Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN KONTROL MUTU

No Dokumen :
SOP No Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman :1

Puskesmas dr . H. Ahmad Hidayat


Kedungwaringin NIP.
196711262002121002

1. Pengertian Merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
hasil pemeriksaan laboratorium, dilaksanakan melalui kegiatan pemantapan
mutu internal serta pemantapan mutu eksternal.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas laboratorium dalam melakukan kontrol mutu
internal dan eksternal secara benar dan tepat, sehingga dengan melakukan
kontrol mutu yang tepat maka bisa didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kedungwaringin nomor : 0 /0 /SK/PKM-KDW/ 2019


tentang Jenis-jenis Pelayanan dan Penunjang Layanan Klinis
4. Referensi Depkes Rl, Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal Laboratorium
Kesehatan. 1997
5. a
1. Petugas yang melaksanakan : ATLM
2. Prosedur kerja untuk kontrol mutu internal merujuk pada:
a. SPO Pemeriksaan Hematologi
b. SPO Pemeriksaan HIV Rapid
c. SPO Pemeriksaan TPHA
3. Pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan berikut ini dilakukan tiap hari
pada shift pagi adalah :
a. Hematologi Nihon Kohden
4. Pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan berikut ini dilakukan hanya
bila ada permintaan pemeriksaan terhadap item tersebut dan dilakukan
sebelum melakukan pemeriksaan terhadap sample pasien: Hematologi
5. Setiap hasil quality kontrol pemeriksaan laboratorium berupa printout dari
alat diserahkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk dimasukkan
kedalam program QC di komputer.
6. Penilaian hasil control dapat digunakan prosedur multirule yang
dikembangkan oleh Westgard yang menggunakan sejumlah ketentuan untuk
menafsirkan data kontrol.
a. Apabila hasil pemeriksaan terletak di dalam batas perhitungan (mean
+ 2 SD), maka hasil pemeriksaan bahan kontrol dinyatakan kontrol
baik sehingga seluruh pemeriksaan spesimen pada hari pemeriksaan
tersebut dianggap dapat diterima hasilnya.
b. Hasil pemeriksaan dapat dinyatakan menyimpang bila:
1) Nilai kontrol diluar 3 SD (l-3s), tipe kesalahan: random
2) 2 nilai kontrol berturut-turut diluar 2 SD pada sisi sama (2-
2s), tipe kesalahan: sistematik
3) 2 dari 3 nilai berturut-turut diluar 2 SD (2 of 3-2S), tipe
kesalahan: random
4) Rentang antara2 nilai kontrol berturut-turut di luar 2 SD pada
sisi yang berlawanan (R- 4S), tipe kesalahan sistematik
5) 4 nilai kontrol berturut-turut di luar I SD pada sisi yang sama
(4 1S), tipe kesalahan sistematik
6) l0 nilai kontrol berturut-turut berada pada satu sisi yang sama
dari nilai rerata (10-X), tipe kesalahan sistematik, lihat
gambar I (lowchart prosedur Westgard) dibawah ini.
6. Jika hasil kontrol tidak dapat diterima / menyimpang (out of control),
maka beberapa prosedur berikut ini perlu dilakukan:
a. Meninjau ulang prosedur yang dikerjakan (apakah ada kesalahan
dalam prosedur pengerj aan)
b. Beberapa faktor berikut ini dapat menimbulkan terjadinya
penyimpangan:
1) Pemakaian kit reagen yang baru atau pemakaian lot baru
2) Memakai botol kontrol yang baru
3) Ada penggantian komponen dari alat pemeriksaan
4) Setelah dilakukan maintenance pada alat pemeriksaan
c. Lakukan pemeriksaan kondisi lingkungan (suhu)
d. Persiapkan reagent kontrol yang baru
e. Bila ada masalah pada alat pemeriksaan, maka ikuti petunjuk cara
mengatasai masalah yang terdapat pada buku panduan dari alat
tersebut atau hubungi contact person dari perusahaan pembuat:
1) Alat pemeriksa
2) Reagent
3) Bahan control
g. Kalibrasi ulang
9. Menurut Clinical Laboratory Improvement Amendments of 1988 (CLIA
88). Kalibrasi ulang perlu dilakukan pada keadaan berikut ini:
a. Pada saat menggunakan lot reagen baru
b. Penggantian komponen utama dari alat pemeriksaan
c. Setelah dilakukan maintenance pada alat pemeriksaan
d. Setelah dilakukan pemasangan software baru
10 Kalibrasi ulang juga perlu dilakukan pada keadaan berikut ini:
a. Sesuai dengan anjuran dari pembuat alat pemeriksaan
b. Minimal setiap 6 bulan sekali
c. Untuk mengembalikan kinerja alat yang kurang baik (contoh:bila
kontrolmenyimpang / tidak dapat diterima, sedangkan dari hasil
penilaian/penyelidikan tidak didapatkan adanya faktor- faktor yang
dapat meyebabkan timbulnya penyimpangan tersebut, maka perlu
dilakukan kalibrasi ulang pada alat pemeriksaan)
11. Pemantapan mutu eksternal: pedoman pelaksanaan sesuai dengan
Petunjuk dari penyelenggara pemantapan mutu ekstemal
A. Bagan Alir -
B. Unit Terkait Semua unit pelayanan
C. Rekaman -
historis No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan
PEMERIKSAAN KONTROL MUTU

Nomor :C/ /VIII/SOP/PKM-


KDW
Daftar Terbit ke
/VIII/2018
:1
Tilik No.Revisi :
Tgl.Terbit :
Halaman : 3/1

Puskesmas dr . H. Ahmad Hidayat


Kedungwaringin NIP.
196711262002121002

NO. LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU
1. Apakah Pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan berikut
ini dilakukan tiap hari pada shift pagi ?
2. Apakah Pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan berikut
ini dilakukan hanya bila ada permintaan pemeriksaan
terhadap item tersebut dan dilakukan sebelum melakukan
pemeriksaan terhadap sample?
3. Apakah Penilaian hasil control dapat digunakan prosedur
multirule yang dikembangkan oleh Westgard yang
menggunakan sejumlah ketentuan untuk menafsirkan data
control ?
4 Apakah Jika hasil kontrol tidak dapat diterima / menyimpang
(out of control), maka beberapa prosedur berikut ini perlu
dilakukan ?

5. Apakah Pemantapan mutu eksternal: pedoman pelaksanaan


sesuai dengan Petunjuk dari penyelenggara pemantapan
mutu ekstemal ?
CR :………………………………………..%

Pelaksana/Auditor

(………………)

Anda mungkin juga menyukai