1 2 3
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi kuliah, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan tentang Landasan pelaksanaan pend. Pancasila
2. Menguraikan Pembahasan Pancasila secara Ilmiah
3. Menjelaskan pengertian Pancasila.
H K Y F
I U U I
S L R L
T T I O
O U D S
R R I O
I S F
S I
* LANDASAN HISTORIS
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang :
LANDASAN HISTORIS
- Zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Mojopahit, dll.
- Meliliki prinsip atau pandangan hidup yang kuat dan mandiri
- Memiliki nilai-nilai yang melekat dalam kehidupan.
LANDASAN KULTURAL.
Bangsa Indonesia memiliki suatu pandangan hidup dan filsafat
hidup sebagai ideologinya.
*. Nilai-nilai kemasyarakatan.
*. Nilai-nilai kenegaraan.
*. Indonesia sbg bangsa yang heterogen (suku, agama, ras,
budaya.
*. Pancasila sbg petunjuk yang kuat untuk mempersatukan bangsa
yang beragam
LANDASAN YURIDIS
* UUD 1945
* UU Nomor : 20 Tahun 2003 ttg. Sistem Pendidikan Nasional
* PP Nomor 60 Tahun 1999. tentng Pendidikan Tinggi
* Kepmen Dikti 265/Dikti/Kep/2000 Kurikulum Pancasila
LANDASAN FILOSOFIS
Nilai-Nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat adalah:
Ketuhanan.
Kemanusiaan.
Kesatuan
Musyawarah dan kerakyatan.
Berkeadilan.
MEMPUNYAI METODE
Yaitu suatu cara atau system pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat obyektif.
Salah satu pembahasan Pancasila adalah dengan menggunakan metode
Analitika Syntetic karena :
Obyek pancasila adalah berkaitan dengan hasil budaya dan obyek sejarah.
Oleh karena itu digunakan metode hermeneutika yaitu suatu metode untuk
menemukan makna dibalik obyek. Dengan demikian metode koherensi
historis, metode pemahaman, penafsiran dan interpretasi didasarkan atas
hukum-hukum logika dalam penarikan kesimpulan.
MEMPUNYAI SISTEM
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh. Merupakan kesatuan yang
majemuk tunggal. Sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling
memberi makna satu dengan lainnya.
BERSIFAT UNIVERSAL
Kajian Pancasila tidak dibatasi oleh ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun
jumlah tertentu. Pancasila mengandung esensi yang bersifat universal.
TINGKATAN PENGETAHUAN ILMIAH:
1. Pengetahuan Deskriptif ( bagaimana )
2. Pengetahuan Kausal (mengapa)
3. Pengetahuan Normatif ( kemana)
4. Pengetahuan Esensial (apa )
RUMUSAN PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
3. PERSATUAN INDONESIA.
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Kuliah II
Kuliah III
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN
Pada awal abad XIX Belanda mengubah system politik kolonialnya, yaitu
membentuk perseroan dagang Partikelir yang disebut “Vereenigde Oost-
Indische Compagnie (VOC) akhir abad ke 17 (1602)
Melihat kondisi bangsa Indonesia pada waktu itu yang penuh dengan
penindasan dan kesengsaraan dalam bidang :
~ Ekonomi / perdagangan
~ Pendidikan
~ Sosial, budaya
~ Politik
Maka pada permulaan abad ke 19 bangsa Indonesia mengadakan perlawanan
seperti :
Pattimura Ambon/Maluku, 1817
Imam Bonjol Minangkabau, 1822-1837
Diponegoro Mataram, 1825-1930
Sultan Badaruddin Palembang, 1817
Pangeran Antasari Kalimantan, 1860
Jelantik Bali, 1850
Anak Agung Made Lombok, 1895
Teuku Umar Aceh, 1873-1904
Sisingamangaraja Batak, 1900
dll.
Kuliah IV
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
DAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. LAHIRNYA BPUPKI
3. Sidang-sidang pertama yang dilakukan mulai tanggal 29 Mei 1945 s/d 1 Juni
1945.
a. Pada sidang Pertama oleh Ketua: Dr. Radjiman telah membicarakan
tentang dasar Indonesia merdeka.
b. Muhammad Yamin tampil pada tanggal 29 Mei 1945 dengan
mengemukakan konsep dasar Indonesia merdeka baik secara lisan maupun
secara tertulis. Konsep tersebut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
( Naskah Persiapan UUD 1945 )
c. R.P Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengemukakan pandangan-
pandangan tentang Indonesia merdeka :
1. Negara yang akan dibentuk harus berdasarkan aliran pikiran
kenegaraan (staatsidee) Negara kesatuan yang bersifat integalistis atau
Negara nasional yang bersifat totaliter.
