Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir dalam pemeriksaan dengan microscope
elektron.

B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes Mellitus Tergantung Insulin
(DMTI) disebabkan oleh distruksi sel  pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan Non
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin
(DMTTI)disebabkan kegagalan relatif sel dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer untuk
memperlambat produksi glukosa dalam hati. Sel  tidak mengembang, resistensi insulin ini
sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin, ketidak mampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama
bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel  mengalami desensitifitas terhadap glukosa.

C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien dengan diabetes tipe II dapat
diperlihatkan rentang gejala dan ringan, gejala tidak spesifik sampai koma. Semua ini ditandai
pucat  piloereksi  takikardi  kususfilus  semutan sekitar mulut  diplopia  sakit kepala
 koma. semua ini dapat mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan kefoasidosis diabetik tetapi
beresiko terhadap hipoglikemi, hiperasmolar non kefosis  terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia

D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan adanya gejala khas berupa poli
fagia, poli uria, polidipsia, lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin dikeluhkan
pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur danimpotensi pada pria serta pruritas vulva pada
wanita.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan resiko tinggi untuk diabetes
mellitus , yaitu klp dengan usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat
keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr riwayat diabetes
mellitus pada kehamilan disepidemia

F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi,
pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetik
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetik

G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus bertujuan untuk menghilangkan
keluhan gejala diabetes mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah
kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan
dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri,
untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150
mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah perencanaan makan, latihan
jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan.

H. Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus


1. Pengkajian
a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No. CM, tanggal masuk, tanggal pengkajian.
Biodata penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan hubungannya dengan klien
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu nyeri pada daerah luka gangren, sering
BAK, selalu lapar dan haus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari ganas/tidaknya. Rasa sakit akan
bertambah bila klien banyak aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahulu
Merupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit klien yang sekarang sedang diderita
oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum, apabila klien sakit ringan,
sedang, berat.
2. Tanda-tanda vital
Dapat ditemukan peningkatan sistem … denyut nadi dan disritmia
3. Sistem kardiovaskuler
Didapatkan dari palpasi dan disritmia
4. Sistem respirasi
Pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5. Sistem penglihatan
Biasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6. Sistem integumen
Pada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka basah, rambut halus, polidipsia
7. Sistem neurosensor
Kadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8. Sistem muskuloskeletal
Biasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi

d. Kebutuhan aktifitas sehari-hari


Klien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehri-hari karena adanya
kelemahan
e. Data Psikologis
Klien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar dan takut tidak akan
disembuhkan
f. Data sosial
Adanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun lingkungan

2. Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan diri

3. Perencanaan dan evaluasi


Sasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol optimal glukosa
darah, pemulihan kembali berat badan yang turun, kemampuan untuk melakukan keterampilan
diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan diri, penurunan ansietas dan tidak
terdapatnya komplikasi.

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama : Ny.P
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tarogong kidul – Garut
Suku Bangsa : sunda
No. CM : 835274
Tanggal masuk : 19-12-2004
Tanggal pengkajian : 10-01-2005

b. Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. I
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : tarogong kidul – Garut
Suku Bangsa : Sunda
Hubungan dg Klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada telapak kai kanan dan terdapat nanh pada lukanya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 5 hari sebelum masuk RS kaki klien tertusuk paku ketika klien memindahkan bambu di
kebunya. Pada awalnya luka klien hanya di tepuk-tepuk menggunakan baju dan hanya dibersihkan
oleh air hangat saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka pada kaki klien
bertambah besar dan membusuk, klien hanya diperiksa ke mantri terdekat. Klien pergi ke mantri
selama 3 hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU untuk dirawat. Pada saat
pengkajian luka pada kaki klien masih basah dan klien mengatakan nyeri tersebut sering dirasakan
oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak dan nyeri berkurang apabila klien
beristirahat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa dia belum pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya ini,
tetapi klien telah lama mengalami penyakit diabetes mellitus sejak lama dan hanya sekarang klien
mengalami luka akibat diabetes mellitus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien keluarganya dan klien ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit diabetes mellitus yaiut kak kandungnya sendiri. Kakanya sudah sejak lama mengalami
penyakit diabetes mellitus tetapi dia sering kontrol ke poli penyakit dalam dan tidak pernah
mengalami luka akibat diabetes mellitus. Di keluarganya juga tidak ada yang mengalami penyakit
menular

II. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Penampilan : Lemah
Tanda-Tanda Vital : T = 140/90 mmHg
P = 84 x/menit
R = 24 x/menit
S = 36,8c
2. Integumen
a. Rambut dan Kulit Kepala
Warna : Hitam
Tekstur : halus
Penyebaran : Merata
Keadaan : tampak pendek dan lurus
Kebersihan : tidak tampak adanya kotoran
b. Kulit
Warna : Sawo matang
Tekstur : Halus
Kelembaban : Lembab
Turgor : Dapat kembali dalam ± 2 detik setelah dicubit
Kebersihan : Terdapat luka gangguan di telapak kaki, luka tampak kotor
c. Kuku
Warna : Transparan
Bentuk : Cembung 160
Keadekuatan : Dapat kembali dalam ± detik setelah ditekan
Teksttur : Halus
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
d. Kepala
Bentuk : Bulat lonjong
Posisi : Tegak lurus dengan bahu
Keadaan : Tidak tampak adanya benjolan dan lesi
Kebersihan : tidak nampak adanya kotoran
3. Mata
Kesimetrisan :Tampak simetris antara mata kiri dan kanan
Sclera : Putih kemerahan
Konjunctiva : Putih porslen
Ketajaman penglihatan : Dapat membaca papan nama perawat dari jarak ± 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
4. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara telinga kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit muka
Fungsi Pendengaran : Dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak ± 50 cm
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
5. Hidung
Kesimetrisan : Simetris antara lubang hidung kiri dan kanan
Tekstur : Halus
Fungsi Penciuman : Dapat membedakan bau obat dengan the
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
6. Mulut
a. Bibir
Warna : Merah muda
Tekstur : Halus
Mukosa : Lembab
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
b. Gigi
Warna : Putih kekuningan
Caries : Tidak tampak adanya caries
Jumlah : 32 buah
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
c. Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi Penegecapan : Dapat membedakan asam (jeruk) manis (teh manis) dan pahit dengan obat
Tekstur : Kasar
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
7. Leher
Posisi : Tegak lurus dengan bahu
KGB : Tidak tampak pembesaran
JVP : Tidak tampak peninggian
Thyroid : Tidak tampak pembesaran
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
8. Dada
Kesimetrisan : Simetris antara dada kiri dan kanan
Bunyi jantung : Vesikuler
Bunyi Paru : Reguler
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
9. Abdomen
Tekstur : Halus
Bentuk : Datar
Bising Usus : 10 x/menit
Kebersihan : tidak tampak adanya kotoran
10. Ekstremitas
Atas : tangan kanan terpasang infus dan tangan kiri dapat digerakan kesegala arah
Bawah : Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki kanan tampak sulit digerakan
karena adanya luka gangren di telapak kaki
11. Genetika
Tidak terkaji.

III. Pola Aktifitas Sehari-Hari


NO Jenis Pengkajian Di Rumah Di Rumah Sakit
A. Pola Nutrisi
1. Makan
Frekuensi 5 x/hari 3 x/hari
Jenis Nasi, lauk pauk, sayur BN DM
Porsi 1 porsi habis 1 porsi
Cara mandiri mandiri
Keluhan - sering terasa lapar
2. Minum
Frekuensi 8-9 gelas/ hari 7-8 gelas/hari
Jenis air teh air putih
Cara madiri mandiri
Keluhan - sering terasa haus

B. Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi 1 x/hari x/hari
Konsistensi ½ padat ½ padat
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Bau kahs faeces khas faeces
Cara mandiri dengan bantuan
Keluhan - kesulitan BAB karena kaki
klien sulit digerakan
2. BAK
frekuensi 4-5 x/hari
warna ± 5-6 x/hari
kuning jernih kuning jernih
bau khas amoniak
cara khas amoniak
mandiri dengan bantuan
keluhan klien mengeluh sering
-
kencing
C. Pola Istirahat tidur
1.Malam ± 7 jam/hari ± 6-7 jam/hari
2. Siang ± 2 jam/ hari ± 1jam/hari

D. Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari 1 x/hari
Gosok Gigi 2 x/hari 1 x/hari
Ganti pakaian 2 x/hari 1 x/hari
Cara mandiri dengan bantuan
Keluhan - -

IV. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual

1. Data Psikologis

Ekspresi tampak cemas dengan keadaan penyakitnya dan klien sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya

2. Data Sosial

Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang menjenguknya, keluarga,
perawat dan tim kesehatan lainnya terbukti klien dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual

Klien beragama Islam sering sering terlihat sedang berdo’a/shalat walaupun sambil berbaring

V. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11,0 gr/dl L : 14-18 P : 12-16 gr/dl
Leukosit 20 410 /mm3 5000 – 10000 /mm3
LED 84/125 L : <15 P : < 20 mm/jam
Trombosit 237,000 /mm3 150,000-350,000 /mm3
Hematokrit 22% L : 40-50 % P : 35-45 %
Kadar gula puasa 200 mg/dl 70-100 mg/dl
Ureum 33 mg/dl 20-40 mg/dl
Creatitin 0,9 mg/dl 0,1-1,1 mg/dl
SGOT /Asat 31 u/lt L : 10-34 P : 10-31 u/lt
SGPT/Asat 30 u/lt L : 9-36 P : 9-46 u/lt

