0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan2 halaman
1. Dokumen ini memberikan petunjuk teknis pengelolaan IPAL pada kondisi darurat di RSU Ananda Putri Medan.
2. Prosedur darurat meliputi penghentian operasi IPAL, penggunaan APD, sistem keamanan fasilitas, dan pencegahan tumpahan kimia.
3. Fasilitas harus memiliki tim darurat, jaringan komunikasi darurat, peralatan darurat, dan prosedur evakuasi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
sop penanganan kondisi darurat pengelolaan IPAL.docx
1. Dokumen ini memberikan petunjuk teknis pengelolaan IPAL pada kondisi darurat di RSU Ananda Putri Medan.
2. Prosedur darurat meliputi penghentian operasi IPAL, penggunaan APD, sistem keamanan fasilitas, dan pencegahan tumpahan kimia.
3. Fasilitas harus memiliki tim darurat, jaringan komunikasi darurat, peralatan darurat, dan prosedur evakuasi.
1. Dokumen ini memberikan petunjuk teknis pengelolaan IPAL pada kondisi darurat di RSU Ananda Putri Medan.
2. Prosedur darurat meliputi penghentian operasi IPAL, penggunaan APD, sistem keamanan fasilitas, dan pencegahan tumpahan kimia.
3. Fasilitas harus memiliki tim darurat, jaringan komunikasi darurat, peralatan darurat, dan prosedur evakuasi.
PUTRI MEDAN PENANGGULANGAN KONDISI DARURAT PENGELOLAAN IPAL
NO. Document No. Revisi Halaman
Tanggal terbit Ditetapkan oleh :
Direktur RSU Ananda Putri Medan SPO
dr. Hendra Putra AE Sinuhaji
Pengertian IPAL adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengolah air buangan yang berasal dari kegiatan yang ada di fasilitas kesehatan Tujuan Sebagai petunjuk teknis pengolahan air limbah system aerob pada pelaksanaan pengelolaan air limbah jika terjadi kedaruratan. Kebijakan Prosedur 1. Penghentian operasional IPAL a. Pompa air limbah dalam tangki bio filter di hentikan, sedangkan blower dan pompa sirkulasi dalam reaktor pengolahan lanjut tetap di jalankan b. Air limbah dalam reaktor bio filter an aerob di pompa dan dimasukkan ke reaktor aerob (Pengolahan lanjut) sampai habis c. Air limbah dalam reactor IPAL aerob terus di Alirkan dan pompa sirkulasi tetap di jalankan minimal 6 jam d. Setelah air didalam reactor biofilter aerob, boleh di buang melalui lubang pengeluaran 2. Pelaksanaan K3 bagi pengelolaan IPAL a. Setiap petugas selalu menggunakan APD saat bekerja dalam mengelola air imbah seperti pakaian kerja, sarung tangan, masker, sepatu, kacamata pelindung. b. Tersedianya APAR 3. Sistem keamanan Fasilitas a. Memiliki system penjagaan 24 jam b. Mempunyai pagar pengaman dan penghalang lain yang memadai c. Mempunyai tanda yang mudah terlihat dengan jarak 10m d. Mempunyai penerangan disekitar lokasi 4. Pencegahan tumpahan kimia A. harus mempunyai rencana, document dan petunjuk teknis pencegahan tumpahan bahan kimia IPAL seperti kaporit B. Mengidentifikasi setiap kelainan yang terjadi seperti kerusakan, kebocoran, tumpahan, kelalaian operator, dll pada pengelolaan IPAL. C. Penggunaan bahan penyerap yang sesuai : - Absortben (serbuk gergaji, pasir, busa, dll). Serta tersedia air bersih untuk pencucian. 5. Penanggulangan keadaan darurat a. Tersedia petugas penanggulangan keadaan darurat b. Tersedia jaringan komunikasi atau pemberitahuan kepada : 1. TIM Penanggulangan keadaan darurat Rumah Sakit (POS Satpam). 2. Dinas Pemadam Kebakaran setempat 3. Pelayanan Kesehatan Darurat (IGD). 4. Memiliki prosedur evakuasi 5. Mempunyai peralatan penanggulangan keadaan darurat.
Unit Terkait 1. IGD
2. Laboratorium 3. Farmasi 4. VK 5. OK 6. ICU 7. NICU 8. Rawat inap.