Anda di halaman 1dari 13

PEMASANGAN COLLAR NECK

Dosen pengampu :
Ns. Aguscik, S.Kep, M.Kes
Disusun oleh
Kelompok 4 tingkat III B :
1. Sucitra Astika Sari 6. Witri Khairul
2. Tia Rahma Djayanti 7. Yochika Oktapiani
3. Wahyu Kusuma Wardani 8. Yola Oktaviani
4. Waiz Al Qorniadi 9. Yuni Sariati
5. Windi Wahyuni 10. Yunita Anggraini

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik, dengan judul “ Pemasangan Collar Neck” Sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih
baik. Besar harapan Penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
Pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa khususnya.

Palembang, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

2.1 Collar Neck/Servikal Collar .............................................................................. 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 8

DARTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Muttaqin (dalam Arizona, 2016) menyatakan bahwa susunan tulang
pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang di antaranya tulang vertebra
(servikal, torakal, lumbal, sakral, koksigis). Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang
yaitu C1 atau atlas, C2 atau axis, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila cidera pada
bagain servikal akan mengakibatkan terjadinya trauma servikal.di mana trauma
servikal merupakan keadaan cidera pada tulang bekalang servikal dan medulla
spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, sublukasi atau frakutur vertebra
servikalisdan di tandai kompresi pada medulla spinal daerah servikal.
Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh seorang perawat
untuk melindungi cidera servikal agar tidak terjadi cidera tambahan adalah
dilakukannya fiksasi pada bagian leher atau pemasangan servical collar/ collar
neck. Karena dampak trauma servikal dapat mengakibatkan berbagai hal seperti
syok neurogenik, syok spinal, hipoventilasi, gangguan pada pernafasan, gangguan
fungsi saraf pada jari-jari tangan, otot bisep, otot trisep, dan otot- otot leher.
Akibat atau dampak lebih lanjut dari trauma servikal yaitu kematian.
Pemasangan collar neck adalah memasang alat neck collar untuk
immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang
banyak digunakan adalah SOMI Brace(Sternal Occipital Mandibular
Immobilizer). Nam nada juga yang menggunakan Xcollar extrication Collar yang
dirancang untuk mobilisasi (pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaaan
ke ruang medis). Namun, pada prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangan
hamper sama. (Yekti, 2016).
Dari uraian diatas kelompok tertarik untuk membahas makalah tentang
pemasangan collar neck atau servikal collar.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemasangan collar neck/
servikal collar pada pasien trauma servikal.

1
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mangetahui dan memahami pengertian dan macam
macam collar neck.
b. Mahasiswa mengetahui dan memahami tujuan pemasangan collar
neck.
c. Mahasiswa mengetahui dan memahami indikasi dan kontra
indikasi pemasangan collar neck.
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami prosedur pemasangan
collar neck.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Collar Neck/Servikal Collar


2.1.1 Pengertian
Collar neck cervical collar atau neck brace adalah alat medis ortopedik (ilmu
bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien. Alat ini digunakan agar
bagian leher dan kepala untuk membatasi gerakannya agar tidak memperburuk
keadaan kesehatan kepala dan leher yang ada. Yang paling sering kita lihat,
bahwa collar neck sering digunakan untuk pasien cedera leher dan kepala. Pada
pasien dengan cedera leher dan kepala ini, ada kemungkinan terjadi fraktur atau
patah tulang belakang bagian leher. Patah tulang leher ini adalah kondisi yang
sangat serius karena dapat mencederai lebih lanjut pada sumsum tulang belakang
(korda spinalis) yang berisi serabut saraf. Serabut saraf tulang leher ini yang
mengatur gerakan anggota badan sampai otot-otot pernapasan. Maka dari itu jika
terjadi cedera saraf, kemungkinannya dapat lumpuh seluruh tangan dan kaki
sampai berisiko terjadi kematian. Maka dari itu pasien perlu ditopang lehernya
agar tetap dalam posisi teramannya sampai dapat dikonfirmasi apakah benar ada
patah tulang dengan pemeriksaan sinar-x atau roentgen.