Therapy
Infus RL : 20 tts/menit
Ceropid : 2 x 1 gr
Metropusin : 3 x 500 gr
Pronalges : 3 x 1 amp
Fladex : 3 x 500
Infus NaCl : 1 x ganti balutan
Sagestam : 1 x ganti balutan

VI. ANALISA DATA

No Symptom Etiologi Problem


1 DS : Adanya kematian jaringan  Gangguan
- Klien mengeluh neyeri pada nyaman nyeri
telapak kaki kanan
pembusukan  pengeluaran
DO : prastagalmdin  merangsang
- Tampak adanya luka gangren reseptor nyeri 
- Klien tampak meringis mengeluarkan serotin, bradi
kesakitan
kinin yangmeangsang ujung
saraf untuk membawa impuls
nyeri  thalamus  kortek
celebri  persepsi
2 DS : Menegndapnya glukosa dalama Gangguan
- Klien mengeluh ada luka pembuluh darah  suplai O2 dan integritas kulit
ditelapak kaki sebelah kanan nutrisi ke jaringan terhambat 
DO : nekrotik jaringan  gangren
- Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis
kesakitan
3 DS : Adanya luka  nyeri  keterbatasan Gangguan
- Klien mengeluh kakinya sulit gerak ekstremitas bawah  pola aktifitas sehari-
digerakan aktifitas terganggu hari
DO :
- Kaki kanan klien tampak sulit
digerakan karena adanya luka
gangren di telapak kaki
- ADL dibantu

4 DS : Kurangnya informasi tentang Gangguan rasa


- Klien mengeluh cemas dengan penyakitnya sehingga klien cemas aman cemas
keadaannya
DO :
- Ekspresi wajah tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya
tentang penyakitnya

VII. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki kanan
DO : - Tamapak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah kanan
DO : - Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

3. Gangguan aktifitas sehari-hari sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang ditandai
dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
Do : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada luka gangren ditelapak kaki
- ADL dibantu

4. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya yang
ditandai dengan ;
DS : Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
Do : - Ekspresi tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
PROSES KEPERAWATAN

Nama : Ny. P
No. CM : 835274
Umur : 25 tahun
Dx : Diabetes Mellitus
Jenis kelamin : Perempuan
Ruang : Agate

DIAGNOSA PERENCANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman nyerio Kaji tingkat nyeri klien dengan skalao Dengan mengkaji tingkat nyeri klien, maka kita
sehubungan dengan adanya teratasi dalam ± 4 minggu dengan 0-5 akan mengetahui sebarapa besar nyeri yang
luka gangren yang ditandai perawatan dengan kriteria : o Memberikan therapy pronalges 3 x 1 klien rasakan sehingga dapat mempermudah
dengan : o Tidak tampak adanya luka ampul IM untuk melakukan tindakan selanjutnya
DS : Klien mengaluh nyeri pada Dalam waktu ± 3 mungguo Atur posisi tidur klien senyamano Analgetik dapat menghambat stimulus nyeri
daerah telapak kaki kanan perawatan gangguan rasa mungkin ehingga respon nyeri dapat berkurang
DO: - Tampak adanya luka nyaman nyeri teratasi dengan o Dengan mengatur posisi yang nyaman
gangren kriteria : diharapkan nyeri akan sedikit berkurang
- Klien tampak meringis o Klien tidak mengeluh nyeri lagi
kesakitan o Klien tidak meringis

2 Gangguan integritas kulit Gangguan integritas kulito Bersihkan luka klien setiap hario Dengan dibersihkannya luka setiap hari menjaga
sehubungan dengan adanya teratasi dalam waktu 1 minggu dengan NaCl + sagestam agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman
gangren yang ditandai dengan perawatan dengan kriteria : o Berikan therapy sehingga tidak terjadi infeksi
: o  Ceropid : 2 x 1 gr
Klien tidak mengeluh nyeri dan o Dengan memberikan therapy maka akan
DS : Klien mengeluh ada luka tidak meringis lagi  Metroposin : 3 x 500 br mempercepat penyembuhan luka
ditelapak kaki sebelah kanan o Tidak ada luka
DO: - Tampak adanya luka
gangren
- Klien tampak meringis
kesakitan

