Anda di halaman 1dari 33

RS PONEK

Oleh : Jodii Arlan Kurnia


Pembimbing : dr. Sutoko Adrianto, Sp.OG
Latar belakang
• Masih tingginya Angka Kematian Ibu
• Angka kematian ibu melahirkan pada 2018/2019 berada di angka
305 per 1000 kelahiran hidup.
• Target SDGs pada tahun 2030, yaitu sebesar 70 per 100.000
Kelahiran Hidup.

Pengertian
• Rumah PONEK adalah Rumah Sakit yang mampu
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal
secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari
dalam seminggu. (Pedoman Penyelenggaraan PONEK 24 jam di
Rumah Sakit,2008)
DASAR HUKUM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 856/Menkes/SK/IX/2009

• 1. merupakan dasar hukum secara umum standar IGD, termasuk IGD PONEK
didalamnya
• 2. pelayanan meliputi standar umum IGD sperti, pemeriksaan awal kasus gawat
darurat, resusitasi dan stabilisasi, serta memenuhi klasifikasi sebagai berikut :
STANDARISASI
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1
• 1. merupakan standar nasional pelayanan rumah sakit dimana juga
meliputi pelayanan PONEK (bab IV)
• 2. memiliki sasaran :
▫ Sasaran 1
 PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
1.1 Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan pelayanan
1.2 Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung, mendorong
pemberian ASI ekslusif, melaksanakan edukasi dan perawatan metode
kangguru pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
STANDARISASI
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1

DASAR HUKUM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 856/Menkes/SK/IX/2009

Dalam penatalaksanaan IGD PONEK kesemuanya diatur secara


umum dalam PERMENKES NO. 856 tahun 2009

Sedangkan Standarisasinya yang didalamnya tercantum sasaran.


Diatur dalam SNARS Edisi 1

Keduanya menjadi dasar managemen (tatalaksana teknis) untuk


melaksanakan amanat PERMENKES yang distandarisasi di dalam
SNARS. Tatalaksana teknis tersebut tercantum dalam

“Pedoman Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah


Sakit,2008” yang akan dibahas garis besarnya
sebagai berikut
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
OBGYN ANAK

DEPARTEMEN
ANESTESI

DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
PATOLOGI
RADIOLOGI
KLINIS
Ruang lingkup
• Dibagi menjadi 4 kelas
▫ RS PONEK Kelas D dan C
▫ RS PONEK Kelas B
▫ RS PONEK Kelas A

DASAR HUKUM :
1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 856/Menkes/SK/IX/2009
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 604 TAHUN
2008 (lama)
RS PONEK KELAS D dan C
• Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
• Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi
• Pelayanan Ginekologis
• Perawatan Khusus / High Care Unit dan
transfusi darah
• Pelayanan Penunjang medik
Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko
Tinggi
 Masa Antenatal
• Perdarahan pada kehamilan muda
• Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
• Gerak janin tidak dirasakan
• Demam dalam kehamilan dan persalinan
• Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
• Kehamilan dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan
atau koma, tekanan darah tinggi.
 Masa Intranatal
•Induksi oksitosin pada hamil lewat waktu, IUFD
•Pelayanan terhadap syok
•Penanganan pecah ketuban
•Penanganan persalinan lama
•Persalinan dengan parut uterus
•Gawat janin dalam persalinan
•Penanganan malpresentasi dan malposisi
•Penanganan distosia bahu
• Penanganan prolapsuus tali pusat
• Kuret pada blighted ovum/kematian medis, abortus inkomplit -->
mola hidatosa
• Aspirasi vakum manual
• Ekstraksi cunam
• Seksio sesarea
• Episiotomy
• Kraniotomi dan kraniosentesis
• Plasenta manual
• Perbaikan robekan serviks
• Perbaikan robekan vagina dan perineum
• Perbaikan robekan dinding uterus
• Reposisi Inversio uteri
• Melakukan penjahitan
• Histerektomi
•Ibu sukar bernafas/ sesak
• Kompresi bimanual dan aorta
• Ligasi arteri uterine
• Bayi baru lahir dengan asfiksia
• Penanganan BBLR
• Resusitasi bayi baru lahir
• Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
• Anestesia spinal, ketamin
• Blok paraservikal
• Blok pudendal
• IUD post plasenta
• IUD durante seksio sesarea
 Masa Post Natal
• Masa nifas
• Demam pasca persalinan/ infeksi nifas
• Perdarahan pasca persalinan
• Nyeri perut pasca persalinan
• Keluarga Berencana
Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi

Level II: Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi (Ruang Rawat Neonatus
Asuhan Khusus)
Level II A: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (sesuai dengan
kemampuan pelayanan puskesmas/PONED).
• Fungsi Unit:
» Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan/atau sakit, termasuk memberikan
bantuan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dalam jangka waktu < 24
jam, atau sebelum pindah ke fasilitas asuhan intensif neonatus.
» Pelayanan bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 mgg dan berat lahir >
1500 gr yang memiliki ketidakmampuan fisiologis seperti apnea, prematur , tidak
mampu menerima asupan oral, menderita sakit yg tidak diantisipasi sebelumnya
dan membutuhkan pelayanan sub spesialistik dlm waktu mendesak.
» Oksigen nasal dengan pemantau saturasi oksigen
» Infus intravena perifer dan nutrisi parenteral untuk jangka waktu terbatas
» Memberikan asuhan bayi dalam masa penyembuhan pasca perawatan intensif .
• Level II B: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif
(sesuai dengan kemampuan standar PONEK).
• Fungsi Unit:
» Kemampuan unit perinatal level II A ditambah dengan tersedianya
ventilasi mekanik selama jangka waktu singkat (<24 jam) dan CPAP
(Continuous Positive Airway Pressure)
» Infus intravena, nutrisi parenteral total, jalur sentral menggunakan tali
pusat dan jalur sentral melalui intravena per kutan
• Kriteria Rawat Inap
» Bayi prematur > 32 mgg
» Bayi dari ibu dengan Diabetes
» Bayi yg lahir dari kehamilan berisiko tinggi atau persalinan dengan
komplikasi
»Gawat napas yg tidak memerlukan ventilasi bantuan
» Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) >1,5 kg
» Hiperbilirubinemia yang perlu terapi sinar
» Sepsis neonatorum
» Hipotermia
Pelayanan Ginekologis
• Kehamilan ektopik
• Perdarahan uterus disfungsi
• Perdarahan menoragia
• Kista ovarium akut
• Radang Pelvik akut
• Abses pelvik
• Infeksi saluran Genitalia
• HIV-AIDS
Pelayanan Penunjang
Radiologi Portabel,
USG Neonatus,
Laboratorium,
TPNM,
Ruang BMHP,
Ruang Pencucian,
dan Penyimpanan alat steril yang sudah
dibersihkan,
Ruang menyusui dan Penympanan ASI Perah,
Klinik Laktasi
RS PONEK KELAS B
• Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis (ditambah :
persalinan dengan tindakan operatif dan klinik laktasi)
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis (Sama)
• Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
(Berbeda)
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi (Level IIB
+ Level IIIa)
• Pelayanan Ginekologis (sama)
• Perawatan Khusus / High Care Unit dan transfusi
darah (sama)
• Pelayanan Penunjang medik (Berbeda)
Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko
Tinggi
 Masa Antenatal
• Perdarahan pada kehamilan muda / abortus
• Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik
• Hipertensi Preeklamsi/eklamsi
• Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
• Perdarahan pada masa kehamilan
• Perdarahan pada masa kehamilan
• Kehamilan metabolik
• Kelainan vaskular/jantung
• Janin mati dalam rahim dengan komplikasi
 Masa Intranatal  Masa Post Natal (sama dengan kelas C)
Semua yang dilakukan pada kelas C • Masa nifas
ditambah : • Demam pasca persalinan/ infeksi nifas
• Ketuban pecah dini • Perdarahan pasca persalinan
•Induksi dan akselerasi persalinan • Nyeri perut pasca persalinan
•Malpresentasi dan malposisi • Keluarga Berencana
•Distosia bahu
•Prolapsus tali pusat
•Plasenta manual
Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi
(minimal level II B)
Level II: Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi (Ruang Rawat Neonatus
Asuhan Khusus)
Level II B: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (sesuai dengan
kemampuan standar PONEK) --> (lihat RS kelas C)
Level III: Perawatan Neonatal Intensif
Level III A
• Fungsi Unit
» Memberi asuhan menyeluruh bayi yg lahir usia kehamilan > 28 mgg dengan
berat lahir > 1000 gr
» Memberi dukungan kehidupan terus menerus yang tidak hanya terbatas pada
ventilasi mekanik, tapi juga menggunakan HFO
» Melakukan prosedur pembedahan minor (misal: penggantian kateter vena
sentral atau perbaikan hernia inguinal).
» Akses segera berbagai konsultan ahli semua sub spesialistik
Pelayanan Penunjang

