1. Pengertian
1. Luka bersih
a. Luka bersih tidak terkontaminasi dan luka steril
b. Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan atau eksudat
c. Ingin mengkaji keadaan luka
d. Mempercepat debrademen jaringan nekrotik
2. Luka kotor
a. Pasien yang luka dekubitus
b. Pasien yang luka gangrene
c. Pasien dengan luka venous
(Veryromanisti, 2011)
1. Luka bersih
a. Pada luka dengan ditandai adanya pus, necrose dan serum
b. Balutan tidak kotor dan tidak ada rembesan atau eksudat
2. Luka kotor
a. Pasien yang tidak mengalami dekubitus
b. Pada pasien yang mobilisasi
(Veryromanisti, 2011)
4. Efek Samping
1. Infeksi
Keadaan alat dan bahan yang kurang steril dapat menyebabkan terjadinya infeksi
serta penatalaksanaan yang tidak memperhatikan pencegahan infeksi juga bisa
menyebabkan infeksi saat melakukan perawatan pada luka pasien.
2. Rasa nyeri
Efek samping yang umum terjadi pada perawatan luka yaitu rasa nyeri, namun setiap
individu memiliki tingkat nyeri yang berbeda-beda.
(Anonim, 2009)
A. Pengertian
Membersihkan luka, mengobati luka dan menutup kembali luka dengan tekhnik steril.
D. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan Alat
a) Pincet anatomi 1
b) Pincet chirurgie 1
c) Gunting Luka (Lurus)
d) Kapas Lidi
e) Kasa Steril
f) Kasa Penekan (deppers)
g) Mangkok / kom Kecil
h) Gunting pembalut
i) Plaster
j) Bengkok/ kantong plastik
k) Pembalut
l) Alkohol 70 %
m) Betadine 10 %
n) Bensin/ Aseton
o) Obat antiseptic/ desinfektan
p) NaCl 0,9 %
b. Prosedur
a) Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b) Tempatkan alat yang sesuai.
c) Cuci tangan.
d) Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
e) Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f) Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra
indikasi), dari arah dalam ke luar.
g) Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
h) Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada
bengkok dengan larutan desinfektan.
i) Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j) Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutupluka
dengan kasa steril.
k) Plester perban atau kasa.
l) Rapikan pasien
m)Alat bereskan dan cuci tangan.
n) Catat kondisi dan perkembangan luka.
a) Pincet anatomi 1.
b) Pinchet chirurgie 2.
c) Gunting Luka (Lurus dan bengkok).
d) Kapas Lidi.
f) Kasa Steril.
g) Kasa Penekan (deppers).
h) Sarung Tangan.
i) Mangkok / kom Kecil 2
j) Gunting pembalut.
k) Plaster.
l) Bengkok/ kantong plastic.
m) Pembalut.
n) Alkohol 70 %.
o) Betadine 2 %.
p) H2O2, savlon, Bensin/ Aseton.
q) Obat antiseptic/ desinfektan, NaCl 0,9 %.
b. Prosedur
a) Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b) Tempatkan alat yang sesuai.
c) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (mengurangi transmisipathogen
yang berasal dari darah). Sarung tangan digunakan saat memegang bahan
berair dari cairan tubuh.
d) Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka becubitus
yang ada.
e) Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra
indikasi), dari arah dalam ke luar.
f) Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
g) Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada
bengkok dengan larutan desinfektan.
h) Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
i) Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j) Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka
dengan kasa steril.
k) Plester perban atau kasa.
l) Rapikan pasien. Alat bereskan dan cuci tangan.
m) Catat kondisi dan perkembangan luka.
(Anonim, 2009)