Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


BINA MEDIKA

I. PENDAHULUAN

Laboratorium adalah suatu unit dimana berbagai macam tes pemeriksaan sampel dari
pasien dikerjakan untuk skrining, diagnosa maupun pemantauaan terapi. Oleh karena itu
keakuratan hasil serta pelayanan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan.

II. LATAR BELAKANG

Semakin pesatnya kemajuan teknologi serta meningkatnya pengetahuan masyarakat


tentang kesehatan akan mendorong tuntutan masyarakat tentang pelayanan kesehatan
Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Untuk dapat memberikan hasil pemeriksaan yang
cepat, tepat dan akurat maka harus dilakukan upaya pemantauan mutu, kalibrasi maupun
pemeliharaan alat secara rutin baik dalam jangka waktu tiap hari, tiap minggu, tiap bulan
maupun tiap tahun.

III. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan program pemantapan mutu adalah :

a. Tujuan Umum
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan laboratorium sehingga mampu
memberikan hasil yang tepat, teliti, dan cepat.
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pemantapan mutu internal (setiap hari)
2. Melakukan pemantapan indikator mutu setiap bulan.

IV. KEGIATAN POKOK

a. Kegiatan pokok
Melakuan pemantapan mutu internal setiap hari.
Rincian kegiatan :
1. Persiapan alat
2. Persiapan reagen dan media
3. Persiapan dan pemeriksaan pada bahan control
4. Memantau Indikator Mutu tiap bulan

Penanggung Jawab : I Komang Widiada, S. Si

Pihak yang terkait :

1. Teknisi alat dan distributor reagen,


2. Bagian Hasil & IT, Costumer Service

V. PROSEDUR MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemantapan mutu internal (PMI) setiap hari.
a. Persiapan alat
Peralatan laboratorium yang akan digunakan untuk pemeriksaan laboratorium
dihidupkan dan dipanaskan/ dibiarkan menyala. Bila alat membutuhkan kalibrasi,
maka dilakukan kalibrasi internal.
b. Persiapan reagen/media
Menunggu alat siap, dilakuan pemeriksaan ketersediaan reagen/media, kecukupan
dan kadaluarsa reagen/media. Bila reagen/media tersebut akan digunakan baru
dikeluarkan dari lemari pendingin maka sebelum digunakan reagen/media harus
dibiarkan dalam suhu ruang selama ±30 menit. Bila sudah suhu ruang
reagen/media dapat digunakan.
c. Persiapan dan pemeriksaan pada bahan kontrol
Bersamaan dengan persiapan reagen/media, dilakukan pula persiapan bahan
kontrol.
- Pada bagian mikrobiologi dengan melakukan kotrol kualitas media kultur. Media
kultur disiapkan dalam laboratorium perlu diperhatikan yaitu pemilihan media;
penyimpanan media; persiapan media; penyimpanan media yang sudah
disiapkan; dan control kualitas dari media yang disiapkan.
- Pada bagian kimia dengan melakukan control pada spektrofotometer dengan stel
gelombang untuk pemeriksaan. Dan menyiapkan reagen standar pada beberapa
parameter pemeriksaan.
d. Pemantapan indikator mutu setiap bulan.
- Mengumpulkan data untuk pembuatan laporan indikator mutu
Data-data quality control, ketidak sesuaian hasil pemeriksaan saat verifikasi dan
validasi, keterlambatan hasil, jumlah kasus alat rusak dan jumlah reagen rusak
karena penyimpanan, dikumpulkan dan disimpan setiap hari.
- Mengolah data
Data-data tersebut diatas diolah untuk mendapatkan angka persentase pencapaian
indikator mutu.

VI. SASARAN
Alat di unit Laboratorium Mikrobiologi :
1. Biological Safety Cabinet
2. Autoclave
3. Inkubator
Alat di unit Laboratorium Kimia :
1. Spectrofotometer
2. Erlenmayer
3. Pipet ukur

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

K J P M A M J J A S O N D
e a e a p e u u g e k o e
g n b r r i n l s p t p s
t
1

VIII. EVALUASI KEGIATAN


1. Pemantauan Mutu Harian
Pembacaan suhu dan kelembapan di lakukan setiap hari, setelah melakukan
pembacaan, bila terjadi penyimpangan dari suhu maupun kelembaban target, maka
segera dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
2. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Hasil/nilai kontrol yang terbaca alat, dievaluasi dengan cara membandingkan hasil
tersebut dengan rentang nilai control yang ditentukan oleh produsen. Hasil PMI
didokumentasikan setiap bulan.
3. Pemantauan Indikator Mutu
Data-data quality control, ketidak sesuaian hasil pemeriksaan saat verifikasi dan
validasi, keterlambatan hasil, jumlah kasus alat rusak dan jumlah reagen rusak
karena penyimpanan, disusun menjadi sebuah Laporan Sasaran Mutu.

IX. TINDAK LANJUT


1. Pemantauan Mutu Harian
Hasil pemantauan suhu dan kelembapan harian di evaluasi setiap hari setelah
melakukan pembacaan, bila terjadi penyimpangan dari suhu maupun kelembapan
target, maka segera dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
2. Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Bila hasil kontrol berada dalam rentang nilai tersebut, maka alat dan reagen dapat
digunakan untuk pemeriksaan. Bila hasil control berada diluar rentang nilai
tersebut, maka untuk sementara alat dan reagen tidak dapat digunakan dan
dilakukan upaya untuk mencari penyebab ketidaksesuaian tersebut dengan cara
mengevaluasi keadaan alat, keadaan reagen dan bahan kontrol.
3. Pemantauan Indikator Mutu
Bila pemantauan mutu tidak mencapai target, maka dilakukan upaya untuk
mencari penyebab tidak tercapainya indikator tersebut. Apakan masalah terjadi
pada proses preanalitik, analitik maupun postanalitik.

Anda mungkin juga menyukai