Anda di halaman 1dari 22

1

Perkandangan untuk ayam bangkok

Para peternak atau penggemar ayam bangkok sebenarnya sudah mempunyai kesadaran yang cukup tinggi
mengenai faktor pemeliharaan. Hal ini kelihatan sekali khususnya dalam merawat dan melatih piaraanya,
sehingga menjadi ayam afuan yang galak, ganas dan pantang menyerah. Tetapi dalam usaha budidaya
masih sedikit sekali orang yang memperlakukan ayam tersebut sebagaimana usaha ayam petelur dan
pedaging. Contoh yang mudah kita amati adalah masalah perkandangan. Diantara ribuan peternak ayam
bangkok di Indonesia jarang sekali yang memperhatikan masalah ini. Apabila sudah memberi pakan,
merawat dan melatih aya bangkok, mereka sudah merasa bahwa apa yang telah diberikan kepada
piaraanya itu lebih dari cukup. Sebenarnya ini tidak sepenuhnya benar, apalagi jika dikaitkan dengan
ayam bangkok sebagai komoditas budidaya.
Apapun jenisnya, ayam yang dipelihara di kandang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi
daripada ayam yang dibiarkan tinggal disembarang tempat. Hal ini mudah dimengerti karena keberadaan
kandang lebih memudahkan bagi peternak untuk memberikan pakan yang berkualitas, mengontrol
kesehatan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, peternak lebih mudah mengumpulkan telur,
pelaksanaan vaksinasi dan pembersihan kotoran. Ayam yang dikandangkan relatif lebih jinak daripada
ayam yang dibiarkan bebas, sebab penanganan secara keseluruhan lebih gampang.
Kandang merupakan tempat kediaman ayam, dimana aktivitas hidup sehari-hari dilakukan ditempat itu
sehingga pertumbuhan, produktivitas dan kondisi tubuhnya terjamin. Ia dapat mencari makanan dan air
minum dikandang tersebut, kawin denga pasanganya, bertelur dan sebagainya. Mengingat perananya
yang begitu besar, maka kandang termasuk salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya
budidaya ayam bangkok.

Rutinitas perawatan ayam bangkok sehari-hari


2

Sekalipun ayam bangkok tidak diambil hasil telur dan dagingnya, peternak tidak boleh bermalas-malasan
saja. Beternak dalam komoditas apapun harus tetap dijalankan dengan tekun, rajin dan teliti. Karena ayam
bangkok memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka peternak perlu melaksanakan berbagai kegiatan
untuk mendukung usaha budidaya yang tengah dijalankan ini. Kegitan sehari-hari yang perlu dijalankan
adalah:

1. Melatih dan merawat calon pejantan supaya mepunyai kondisi dan bentuk tubuh yang prima.
2. Mempersiapkan ayam betina sebagai calon induk yang kelak dapat mengahsilkan keturunan yang
bermutu.
3. Memberi pakan, air minum dan kontrol kesehatan.
4. Mencegah gangguan binatang liar seperti ular, tikus, musang , burung, serngga dan sebagainya.
Binatang-binatang liar tersebut seringkali membawa kuman-kuman dan menyebarkan wabah
penyakit pada ayam.
5. Peternak secara rutin perlu mengawasi kesehatan ayam yang sedang dipeliharanya satu per satu.
Bila ada ayam yang lesu, peternak harus segera mengambil tindakan untuk mencegah bahaya
penyakit yang mungkin menyerang ayam tersebut. Bila perlu ayam yang menunjukkan gejala lesu
dan hilang napsu makan itu dipindahkan untuk sementara waktu ke kandang lain dan diberikan
pengobatan seperlunya. Jika sudah sembuh, ia dapat dimasukkan lagi ke dalam kandang.
6. Membuat catatan harian mengenai jumlah pemberian pakan, obat, vaksin dan sebagainya. Hal
inipenting untuk mengetahui besarnya biaya pemeliharaan setiap hari.

Melatih ayam bangkok I


Tangan kanan memegang bagian tubuh ayam (dada), sedangkan tangan kiri memegang bagian belakang
(bawah patat). Dalam posisi berjongkok, kita lemparkan ayam tersebut ke udara. Karena lemparan itu,
kedua sayap akan berkelebat, kedua kakinya bergerak seperti menghantam sesuatu dan hampir semua otot
meregang. Ketika mendarat di tanah, kedua kaki tersebut dalam posisi siaga kembali.
Latihan ini dapat dilakukan secara bertahap, mula-mula cukup 5 kali lemparan saja, kemudian
frekuensinya ditingkatkan menjadi 10 kali pada hari berikutnya, dan demikian seterusnya. Bila sudah
terbiasa, kita dapat melemparkan ayam sebanyak 40-50 kali setiap hari.
Dengan cara demikian akan membuat ayam mempunyai otot dan tulang yang kokoh. Karena gerakan
tersebut membutuhkan energi dan stamina yang tinggi, maka ayam yang sudah terbiasa akan mepunyai
ketahanan fisik yang lebih baik. Namun kita tidak boleh melempar terlalu tinggi sebab dapat berakibat
patah kaki atau ayam mengalami stress.