C
M

3 Gangguan aktifitas sehari-hari Gangguan aktifitas teratasio Ubah posisi badan klien o Dengan mengubah posisi tidur 1 jam 1x, maka
sehubungan dengan adanya dalam waktu ± 3 mingguo Latih klien dalam melakukan akan dapat mencegah terjadibya decubitus
kesulitan bergerak yang perawatan dengan kriteria : pergerakan sedikit demi sedikit o Diharapkan dengan melatih sedikit demi sedikit
ditandai dengan : o Kaki klien dapat digerakan maka klien dengan sendirinya dapat melakukan
DS : Klien mengeluh kakinya sulit dengan bebas aktifitas
digerakan o ADL dapat mandiri, yaitu
Do : - Kaki kanan klien tampak  Klien dapat mandi sendiri
sulit digerakan karena ada  BAK dan BAB dengan sendiri
luka gangren ditelapak kaki  Mengganti pakaian sendiri
- ADL dibantu

4 Gangguan rasa aman cemas Gangguan aman cemas o Jelaskan pada klien tentang keadaano Dengan diberikannya penjelasan maka klien
sehubungan dengan teratasi dalam waktu ± 2 jam penyakitnya akan menegerti dan rasa cemaspun akan hilang
kurangnya informasi tentang perawatan dengan kriteria : o Yakinkan pada klien kalauo Dengan meyakinkan pada klien bahwa
penyakitnya yang ditandaio Klien tak mengeluh cemas penyakitnya akan sembuh penyakitnya akan sembuh maka diharapkan
dengan ; o Ekspresi tampak tenang klien akan semakin yakin kalau penyakitnya
akan sembuh
DIAGNOSA PERENCANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5
DS : Klien mengeluh cemaso Klien tidak bertanya tentang
dengan keadaannya penyakitnya
Do : - Ekspresi tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya
tentang penyakitnya
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. P No. CM : 835274


Umur : 25 tahun Ruang : Agate
Jenis Kelamin : Perempuan Dx : DM
No Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana
1 11 Januari 2005 S: Klien mengeluh nyeri pada daerah telapak kaki Penulis
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapi pronalges 3 x 1 amp/IM
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien sengan skala nyeri
 Memberikan therapy pronalges 1 amp/IM
 Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin
1 E.:
 Klien masih mengeluh nyeri
 Luka gangren masih ada
 Klien tampak meringis

2 S : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki kanan Penulis


O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis

A : Gangguan integritas kulit


P:
 Bersihkan luka dengan NaCl + sagestan
 Berikan therapy ceropid 2 x 1 gr dan metropusin 2
2 x 500 ml
I:
 Membersihkan luka dengan kompres luka NaCl
+sagestan
 Memberikan therpy Certopid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E:
Masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya
3 S: Penulis
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka ganggren ditelapk kaki
 ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1jam sekali
 Latih klien falam melakukan pergerakan sedikit
3 demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikit
E:
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan karena
sakit
 ADL dibantu

4 S: Penulis
 Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
O:
 Eksprei tampak cemas
 Klien selalu bertanya tentang penykitnya
A:
 Ganguan rasa aman cemas
P:
 Jelaskan pada klien tentang keadan penyakitnya
 Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan
4 sembuh
I:
 Menjelaskan pada klien tentang keadaan
penyakitnya
 Meyakinkan pada klien bahwa penyakitnya akan
sembuh
E:
 Klien tidak mengeluh cemas lagi
 Klien tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
 Ekspresi klien tampak tenang

1 12 Januari 2005 S: Penulis


 Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
1 Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
4 : mengerikan
5 : nyeri seberat-beratnya

 memberikan therapy pronalges 1 amp/IM


 mengatur posisi tidur klien senyaman
mungkin

E:
 Klien masih mengeluh nyeri
 Luka gangren masih ada
 Klien tampak meringis
2 Penulis
S:
 Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
 Gangguan integritas kulit
P:
2 Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
 Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
 Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
 Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
 Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

3 S: Penulis
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
 ADL dibantu
A:
3 Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit
E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu
3 13 janauari 2005 S: Penulis
 Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
1 Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
 Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp
 Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
 Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat

S: Penulis
 Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
 Tampak adanya luka gangren
 Klien tampak meringis kesakitan
A:
 Gangguan integritas kulit
P:
 Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
2 Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
 Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
 Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
 Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

S: Penulis
 Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
 Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
 ADL dibantu
3 A:
 Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
 Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:
 Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
 Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit
E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat proses penyembuhan pada klien
yang dilaksanakan melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang meliputi berbagai
aspek yaitu biopsiko sosial dan spiritual serta hasilnya dapat didokumentasikan dalam bentuk
karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan yang telah ditegakkan, yang disamping
itu pula harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari kerjasama yang baik ataupun peran serta yang
baik dari perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.

B. Saran

1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran demi perbaikan keadaannya
dan menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan ulang yang lebih buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada klien bila melanggar apa-apa
yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara lebih baik lagi untuk hasil
yang optimal, le'oih melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan gangren
akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar tim perawat dan tim kesehatan, klien dapat.
dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(diharapkan).

Anda mungkin juga menyukai