2. Setiap WN dianjurkan untuk hidup berketuhanan, tetapi urusan
Negara terpisah dengan urusan agama, urusan agama diserahkan
kepada pemeluk agama masing-masing.
3. Dalam susunan pemerintahan Negara harus dibentuk Badan
Permusyawaratan agar pimpinan Negara dapat bersatu jiwa dengan
wakil-wakil rakyat.
4. Sistem ekonomi hendaknya diatur berdasarkan asas kekeluargaan,
system tolong menolong, dan system koperasi.
5. Negara Indonesia yang berdasar atas semangat kebudayaan Indonesia
asli, dengan sendirinya akan bersifat Negara Asia Timur Raya.
Pada tanggal 10 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta masing-masing
sebagai Ketua dan Wakil ketua PPKI dan Dr. Radjiman bertolak ke Indo Cina
memenuhi panggilan Panglima Angkatan Perang Jepang di Kawasan Asia
Tenggara untuk merundingkan tentang kemerdekaan Indonesia.
Di sepakati :
1. PPKI akan dilantik tanggal 18 Agustus 1945
2. Kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus 1945
Oleh karena tanggal 14 Agustus 1945 Jepang kalah dalam Perang Dunia kedua
sehingga kesepakatan tersebut tidak lagi dilaksanakan.
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
1. Naskah
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan
dengan cara yang saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Soekarno – Hatta
2. Arti Proklamasi
a. Menurut kata-katanya :
Suatu pernyataan yang memberitahukan bahwa Indonesia telah
Merdeka.
Pernyataan bahwa Indonesia telah berdiri sebagai yang telah
lepas dari belenggu penjajahan.
Bangsa Indonesia siap untuk mempertahankannya.
4.Pembukaan UUD 1945 tetap Terlekat pada Kelangsungan Hidup Negara RI.
Mempunyai kedudukan yang sangat kuat karena tidak dapat dirubah;
alasan - alasanya:
1. Sbg Staat fundamental norm, ini ditentukan oleh Pembentuk Negara
yaitu suatu lembaga yang menentukan dasar Negara, bentuk Negara,
kekuasaan Negara.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber mutlak adanya tertib
hukum di Indonesia.
3. Dari segi yuridis tidak dapat dirubah, dan dari segi materil tetap
terlekat pada kelangsungan hidup Negara RI.
Alinea II:
a. Perjuangan pergerakkan telah sampai pada tingkat yang
menentukan.
b.Momentum yang dicapai harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan.
c. Kemerdekaan bukan tujuan akhir, akan tetapi harus diisi dengan
mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Alinea III
a.Motivasi cita luhur riil dan materiil tugas Indonesia untuk
menyatakan kemerdekaannya.
b.Motivasi spiritual yang luhur bahwa maksud menyatakan
kemerdekaan diberkati oleh Allah. Swt yang maha Kuasa
Alinea IV:
a.Menetapkan tujuan Negara :
Melindungi segenap bangsa Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
b.Menetapkan bentuk Negara ialah Republik
c.Menetapkan dasar Negara ialah Pancasila
Pasal-pasal yang berisi hubungan negara dengan warga negara dan penduduk
serta berisi konsepsi negara diberbagai bidang : Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, Hamkam, dll.
B. ORDE LAMA
1. Mulai kembalinya ke UUD 1945.
2. Banyak diwarnai paham Komunisme. Misal : Ideologi Nasakom.
3. Beberapa penyimpangan :
Kepala Negara sekaligus pemimpin besar revolusi.
Jabatan Presiden seumur hidup.
Demokrasi diarahkan ke demokrasi terpimpin
Presiden mengeluarkan produk hukum tanpa melalui DPR
Peran eksekutif (pmerintah) lebih daripada legislatif (DPR)
Pimpinan lembaga tertinggi dan Tinggi negara dijadikan menteri atau
pembantu Presiden
A. Pengertian
Cabang-Cabang Filsafat:
1. Metafisika; yang membahas tentang hal-hal keberadaan atau
hakekat yang mendalam meliputi:
Ontologi, kosmologi, antropologi.
2. Epistemologi (persoalan hakekat ilmu pengetahuan).
3.Aksiologi Pancasila;
1. Etika ( hal yang berkaitan dengan tingkah laku manusia)
2. Estetika (hal yang berkaitan dengan keindahan)
Kuliah XIII
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
A. PENGANTAR
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA FILSAFAT PADA HAKEKATNYA
MERUPAKAN SUATU NILAI SEHINGA MERUPAKAN:
A. NORMA MORAL
B. NORMA HUKUM, dan
C. NORMA KETATANEGARAAN
Norma Moral adalah tingahlaku manusia yang dapat diukur dengan baik
buruknya suatu perbuatan.
Norma Hukum adalah sistem peraturan perundang-undangan yang
berlaku (tertulis dan tidak tertulis).
Norma Ketatanegaraan adalah peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
negara/pemerintah.
B. PENGERTIAN ETIKA
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang perbuatan baik dan atau
buruknya sehingga menyebabkan orang tersebut bermoral atau tidak
bermoral.
C. PENGERTIAN NILAI
Pengertian Nilai (Value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia.
Nilai dapat dikelompokkan dalam 4 tingkatan:
1. Nilai-Nilai kenikmatan, yaitu nilai-nilai yang menyebabkan orang menjadi
enak, senang.
2. Nilai-Nilai kehidupan, yaitu nilai-nilai yang menyebabkan sehingga orang
itu dapat hidup secara sehat, sejahtera.
3. Nilai-Nilai kejiwaan, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan keindahan,
kebenaran.
4. Nilai-Nilai kerohanian yaitu nilai-nilai kesucian dan atau nilai-nilai
pribadi.
A. PENGERTIAN
Ideologi berasal dari kata :
Idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
Logos berarti ilmu.
Ideologi dalam bahasa Yunani berarti bentuk. Jadi ideologi adalah suatu cita-cita
untuk membangun sistem pengetahuan (Desult de Tracy).
C. PERBANDINGAN IDEOLOGI
Ideologi Pancasila bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia (adat-istiadat, kebudayaan dan agama)
Negara Pancasila
Negara Indonesia terbentuk memiliki karakteristik :
1. Paham Negara Persatuan (Bhineka Tunggal Ika)
2. Paham Negara Kebangsaan
3. Paham Negara Integralistik
4. Negara yang berketuhanan Yang Maha Esa
5. Negara yang berkemanusiaan yang adil dan beradap
6. Negara yang berkebangsaan dan kekerakyatan (demokrasi)
7. Negara yang berkeadilan sosial
PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL
TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. IDEOLOGI DUNIA
1. LIBERALISME
ALIRAN PIKIRAN PERSEORANGAN
ALIRAN INI MENGAJARKAN :
NEGARA ADALAH MASYARAKAT HUKUM (LEGAL
SOCIETY)
3. PAHAM AGAMA
NEGARA MEMBINA KEHIDUPAN UMAT.
B. IDEOLOGI PANCASILA
PANCASILA TATANAN NILAI-NILAI YANG DIGALI DARI
NILAI-NILAI DASAR BUDAYA BANGSA
INDONESIA
SILA I NILAI SPIRITUAL
SILA II KESAMAAN DERAJAT, HAK, KEWAJIBAN
SILA III FAKTOR PENGIKAT
SILA IV KEDAULATAN
SILA V NILAI KEADILAN
C. IDEOLOGI LIBERAL
Paham liberalisme adalah paham yang meletakkan ratio sebagai sumber
kebenarn tertinggi, materialisme sebagi nilai yang tertinggi, dan empirisme
pada kenyatan, individualisme yang meletakan pada nilai kebebasan
sebagai dalam kehidupan.
IPTEK, IMTAK
IPOLEKSOSBUD
KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
IPTEK
KEBENARAN
KEJUJURAN
INOVATIF
KREATIF
IMTAQ
* KEYAKINAN
MATERI KULIAH PPKn
C. KEWARGANEGARAAN
Istilah warganegara mengandung arti seperti, anggota atau warga dari suatu negara, yaitu suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan un-
tuk kepentingan bersama. Untuk itu setiap warganegara mempunyai persamaan hak didepan
hukum. Semua warganegara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung jawab.
Warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan atau bangsa lain yang disahkan den-
gan undang-undang sebagai warganegara.
Sedangkan, dalam Pasal 1 UU No. 22 tahun 1958 dinyatakan bahwa warganegara RI adalah
orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian, dan atau perat-
uran-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 maka sudah menjadi warganegara
RI.
Penduduk adalah warganegara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Bangsa ialah orang-orang indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan
sama dan menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa, serta berproses di dalam suatu wilayah di
Indonesia.
Negara ialah suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok/beberpa kelompok.
Bahwa nama Indonesia diciptakan oleh James Richardson Logan (the ethonologi of India
Archipelago, 1850), karena Logan sulit dalam mengkaji kehidupan penduduk dan kebudayaan
antara Benua Asia dan Benua Australia, antara Laut Pasifik dan Laut Hindia, serta tidak adanya
nama yang melambangkan keseluruhan pulau itu kemudian mengusulkan agar kepulauan ini serta
penduduk dan kebudayaannya di namakan Indonesia atau indonesia Adolf Bastian, 1884 yang
memperkenalkan nama Indonesia atau Indonesia sebagai nama judul buku; Indonesien, Order die
insel Des malayisien Archipels, yang terbit di Leipzing antara tahun 1884-1889
Masyarakat suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai
terlaksananya keinginan-keinginan mereka bersama. (Harold J. Laski)
E. ASAS KEWARGANEGARAAN
a. Dari sisi kelahiran penentuan kewarganegaraan seseorang dikenal dua asas kewarganegaraan yaitu
ius soli dan ius sanguinis. Ius berarti hukum /pedoman soli berasal dari kata solum yang artinya
negeri/tanah atau daerah dan sanguinis yang berarti darah. Maka ius soli berarti pedoman kewar-
ganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran. Sedangkan ius sanguinis yaitu pedo-
man kewarganegaraan berdasarkan darah atau keturunan.