Melatih ayam bangkok II


Secara hati-hati, dalam posisi setengah membungkuk kita pegang pangkal ekor, yakni daerah perbatasan
antara punggung dengan kelenjar uropigial (brutu). Dengan gerakan lembut, pangkal ekor kita angkat
sehingga seluruh tubuh ayam akan bergerak secara bebas. Latihan ini sangat berguna untuk
mengembangkan kemampuan otot sayap, paha, kaki, pernapasan, urat saraf dan sebagainya. Sama seperti
latihan sebelumnya, kita tidak boleh terlalu tinggi ketika mengangkat ayam, karena dapat menyebabkan
stres. Jarak pengangkatan yang ideal kira-kira 1 meter dari tanah.
Setelah sekian lama ayam bergerak bebas ketika diangkat, pangkal ekor kita lepaskan sehingga ayam
akan mendarat ditanah. Untuk tahap pertama, pengangkatan cukup setengah menit dahulu. Apabila sudah
terbiasa dapat ditingkatkan menjadi 1-2 menit. Jika ayam benar-benar sudah terbiasa, maka kita dapat
melakukannya setiap hari selama 5 menit.
3

Melatih ayam bangkok III


Punggung ayam dalam posisi berdiri kita tekan dengan lembut. Gerakan ini akan menyebabkan punggung
menjadi menunduk, dan tekanan kita perkuat sedikit sehingga ayam semakin beraksi terhadap tekanan
tersebut. Punggungnya seperti menggeliat, sementara kedua kakinya berusaha bergerak seolah-olah ingin
melepaskan diri. Latihan ini sangat baik untuk menguatkan dan meningkatkan kelenturan otot, terutama
otot paha dan kaki.
Untuk meningkatkan ketahanan fisik, ayam dapat dilatih di tepian kolam atau sungai yang dangkal. Bila
aliran tidak begitu deras, ayam dapat kita masukan kedalam kolam yang tersebut. Tentu saja ini akan
membuatnya kelabakan dan meronta ingin keluar dari air. Naluri untuk menyelamatkan diri ini membuat
otot pada sayap, dada dan pha bergerak cepat serta dalam irama yang tidak teratur. Tidak mengherankan,
apabila yang sudah terbiasa menjalani latihan ini mempunyai otot yang kencang, liat, kompak dan kokoh.
Lebih dari itu ayam mempunyai pernafasan dan ketahanan fisik yang lebih baik.
Apabila aliran agak deras, ayam dapat kita angkat ke permukaan air sedemikian rupa sehingga hanya
bagian kaki saja yang terendam air. Cara seperti ini akan membuat kedua kakinya bergerak cepat
melawan arus air, sehingga anggota gerak tersebut menjadi terbiasa melawan tekanan. Dengan demikian,
kedua kaki ayam tersebut benar-benar mempunyai kekuatan hantam yang hebat. Hendaknya selalu di
ingat bahwa sewaktu melatih, peternak harus selalu mengawasi keadaan fisik ayam. Latihan ini tidak
boleh terlalu dipaksakan supaya ayam tidak terlalu kepayahan.
latihan terakhir adalah menjaga keseimbangan tubuh yang dapat dilakukan dengan cara meletakkan ayam
pada tenggeran atau ayunan yang bergoyang. Ketika ayunan itu bergerak maju mundur, ayam akan selalu
berusaha untuk tidak jatuh dan hal ini sama dengan melatih keseimbangan tubuh. Latihan keseimbangan
ini juga berguna untuk menguatkan jari-jari pada kedua kakinya.

Melatih otot leher ayam bangkok


Untuk melatih otot leher ayam bangkok, kita dapat memegang bagian depan dan belakang dari tubuh
ayam dengan kedua pergelangan tangan. Bagian paha tertumpu pada pergelangan tangan kiri, sedangkan
sedangkan bagian kanan untuk menumpukan leher. Dalam posisi jongkok, kita gerakan kedua
pergelangan tangan tersebut ke depan, belakang, kiri dan kekanan.
Ayam dengan sendirinya akan mengikuti arah pergerakan tangan kita. Ayam bangkok yang terbiasa
dengan latihan semacam ini akan memiliki leher dengan susunan otot yang kompak dan kokoh. Latihan
ini juga berguna untuk memperkuat otot kaki, sebab bagian ini secara aktif juga akan bergerak kian
kemari.
Latihan tahap awal dapat dilakukan selama 2 menit, Kemudian meningkat menjadi 3-4 menit satu minggu
berikutnya dan apabila benar-benar terbiasa dapat dilakukan secara rutin selama 5 menit setiap hari.

Menjemur ayam bangkok


Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah sinar matahari pagi
supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 sangat baik
untuk kesehatan ayam, karena menagndung pro vitamin D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang sangat
memabantu pertumbuhan tulang dan bulu. Pro vitamin D dalam tubuh ayam akan diolah menjadi vitamin
D. Tulang dan bulu sebagian besar tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih
dari itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih menempel pada bulu
dan bagian tubuh lainya.
Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini, sebaiknya penjemuran dilakukan
pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya jam 08.00). Dalam tahap permulaan, ayam bangkok biasanya
hanya tahan selama 10-15 menit saja dibawah sinar matahari. Pada saat itu, paruhnya sering kali terbuka
4

dan kelihatan terengah-engah. Oleh karena itu ayam tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita
melihat ayam terngah-engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang teduh. Keesokan
harinya, ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya hingga ayam sudah terbiasa menghadapi terik
matahari.
Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan dan memperbaiki sistem peredaran
darah. Kerja paru-paru dan jantung menjadi lebih sempurna, karena ayam sudah terbiasa menghadapi
kondisi kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik pun menjadi lebih baik daripada ayam yang
sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu timbunan lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang
sehingga otot-ototpun menjadi kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang
dibutuhkan untuk mengeringkan tubuh.

Memandikan ayam bangkok


Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung dijual. Tetapi untuk meningkatkan
nilai jual, peternak dapat melakukan program perawatan dan latihan secara lebih intensif. Calon pembeli
dan penggemar tentu lebih tertarik terhadap penampilan ayam bangkok yang lebih menarik, stamina yang
baik dan ketahanan fisik yang prima. Guna menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan
seperti itu, peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan. Kedua program
tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam baru dijual. Perawatan ayam bangkok antara
lain adalah memandikan dan menjemur stiap hari.
Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan semua kotoran yang melekat
pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan dimandikan itu kondisi fisiologis dan bentuk tubuh ayam bangkok
akan mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat memandikan ayam bangkok sekitar pk 08.00 dengan
menggunakan air bersih. Tetapi jangan sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat
merusak pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.
Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan kedua kaki pada posisi
membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala ditundukkan dan dibasuh dengan handuk yang sudah
dibasahi dengan air bersih. Posisi menunduk ini meudahkan turunya air yang membasahi muka ayam.
Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang dengan tangan kiri, sementara tangan kanan
mengguyurkan air dengan tangan kanan mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian
tengkuk sampai pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya tidak tidak terlalu
banyak kandungan air pada bulu hiasnya.
Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke bagian belakang (kloaka).
Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih sebab kotoran sering menmpel dibagian ini. Selanjutnya
pemandian diteruskan kebagian sayap sampai ketiak dan bagian paha serta kaki ayam dibasahi hingga
betul-betul bersih. Bagian yang terakhir lkali dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali
habis di pakai, handuk hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih dan mengandung air
secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air justru dapat merusak bulu-bulu
sehingga menjadi kusut dan mudah patah.
5

Pemeliharaan ayam bangkok betina


Ayam betina dapat mulai dikawinkan apabila sudah memasuki dewasa kelamin, yaitu sejak berumur tujuh
bulan. Tanda-tanda bahwa ayam sudah mencapai kematangan organ reproduksi dapat dilihat dari luar,
misalnya:
1. Bagian muka, jengger dan pial berwarna merah menyala.
2. Ayam kelihatan riang dan tertarik mendekati bila mendengar suara pejantan yang memanggil.
3. Aktif mencari makan sehingga tembolok selalu kelihatan penuh.
4. Paruh sering terbuka seperti kepanasan dan sering berbunyi.
Umur ideal ayam betina yang dikawinkan adalah sekitar 1-1,5 tahun. Organ rep[roduksi yang benar-benar
masak akan membantu ayam tersebut untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas. Selama menunggu
saat yang tepat untuk dikawinkan ini, peternak diharapkan dapat memberikan pakan yang berkualitas baik
supaya produktivitas ayambetina nanti benar-benar optimal. Andai peternak hanya menggnakan sebagian
dari ayam betina sebagai induk, maka ayam-ayam yang lain dapat dijual untuk menambah penghasilan.
Dengan memilih beberapa induk saja peternak dapat menghemat biaya pembelian pakan dan
pemeliharaan lainya. Meskipun penggemar lebih tertarik pada ayam bangkok jantan, harga jual ayam
bangkok betinapun tidak mengecewakan. Ayam bangkok betina mempunyai nilai jual yang lebih tinggi
daripada ayam kampung, ayam pedaging maupun ayam petelur afkir.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi induk ayam bangkok betina, dalam kandang pemeliharaan perlu
disediakan sarang telur khusus nya pada pemeliharaan model kandang ren, litter dan postal. Sedangkan
pada kandang sistem batrei dan koloni tidakmemungkinkan adanya sarang telur. Ukuran sarang telur
adalah panjang dan lebar masing-masing 40 cm dan tinggi 35 cm. Ukuran tersebut sudah cukkup
memadai untuk 5-7 ekor induk. Penempatanya bisa dibelakang maupun didepan kandang. Apabila
dibelakang kandang sarang telur tersebut dapat diletakan pada ketinggian 50 cm dari lantai kandang.
Peternak harus berusaha agar sarang tersebut selalu terpelihara bersih dan tenang.
Induk ayam betina perlu diberi kesempatan untuk menggunakan waktu yang tepat ketika mau bertelur.
Sangat tidak dianjurkan menangkap dan mengurung induk tersebut didlam sarang dan mengeluarkanya
setelah induk tersebut bertelur. Cara-cara seperti ini selain tidak efisien bagi peternak, juga cukup
menyiksa induk yang mau bertelur. Bahkan mungkin dengan perlakuan semacam itu induk merasa tidak
tenang dan tentram sehingga sukar bertelur. Kalaupun bertelur mungkin akan memakan waktu yang lama
untuk mengembalikan dirinya dari rasa stres.
Tentang telur tetas ayam bangkok yang penting untuk dipahami
Telur terdiri dari empat bagian penting, yaitu selaput
membran, kerabang (shell), putih telur (albumen), dan
kuning telur atau yolk. Masing-masing bagian tersebut
tersusun dari beberapa elemen yang berbeda. Bagian telur
yang berperan penting dalam proses penetasan adalah
chalaza. Chalaza merupakan bagian dari putih telur yang
mempunyai peran vital sebagai pengikat kuning telur.
Chalaza mudah putus jika komposisi putih telur sudah
enjadi encer akibat penyimpanan yang lama dan perjalanan
jauh dengan perlakuan transportasi yang kasar. Jika chalaza
terputus, telur tidak dapat menetas.
Itulah sedikit penjelasan tentang telur tetas yang perlu anda pahami sebelum membeli telur tetas dari
kami. Siapapun tidak ada yang bisa menjamin bahwa pada saat pengiriman chalaza pada telur tetas
tersebut tidak terputus.
6

