Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI) KIMIA KLINIK

S No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


O No Revisi : Kepala Laboratorium
P Tanggal Terbit : Kesehatan Daerah
Halaman :
UPTD.
LABORATORIUM
H.MUH. ALWI, S.Si, Apt, MM
KESEHATAN
NIP. 19790319 200502 1 005
DAERAH

Pengertian Pemantapan Mutu Internal (PMI) Kimia Klinik, adalah suatu proses
pelaksanaan uji kualitas terhadap pemeriksaan Kimia Klinik yang
bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai sampai sejauh mana
keakuratan dan keandalan metode pemeriksaan yang digunakan sehari-
hari sebelum memberikan pelayanan kepada pengguna layanan.
Tujuan Sebagai pedoman untuk melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
pemeriksaan Kimia Klinik.
Kebijakan -
Referensi a. Permenkes RI Nomor 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
Laboratorium Pusat kesehatan Masyarakat
b. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang benar ( Good
Laboratory Pratice) Depkes RI tahun 2008.
Langkah - Tahap Persiapan :
langkah 1. Kepala LABKESDA menetapkan jadwal pelaksanaan PMI
2. Kepala LABKESDA menetapkan tindakan pencegahan dan
pengawasan pada semua tahap pelaksanaan PMI (pre-analitik,
analitik dan pasca analitik) berdasarkan kelompok pemeriksaan
yang berbeda :

a. Kepala LABKESDA menunjuk penanggung jawab pelaksanaan


(analis kesehatan) untuk melakukan PMI pada hari tersebut.
b. Penanggung jawab harus meneliti ulang tanggal kadaluwarsa
kontrol dan reagen, merek yang sesuai, melihat data
pemeliharaan alat-alat , mengetahui kondisi alat-alat pada saat
itu (baik/tidak baik)
c. Penanggung jawab harus segera melaporkan hal-hal yang terjadi
di luar ketentuan kepada Koordinator Laboratorium Tahap
Pelaksanaan PMI dengan alat mindray bs-120.
Tahap evaluasi dan pemantapan mutu
1. Analis pelaksana mencatat hasil PMI dan langsung menganalisis
hasil pada saat itu juga; hasil dilaporkan kepada penanggung jawab
klinik.
2. Hasil PMI yang berada di bawah area ± 2SD merupakan hasil yang
dapat diterima, pelayanan pemeriksaan pada hari itu dapat
dilaksanakan.
3. Hasil PMI yang berada ± 2SD < HASIL < ±3SD berada dalam batas
peringatan; harus dilihat data PMI sebelumnya. Panduan yang
dipakai adalah Modifikasi Hukum Westgaard. Hasil PMI hari
berikutnya harus diawasi lebih ketat dan ditindak segera.
4. Hasil PMI > ± 3SD ditolak. Segera ditelaah masalah yang terjadi,
pada tahap pre-analitik, analitik ataupun pasca analitik.
5. Koordinator Lab mensosialisasikan hasil PMI pada saat tersebut
kepada semua analis pelaksana.
6. Koordinator Laboratorium. mengambil tindakan sesuai masalah yang
terjadi antara lain.l : meneliti ulang alat, larutan kontrol, reagen,
prosedur/ instruksi kerja, pelaksana analis, pencatatan hasil,
perhitungan nilai Mean, ±, SD.
Unit terkait Ruangan kimia klinik.
Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai