Anda di halaman 1dari 2

PAHLAWAN HOLISTIK UNTUK PEMBUNUH NO.

Oleh : Jodii Arlan Kurnia

Perwakilan FKI-ISMA (Forum Kajian Islam Ibnu Sina) FK-UMM (Fakultas


Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

12 tahun telah berlalu sudah. Seperti yang dilansir metrotvnews.com, tepat


pada Minggu 12 Oktober 2014 di Monumen Bom Bali, berdiri beberapa warga
asing dan lokal dengan wajah haru nan sedih. Mengingat hari itu adalah tepat
mengenang hari dimana sebuah tragedi bom bunuh diri yang merenggut 202
korban jiwa telah terjadi. Sebuah tragedi yang memilukan yang pernah terjadi di
Indonesia yang dianggap sebagai perilaku teroris paling kejam dan keji yang pernah
terjadi. Seperti anggapan di seluruh negara di dunia, kegiatan teroris pada umumnya
dikecam dan dikutuk sebagai kegiatan kriminal paling jahat dan paling kejam dalam
kehidupan umat manusia. Namun sayangnya, dari segala bentuk kegiatan teroris di
dunia ini, teroris bukan merupakan si pembunuh nomor 1 di dunia. Bahkan kegiatan
teroris masih kalah jauh jahat dan kejam. lalu siapakah pembunuh nomor 1 itu?

Menurut data dari WHO dalam situs resminya who.int. Pembunuh No.1 itu
adalah cardiovaskular disease (penyakit jantung), ibarat sebuah kelompok mafia
paling berbahaya di dunia, si pembunuh no.1 ini bekerja secara strategis dan
sistematis. WHO memiliki nama singkatan sendiri untuk menyebut pembunuh
sadis ini, mereka menyebutnya CDVs. Namanya begitu terdengar keren, sebanding
dengan reputasinya dalam pembunuhan cerdik nan sadis. Menjerat korbannya
dengan gaya hidup yang membudaya dan mengakar, CDVs menjerat korbannya
dalam jurang kematian. Makanan tidak sehat, konsumsi alkohol, kegiatan inaktif,
perokok berat, kebiasaan-kebiasaan tanpa olahraga menjadi strategi cerdik
pendukung untuk mengantarkan korbannya dalam liang kematian. Secara medis
kita tahu bahwa jantung adalah organ paling penting yang dimiliki manusia, dimana
organ ini memastikan kita untuk tetap memiliki darah untuk dipompakan yang
selanjutnya mengirim energi dan oksigen bagi seluruh sistem organ dalam tubuh.
Coba bayangkan apa yang terjadi jika jantung sebagai pemompa darah ini
terhambat atau terhenti? Maka akan ada banyak organ yang tidak mendapatkan
pasokan energi dan oksigen, dan akan terjadi kematian mendadak pada organ-organ
yang lain, seperti otak contohnya, dimana kita sebut penyakit ini adalah penyakit
stroke. Begitu vitalnya jantung bagi manusia, sehingga jika ada sedikit gangguan
padanya, maka akan berakibat fatal bagi kehidupan. Ditambah lagi, adanya gaya
hidup sebagai penyebab utama CDVs ini, membuatnya sulit untuk dikendalikan
hingga tercatat bahwa sekitar 9 juta orang meninggal tiap tahunnya, dimana ini
merupakan catatan pembunuhan terbesar dalam sejarah umat manusia.

Seperti layaknya kelompok-kelompok kriminal sistematis pada umumnya,


Si Pembunuh No.1 atau CDVs ini memiliki dua anak buah utama, yaitu yaitu
cigarette smoking (rokok) dan obesity (kegemukan). Ke duanya menggunakan gaya
hidup sebagai senjata utama dalam menjerat para korbannya. Secara strategis dan
sistematis membuat para korbannya berpikir dua kali untuk sekedar memahami
bahwa dirinya sendiri sedang ada dalam gerbang kematian akibat rokok ataupun
kegemukan. Dua penyumbang terbesar dalam penyakit jantung ini, akan dibahas
secara holistik (menyeluruh) dan dibahas pula siapa dan bagaimana cara
penanggulangannya.

Anda mungkin juga menyukai