• Seperti pelayanan penunjang pada RS kelas C


dengan tambahan:
▫ Pelayanan darah
▫ Perawatan intermediet/intensif
▫ MRI/CT scan
▫ Ruang menyusui dan tempat penyimpanan ASI
perah baik.
▫ Ruang menyusui dan tempat penyimpanan ASI
perah baik dari ibunya sendiri maupun dari donor
RS PONEK KELAS A / Pendidikan
• Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis (sama)
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis (ditambah
asuhan bayi baru lahir normal level 1, IMD, imunisasi dan stimulasi,
deteksi, intevensi dini tumbuh kembang SDIDTK)
• Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
(antenatal : Berbeda, intranatal dan postnatal sama dengan tipe B)
• Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi (Level IIB
+ Level IIIa,b dan c)
• Pelayanan Ginekologis (sama)
• Perawatan Khusus / High Care Unit dan transfusi
darah (sama)
• Pelayanan Penunjang medik (Berbeda)
Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
 Masa Antenatal (semua pada tipe B ditambah:)
• Pasien dengan Multi Organ Failure
• Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu pascasalin dengan Gagal Jantung New York Heart
Assosciation (NYHA) Class III-IV atau CHF kelas 3-4 karena sebab apapun.
• Aneurisma Malformasi Arteriovena (Aneurisma Arterio Venous Malformation)
besar dan pecah dengan midline shift tanpa dilakukan tindakan
• Miastenia Gravis stadium lanjut yang mengenai otot pernapasan dan bulbar
• Multiple sclerosis (ALS) yang mengenai otot pernapasan dan bulbar
• Epilepsi intractable, polifarmasi, status konvulsivus
• Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) stage V
•Sindrom Eisenmenger
• Hipertensi Paru
• Penyakit Jantung Kongenital Sianotik (Tetralogi of Fallot [TOF], Ebstein’s
Anomaly, Transposition of Great Arteries [TGA], Tricuspid Atresia [TA])
• Sindrom Marfan dengan keterlibatan aorta atau katup
• Stenosis Aorta dengan atau tanpa gejala
• Penyakit Katup Aorta atau Mitral dengan Left Ventricle Ejection Fraction <40%
• Riwayat Peripartum Cardiomyopathy (PPCM) sebelumnya
• Karsinoma Rekti Sebelum Usia Kehamilan 20 Minggu
Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi
(minimal level II B)
• Level III: Perawatan Neonatal Intensif
a. Level III A
• Fungsi Unit
» Memberi asuhan menyeluruh bayi yg lahir usia kehamilan > 28 mgg dengan
berat lahir > 1000 gr
» Memberi dukungan kehidupan terus menerus yang tidak hanya terbatas pada
ventilasi mekanik, tapi juga menggunakan HFO
» Melakukan prosedur pembedahan minor (misal: penggantian kateter vena
sentral atau perbaikan hernia inguinal).
» Akses segera berbagai konsultan ahli semua sub spesialistik
b. Level III B
• Fungsi Unit
» Asuhan menyeluruh Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (< 1000 gr dan masa
kehamilan < 28 mgg)
» Dukungan respirasi tingkat lanjut (misal ventilasi frekuensi tinggi dan
nitrat oksida yg diisap untuk jangka waktu selama yg diperlukan)
» Akses sejumlah ahli sub spesialis kedokteran anak yang cepat dan langsung
di tempat
» Pencitraan tingkat lanjut dgn interpretasi segera (CT-Scan, MRI dan EKG)
» Dokter spesialis bedah anak dan anestesi anak berada di fasilitas tersebut
atau institusi yg terkait erat untuk pembedahan besar (misal pengikatan
PDA dan perbaikan kelainan dinding perut, NEC dengan perforasi usus,
fistula trakeoesofageal dan/atau atresia trakeoesofageal dan
mielomeningosel)