b. Dari sisi perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat. Pertama, asas
kesatuan hukum bahwa suami istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang me-
niscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah. Sedangkan dalam asas persamaan derajat
yakni suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing
pihak.
Hubungan yang bersifat formal hubungan di perlukan seperangkat pengetahuan, antara lain;
ilmu ketata negaraan, sejarah perjuangan bangsa, administrasi negara dan politik.
Hubungan yang bersifat fungsional wujudnya lebih banyak menggambarkan peranan dan
fungsi warganegara dalam masyarakat. Berbangsa dan bernegara serta bagaimana partisipasi
warganegara dalam kehidupan bernegara.
I. PEMAHAMAN TENTANG DEMOKRASI
Istilah demokrasi bersal dari bahasa Yunani ”demos” artinya rakyat sedang ”kratein” berarti pe-
merintahan. Maka demokrasi ialah suatu pemerintahan yang dipegang oleh rakyat (from, by and
for the people” dalam kenyataannya demokrasi ”sangat diskriminatif” karena demos dimaksudkan
hanya rakyat tertentu saja. Tidak semua orang terlibat dalam perwakilan hanya mereka yang
karena sebab tertentu.
Model-model demokrasi;
• Demokrasi liberal adalah pemerintahan dibatasi oleh undang-undang
• Demokrasi terpimpin adalah para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya
oleh rakyat.
• Demokrasi sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial.
• Demokrasi partisipasi yang menekankan hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai.
• Demokrasi cosociational menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya yang
menekankan kerjasama yang erat di antara elit yang mewakili bagian budaya
• Demokrasi langsung adalah bila rakyat mewujudkan kedaulatannya dalam suatu negara di-
lakukan secara langsung
• Demokrasi tidak langsung artinya bukan rakyat mewujudkan kedaulatannya dalam suatu negara
dilakukan secara tidak langsung (melalui lembaga lembaga perwakilan).
Negara didefinisikan alat atau wewenang yang mengatur atau mengndalikan persoalan-persoalan
bersama, atas nama masyarakat.
Menurut Harol J. Laski dan Max Weber bahwa negara suatu masyarakat yang mempunyai mono-
poli dalam penggunaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
J. Unsur-unsur negara
Terdiri atas tiga unsur terbentuknya suatu negara, yaitu
1. Rakyat yaitu masyarakat atau warga negara
2. Wilayah. Wilayah dimaksudkan yaitu;
Pertama wilayah darat adalah batas wilayah darat suatu negara adalah tergantung dari perjan-
jian internasional yang dibuat antara dua negara disebutperjanjian bilateral, dan multilateral
ketika banyak negara.
Batasan dua negara dapat berupa:
1) batas alam (sungai, danau, pengunungan, dan lembah).
2) perbatasan buatan seperti (pagar tembok, pagar kawat, tiang tembok).
3) perbatasan menurut ilmu pasti yaitu dengan menggunakan
ukuran garis lintang atau bujur pada peta bumi.
Kedua lautan/perairan, yaitu dikenal dengan perairan atau laut teritorial, sebagaimana laut te-
ritorial pada umumnya 3 mil laut (5,555 km) yang dihitung dari pantai yang surut. Laut yang
berada diluar laut teritorial disebut dengan laut bebas (Mare Liberum)
Ketiga wilayah udara yaitu mengenai batas udara tidak memilki batas yang pasti asalkan ne-
gara yang bersangkutan dapat mempertahankannya.
3. Pemerintahan yaitu alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk
mencapai tujuan negara.
K. Bentuk Negara
Dalam teori modern saat ini terdiri atas dua bentuk negara, yaitu:
Pertama negara kesatuan yaitu suatu negara yang merdeka dan berdaulat dengan sistem yaitu sen-
tralisasi dan desentralisasi.
Kedua, negara serikat (federasi) yaitu bentuk negara gabungan dari beberapa negara bagian dari
negara serikat. Yaitu kekuasaan asli negara federal merupakan tugas negara bagian, karena berhu-
bungan langsung dengan rakyatnya.
