Anda di halaman 1dari 2

PERAN PEMUDA SEBAGAI RELAWAN PENDIDIKAN TERUTAMA PENDIDIKAN DI

PELOSOK

Pemuda adalah sosok harapan bangsa untuk mewujudkan cita-cita suatu Negara,
bahkan Bapak proklamator RI (Republik Indonesia) juga menyampaikan “Berikan aku 1000
orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda maka
kuguncangkan Dunia”. Begitu pentingnya peran pemuda hanya dengan satu orang apalagi
semua pemuda di seluruh pelosok Indonesia dengan jiwa semangat yang membara untuk
membawa perubahan terutama di bidang pendidikan.

Seperti yang kita ketahui pendidikan adalah pintu gerbang menuju cita-cita indonesia
yang tertuang di dalam pembukaan UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Jika kita melihat
kondisi pendidikan Indonesia saat ini perlu ditingkatkan kualitasnya terutama kualitas
pendidikan di pelosok, jika melihat potret pendidikan di pelosok Indonesia ternyata masih
banyak teman-teman kita diluar sana yang membutuhkan uluran tangan kita untuk membantu
mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Mungkin saya adalah orang yang lebih bernasib
baik dari mereka di pelosok sana, walaupun banyak tantangan yang mereka hadapai seperti
akses sekolah yang sulit dengan jarak berkilo-kilo meter bahkan ada yang harus menyebrangi
sungai tanpa jembatan, ada juga sekolah yang masih kekurangan fasilitas berupa meja, kursi
dan papan tulis, saat belajar saling berhimpitan karena ruang kelas yang kurang dan
minimnya guru tampaknya tidak menyurutkan semangat mereka untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik.

Hal tersebut bisa teratasi melalui peran seorang pemuda yang terjun langsung di
bidang pendidikan. Bukankah perintah agama islam mengajarkan mencari ilmu adalah wajib
bagi setiap muslim, untuk itu sudah sepantasnya seiap manusia yang dilahirkan ke dunia
mempunyai impian untuk bisa mengenyam pendidikan setingi-tingginya, ilmu yang telah
didapatkan bukan untuk diri sendiri melainkan untuk diamalkan kembali. Seperti kata orang
bijak ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buahnya karena dengan ilmu tentunya kita bisa
memberikan manfaat kepada banyak orang. Hal ini pula ditegaskan dalam HR. Ahmad yang
mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Selain itu
hidup bukan tentang seberapa banyak yang harus kita terima tapi seberapa banyak yang
mampu kita berikan.

Anda mungkin juga menyukai