2.1.2Macam-macam Collar Neck


Pemasangan collar neck adalah memasang alat untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan
adalah SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Namun ada juga
yang menggunakan Xcollar Extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi
(pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaan ke ruang medis). Namun
pada prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangannya hampir sama.

3
(a) (b)

a) SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer)


b) Xcollar Extrication Collar

2.1.3 Tujuan Pemasangan Collar Neck


Pemasangan cervical collar adalah memasang alat cervical collar untuk
immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Pasien-pasien trauma
seringkali mengalami trauma di daerah servikal. Trauma di daerah servikal akan
berakibat buruk bila juga mengenai sumsum tulang belakang. Sehingga,
sangatlah penting untuk segera melakukan immobilisasi secara efektif pada kasus
trauma servikal yang tidak stabil.

Tujuan pemasangan cervical collar:


1. Mencegah pergerakan tulang servikal yang patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan corda spinalis
3. Mengurangi rasa nyeri

Tujuan pemasangan cervical collar adalah untuk immobilisasi dengan


jalan menjaga kepala dalam posisi netral dan agar tidak terjadi gerakan kepala
dan leher ke segala arah. Pemakaian cervical collar melakukan pembatasan gerak
(membidai) kepala dan leher baik untuk terapi ataupun profilaksis. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
prinsip dasar kasus orthopedi yaitu melakukan immobilisasi pada persendian
diatas dan dibawah daerah yang dicurigai mengalami trauma. Agar dapat
digunakan pada kondisi diluar rumah sakit), peralatan untuk immobilisasi

4
servikal haruslah mudah dibawa dan mudah digunakan dan dapat menjamin
bebasnya jalan nafas.

2.1.4 Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Collar Neck


Cervical collar digunakan pada kasus-kasus trauma kepala dan leher.
Apabila mekanisme trauma tidak diketahui, pasien harus dilakukan imobilisasi
untuk mencegah terjadinya injuri potensial pada tulang servikal. Mekanisme
injuri yang paling sering yakni pada kecelakaan kendaraan bermotor yang
menyebabkan terjadinya hiperfleksi dan hiperekstensi. Pasien dibawah pengaruh
alkohol atau obat-obatan tidak mampu mengenali gejala trauma tulang belakang
yang mereka alami, sehingga harus secara rutin dilakukan immobilisasi. Semua
pasien yang tidak sadar harus dilakukan immobilisasi untuk mencegah
memburuknya trauma tulang belakang yang sudah terjadi. Semua pasien trauma
yang sadar dan mengeluh nyeri pada tulang belakang, parestesia, kelemahan dan
kelumpuhan harus dilakukan immobilisasi dengan sangat hati-hati untuk
mencegah cedera sekunder tulang belakang. Imobilisasi juga dipertimbangkan
untuk dilakukan pada pasien dengan keterbatasan kemampuan berbicara dan
gangguan pendengaran yang akan mempengaruhi kemampuan pasien
mengkomunikasikan dan mempersepsikan rasa nyeri.
Kegunaan dari cervical collar:

1. Melindungi jalan nafas dengan cara membatasi gerakan fleksi pada


pasien-pasien yang patensi jalan nafasnya dapat terganggu bila posisi
rahang dan lehernya tidak dipertahankan.
2. Mengurangi gerakan tulang servikal, terutama gerakan fleksi, juga gerak
rotasi, lateral, dan ekstensi.
3. Menyangga berat kepala saat pasien dalam posisi duduk dan membantu
mempertahankan agar tulang servikal tetap pada satu garis pada saat
pasien diposisikan berbaring.
4. Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi kepala
dan leher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat
tambahan. Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long

5
spine board, namun prosedur pemasangan cervical collar dilakukan
terlebih dahulu sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar :

Ada beberapa keadaan dimana cervical collar tidak perlu digunakan:

