Anda di halaman 1dari 5

SOP UJI KOCOK VAKSIN

No. Dokumen
:
.
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 13 Juli 2019
Halaman : 1-3

UPTD dr. Nurul Hanifah


PUSKESMAS NIP.19730206 200604 2 013
SIDOMULYO

Uji kocok vaksin atau shake test adalah suatu cara untuk memeriksa vaksin yang
1. Pengertian
tersangka beku, untuk memastikan vaksin tersebut masih bisa dipakai atau tidak.

Sebagai acuan dalam melaksanakan Uji Kocok atau shake test.


2. Tujuan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo Nomor:
3. Kebijakan
188/SK.080/418.48.3.85.2/2016 Tentang Pelayanan Imunisasi
4.1 Indonesia, Departemen Kesehatan RI. 2013. Keputusan Menteri Kesehatan RI
4. Referensi
No.42/Menkes/SK/XI/2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
Dirjen PP&PL Depkes RI: Jakarta.
4.2 Indonesia, Ditjen PP & PL Depkes RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat
Puskesmas. Dirjen PP&PL Depkes RI: Jakarta.
5.1 Periksa freeze-tag atau pantau suhu lemari es untuk melihat tanda-tanda bahwa
5. Prosedur/
suhu lemari es tersebut pernah turun di bawah titik beku.
Langkah-
langkah 5.2 Freeze-tag: apakah tanda √ telah berubah jadi tanda X.
5.3 Saat dilihat, thermometer suhu turun hingga di bawah titik beku. Apabila salah
satu atau keduanya jawabannya YA, Lakukan uji kocok (shake test).
5.4 Ambil satu contoh dari setiap jenis vaksin yang dicurigai pernah beku. Beri label
“Tersangka Beku”.
5.5 Sengaja bekukan 1 vaksin yang sama dengan tersangka beku hingga beku
padat seluruhnya dan diberi label “Dibekukan”.
5.6 Biarkan contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” secara bersamaan.
5.7 Amati contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” bersebelahan untuk
membandingkan waktu pengendapan (umunya 5-30 menit).

5.8 Apabila terjadi hal berikut :


5.8.1 Pengendapan vaksin “Tersangka Beku” lebih lambat dari contoh
“Dibekukan” vaksin dapat digunakan.
5.8.2 Pengendapan Vaksin “Tersangka Beku” sama atau lebih cepat dari pada
contoh “Dibekukan” jangan digunakan, vaksin sudah rusak.
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang 8.1 Dalam melarutkan Vaksin Amati VVM dan masa kadaluarsa yang tertera pada
perlu
vial vaksin,pastikan semua bubuk berada pada dasar vial.
diperhatikan
8.2 Buka vial atau ampul vaksin, amati pelarut dan pastikan tidak retak. Baca label
pada botol pelarut, patikan bersasal dari pabrik yang sama dengan vaksin dan
tidak kadaluwarsa.
9. Unit Terkait 9.1 KIA
9.2 Posyandu
9.3 Bidan Desa
10. Dokumen
terkait
11.Rekaman
Historis
perubahan No. Halaman Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
Nomor : 440/PK.SOP.RKI.
/418.18.25.3.65.2/2019
Revisi ke : -
Berlaku Tgl. :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


UJI KOCOK VAKSIN

Diperiksa oleh : Disahkan


Penanggungjawab Mutu Kepala Puskesmas

drg. Nancy Puspasari D. I. dr. NURUL HANIFAH


NIP.19800118 2011012004 NIP.197302062006042 013

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIDOMULYO
2019
UJI KOCOK VAKSIN

No. Dokumen :
.
DAFTAR No. Revisi :
TILIK TanggalTerbit :
Halaman : 1-3

UPTD dr. Nurul Hanifah


PUSKESMAS NIP.19730206 200604 2 013
SIDOMULYO

Unit :………………………………………………………………….

Nama Petugas :………………………………………………………………….

Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………………….

No Langkah-langkah Ya Tidak
1. Apakah petugas memeriksa freeze-tag atau memantau suhu
lemari es untuk melihat tanda-tanda bahwa suhu lemari es
tersebut pernah turun di bawah titik beku ?
2. Apakah petugas melihat tanda √ telah berubah jadi tanda X
pada Freze-tag ?
3. Apakah petugas melihat thermometer suhu turun hingga di
bawah titik beku ?
Apabila salah satu atau keduanya jawabannya YA, Lakukan
uji kocok (shake test).
4. Apakah petugas mengambil satu contoh dari setiap jenis
vaksin yang dicurigai pernah beku ?
5. Apakah petugas memberi tanda “Tersangka Beku” pada Vaksin ?
6. Apakah petugas sengaja membekukan 1 vaksin yang sama untuk
perbandingan ?
7. Apakah petugas memberi tanda “Dibekukan” pada vaksin yang
sengaja dibekukan ?
8. Apakah petugas membiarkan vaksin yang “Dibekukan” dan
vaksin “Tersangka Beku” mencair ?
9. Apakah Petugas mengkocok vaksin “Dibekukan” dan vaksin
“Tersangka Beku” secara bersama?
10. Apakah Petugas mengamati antara vaksin “Dibekukan” dan
vaksin “ Tersangka Beku” secara besebelahan untuk
membandingkan waktu pengendapan ?
11. Apakah petugas bisa melihat pengendapan pada vaksin
“Tersangka Beku” lebih lambat dari vaksin “Dibekukan” ?
12. Apakah petugas melihat pengendapan “Tersangka Beku” sama
atau lebih cepat dari contoh vaksin “Dibekukan” ?
13. Apakah petugas melakukan pencatatan pada buku harian
imunisasi ?
JUMLAH

Compliance rate (CR):……………………………………%

Kedirii, ………………………….
Auditie Pelaksana/Auditor

(…………….………………………) (…………….………………………)

Anda mungkin juga menyukai