Chapter II PDF
Chapter II PDF
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Orang Lanjut Usia
Gambar 2.1
Kurva Manusia yang Bertahan Hidup
(Sumber: Strechler dalam Miller, 1995)
Berdasarkan gambar diatas, tampak bahwa kurva populasi manusia yang
tetap bertahan hidup menurut usia mereka digambarkan dalam empat periode
sebagai berikut A ke B, B ke C, C ke D, dan D ke F.
2.3 Dampak Perubahan dan Reaksi yang Terjadi pada Usia Lanjut.
Kemunduran-kemunduran yang telah disebutkan itu mempunyai dampak
terhadap tingkah laku dan terhadap perasaan orang yang memasuki lanjut usia.
Jelas bila berbicara tentang menjadi tua, maka kemunduranlah yang paling banyak
akan dikemukakan tetapi disampingi berbagai macam kemunduran, ada sesuatu
yang dapat dikatakan justru meningkat dalam proses menua yaitu sensitifitas
emosional seseorang. Yang akhirnya menjadi sumber menjadi banyak masalah
pada masa menua. Coba dilihat sepintas mengenai beberapa dampak dari
kemunduran-kemunduran tersebut dari sifat semakin perasanya orang yang
memasuki lanjut usia, misalnya: kemunduran-kemunduran fisik yang berpengaruh
3. Pelayanan lengkap (memiliki fasilitas poliklinik, klinik siang, ruang rawat akut,
dan kronik). Pada tingkat ini, jenis pelayanan maupun SDM relatif sama dengan
tipe sedang namun memiliki ruang rawat akut.
a. Sasaran langsung
1. Pra-usia lanjut 45-59 tahun
2. Usia Lanjut 60-69 tahun.
3. Usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia
lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
d) Memberdayakan lansia untuk tetap berperan sebagai panutan dan teladan dalam
memelihara dan meneruskan nilai dan norma pada anak dan cucunya.
Dari batasan ini, dapat dipahami bahwa mutu pelayanan hanya dapat
diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat
kesempurnaan, sifat, wujud, serta ciri-ciri pelayanan kesehatan, ataupun terhadap
kepatuhan terhadap standar pelayanan. Dalam praktik sehari-hari melakukan
penilaian ini tidaklah mudah. Penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan
tersebut bersifat multi dimensional. Tiap orang, tergantung dari latar belakang
kepentingan masing-masing dapat melakukan penilaian dari dimensi berbeda.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan. Hal ini terjadi
bila pelanggan mengukur kinerja dengancara yang berbeda dan memiliki persepsi
yang keliru mengenai mutu jasa. (Satrianegara, M.F., & Sitti Saleha, 2009)