Selain dari pada kedua bentuk tersebut dari sejumlah orang yang memerintah dalam sebuah nega-
ra, maka bentuk negara terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu
1. monarkhi (bentuk negara yang kekuasaannya dikuasai dan diperintah hanya seorang raja.
2. oligarkhi adalah negara yang di pimpin oleh beberapa orang, biasanya dari kalangan feodal.
3. demokrasi bentuk negara yang pimpinan tertinggi negera terletak di tangan rakyat.
L. IDENTITAS NASIONAL
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri,
golongan sendiri, kelompok sendiri, kominitas sendiri, atau negara sendiri.
B. WAWASAN NUSANTARA
1. Beberapa Pengertian.
a. Secara Etimologis
Kata wawas berarti; cara pandang, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Nasional berarti bangsa yang telah mengidentikan diri dalam kehidupan menegara.
Nusantara berarti suatu yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, dan
diantara kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau dua benua Asia dan Benua
Australia.
b. Secara terminologis; Wawasan berarti cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
2. Tujuan Wanus
9. Terwujudnya rasa nasionalisme yang tinggi.
10. Mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi.
11. Meningkatkan rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bgs Indonesia.
12. Ikut mewujudkan ketertiban dunia dan perdamaian bagi seluruh umat manusia.
3. Unsur Dasar Wanus.
Tiga unsur Dasar
3. Wadah,
4. Isi,
5. Tata laku.
Wadah
Terbentuknya konsepsi wanus adalah tempat atau organisasi dimana bangsa Indo.
memandang dirinya sbg satu kesatuan wilayah yang utuh.
Isi adalah NKRI harus diisi dengan kehendak rakyat atau aspirasi bangsa dalam mewujudkan
cara pandang dalam melihat Ind. sbg satu kesatuan yang utuh.
Tata laku adalah perilaku bangsa yang ditunjukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sbg
satu kesatuan yang utuh dalam mencapai tujuan nasional.
6. HAKEKAT DAN ASAS WANUS
Hakekat wanus adalah keutuhan Nusantara, dalam pengertian cara pandang yang
utuh ,menyeluruh dalam lingkupan nusantara demi kepentingan nasional.
Bersikap untuk kepentingan bangsa dan negara RI.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Asas Wanus adalah merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan oleh seluruh komponen bangsa. Asas-asas wanus
tersebut sbb:
8. Kepentingan yang sama.
9. Keadilan
10. Kejujuran.
11. Solidaritas.
12. Kerjasama
13. Kesetiaan.
8. Pemasyarakatan/Sosialisasi Wanus
Pemasyarakatannya dilakukan secara:
- langsung; ceramah, diskusi, dialog, tata muka.
- tidak langsung; media elektronik, media cetak.
Metode; a. Keteladanan. b. Edukasi, c. Komunikasi, d. Integrasi
Materi Penyampaiannya:
Sesuai dengan lingkungannya.
Tingkat pendidikan.
Status sosial
2. Kondisi Nasional
Adanya perbedaan kondisi daerah sehingga menimbulkan kesenjangan. (daerah tertinggal):
* Perubahan pola pikir, sikap, dan tindakan
* Perlunya persatuan dan kesatuan bangsa
3. Dunia tanpa batas.
a. IPTEK dalam bidang”
* informasi.
* Komunikasi.
* transportasi
b. Batas wilayah negara:
* Geografi
* Politik
4. Era baru kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam
barang dan kebebasan individu untuk melakukan perjanjian dengan pihak lain.
Di era baru kapitalisme adalah sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat yang
memerlukan strategi baru yaitu keseimbangan. ( Sloan dan Zureker; dalam bukunya Dictionary
economic)
Untuk dapat bertahan di era baru. harus ada keseimbangan antara paham :
* individualis dan
* Sosialis.
Di era baru kapitalisme tidak terlepas dari Globalisasi, dimana :
* Negara-negara kaya mempertahankan eksistensinya
* Bangsa Indo. mengamanatkan keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam kehidupan.
C. KETAHANAN NASIONAL
1. Latar Belakang
Sejak kemerdekaan RI berbagai macam gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara baik dari:
dalam negeri
luar negeri
~ Dari dalam negeri; pemberontakan PKI, Di/TII
~ Luar Negeri; Agresi militer Beland
10. Negara RI menciptakan system dan pola kehidupan berdasarkan hukum.
11. Negara RI adalah sebuah Negara yang berdaulat memiliki UUD sebagai konstitusinya.
Dengan demikian diperlukan suatu;
1. ketangguhan
2. keuletan
3. kekuatan
4. katahanan secara nasional
dengan landasan
UUD 1945
Wawasan Nusantara
Kondisi yang dimiliki bangsa.
2. KETAHANAN NASIONAL
a. Pengertian
Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan
dibina secara dini terus menerus dan sinergik mulai dari pribadi, keluarga,
sendiri dan nasional.
b. Sifat dan hakekat Tannas
Sifat Tannas :
a. Mandiri artinya percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
b. Dinamis artinya ketahanan nasional tidaklah permanen (tetap) tapi
berkembang sesuai kondisi.
c. Wibawa artinya makin tinggi tingkat ketahanan nasional maka juga
semakin tinggi tingkat kewibawaan bangsa indonesia.
d. Konsultasi dan kerjasama artinya mengutamakan sikap
konfrontatif tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuasaan fisik.
c. HakekatTannas
Hakekat konsepsinya adalah pengaturan dan penyelenggaraan pertama, kea-
manan, yaitu mampu melindungi keberadaan nilai-nilai luhur bangsa terhadap
segala ancaman dari dalam maupun luar negri. Kedua, kesejahteraan artinya
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya yang adil danmerata.
B. Pokok-Pokok Pikiran.
Dalam pencapaian tujuan nasional diperlukan adanya suatu ketahanan nasional yang didasarkan
pada pokok-pokok pikiran:
A. Manusia berbudaya.
Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang memiliki nilai-nilai, berupa akal dan budi nurani
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya; secara material dan spiritual, oleh karena itu akan
selalu mengadakan hubungannya dengan:
~Tuhan Agama
~ Cita-Cita ideology
~ Kekuatan/kekuasaan Politik
~ pemenuhan kebutuhn Ekonomi
~ manusia social
~ rasa keindahan seni/budaya
~ pemanfatan dengan alam Iptek.
~ Rasa aman pertahanan keamanan.
2.Tujuan Nasional, Falsafah bangsa dan Ideologi Negara.
Hal ini tertuang dalam Pmbukaan UUD 1945:
Alinea I, bahwa penjajahan bertentangan dengan hak azasi manusia;
Alinea II, masa depan harus diraih,
Alinea III, dalam kehidupan manuia haruslah mendapat ridho dari Allah.
Alinea IV, mempertegas cita-cita (tujuan) yang akan dicapai.
C. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap
aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Tannas berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam, maupun dari luar
D. PENGERTIAN KONSEPSI TANNAS INDONESIA.
Konsepsi Tnnas Indonesia adalah merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode)
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
E. HAKEKAT TANNAS DAN KONSEPSI TANNAS INDO.
1. Hakekat Tannas adalah keuletan dan ketangguhn bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara dalam mencapai tujuan nasional.
2. Hakekat konsepsi Tannas adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
F. ASAS-ASAS TANNAS INDONESIA
1. Asas kesejahteraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensip Integral (menyeluruh terpadu).
3. Asas Mawas diri ke dalam dan keluar.
4. Asas kekeluargaan.
G. SIFAT TANNAS INDONESIA
1. Mandiri.
2. Dinamis.
3. Wibawa.
4. Konsultasi dan kerjasama.
H. PENGARUH TANNAS DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
1. Pengaruh Aspek Ideologi
a. Ideologi Dunia.
~ liberaisme
~ Komunisme
~ Paham Agama
b. Ideologi Pancasila.
c. Ketahanan pada aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang ketahanan ideology
2. Pembinaan ketahanan Ideologi
2. Pengaruh Aspek Politik
a. Politik secara umum
b. Politik Indonesia
1. Politik Dalam Negeri
2. Politik luar negeri
c. Ketahanan pada Aspek Politik
3. Pengaruh pada aspek Ekonomi
a. Perekonomian secara umum
b. Perekonomian Indonesia.
c. Ketahanan pada aspek ekonomi.
Pembinaan di bidang Ekonomi:
12. Sistem Ekonomi yang dapt mewujudkan kemakmuran
13. Ekon kerakyatan menghindarkan, free fight liberalisme, etatisme, pemusatan
kekuatan ekonomi
14. Keseimbangan struktur ekonomi.
15. Pembangunan ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan
dibawah pengawasan masyarakat.
16. Pemerataan dibidang pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya.
17. Kemampuan bersaing dalam meningkatkan eksistensi dan kemandirian
perekonomian nasional.
4. Pengaruh pada aspek Sosial Budaya.
Aspek social dimaksudkan adalah pergaulan hidup yang mengandung nilai-nilai yang
merupakan hasil cipta, rasa, dan karya manusia.
Fokus budaya berupa nilai dan norma religius, ekonomi, nilai social cultural seperti
ideology modern dan iptek.