Induk pejantan untuk pembibitan ayam bangkok


Beberapa peternak ayam bangkok sering menggunakan mantan "pendekar" sebagai pemacek atau
pejantan. Ayam jantan yang sudah berkali-kali mengalahkan lawanya, kebanyakan menjadi pembibit
kalau sudah tua. Seorang peternak ayam bangkok yang profesional pasti ingat, berapa kali ayam tersebut
bertarung. Seekor pejantan dianggap sebagi pembibit yang baik apabila telah memenangkan 3 atau 4
pertarungan. Sifat-sifat yang kelak diturunkan kepada anaknya antara lain, kecerdasan, ketahanan,
kelincahan, stamina bertarung dan sebagainya.
Kendatipun demikian, pejantan yang akan digunakan sebagai pembibit sebaiknya berumur tiga tahun,
jangan teralalu tua dan juga terlalu muda. Adapun ciri-ciri yangbaik pejantan yang akan digunakan
sebagai pembibit adalah:
1. Bulunya menunjukkan karakteristik ayam bangkok murni, yakni warna dasar hitam dan bulu hias
wiring kuning, wiringggalih ataupun jragem. Dengan demikian, untuk mendapatkan keturunan
dengan kemurnian induknya tetap terpelihara dengan baik. Bulu-bulu yang membentuk ekor
panjang dan meruncing dibagian ujung. Apabila dilihat dari arah samping bentuk bulu ekor
tersebut kelihatan sejajar dengan garis punggung.
2. Permukaan bulu-bulu penutup tubuh mengkilap. Pejantan dengan bulu yang kusam tidak baik
dijadikan pembibit, karena menunjukkan bahwa ia kurang suka berceker (mandi tanah) seperti
kegemaran lainya.
3. Kulit Berwarna kuning kemerah-merahan. Kulit ayam yang didominasi warna keputih-putihan
atau kekuning-kuningan tanpa ada unsur merah, lebih banyak mengandung darah ayam kampung
atau buras.
4. Pejantan harus berbadan sehat. Bentuk badan agak bundar dan tinggi. Ciri-ciri semacam ini
menandakan bahwa ia suka kawin, rajin mencari pakan dan pandai mengiring induk betina.
5. Dalam posisi diam maupun berjalan, kaki selalu dalam keadaan tegak lurus. Ayam yang berjalan
dengan kaki menekuk kedalam kurang baik digunakan untuk pembibit, sebab posisi demikian
sangat menyulitkan untuk mengawini betinanya.
6. Mata tampak jeli, tajam dan bersinar. Hal ini menandakan bahwa ia dalam kondisi yang sehat.
Mata yang selalu muram, kurang waspada dan tidak bercahaya merupakan tanda bahwa ia sedang
sakit.
7. Kuku dan paruhnya pendek.
8. Daerah anus dan sekitarnya kelihatan sedikit basah, lembut dan lebar. Pejantan yang memiliki
anus sempit, apalagi dalam kondisi kering sekali, mempunyai gairah kawin yang rendah.
9. Secara umum, induk tidak memiliki kelainan atau cacat tubuh yang lain. Bila perlu, pilihlah induk
yang benar-benar sehat dan belum pernah terserang penyakit.
10. Secar keseluruhan ayam tersebut mempunyai aktivitas gerak yang tinggi dan lincah, Untuk
mengetahui hal ini peternak dapat mencoba memegangnya.
Satu hal yang hendaknya diingat ialah usahakan supaya pejantan yang digunakan sebagai pembibit itu
mempunyai garis keturunan ayam bangkok murni. Seandaianya hal ini tidak memungkinkan, setidak-
tidaknya berasal dari ayam bangkok keturunan, dengan catatan masih memiliki sifat-sifat ayam aduan
yang baik
7

Pemeliharaan ayam bangkok anakan

Tindakan apakah yang perlu dilakukan peternak terhadap anak ayam yangbaru menetas? Banyak
pendapat yang mengatakan bahwa anak ayam sejak berumur 1 hari sampai 2 hari tidak memerlukan
makanan, kecuali air bersih untuk kebutuhan minum. Pada umur tersebut anak ayam masih mempunyai
cadangan makanan yang tertimbun dalam kuning telur (yolk). Cadangan makanan tersebut masih cukup
untuk memenuhi kebutuhan anak ayam 48 jam sejak mulai menetas. Sebagian ahli lainya berpenddapat,
sekalipun mempunyai sisa-sisa kuning telur, anak ayam masih membutuhkan makanan. Pendapat ini pun
masuk akal, sebab pertumbuhan pertama dari anak ayam berlangsung sangat cepat sehingga banyak
membutuhkan zat putih telur(protein). Karena itu sisa-sisa kuning telur tadi tidak mencukupi kebutuhan
anak ayam untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut, kliranya tidak ada salahnya jika ada diantara peternak yang
memeperlakukan anak ayam sebagai mahkluk hidup sebagaimana lainya. Sebab anak ayam
membutuhkan makan, minum dan kandang yang mampu melindunginya dari terik matahari maupun
curahan hujan serta segala gangguan binatang liar. Anak ayam yang baru menetas perlu dipelihara dengan
baik karena kondisi tubuhnya masih sangat lemah. Pemeliharaan anak ayam dapat dilakukan bersama
induk yang mengeraminya. Namun seandainya pengeraman telur dilakukan dengan menggunakan mesin
tetas, maka pemeliharaan anak ayam harus dilakukan dengan induk buatan, yakni kandang yang
dilengkapi dengan alat pemanas/penghangat tubuh.
Sejak menetas hingga berumur empat minggu, tubuh anak ayam masih dalam kondisi kritis terutama
terhadap pengaruh suhu luar. Pada masa seperti ini, bulu-bulu penutup tubuh belum tumbuh secara
sempurna dan temperatur tubuh masih labil. Suhu lingkungan di daerah tropis seperti indonesia berkisar
antara 20-33 derajat celcius, sedangkan suhu tubuh anak ayam sekitar 40-42 derajat celcius. Karena
sistem pengaturan paanas tubuh yang belum sempurna itu, maka anak ayam akan kedinginan jika tidak
diberi penghangat dari luar. Penghangat tersebut dapat diperoleh dari induk yang mengasuhnya, bisa pula
didapatkan dari sumber pemanas lain seperti lampu listrik, lampu minyak, pipa air hangat dan lain
sebagaianya. Sehubungan dengan sumber pemanas tersebut, maka pemeliharaan anak ayam dibedakan
menjadi dua macam, yakni pemeliharaan bersama induknya dan pemeliharaan dengan alat pemanas.
Yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan anak ayam adalah upaya memisahkan anak-anak ayam
dalam kelompok umur yang berbeda, terlebih lagi bobot tubuhnya yang berlainan. Hal ini untuk
menghindari kompetisi pakan yang tidak seimbang dan mencegah supaya anakan ayam tidak diganggu
ayam yang lebih besar, misalnya dikejar-kejar, diptuk atau terinjak-injak.
MASACHICKS
8

Kombinasi antibiotik dan multivitamin dengan komposisi ideal untuk anak ayam bangkok agar
pertumbuhan optimal Hanya Rp. 100.000,- / 250 gram (belum termasuk ongkos kirim)
ROXINE
Antibiotik yang ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit ayam bangkok
Hanya Rp. 100.000,- / 100 gram (belum termasuk ongkos kirim)

Pemeliharaan anak ayam bangkok dengan sumber pemanas


Pemisahan anak ayam bangkok dapat juga dilakukan sejak menetas. Dalam hal ini, anakan bisa berasal
baik dari hasil pengeraman induk maupun menggunakan mesin tetas. Pada fase permulaan, anak ayam
masih dalam kondisi lemah, bulunya halus, peka terhadap udara dingin dan peka terhadap serangan
berbagai penyakit. Oleh sebab itu, apabila ingin memisahkan anak ayam dari induknya maka peternak
harus menyediakan "induk buatan", yaitu kandang khusus bagi anak ayam yang dilengkapi dengan alat
pemanas atau penghangat. Sebelum membuat "induk buatan", peternak perlu mengetahui lebih dahulu
pengertian mengenai kandang khusus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang khusus ("induk buatan") adalah sebagai
berikut:
1. Adanya sinar matahri yang masuk ke kandang
2. Tercukupinya kebutuhan pakan dan air minum
3. Pemanasan yang cukup
4. Adanya penerangan udara di sekitarnya.
5. Kandang khusus ini harus memberi kehangatan bagi seluruh anak ayam secara merata.
Kandang khusus bagi anak ayam ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan kandang yang
tertutup rapat dinding. Dinding-dindingnya terbuat dari bahan yang mampuvmenahan panas agak lama.
Apabila udara terasa dingin atau jika hari telah malam, anak ayam akan menempati bagian tersebut yang
dilengkapi dengan alat pemanas. sedangkan bagian kedua berbentuk sangkar yang dindingnya terbuat dari
kawat kasa/ram. Bagian ini akan ditempai anak ayam pada waktu siang atau ketika tidak butuh alat
pemanas.
Lantai kandang sebaiknya dibuat dari papan supaya kaki anak-anak ayam yang masih kecil itu tidak
terjepit. Lantai yang terbuat dari papan ini perlu diberi sekam yang selain berguna sebagai penutup juga
mampu menyerap panas. Antara bagian yang tertutup rapat dengan bagian seperti sangkar tersebut
dibatasi dengan sekat yang dapat dibuka dan ditutup. Dengan demikian, anak ayam senantiasa
berkelompok dalam satu kesatuan. Pada malam hari atau ketika udara mulai dingin anak-anak ayam
membutuhkan pemanas, maka perlu diusahakan agar angin tidak masuk ke bagian yang agak terbuka
dengan cara memasang papan penyekat tadi. Untuk mengeluarkan dan memasukan anak ayam, peternak
dapat membuatkan pintu disebelah atas pada bagian pertama yang tertutup rapat. Bilamana peternaka
menggunakan alat pemanas dengan bahan bakar minyak tanah atau spirtus, maka lubang tersebut dapat
berfungsi sebagai tempat pengeluaran asap. Lubang ini dihubungkan langsung dengan cerobong lampu
minyak, sehingga asap tidak menyebar didalam kandang.

Pemeliharaan anak ayam bangkok bersama induknya


Untuk meningkatkan produktivitas, anak ayam dapat dipelihara bersama induknya dalam tempat terpisah
hingga lepas sapih. Masalahnya sekarang, bagaimana dengan peternak yang memiliki tanah sempit,
sehingga tidak dapat memelihara induk dan anaknya dalam kandang sendiri. Kendala ini bisa diatasi
dengan membuat atau membeli kurungan besar. Dalam kurungan tersebut, induk akan tinggal bersama-
sama dengan sejumlah anak ayam yang diasuhnya. Secara naluri, semua anak ayam akan dihangati
induknya. Bagian tubuh induk yang dapat memberi kehangatan itu adalah sayap, daerah otot dada, bagian
belakang ekor dan sebagainya.
9

Pada saat cuaca kelihatan cerah, induk dan anak tersebut dapat dilepaskan namun peternak tetap perlu
mengawasinya. Pemberian pakan, khususnya kepada anak ayam, dapat dilakukan lima kali sehari.
Pemberian pakan diusahakan sedikit demi sedikit sehingga tidak ada yang tersisa. Sampai hari ke-14,
anak dan induk tetap dibiarkan dalam kondisi terkurung untuk menjaga kestabilan panas tubuh.
Setelah waktu tersebut induk dan anaknya boleh dilepas dari kandang. Meskipun demikian, mereka harus
tetap dijauhkan dari kelompok lainya, sebab masa kritis masih belum terlewati. Peternak yang ingin
memisahkan induk dari anak-anaknya, harus menyiapkan kandang tersendiri. Pemisahan induk dan anak
dapat mempercepat induk bertelur kembali.

Pemeliharaan Ayam bangkok Remaja

Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya
pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila
dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun
cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak
semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari
peternak lain ayam yang sudah remaja.
Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus
dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih
memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.
Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu
pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak
menjadi hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang
perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa bren, battery, litter maupun postal.
pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat
menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri.
Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air
minumnya sebelum melakukan pemindahan.
Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot
ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang
sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna
untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing
dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan
sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan
adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.
10

Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur
dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang
hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai
kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1. 15 ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2. 5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3. 3-5 ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.
Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna
menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda
perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena
itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan
minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan
yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan
bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore
hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang
dibelah dua.

Pemeliharaan ayam bangkok dewasa


Menjelang dewaa kelamin (umur 7 bulan), ayam dipindahkan ke kandang dewasa. Dalam hal ini
peternaka sudah melaksanakan seleksi terhadap induk betina yang diharapkan kelak akan menghasilkan
keturunan yang baik. Demikian pula denganmemilih pejantan yang baik untuk dirawat dan dilatih lebih
lanjut agar banyak diminati oleh calon pembeli atau penggemar.
Pemindahan ayamhendaknya dilakukan malam hari, supaya tidak mengalami kegaduhan dan mengurangi
stress pada ayam. Sekalipun demikian pada sore hari sebelum dipindahkan, ayam tetap harus diberi obat
anti stress terlebih dahulu yang dimasukan ke dalam air minum. Pemindahan ayam pada malamm hari
juga memudahkan peternak dalam menangkap ayam.
Ayam betina yang sudah dipersiapkan menjadi induk, dapat dikandangkan dengan jantan yang
dipersiapkan menjadi bibit. Rasio antara pejantan dan betina disesuaikan dengan cara-cara yang akan
dipilih untuk mengawinkan ayam bangkok. Apabila menggunakan pen mating, maka satu pejantan dapat
dikandangkan dengan 5-6 betina. Sedangkan apabila menggunakan flock mating 2 pejantan dapat
dikandangkan dengan 16 betina atau 3 pejantan dengan 24 betina. Bisa juga induk betina dimasukkan ke
kandang battery individual dan hanya dicampurkan dengan pejantan bila mau dikawinkan saja. (stud
mating).
Secara umum pemeliharaan ayam bangkok dewasa tidak berbeda jauh dengan pemeliharaan ayam
bangkok remaja. Yang penting dilaksanakan adalah program latihan dan perawatan pada pejantan untuk
membentuk penampilan ayam bangkok yang prima. sedangkan bagi ayam betina, perhatian lebih dititik
beratkan pada penjagaan stabilitas tubuh supaya bisa menjadi induk yang baik. seperti sudah dijelaskan
diatas, mulai umur 7 bulan ayam bangkok sudah mencapai dewasa kelamin. Ini berarti ayam jantan sudah
memproduksi sperma dan betina sudah mulai bertelur. Namun ayam bangkok pada usia seperti ini,
khususnya ayam betina, sulit di kawinkan. Hal ini justru menguntunghkan, karena untuk mendapatkan
keturunan yang baik jika induk sudah memiliki kematangan organ reproduksi yang baik.
11

SUPER BREED
Untuk memperoleh induk betina yang mampu menurunkan sifat-sifat unggul yang dimiliki dan juga menurunkan sifat unggul dari
pejantan pasanganya, diperlukan persilangan hingga 4 generasi. Hasil dari persilangan hingga 4 generasi inilah yang
dinamakan indukan ayam bangkok super breeder, diharapkan dari indukan seperti inilah akan diperoleh keturunan super fighter
(petarung super).
12
13
14
15

Koksidiosis atau berak darah pada ayam Bangkok

Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan
terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%.

PENYEBAB PENYAKIT
Kosidiosis disebabkan oleh koksidia yaitu parasit yang terdiri dari 1 sel (protozoa) dari genus Eimeria.
Terdapat 12 macam spesies Eimeria yang menyerang ternaka ayam, yaitu E. tenella, E. necatrix, E.
brunetti, E. acerveulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. tyssarni, E. myonella,
dan E. gallinae. Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E.
necatrix dan E. acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian tertentu dari usus ayam
demikian juga luka yang ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang usus buntu . E. necatrix
dan yang lainnya menyerang usus halus dan anus.

GEJALA PENYAKIT
Gejalla klinis yang disebabkan oleh parasit ini bervariasi tergantung umur hewan yang terserang dan
spesies parasit yang menyerang. Gangguan umum yang dapat dilihat adalah nafsu makan menurun , nafsu
minum meningkat, hewan menjadi kurus, depresi, bulu kusut dan pucat.
Infeksi E. tenella pada umumnya akut, terjadi berak darah dan dapat menimbulkan kematian. Infeksi E.
maxima menyebabkan feses mengandung eksudat yang mukoid berwarna kemerahan dan bercampur
bintik-bintik darah.
Jika penyebabnya E. tenella mak pada bangkai ayam yang dibedah akan didapatkan sekum membesar dan
berisi darah atau perkejuan yang bercampur darah. Sedangkan spesies-spesies Eimeria lainnya
menimbulkan kelainan berupa penebalan dinding usus yang disertai peradangan yang bersifat kataralis
sampai dengan haemorrhagis.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Pemeriksaan mikroskopis secara natif dari mukosa usus.
PENULARAN PENYAKIT
Penyakit menyerang secara horizontal dari aym sakit ke ayam sehat.Ayam yang menderita koksidiosis
akan mengeluarkan koksidia dalam bentuk ookista melalui kotorannya. Setelah 1-2 jam pada lingkungan
yang cocok (lembab , beroxigen dan pada suhu 20-30 derajat C), ookista siap menginfeksi ayam sehat.
Ayam sehat yang makan ookista infektif akan menampakkan gejala sakit setelah beberapa hari yang
tergantung kepada spesies yang menginfeksi. Ayam yang sakit ini juga akan mengeluarkan ookista ,
16

demikian seterusnya hingga ayam dalam satu kandang atau satu peternakan dapat terinfeksi semua.
Kematian dapat terjadi dari saat ayam terinfeksi sampai ayam menunjukkan gejala sakit.

PENGENDALIA PENYAKIT
Pencegahan :
1. Melakukan sanitasi kandang ( kandang dibersihkan ,dicuci dan disemprot dengan Antisep,
Formades dan Sporades), membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain
masuk kelingkungan kandang.
2. Peralatan peternakan (tempat ransum, tempat minum,dll), dicuci sampai bersih. Rendam minimal
30 menit dalam Medisep 15 m/10 liter air, dilakukan 4 hari sekali. Majukan dan mundurkan
jadwal desinfeksi jika harinya bertepatan dengan jadwal vaksinasi.
3. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, jumlah
ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan terlalu lembab. Ventilasi
kandang cukup
4. Beberapa cara mencegah koksidiosis yang dapat dilakukan :
 Memakai koksidiostat dalam ransum.
 Vaksinasi.
 Pemberian obat pada waktu-waktu tertentu untuk memutus siklus hidup penyebab penyakit dan
memberikan kesempatan terbentuknya kekebalan.

Pengobatan :
Antikoksi, coxy, Sulfamix, Therapy, Duoko, Koksidex (pilih salah satu dan berikan sesuai aturan pakai).
Berikan Vita Stress 4-5 hari setelah pemberian obat selesai dilakukan.
17

Penyakit Tetelo atau New Castle Disease (ND) pada ayam bangkok

Newcastle Disease (ND) atau disebut juga tetelo, cekak, pseudovogelpest, pseudo foel plaque, ranikhet
atau avian pneumo encephalitis. Merupakan penyakit infeksi menular yang sampai sekarang masih
merupakan masalah yang menduduki urutan atas dalam menimbulkan kematian pada ternak ayam baik
ras maupun buras, setelah penyakit Avian Influenza(AI).
Newcastle Disease pertama kali ditemukan pada tahun 1926 di indonesia oleh Kranevelt. Doyle
memberikan nama Newcastle Disease yang berasal dari kata “Newcastle on Tyne” (nama daerah di
inggris) yang terjangkit penyakit serupa dengan yang ada di indonesia. Penemuan doyle di publikasikan
di British veterinary.. Saat ini penyakit telah tersebar di secara luas dibeberapa bagian dunia. Kerugian
yang ditimbulkan penyakit ini adalah kematian tinggi, penurunan produksi baik secara kualitas maupun
kuantitas, pertumbuhan terhambat dan konversi ransum jelek.
Penyebab Penyakit
Newcastle Disease disebabkan oleh virus golongan paramyxo yang mempunyai struktur RNA. Virus ini
bersifat mengaglutinasikan sel-sel darah merah ayam. Beradasarkan tingkat keganasanya, virus ini terbagi
menjadi 4 golongan: velogenic viscerotropic (tipe asiatik), velogenic neurotropic (tipe amerika),
mezogenic(misalnya: kumarov, mukteswar, roikin) dan lentogenic (misalnya: La Sota, B1, F). Virus
penyebab ND mudah dibunuh dengan desinfektan. Dikandang yang tidak terkena sinar matahari bisa
tahan sampai berminggu-minggu. Dari segi serotipe hanya terdapat 1 macam serotipe.
Infeksi olleh virus Newcastle Disease yang tidak menyebabkan kematian akan menimbulkan kekebalan
selama 6-12 bulan. Demikian juga halnya kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi yang menggunakan
vaksin inaktif.
Gejala Penyakit
Masa inkubasi bervariasi dan rata-rata 5-6 hari. Penyakit berlangsung hingga 14-16 hari sesuai dengan
tingkat keganasan virus yang menginfeksi. Keparahan penyakit, angka kematian, kerusakan dan gejala
penyakit yang timbul bisa bermacam-macam. Gejala penyakit sangat bervariasi dari yang sangat jelas
sampai dengan yang tidak jelas, tergantung keganasan virus yang menginfeksi dan daya tahan tubuh
ayam.
Pada gejala klinis yang jelas, tampak gejala kelainan saluran pernapasan(batuk, ngorok, susah bernapas,
keluar lendir dari hidung). Nafsu makan hilang, feses berwarna hijau dan kadang-kadang disertai
gumpalan putih, gemetaran pada seluruh tubuh, gejala kelainan syaraf (kelumpuhan pada kaki dan atau
sayap, leher terpuntir dan ayam berputar-putar) dan angka kematian tinggi, bisa sampai 100%.
18

