Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kharisma Milinia Muji Rahayu

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Gugus/Absen : 07/114

Berjuang Demi Keluarga Yang Jauh

(Pahlawan Masa Kini)

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Dengan


banyaknya penduduk di Indonesia tentu banyak juga permasalahan yang kita hadapi. Salah
satunya adalah masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang
tinggi berimbas pada banyaknya penduduk yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Hal tersebut mengakibatkan banyak penduduk di Indonesia tidak bisa mendapatkan pekerjaan
sesuai keinginan serta banyak pula yang menjadi pengangguran.

Banyak orang tidak mau menjalankan profesi yang hanya dipandang sebelah mata,
seperti menjadi pedagang kaki lima. Menurut Wikipedia, pedagang kaki lima atau disingkat
PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di
atas daerah milik jalan (DMJ/trotoar) yang (seharusnya) diperuntukkan pejalan kaki.
Menjalankan profesi ini bisa dilakukan tanpa memerlukan ijazah. Namun, masih banyak
masyarakat yang enggan menjalankan profesi ini dan lebih memilih menganggur. Beberapa
alasannya adalah karena pendapatannya tidak seberapa serta menguras tenaga. Selain itu ada
alasan lain yaitu malu. Malu sebab banyak masyarakat yang memandang rendah pekerjaan ini.

Pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2019, saya melihat pedagang cilok di pinggir jalan.
Beliau terlihat lelah setelah menjajakan dagangannya kepada anak-anak SD. Saya
menghampirinya dan membeli cilok tersebut. Sembari membeli cilok saya memulai
percakapan dengan beliau. Saya bertanya mengenai pekerjaan serta kehidupan beliau sebagai
pedagang cilok.

Beliau bernama Ilham dan baru berumur 22 tahun. Berdagang cilok sejak Oktober
2018. Merantau dari Bandung Jawa barat ke Bali demi mencari nafkah. Beliau tidak memiliki
ijazah SMA. Anak pertama dari empat bersaudara ini terpaksa harus putus sekolah beberapa
tahun lalu dikarenakan keadaan ekonomi yang memaksa. Ketiga adiknya masih duduk di
bangku sekolah. Beliau memutuskan untuk berdagang agar dapat membantu membiayai
pendidikan adik-adiknya. Walaupun begitu beliau tidak patah semangat. Beliau bertekad agar
adik-adiknya dapat bersekolah dan mencapai cita-cita mereka.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa apa yang Mas Ilham lakukan ini sungguh mulia,
beliau rela berpanas-panasan dan jauh dari keluarganya demi mencari rezeki. Beliau berusaha
sekuat tenaga walaupun penghasilan yang ia dapat tidak seberapa. Maka dari itu, kita patut
menghormati beliau dan mencontoh sikap beliau yang semangat dan tidak mudah berputus asa.
Mas Ilham adalah pahlawan masa kini, beliau adalah pahlawan bagi keluarganya.

Apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita adalah sebuah anugerah yang harus kita
syukuri. Setelah percakapan saya dengan Mas Ilham, saya merasa sangat beruntung karena
masih dapat melanjutkan pendidikan hingga kuliah. Saya menjadi sadar banyak orang di luar
sana yang kekurangan, mereka berusaha mencari nafkah hingga pekerjaan apa pun mereka
lakukan. Mereka semua adalah pahlawan bagi kita dan bangsa Indonesia.

Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa meluruskan pemikiran


masyarakat yang memandang rendah pekerjaan seperti pedagang kaki lima. Kehormatan
seseorang tidak dilihat dari pekerjaan yang ia lakukan, akan tetapi perilakulah yang
menentukannya. Setiap pekerjaan memiliki peranannya masing-masing dan harus kita hormati
asalkan pekerjaan tersebut tidak merugikan orang lain.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

-Ir. Soekarno

Anda mungkin juga menyukai