0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang pewarna makanan Orange G, termasuk definisi, efek toksik, metode pemeriksaan, alat dan bahan, serta prosedur kerja pemeriksaannya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Pewarna ini beracun bagi flora dan fauna akuatik serta dapat mempengaruhi organ tubuh manusia.
Dokumen ini membahas tentang pewarna makanan Orange G, termasuk definisi, efek toksik, metode pemeriksaan, alat dan bahan, serta prosedur kerja pemeriksaannya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Pewarna ini beracun bagi flora dan fauna akuatik serta dapat mempengaruhi organ tubuh manusia.
Dokumen ini membahas tentang pewarna makanan Orange G, termasuk definisi, efek toksik, metode pemeriksaan, alat dan bahan, serta prosedur kerja pemeriksaannya menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Pewarna ini beracun bagi flora dan fauna akuatik serta dapat mempengaruhi organ tubuh manusia.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA MALANG 2019 A. Definisi Pewarna Orange G Orange G adalah jenis pewarna azo dan umumnya digunakan oleh industri tekstil dan pencelupan. Orange G juga digunakan sebagai obat dan pewarna kosmestik. Pewarna Orange G yang digunakan dalam makanan dapat menyebabkan efek toksik pada tubuh manusia (El-Sheekh, 2009). Pewarna ini banyak digunakand dalam industri tekstil, sehingga diproduksi dalam jumlah yang besar. Pewarna ini beracun bagi flora dan fauna akuatik karena pewarna ini mengurangi penetrasi cahaya dan menghambat proses fotosintesis pada sistem air. Pewarna ini dapat mempengaruhi kerja hati, otak, sistem syaraf dan sistem pencernaan apabila dicerna (Sarwa, 2013). Orange G merupakan pewarna khas dalam air limbah tekstil. Orange G dapat terdegradasi oleh persulfat (𝐹𝑒 2+ ) dan dapat mempengaruhi kondisi pH larutan, dosis persulfat, suhu dan menghambat beberapa ion oanorganik. Karakteristik fisik dari Orange G sebagai berikut (Meetani, 2011): Nama : Orange G Nomor Cl : 16230 Nama Cl : Orange Acid 10 Kelas : Azo Warna : Orange Rumus Empiris : C16 H10 HAI7 S2 Na2 Rumus Berat : 452, 386 B. Metode pemeriksaan Pewarna Orange G
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan pewarna Orange G adalah
metode Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis pewarna dan memisahkan senyawa organik, anorganik, maupun biologis. Keuntungan dari metode ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih cepat yakni sekitar 15-20 menit. Kekurangan dari metode ini adalah harus menggunakan senyawa standar pembanding (Putra, 2004). C. Alat dan Bahan a) Alat - Beaker glass - Tabung reaksi - Spatula - Labu ukur - Timbangan analitik - Pipet mikro - Tube - Vacum filter - Spektofotometer UV-Vis - HPLC Knaur Detektor UV b) Bahan - Standar zat pewarna Orange G - Aquades - Metanol - Sampel uji makanan/minuman - Buffer fosfat - Riboflavin D. Prosedur Kerja Pemeriksaan 1) Preparasi standar - Menimbang orange G dan melarutkan dengan aquades hingga diperoleh konsentrasi 1000 mg/L - Mengencerkan larutan dengan perbandingan 1:1 2) Pemeriksaan sampel uji - Menimbang riboflavin sebanyak 50 mg - Melarutkan dengan aquades sebanyak 100 ml - Mengambil larutan sampel sebanyak 10 ml - Menyalakan spektofotometer , dan memasukkan larutan ke dalam spektofotometer - Menghitung panjang gelombang yang diukur pada 300-600 nm. - Mengamati hasil pengukuran dan membandingkan dengan standar pengukuran - Mencatat hasil pengukuran
DAFTAR PUSTAKA
El-Sheekh, M. M., Gharieb, M. M & Abou El-Souod. 2009. Biodegradation of
dyes by some green algae and Cynobacteria. International Biodeterioration & Biodegration, Vol 63: hal 699-704. Meetani, M. A., Rauf, M. A., el al. 2011. Mechanistic Studies of Photoinduced Degradation of Orange G Using LC/MS. RSC Advances, Vol 1: 490-497. Putra, E. D. L. 2004. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam Bidang Farmasi. Digitized by USU didital Library. Sarwa, P & Verma, S. K. 2013. Decolourization Of Orange G Dye By Microalgae Acutodesmus Obliquus Strain PSV2 Isolated From Textile Industrial Site. International Journal of Applied Sciences and Biotechnology, Vol 14(4): 247-252.