Gejala kelainan syaraf biasanya muncul kemudian. Pada saluran pernapasan terjadi radang di sinus
hidung, trakea, laring dan juga terjadi pneumonia. Eksudat yang bersifat katarhallis sampai mucopurulent
dapat ditemukan pada saluran pernapasan dan kantung udara menjadi keruh. Perubahan alat tubuh yang
terjadi pada saluran pernapasan tidak khas untuk penyakit Newcastle Disease saja.
Proventiculus mengalami haemorrhagie yang berpa ptechiae dipuncak kelenjarnya. Pada usus dapat
terjadi enteritis dan nekrosa, eksudat kental berwarna kehijauan bercampur darah. Pada keadaan infeksi
yang akut adapat ditemukan perdarahan yang luas dan beerbatas jelas pada beberapa bagian usus dan
jaringan limfoid yaitu secra tonsil dan peyer’s patches.
Pada sususna syaraf dan otak dapat ditemukan degenerasi dan nekrosa otak. Pada ayam petelur yang
sedang berproduksi dapat ditemukan calon kuning telur yang mengalami pendarahan. Bentuk calon
kuning telur yang mengalami pendarahan. Bentuk calon kuning telur menjadi tidak teratur. Kadang-
kadang ada calon kuning telur yang pecah di rongga perut.

Penularan Penyakit
Newcastle Disease dapat menular secara kontak langsung dengan ayam yang sakit, melalui alat
peternakan , udara , petugas kandang, binatang peliharaan serta burung liar.

Pengendalian Penyakit
Pencegahan:
1. Vaksinasi Newcastle Disease secara teratur.
2. Melakukan sanitasi kandang.
3. Sanitasi tempat minum

Pengobatan:
Tidak ada obat untuk penyakit yang disebablkan Virus.
Program Vaksinasi ND pada ayam bangkok:
1. Umur 4 hari >> Medivac ND IB
2. Umur 56 hari >> Medivac ND Lasota
3. Umur 120 hari >> Medivac ND Lasota
4. Vaksinasi dulang tiap 3 bulan sekali

Inseminasi buatan untuk ayam Bangkok


19

IB atau inseminasi buatan adalah teknik mengawinkan ternak secara buatan. atau sering disebut dengan
kawin suntik. IB ini dilakukan dengan menyuntikan cairan semen yang telah diencerkan dengan
pengencer tertentu ke saluran reproduksi ayam betina yang sedang birahi.

Teknologi IB pada ayam bangkok ini merupakan gabungan dari beberapa teknologi, yaitu:
1. Teknologi penampungan semen
2. Teknologi pengenceran semen dan penangananya.
3. Serta Teknologi fertilisasi atau pembuahan dan keberhasilanya.
Teknologi IB ini sebenarnya adalah teknologi yang sederhana karena:
1. Dapat dikerjakan dengan mudah oleh peternak.
2. Peralatan kawin suntik ini relatif sederhana, mudah diperoleh, harganya murah, dapat digunakan
berulang-ulang.
3. Tidak perlu laboratorium spesial
4. Biologis ayam bangkok betina dan pejantan memungkinkan pelaksanaan kawin suntik ini secara
mudah, keberhasilan IB lebih tinggi daripada perkawinan secara alami.
5. Penetasan telur dapat dilakukan dengan mesin tetas ataun dengan induk pengeram.
6. Dapat memacu program rekayasa genetika, peningkatan produksi, pengadaan bibit unggul,
penurunan inbreeding pada populasi generasi hasil IB
7. Memungkinkan dilakukanya pengaturan manajemen yang terarah telur bibit ayam bangkok dalam
waktu tertentu.

Penyakit Ayam Bangkok dan pengobatanya


Penyakit Snot (Coryza)
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snotdapat
menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat
adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan
mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas
atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.
Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari
12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga
dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut

- pengeluaran cairan air mata


- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
20

- pertumbuhan menjadi lambat.


Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital
fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.
Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut.
Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores
staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.
Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD)
dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) .
Pengobatan
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine
atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati
coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan
withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari
kerabang telur.
Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan
dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban.
Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.

Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD)


Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau
Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak
langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.
Faktor predisposisi atau faktor pendukung
- Kondisi kandang yang lembab
- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi
- Litter yang kering
- Kadar amonia yang tinggi.
Cara penularan
Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk
yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang
sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan,
hewan liar maupun petugas kandang.
Gejala klinis
Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka
menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan
bernanah dari hidung.
21

Pengobatan
Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5
ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.
Pencegahan
Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory
disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.
Penyakit Berak Kapur atau Pullorum
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak
kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada
anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh,
merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum
dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun
Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur
ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas.
Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau
angka kematian dapat mencapai 85%.
Cara penularan
Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:
- Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.
- Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier
yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang,
litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi.

Gejala klinis
- napsu makan menurun
- feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur
- Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih
- kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering
- jengger berwarna keabuan
- mata menutup dan nafsu makan turun
- badan anak ayam menjadi lemas
- sayap menggantung dan kusam
- lumpuh karena artritis
- suka bergerombol

Perubahan patologi
Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti
omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis
kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu.
22

Diagnosis
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat
dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan
penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test).

Pengobatan
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo
terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian
anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang
dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis.

Pencegahan
Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella
pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit
sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai