjelaskan proses pembuatan ICRA
program dengan baik dan benar
• Melaksanakan ICRA program
berdasarkan kelompok group Risk dengan
baik dan benar
pendahuluan
Latar belakang

 Risiko infeksi dapat berbeda antarr Fasyankes,


tergantung ukuran Fasyankes, kompleksitas pelayanan
dan kegiatan klinisnya, populasi pasien yang dilayani,
lokasi geografis, volume pasien, dan jumlah staf yang
dimiliki.

 Fasyankes secara proaktif setiap tahun melakukan


pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA) terhadap
tingkat dan kecenderungan infeksi layanan kesehatan
yang akan menjadi prioritas fokus Program PPI dalam
upaya pencegahan dan penurunan risiko
Kajian Risiko
Pengertian

Suatu pengkajian multidisiplin, yang prosesnya didokumentasikan


untuk mengidentifikasi secara proaktif dan mengurangi resiko
dari infeksi yang bisa terjadi selama kegiatan konstruksi.
(APIC report,2000)
Risiko adalah
 Penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan
 Kemungkinan kerugian
 ketidakpastian pada sasaran.
 Kemungkinan terjadinya kegagalan
 Kemungkinan bahwa hasil berbeda dari yang diharapkan
Manfaat Melakukan ICRA

• Dokumentasi risiko secara komprehensif


• Memfasilitasi komunikasi terkait risiko dan detil risiko
• Dokumentasi semua pengetahuan risiko
• Mempermudah menetapkan prioritas risiko-risiko spesifik
TUJUAN ICRA

1. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas


dan pengunjung FASYANKES dari risiko infeksi.
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi
di FASYANKES.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah
penilaian risiko infeksi di FASYANKES.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan
pengendalian risiko infeksi di seluruh area FASYANKES
RISK ASSESMENT
• Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara rinci dan
berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang potensial berisiko
ataupun kegagalan dan suatu yang rentan melalui proses yang logis,
dengan memprioritaskan area yang akan di perbaiki berdasarkan
dampak yang akan di timbulkan baik aktual maupun potensial dari
suatu proses perawatan, pengobatan ataupun service yang diberikan
• Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yang
dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko.
• Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg terlibat
termasuk pasien dan publi
SIAPA YANG
MELAKUKAN
ICRA

Multidisiplin ilmu
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA

Setiap tahun untuk


ICRA Program
LANGKAH PENGKAJIAN ICRA PROGRAM
1. IDENTIFIKASI MASALAH
melihat seberapa beratnya dampak potensial dan kemungkinan
seberapa sering frekuensi munculnya risiko, identifikasi aktifitas
yang dilakukan pada risiko dan cara transmisinya

2. ANALISA RISIKO
Mengapa terjadi ? Seberapa sering terjadi, dimana kejaiannya,
siapa saja yang berkontribusu dan apa dampaknya

3. PENILAIAN DAN PENENTUAN SKORING


Berdasarkan : PROBABILITY , DAMPAK DAN CURRENT SISTEM

4. PENGELOLAAN RISIKO
5. PLAN OF ACTION
LANGKAH DALAM MENETAPKAN KAJIAN ICRA PROGRAM PPI

1. Analisa dilakukan secara bersama TIM dalam menetapkan ICRA Program


2. Lakukan analisa terhadap banyak nya kejadian
3. Analisa Dampak yang bersiko terjadi akibat adanya kejadian
4. Lakukan penilaian terhadap regulasi /peraturan, sarana prasana yang
menunjang pelaksanaan program PPI
5. Tetapkan skoring dengan mengalikan ketiga unsur PROBABILITY X
DAMPAK X SISTEM
6. Membuat perencanaan langkah perbaikan
7.
PENILAIAN PROBALITAS / FREKUENSI
Yaitu mengukur banyak kejadian yang muncul dalam satu periode (tahun/semester)
TK Risk Deskripsi Kejadian
1 Very low 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Hampir mungkin tidak terjadi ( dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun )

2 Low Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)


6–30% – low but not impossible
Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi ( dapat terjadi dalam 2-5 tahun )

3 Medium Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)


31–70% – fairly likely to occur
Mungkin terjadi/bisa terjadi (dapat terjadi tiap 1-2 thn)

4 Hight Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)


71–95% – more likely to occur than not
Sangat mungkin (dpt terjadi setiap bulan/beberapa kali dlm setahun)

5 Very hight Sering (Frekuensi > 6 – 12 x /tahun )


91–100% – almost certainly will occur
Hampir pasti akan terjadi (terjadi dalam minggu/bulan)
PENILAIAN DAMPAK KLINIS / KONSEKUENSI
Yaitu mengukur dapat yang terjadi akibat adanya kejadian
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Tdk significant Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil

2 Minor Cedera ringan , mis luka lecet, dapat diatasi dng P3K, kerugian
keuangan sedang
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit yg mendasarinya,
kerugian keuangan besar.
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
SISTEM YANG ADA
Yaitu menilai adanya aturan, ketersediaan fasilitas atas sarana PPI dan kepatuhan
petugas terhada standar
Tk Risk Deskripsi Kegiatan
1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan

3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan


4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan

5 None Tidak ada peraturan


PENENTUAN SKOR RISIKO

SKOR RISIKO =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada

Program Prioritas Berdasarkan Nilai Terbesar


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SK
PROBLEM SYSTEM O
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 R Prioritas

Kurangnya kepatuhan 4 3 4 48 I
petugas dalam melakukan
kebersihan tangan

Kurangnya Kepatuhan 4 3 2 24 III


petugas dalam penggunaan
APD

Kurangnya kepatuhan 4 3 2 24 II
dalam melakukan
penyuntikan yang aman

Kurangnya kepatuhan 3 3 2 18 IV
dalam melakukan etika
batuk
PRIORITAS RENCANA TINDAK LANJUT

No Jenis Kelopok Risiko Skor Prioritas


1 Kurangnya kepatuhan petugas dalam 48 1
melakukan kebersihan tangan

2 Kurangnya kepatuhan dalam 24 2


melakukan penyuntikan yang aman
3 Kurangnya Kepatuhan petugas dalam 24 3
penggunaan APD
4 Kurangnya kepatuhan dalam 18 4
melakukan etika batuk
Rencana Tindak Lanjut (Plan Of Action)
No Kegiatan Tujuan Strategik Penanggung Waktu Hasil yang
jawab diharapkan

1 Meningkatkan Tercapainya  Melakukan re Komite PPI Satu bulan  Kepatuhan


Kepatuhan kepatuhan sosialisasi kebersihan
Kebersihan tangan kebersihan tangan pentingnya tangan ≥ 85
petugas petugas ≥ 85 di melakukan  Fasilitas
bulan berikutnya kebersihan kebersihan
tangan tangan
 Melakukan selalu
audit tersedia
 Melakukan
monev
 Berkoordinasi
dengan bagian
pengadaan
untuk
kesediaan
fasilitas HH
KESIMPULAN
 Tiap organisasi harus melakukan pengkajian risiko
infeksi yang spesifik. Penilaian ini disusun untuk
merancang prioritas program PPI di fasyankes
 Sekala prioritas teridentifikasi, sasaran, tujuan dan
strategi dipakai untuk merancang rencana program
PPI di fasyankes
 Proses penilaian risiko dilakukan terus menerus,
dengan perubahan fokus setiap tahun
 Laporan perkembangannya dapat melacak dan
laporkan prioritas dan keberhasilan program PPI di
Fasyankes
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai