ABSTRACT
The purpose of this study is to develop a simple method for organochlorine and orfanophosphate residues
determination in carrot. Residues are separated from carrot samples using QuEChERS kit for extraction
method. Determination of the pesticides was performed by gas chromatography with mass spectrometry
detector. Recovery studies were performed at 0.02 mg/kg fortification level of each compound and the recoveries
obtained ranged 66.29 to 111.60% with coefficient of variation values of 2.12-20.88 %. The method showed
good linearity over the range assayed 0.7-7.0 µg/mL and the detection and quantification limits for
organochlorine studied varied, 0.21-0.24 µg/mL to 0.612-0.74 µg/mL. This method showed satisfactory
extraction efficiencies combined with simplicity of use and low solvent consumption. Therefore this method is
suitable for routine analysis of triadimefon in cabbage
4. Validasi Metode
Uji validasi metode berdasarkan USP dengan
parameter : spesifikasi/selektivitas, linearitas,
range, Limit Detection, Limit Quantitation, akurasi,
dan presisi.
Gambar 1. Kromatogram GC-MS larutan standar organoklorin dengan konsentrasi 7,0 ppm pada kondisi
terpilih
Gambar 2. Kromatogram GC-MS larutan standar organofosfat dengan konsentrasi 7,0 ppm pada kondisi terpilih
Tabel 1. Waktu retensi puncak-puncak pestisida organoklorin dan organofosfat pada kromatogram GC-MS
No Waktu Retensi Nama Pestisida Kelas Pestisida
(tR, menit)
1 3.213 Etophorphos Organofosfat
2 3.921 α-Lindane Organoklorin
3 4.537 β-Lindane Organoklorin
4 4.643 γ-Lindane Organoklorin
5 5.144 Disulfoton Organofosfat
6 5.226 δ-Lindane Organoklorin
7 6.531 Methyl parathion Organofosfat
8 6.771 Heptachlor Organoklorin
9 7.055 Ronnel Organofosfat
10 8.144 Aldrin Organoklorin
11 8.582 Chlorpyrifos Organofosfat
12 10.123 Heptachlor epoxide Organoklorin
13 12.198 Endosulfan I Organoklorin
14 13.908 Dieldrin Organoklorin
15 14.192 p',p'-DDE Organoklorin
16 15.338 Endrin Organoklorin
17 16.089 Endosulfan II Organoklorin
18 17.24 p',p'-DDD Organoklorin
19 19.113 Endosufan sulphate Organoklorin
20 20.044 o,p'-DDT Organoklorin
21 25.286 Methoxychlor Organoklorin
Puncak-puncak analit yang terdeteksi memiliki kemampuan untuk mengukur analit yang dimaksud
kemiripan dengan data pada library sebesar 93% - secara spesifik dan selektif meskipun terdapat
99% untuk organoklorin dan organofosfat. Hasil ini komponen lain dalam matriks sampel.
menunjukkan bahwa metode ini memiliki
Parameter validasi yang diuji berikutnya adalah (ICH, 2005). Konsentrasi yang digunakan untuk
linearitas. Pada penentuan linieritas digunakan 6 masing-masing senyawa analit antara 0,7-7,0 ppm.
konsentrasi, ini merupakan konsentrasi minimum Hasil untuk uji linieritas tercantum pada Tabel 2.
yang harus digunakan untuk penentuan linieritas
Berdasarkan data dari ketiga analit tersebut, kalibrasi yang terdiri dari lima konsentrasi rendah
harga r yang dihasilkan r ≥ 0,99 yaitu lebih besar pada daerah LOD-LOQ. Diperoleh data
dari r tabel (0,878) sehingga sudah memenuhi persamaan regresi pada rentang konsentrasi 0,7-1,5
kriteria linieritas pada rentang konsentrasi 0,7-7,0 ppm. Data tersebut tercantum pada tabel 3.
ppm pada masing-masing senyawa analit.
Penentuan LOD-LOQ dilakukan berdasarkan
pengukuran standar deviasi respon slope dari kurva
Tabel 3. Data Linieritas, Batas Deteksi, dan Batas Kuantifikasi Organoklorin dan Organofosfat dengan GC-MS
No tR Nama Pestisida Kelas Pestisida Limit Limit
(menit) Deteksi Quantifikasi
(ppm) (ppm)
1 3.213 Etophorphos Organofosfat 0.22 0.66
2 3.921 α-Lindane Organoklorin 0.21 0.63
3 4.537 β-Lindane Organoklorin 0.21 0.62
B
Gambar 3. Kromatogram matrik wortel yang A = blank matriks dan B = diadisi pestisida organoklorin dan
organofosfat
Tabel 4. Rata-rata recovery (%) (n=6) dan harga koefisien variasi (%) organoklorin dan organofosfat pada
sampel wortel berdasarkan analisis dengan QuEChERS GC-MS
N tR Nama Pestisida Kelas Pestisida Rata-rata KV
o (menit) Recovery (%)
(%)
1 3.213 Etophorphos Organofosfat 70.08 11.71
2 3.921 α-Lindane Organoklorin 101.64 16.24
3 4.537 β-Lindane Organoklorin 110.49 2.24
4 4.643 γ-Lindane Organoklorin 74.08 17.91
5 5.144 Disulfoton Organofosfat 71.28 6.40
6 5.226 δ-Lindane Organoklorin 79.56 20.06
7 6.531 Methyl parathion Organofosfat 77.55 20.20
8 6.771 Heptachlor Organoklorin 74.03 3.76
9 7.055 Ronnel Organofosfat 66.29 2.12
10 8.144 Aldrin Organoklorin 101.75 15.38
11 8.582 Chlorpyrifos Organofosfat 74.84 19.94
12 10.123 Heptachlor epoxide Organoklorin 93.99 20.18
13 12.198 Endosulfan I Organoklorin 100.82 20.88
14 13.908 Dieldrin Organoklorin - -
15 14.192 p',p'-DDE Organoklorin 108.55 15.85
16 15.338 Endrin Organoklorin 111.60 20.02
17 16.089 Endosulfan II Organoklorin 92.34 20.36
18 17.24 p',p'-DDD Organoklorin 99.82 17.28
19 19.113 Endosufan sulphate Organoklorin 70.78 15.81
20 20.044 o,p'-DDT Organoklorin 105.12 20.77
21 25.286 Methoxychlor Organoklorin 102.95 18.24
Harga % recovery tersebut telah memenuhi Dieter Zimmer, Christiane Philipowski, 2006,
persyaratan akurasi yaitu sebesar 50-120% Journal of AOAC International 89(3) :
(AOAC, 2002). Sedangkan untuk harga KV 786-796
(n=6) yang dihasilkan dari beberapa pestisida FAO, & WHO. (1980, October 6). FAO Panel
relatif lebih besar dibandingkan senyawa analit of Experts on Pesticide Residues in
Food and the Environment and the
lainnya dikarenakan puncak yang dihasilkan
WHO Expert Group on Pesticide
relatif lebih kecil dibandingkan dengan Residues. Retrieved September 26,
senyawa analit lainnya, sehingga kesalahan 2011, from IPCS INCHEM:
yang dihasilkan juga lebih besar. Berdasarkan http://www.inchem.org/documents/jmpr/
harga KV dari ke-21 senyawa analit tersebut, jmpmono/v080pr14.html.
maka metode ini memenuhi kriteria Handojo, D, 2009. Sedikit Tentang Pestisida.
penerimaan presisi, yaitu KV≤20% untuk Semarang: Dinas Kesehatan Jawa
analisis biologi (AOAC, 2002). Tengah.
Horwitz, William, 2000. Official Methods of
KESIMPULAN Analysis of AOAC International. 17th
Ed, Vol. 2. Gaithersburg, Marryland:
Berdasarkan nilai parameter validasi yang
Journal of AOAC International, Chapter
diperoleh dalam penelitian dapat disimpulkan 10, p.11.
bahwa metode kromatografi gas untuk analisis
Jinchao Shen, Zhixiu Xu, Jibao Cai, Xueguang
residu pestisida organoklorin dan organofosfat
Shao, 2006, Analytical Sciences 22 :
dalam sampel wortel dengan metode ekstraksi 241-244
QuEChERS telah memenuhi persyaratan
Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan
validasi metode analisis untuk parameter Menteri Pertanian Nomor
selectivity, nilai r pada linieritas, batas deteksi 881/MENKES/SKB/VIII/1996 tentang
dan batas kuantifitas, rata-rata % recovery dan Batas Maksimum Residu Pestisida pada
nilai % KV. Hasil Pertanian.
Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor. 4.4.
DAFTAR PUSTAKA 1/Kpts/TP.270/7/2001, tentang Syarat
Aryantha, I.N.P., 2002. Membangun Sistim dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida.
Pertanian Berkelanjutan. Diakses dari
Lehotay, Steven J, 2005, Journal of AOAC
http://www.hayati.itb.ac.id/artikel/pertani
International 88(2) : 595-614
an_bermoral.pdf. Diakses pada tanggal
23 September 2011. Lehotay, Steven J, 2005, Journal of AOAC
International 88(2) : 630-638
Bolanos PP; Moreno JL; Shtereva DD; Frenich
AG; Vidal JL, 2007, Rapid Commun Lehotay, Steven J, 2007, Journal of AOAC
Mass Spectrom 21(14) : 2282-2294 International 90(2) : 485-520
Chai, Meekin, Guanhuat Tan, Asha Lal, 2008, Lehotay, Steven J; Katerina mastovska, Alan R
Analytical Sciences 24 : 273-276 Lightfield, 2005, Journal of AOAC
International 88(2) : 615-629
Chairi, Zulfi, 2006, Pengaruh Penggunaan
Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Muchtaridi, 2005. Aplikasi Teknologi
Kecamatan Sei Binge, Tesis, Universitas Ekstraksi Fase Padat-GC/MS Pada
Sumatera Utara Preparasi Analisis Senyawa Atsiri
dalam Plasma Darah Mencit.
Consuelo Sanches, Beatriz Albero, German
Bandung: Universitas Padjajaran, p.184-
Martin, Jose LT, 2005, Analytical
191.
Sciences 21 : 1291-1296
Tan,Guang,Huat and Mee-Kin,Chai, 2010.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Sample Preparation in the Analysis of
1995. Farmakope Indonesia IV.
Pesticides Residue in Food by
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Chromatographic Techniques.
Indonesia.
Malaisya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Undang-Undang Repurblik Indonesia Nomor 7
1996, Undang-Undang Republik
Tahun 1996 Tentang Pangan
Indonesia Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Pangan
WHO, 2007, Food Safety and Foodborne dan Upaya Pengendalian di Indonesia.
Illness, Fact sheet NO.237 Pengembangan Inovasi Pertanian 3,
hal.227-237.
Winarti,Cristina dan Miskiyah,2010.
Status Kontaminan pada Sayuran