1. Struktur Sosial Indonesia
* Kehidupan manusia secara berkelompok sesuai fungsi dan peran masing-masing,
* Struktur dan peran melahirkan bentuk hubungan dan ikatan antar manusia,
* Pembangunan nasional melahirkan struktur social yang beragam,
* Struktur social secara horizontal akan menimbulkan keragaman aspirasi,
2. Kondisi budaya di Indonesia
1. Kebudayaan daerah
2. Kebudayaan Nasional
3. Integrasi nasional
4. Kebudayaan dan alam lingkungan.
3. Ketahanan pada aspek Sosial budaya
5. Merupakan kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan,
ketangguhan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik dari dalam maupun dari
luar.
Pengertian politik nasional yaitu suatu asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakan
negara tentang pembinaan dan penggunaan potensi nasional secara totalitas, baik poten-
sial maupun efektif untuk tujuan nasional. strategi nasional yaitu seni dan ilmu mengem-
bangkan dan menggungkan kekuatan-kekuatan nasional baik dimasa damai, masa perang,
masa darurat, maupun masa rehabilitasi untuk mendukung pencapaian tujuan politik na-
sional.
1. Pengertian
Kata politik berasal dari bahasa Yunani ; Politeia
- Polis = yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara )
- Teia = urusan
Dalam bahasa Indonesia Politik ( politics) mempunyai makna kepentingan umum.
Politik merupakan suatu rangkaian asas. Prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentui yang kita kehendaki.
Dalam bahasa Inggeris dibedakan: Politics dan Policy
Politics adalah suatu rangkaian asas atau prinsip, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Policy dalam bahasa Indonesia diterjemahkan kebijaksanaan, yaitu suatu pertimbangan-
pertimbangan yang dianggap lebih menjamin tercapainya suatu usaha, cita-cita atau tujuan
yang dikehendaki.
Politik secara umum menyangkut proses penentuan suatu tujuan negara. Pelaksanaan tujuan
negara memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies.
Jadi: Politik berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan
distribusi atau alokasi sumber daya.
Negara;
Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh
rakyatnya.
Kekuasaan;
Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi orang lain (kelompok)
sesuai dengan keinginannya.
Dalam politik perlu diperhatian: (a) bagaimana kekuasaan itu diperoleh, (b) bagaimana
mempertahankannya, (c) dan bagaimana melaksanakannya.
Pengambilan Keputusan;
Adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan keputusan perlu diperhatian; (a) Siapa
pengambil keputusan, (b) untuk siapa keputusan itu dibuat.
Kebijakan Umum;
Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik untuk
memilih tujuan dana cara memcapai tujuan itu.
Distribusi
Adalah pembagian atau pengalokasian barang, atau materi, nilai-nilaii (value) dalam
masyarakat.
2. PENGERTIAN STRATEGI
Strategi dalam bhs. Yunani Strategia berarti the art of the general atau seni seorang panglima
yang digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewits berpendapat bahwa strategi alah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran
untuk memenangkan peperangan.
Secara umum strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan (dalam
bidang militer, ekonomi, olahraga dll).
3. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Politk Nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai
suatu cita-cita dan tujuan nasional. Jadi Politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan negara (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta
penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
4. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
1. Ideologi Pancasila,
2. UUD 1945
3. Wawasan Nusantara
4. Ketahanan Nasional
Hal sangat penting karena:
a. terkandung dasar negara,
b. Cita-cita nasional,
c. Konsep strategis bangsa Indonesia.
Manajemen nasional merupakan suatu system manajemen nasional yang merupakan perpaduan
antara tata nilai, struktur, dan proses untuk mencapai tujuan nasional.
Sebagai suatu system harus dapat menjawab:
a. unsur, struktur, dan proses,
b. Fungsi system Manajemen Nasional.
A. PENGERTIAN
Kata Otonom berarti berdiri sendiri
Otonomi adalah Politik pemerintahan sendiri.
Otonomi Daerah adalah, hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Di Indonesia berlaku 2 sistem pemerintahan yaitu:
a. berdasarkan system sentralistis, dan
b. berdasarkan system desentralistis.
Sistem Sentralistis adalah system pemerintahan dimana hsk, wewenang, dan kewajiban berada
ditingkat pusat.
Sistem Desentralistis adalah system pemerintahan yang sebagian hak, wewenang, dan kewajiban
diserahkan kepada pemerintah daerah.
Dalam Undang-Undang Nomor 22 tashun 1999 tentang Pemerintahan Daerah memandang
memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengarus dan mengurus daerahnya amasing-
masing (local government looking).
Tujuannya adalah:
Mempercepat laju pembangunan dan hasil-hasilnya untuk semua daerah, yang pada gilirannya
dapat mewujudkan masyarakat madani.
B. KEWENANGAN DAERAH
1. Kewenangan dalam bidang pemerintahan, kecuali;
a. Politik luar negeri,
b. Pertahanan keamanan,
c. Peradilan
d. Moneter dan fisikal,
e. Agama,
1. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil
berdasakan prinsip persaingan sehat.
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar
monopolistic dan berbagai struktur pasar distorsif yang merugikan masyarakat.
3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar.
4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusiaan yang adil bagi masyarakat.
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi.
6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secvara terkoordinasi dan sinergis.
7. Mengembangkan kebijakan fiscal dengan memperhatikan prinsip transparansi, kedisiplinan,
keadilan, efisiensi dan efektivitas.
9. Mengoptimalkan penjaman luar negeri untuk kegiatan ekonomi produktif.
10. Mengembanmgkan kebijakan industri perdagangan dan investasi .
11. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
12. Menata secara efisien, transparan, professional BUMN terutama yang berkaitan dengan
kepentingan umum.
13. Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling menunjang antara koperasi, swasta, dan
BUMN serta usaha besar dan menengah, dan kecil.
14. Mengembangkan system ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman budaya bahan
pangan, kelembagaan dan budaya local.
15. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang murah,
ramah linmgkungan dan berkelanjutan.
16. Mengembvangkan kebijakan pertanahan uantuk meningkatkan penggunaan tanah secara adil,
transparan dan produktif.
17. Meningkatkan pembasngunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana public, termasuk
transpotasi, telekomunikasi, energi dan listrik serta air bersih.
18. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu.
19. Meningkatkan kuanlitas dan kualitas tenaga kerja.
20. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan iptek.
21. Melakaukan berbagai upaya untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan mengurangi
pengangguran.
22. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna membangkitkan sector riil terutama
pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
23. Menyehatkan APBN dengan mengurangi deficit anggaran.
24. Mempercepat rekapitulasi sector perbankan restrukturisasi utang swasta secara transparan.
25. Melakukan restrukturisasi asset negara.
26. Melakaukan renegosiasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersama Dana
Moneter Internasional, Bank Dunia, lembaga keuanganb Internasional lainnya dan negara
donor.
27. Melakukan negosiasi dan kerjasama ekonomi belateral dan multilateral secara proaktif.
28. Menyehatkan BUMN/BUMD.
1. Bidang Pendidikan
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan secara berkualitas.
b. Meningkatkan kemampuan akademis, profesionalisme, dan jaminan kesejahteraan para pen-
didik.
c. Melakukan pembaharuan system pendidikan, termasuk pembaharuan kurikulum.
d. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah.
e. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
masyarakat.
2. Bidang Agama.
a. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika
dalam penyelenggaraan negara.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan system pendidikan
agama.
c. Meningkatkan dan memamtapkan kerukunan hidup umat beragama.
d. Mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.
e. Meningkatkan peran lembaga-lembaga keagamaan dalam mengatasi dampak perubahan
masyarakat.
3. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
a. Meningkatkan mutu SDM dan lingkungan yang saling mendukung dan memperioritaskan
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penumbuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak
bayi sampai usia lanjut.
b. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan .
c. Mengembangkan system jaminan social tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja yang
mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja yang memadai.
d. Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin, anak-anak terlantar.
e. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahirasn , penurunan angka
kematian, dan peningkatan kualitas program KB.
f. Memberantas secara sistematis perdagangan, penyalahgunaan narkotika dan obat-obat
terlarang dengan hukuman yang seberat-beratnya.
4. Bidang Kebudayaan. Kesenian, dan Pariwisata.
a. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional yang bersumber dari warisan leluhur
bangsa.
b. Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
c. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dalam rangka memilah-milah nilai
budaya yang kondusif dan serasi dalam mengahdapi tantangan pembangunan masa depan.
d. Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian.
e. Mengembangkan dunia perflman yang sehat.
f. Melestarikan kesenian dan kebudayaan tradisional.
g. Menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional sebagai wahana bagi pengembangan
pariwisata nasional dan mempromosikan keluar negeri.
h. Mengembangkan pariwisata melalui system yang utuh, terpadu, interdisipliner, dan perioritas
dengan menggunakan criteria ekonomis, teknis,social budaya, melestarikan alam, dan tidak
merusak lingkungan.
Daftar Pustaka :
1. Tim Penyusun 2001 pendidikan keawarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2. Ikatan Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Sulawesi, 2002 Pendidikan kewarganegaraan Pegu-
ruan tinggi. Makassar.
3. F. Isjwara, 1990 lmu Politik Jakarta, Bina Cipta.
4. Miriam budiarjo 1986 asar-dasar ilmu politik, Jakarta, Gramedia,
5. Azyumardi Azra, 2003 endidikan kewarganegaraan(civic Education), TIM ICCE-UIN Jakarta,
prenada Media Jakarta.
6. Tim dosen Pendidikan kewarganegaraan UNM Makassar, 2001 Pendidikan kewarganegaraan,
Makassar