Anda di halaman 1dari 6

1. a. Jelaskan melalui skema apakah yang dimaksud dengan proses lumpur aktif ?

b. Suatu proses lumpur aktif mengolah air limbah dengan data-data percobaan:
So (mg COD/L) S (mg COD/L) θ (hari-1) X (mg VSS/L)
280 7 5,2 228
280 13 3,5 215
280 18 2,6 213
280 30 1,8 209
280 41 1,1 201

Dimana: S = konsentrasi COD limbah (mg/L)


θ = SRT = Umur lumpur (hari-1)
X = konsentrasi biomassa di tangki aerasi (mg VSS/L)
Hitunglah parameter kinetika Ks (konstanta substrat jenuh), kd (koefisien
kematian), max (laju pertumbuhan spesik mikroorganisme), Y (faktor yield)
dengan linierisasi persamaan-persamaan di bawah ini (misal Y = ax +b)
1 (So -S) θX 𝐾𝑠 1 1
Rumus-rumus: θ
= θX .Y-kd ; 𝑌(So -S)
= 𝜇𝑚𝑎𝑥 𝑆
. +𝜇
𝑚𝑎𝑥

2. a. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya proses penyisihan senyawa amonium


secara biologi
b. Air limbah dengan debit 1 m3/hari mengandung senyawa amonium dengan
konsentrasi 20 mg/L diolah menggunakan pengolahan biologi secara aerob
(nitrifikasi) seperti yang diperlihatkan pada persamaan berikut
NH4+ + 1,83O2 + 1,98HCO3− → 0,021C5 H7 NO2 + 1,041H2 O+ 0,98NO3− + 1,88H2 CO3
Hitunglah berapa kebutuhan oksigen dan biomassa yang dihasilkan per harinya
untuk mengkonversi amonium dalam proses tersebut

3. Dalam proses 2 CSTR dengan volume yang sama dipasang secara seri suatu
reaktan A berkurang dari 200 mg/l menjadi 15 mg/l. Jika reaksi dalam reaktor
mengikuti kinetika orde pertama dan laju aliran adalah 1 juta gallon per hari (1
MGD), berapakah volume reaktor, asumsi konstanta laju reaksi mempunyai nilai
𝑛 𝐶 1/𝑛
0,4 hari-1. 𝑛𝑡𝐶𝐹𝑆𝑇𝑅 = [( 𝑜 ) − 1]
𝐾 𝐶 𝑛

4. Bandingkan waktu retensi hidrolis (HRT) dan waktu retensi solid atau umur lumpur
(SRT) antara proses biologi reaktor tercampur sempurna tanpa resirkulasi (batch)
dan reaktor aliran tercampur sempurna kontinu dengan resirkulasi dan
pembuangan lumpur, jelaskan dengan skema.

5. Suatu pengolahan air limbah menggunakan unit pengolahan biologi dengan reaktor
CSTR (reaktor kontinu tercampur) dan reaktor aliran sumbat (plug flow).
Bandingkan volume yang dibutuhkan untuk reaktor tunggal CSTR, dua reaktor
CSTR seri, empat reaktor CSTR seri dan reaktor aliran sumbat, jika konsentrasi
reaktan adalah 100 mg/l dan akan direduksi menjadi 20 mg/l pada aliran 1 MGD.
Diasumsikan reaksi mengikuti kinetika orde pertama dan konstanta laju reaksi (k)
adalah 0,8 hari-1.

6. Hitung volume dan diameter trickling filter dua tahap yang dibutuhkan untuk
mengolah air buangan dengan debit 1.5 MGD dengan BOD5 0,5 gr/l, jika masing-
masing filter mempunyai kedalaman 2,5 m , rasio resirkulasi 2 : 1 dan efisiensi
BOD 70%.
Rumus-rumus :

(1  0,1R) 2  E1 
2 Orde Waktu Retensi Hidrolis Nominal
V1  0,0263QS0  
1 R  1 E  Reaksi tCFSTR tPF
 1

 
2 0 1
Co  Ce  1
Co  Ce 
(1  0,1R) 2 E2 K K
V2  0,0263 QS1  
1 R  1  E 1  E  
 2 
1
1 1  Co    Co 
1
  ln  
 C 1 
K  e  K   Ce 

2 1  Co



 C 1
C 
KCo  o 1
KCe  e   e
C 

7.
a. Jelaskan perbedaan reaktor plug flow dan reaktor batch dilihat dari variabel
konsentrasi, waktu dan jarak
b. Proses lumpur aktif digunakan untuk mengolah air limbah domestik 1 m3/jam
dengan parameter berikut:
Umur lumpur 5 hari, waktu retensi hidrolis 2 jam, konsentrasi MLSS di tangki
aerasi 2000 mg/L, konsentrasi MLSS resirkulasi 5000 mg/L, jika konsentrasi MLSS
pada efluen diabaikan, hitunglah debit lumpur yang harus dibuang pada tangki
sedimentasi aliran resirkulasi.

8. Dalam proses 2 CSTR dengan volume yang sama dipasang secara seri untuk
mengolah suatu reaktan A berkurang dari 200 mg/l menjadi 20 mg/l. Jika reaksi
dalam reaktor mengikuti kinetika orde pertama dan laju aliran adalah 1 juta gallon
per hari (1 MGD), berapakah volume reaktor, asumsi konstanta laju reaksi
𝑛 𝐶 1/𝑛
mempunyai nilai 0,3 hari-1. 𝑛𝑡𝐶𝐹𝑆𝑇𝑅 = [( 𝑜 ) − 1]
𝐾 𝐶𝑛

9. Pengolahan air limbah dengan konsentrasi BOD 225 mg/L menggunakan RBC
diharapkan dapat menyisihkan BOD sebesar 75%, tentukan pembebanan hidrolis
dan luas permukaan tangki (m2) yang diperlukan untuk mengolah ar limbah sebesar
1 MGD. (1 gallon = 3,785 L, 1 sqft = 0.0929 m2)

a. Jelaskan perbedaan waktu retensi hidrolis (HRT) dan waktu retensi solid atau umur
lumpur (SRT) antara proses biologi reaktor tercampur sempurna tanpa resirkulasi
(batch) dan reaktor aliran tercampur sempurna kontinu dengan resirkulasi dan
pembuangan lumpur, buatlah skemanya.
b. Proses lumpur aktif digunakan untuk mengolah air limbah domestik 1 m3/hari
dengan parameter berikut: Umur lumpur 10 hari, waktu retensi hidrolis 2 jam,
konsentrasi MLSS di tangki aerasi 2.000 mg/L, konsentrasi MLSS resirkulasi 5.000
mg/L, jika konsentrasi MLSS pada efluen diabaikan, hitunglah debit lumpur yang
harus dibuang pada aliran resirkulasi tangki sedimentasi

10. Tentukan BOD5 terlarut efluen dari pengolahan air limbah sebesar 4.000 m3/hari
yang memiliki BOD influen 150 mg/L menggunakan trickling filter media plastik
dengan kedalaman 5 m dan diameter 16 m. Diketahui konstanta laju k = 1,95 per
hari dan n = 0,68; Se∕Si =exp [-k D∕qn ]

11. a. Jelaskan mekanisme terjadinya proses penyisihan senyawa amonium dalam air
limbah secara biologi
b. Air limbah dengan debit 1 m3/hari mengandung senyawa amonium dengan
konsentrasi 25 mg/L diolah menggunakan pengolahan biologi secara aerob
(nitrifikasi) dengan reaksi sebagai berikut :
NH4+ + 1,83O2 + 1,98HCO3− → 0,021C5 H7 NO2 + 1,041H2 O+ 0,98NO3− + 1,88H2 CO3
Hitunglah berapa kebutuhan oksigen dan biomassa yang dihasilkan per harinya untuk
mengkonversi amonium dalam proses tersebut

12. a. Jelaskan perbedaan reaktor plug flow, reaktor batch dan kontinu tercampur
sempurna (CSTR) dilihat dari variabel konsentrasi, waktu dan jarak
b. Proses lumpur aktif digunakan untuk mengolah air limbah domestik 2 m3/hari
dengan parameter berikut:
Umur lumpur 12 hari, waktu retensi hidrolis 2 jam, konsentrasi MLSS di tangki
aerasi 2000 mg/L, konsentrasi MLSS resirkulasi 6000 mg/L, jika konsentrasi
MLSS pada efluen diabaikan, hitunglah debit lumpur yang harus dibuang di
aliran resirkulasi setelah tangki sedimentasi.

13. Air limbah domestik dengan debit 1.5 MGD dan BOD5 0,5 gr/L diolah menggunakan
trickling filter dua tahap, tentukanlah volume dan diameter unit tsb, jika masing-
masing filter mempunyai kedalaman 7 ft, rasio resirkulasi 2:1 dan efisiensi BOD
2 2
(1  0,1R) 2  E1  (1  0,1R) 2  E2 
V1  0,0263 QS0   V2  0,0263 QS1  
1 R  1 E  1 R  1  E 1  E  
70%.  1
;  1 2 

14. Pengolahan air limbah dengan konsentrasi BOD 225 mg/L menggunakan RBC
diharapkan dapat menyisihkan BOD sebesar 80%, tentukan pembebanan hidrolis
dan luas permukaan tangki (m2) yang diperlukan untuk mengolah ar limbah
sebesar 0,5 MGD. (1 gallon = 3,785 L, 1 sqft = 0.0929 m2)

15. Suatu pengolahan limbah mengandung fenol [S] menggunakan proses biologi
secara batch menghasilkan laju reaksi (r) seperti di bawah ini:

[S] (mol) r (mol/mnt) Dengan menggunakan persamaan Michaelis –


Menten
0,002 0,045 𝑅𝑚𝑎𝑥 [𝑆]
𝑟= .
𝐾𝑚 +[𝑆]
0,005 0,115
a. Sederhanakanlah persamaan tersebut agar
0,020 0,285 dapat dipecahkan
b. Tentukan nilai Km dan Rmax
0,040 0,380

0,060 0,460

0,080 0,475

0,100 0,505
16. Tentukan BOD5 terlarut efluen dari pengolahan air limbah sebesar 3.000 m3/hari
yang memiliki BOD influen 200 mg/L menggunakan trickling filter media plastik
dengan kedalaman 5 m dan diameter 16 m. Diketahui konstanta laju = 1,95 per
hari dan n = 0,68; Se∕Si =exp [-k D∕qn ]

17.
a. Proses trickling filter dan rotating biological contactor memiliki kesamaan,
jelaskanlah masing-masing proses tersebut dan perbedaannya
b. Jelaskanlah secara skematis kondisi substrat dan oksigen RBC ketika berada di
atmosfir dan terbenam dalam larutan.

Anda mungkin juga menyukai