1. Adanya pembedahan pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan


trakeostomi) membutuhkan modifikasi teknik imobilisasi servikal.
2. Dislokasi servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas
anatomi dapat mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar
buatan pabrik. Pada kasus seperti ini, bisa dilakukan imobilisasi servikal
yang dimodifikasi seperti horse collar atau mempertahankan posisikan
secara manual tanpa melakukan traksi.
3. Edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau perdarahan
trakea). Pada kondisi ini, apabila dipasang cervical collar akan
menghalangi pertukaran udara, mengurangi perfusi serebral atau
meningkatkan tekanan intrakranial.
4. Adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti pisau,
pecahan kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
imobilisasi dengan menggunakan cervical collar.

2.1.5 Prosedur Pemasangan Collar Neck

Persiapan

1. Alat :

˗ Neck collar sesuai ukuran


˗ Bantal pasir
˗ Handschoen

2. Pasien :

˗ Informed Consent
˗ Berikan penjelasan tentang tindakan yang dilakukan

6
˗ Posisi pasien : terlentang, dengan posisi leher segaris / anatomi

3. Petugas : 2 orang

Pelaksanaan

1) Fase Orientasi:

˗ Mendekatkan alat
˗ BHSP
˗ Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
˗ Menjelaskan prosedur pelaksanaan
˗ Menanyakan kesetujuan / kesiapan klien
˗ Mencuci tangan

2) Fase Kerja:

˗ Petugas menggunakan masker, handschoen


˗ Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan
kepala mulai dari mandibula kearah temporal, demikian juga bagian
sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan cara yang sama
˗ Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian
belakang leher dengan sedikit melewati leher
˗ Letakkan bagian neck collar yang bertekuk tepat pada dagu
˗ Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain

3) Fase Terminasi:

˗ Evaluasi kekencangan neck collar (jangan terlalu kuat atau terlalu


longgar), posisi pasien (anatomis), kenyamanan pasien
˗ Rapikan alat-alat
˗ Lepas masker dan handscoon
˗ Berpamitan dengan klien
˗ Mencuci tangan
˗ Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Collar neck cervical collar atau neck brace adalah alat medis
ortopedik (ilmu bedah tulang) untuk menyangga kepala dan leher pasien.
Alat ini digunakan agar bagian leher dan kepala untuk membatasi
gerakannya agar tidak memperburuk keadaan kesehatan kepala dan leher
yang ada. Tujuan pemasangan cervical collar ialah mencegah pergerakan
tulang servikal yang patah, mencegah bertambahnya kerusakan tulang
servikal dan corda spinalis, mengurangi rasa nyeri, melindungi jalan
nafas dengan cara membatasi gerakan Mengurangi gerakan tulang
servikal, terutama gerakan fleksi, juga gerak rotasi, lateral, dan ekstensi.
Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi
kepala dan leher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat
tambahan. Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long
spine board, namun prosedur pemasangan cervical collar dilakukan
terlebih dahulu sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.

Kontra indikasi pemasangan cervical collar , adanya pembedahan


pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi dan trakeostomi), dislokasi
servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas anatomi dapat
mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar buatan pabrik,
edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau perdarahan
trakea), adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti
pisau, pecahan kaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk
melakukan imobilisasi dengan menggunakan cervical collar.

8
DARTAR PUSTAKA

Arizona, K. 2016. Makalah Trauma Servikal. (Online),


(https://id.scribd.com/document/320011648/Makalah-Fraktur-Cervical) diakses
pada 26 Agustus 2019
Yekti, M. 2018. Prosedur Pemasangan Neck Collar.(Online),
(https://id.scribd.com/doc/252436284/Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar)
diakses pada 26 Agustus 2019
Angel, R. 2015. Prosedur Pelepasan Helm Dan Peasangan Neck Collar.
(Online) (https://dokumen.tips/documents/prosedur-pelepasan-helm-dan-
peasangan-neck-collar.html) diakses 26 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai