Disusun Oleh :
Nama : Dewi Indah Sari
Nim : S17064
Kelas : S17B
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda
tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan (R.
Sjamsu Hidayat, 1997).
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan
kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain(Kozier, 1995).
1. Luka kotor
B. Tujuan
a. Mempercepat penyembuhan luka.
b. Mencegah meluasnya infeksi.
c. Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.
C. Indikasi
a. Kotor terkontaminasi dan luka terbuka.
b. Ingin mengkaji keadaan luka.
D. Persiapan Alat
Alat steril
a. Pincet anatomi 1.
b. Pinchet chirurgie 2.
c. Gunting Luka (Lurus dan bengkok).
d. Kapas Lidi.
e. Kasa Steril.
f. Kasa Penekan (deppers).
g. Sarung Tangan.
h. Mangkok / kom Kecil 2
E. Prosedur pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b. Tempatkan alat yang sesuai.
c. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari
darah). Sarung tangan digunakan saat memegang bahan berair dari cairan tubuh.
d. Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka becubitus yang ada.
e. Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), dari arah
dalam ke luar.
f. Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
g. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan
larutan desinfektan.
h. Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
i. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
k. Plester perban atau kasa.
l. Rapikan pasien.
m. Alat bereskan dan cuci tangan.
n. Catat kondisi dan perkembangan luka
2. Luka Bersih
A. Pengertian luka bersih
Luka bersih adalah luka tidak terinfeksi yang memiliki
inflamasi minimal dan tidak sampai mengenai saluran
pernapasan, pencernaan, genital atau perkemihan.
B. Tujuan
a. Mencegah timbulnya infeksi.
b. Observasi erkembangan luka.
c. Mengabsorbsi drainase.
d. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
C. Indikasi
a. bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
b. Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat.
c. Ingin mengkaji keadaan luka.
D. Persiapan alat
Alat steril
a. Pincet anatomi 1.
b. Pinchet chirurgie 1.
c. Gunting Luka (Lurus).
d. Kapas Lidi.
e. Kasa Steril.
f. Kasa Penekan (deppers).
g. Mangkok / kom Kecil
E. Prosedur Pelaksanaan
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk
didalamnya mengganti balutan.
a. Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
b. Tempatkan alat yang sesuai.
c. Cuci tangan.
d. Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
e. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f. Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), dari arah
dalam ke luar.
g. Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
h. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan
larutan desinfektan.
i. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
k. Plester perban atau kasa.
l. Rapikan pasien.
m. Alat bereskan dan cuci tangan.
n. Catat kondisi dan perkembangan luka.
Daftar Pustaka
1. https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/kb-3-43234249
2. BAB I PERAWATAN LUKA | wike faradila - Academia.edu
www.academia.edu › BAB_I_PERAWA...
3. PERAWATAN LUKA.pdf
PDFelearning.medistra.ac.id › content › PER...
4. Merawat luka - Blog UMY Community
PDFblog.umy.ac.id › topik › files › 2011/12