C. Level III C
• Fungi Unit
» Kemampuan unit perinatal tingkat III B yg berada di
Rumah Sakit Anak.
» Oksigenasi membran ekstrakorporeal, hemofiltrasi dan
hemodialisis, atau perbaikan dengan pembedahan
malformasi jantung bawaan serius yang perlu bypass
kardiopulmonaris.
» Pembedahan besar yang dilakukan di tempat tersebut
(perbaikan omphalocel, fistula trakeoesofageal atau
atresia esofageal, reseksi usus, perbaikan
myelomeningocel, shunt ventriko peritoneal).
Pelayanan Penunjang

Seperti pelayanan penunjang pada RS kelas C


dengan tambahan:
▫ Pelayanan darah
▫ Perawatan intermediet/intensif
▫ MRI/CT scan
▫ Ruang menyusui dan tempat penyimpanan ASI
perah baik.
▫ Ruang menyusui dan tempat penyimpanan ASI
perah baik dari ibunya sendiri maupun dari donor
SDM (sumber daya manusia)
Kelas C,D dan B sama
Memiliki Tim PONEK esensial yang terdiri dari:
• 1. 2 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan*
• 2. 2 dokter Spesialis Anak*
• 3. 2 dokter di Unit Gawat Darurat
• 4. 3 orang bidan (1 koordinator dan 2 penyelia)
• 5. 2 orang perawat.
Keterangan tanda * : dalam kondisi khusus tenaga dokter
spesialis tersebut tidak ada di wilayah rujukan, maka masing-
masing tenaga dokter spesialis dapat digantikan oleh dokter
umum yang memiliki kompetensi yang diperlukan terkait
obstetri dan neonatal emergensi, diberikan wewenang khusus
oleh direktur RS.

Tim PONEK ideal ditambah:
• 1 Dokter spesialis anesthesi
• 1 Perawat anesthesi
• 6 Bidan pelaksana
• 10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
• 1 Petugas laboratorium (setingkat analis)
• 1 Petugas Radiologi
• 1 Pekarya kesehatan
• 1 Petugas administrasi
• 1 Konselor laktasi
• 1 Tenaga Elektromedik
SDM (sumber daya manusia)
Kelas A
Memiliki Tim PONEK esensial yang terdiri dari:
• 2 Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
• 2 Dokter Spesialis Anak
• 2 Dokter di Unit Gawat Darurat
• 1 Orang bidan koordinator dan 7 Orang Bidan
penyelia
• 1-2 Orang perawat koordinator
• Tim PONEK ideal ditambah dengan:
• 2 Dokter Spesialis Anestesi (oncall)
• 1-2 Perawat Anestesi (oncall)
• 12-20 Bidan pelaksana
• 12-20 Perawat
• 2 Petugas Laboratorium
• 2 Petugas Radiologi
• 2 Pekarya Kesehatan
• 2 Petugas Administrasi
• 3 Konselor laktasi
• 1 Tenaga Elektromedik
• Rasio perawat : pasien = 1 : 1-2
• Hanya perawat dengan spesialisasi NICU yang bekerja sebagai staf
• Residen siap selalu 24 jam/hari
• Konselor ASI pada setiap tugas jaga
Kesimpulan
• Target MDGs dan SDGs merupakan pendorong
berdirinya PONEK
• Sasarannya adalah menurunkan AKI dan AKB
• Diatur dalam PERMENKES NO.856 Tahun
2009 serta distandarisasi melalui SNARS Ed. 1
• Berbagai klasifikasi digunakan dalam
menentukan kemampuan tiap RS (D hingga A)
• Kemampuan tersebut meliputi SDA dan SDM

Anda mungkin juga menyukai