Anda di halaman 1dari 11

Nama :

Nim :
Prodi :
 SKALA BORG (THE BORG SCALE)
Skala BORG merupakan suatu skala ordinal dengan nilai-nilai dari 0 sampai
dengan 10. Skala BORG digunakan untuk mengukur sesak napas selama melaksanakan
kegiatan/pekerjaan. Pemantauan sesak napas dapat membantu dalam menyesuaikan
aktivitas dengan mempercepat atau memperlambat gerakan. Hal ini juga dapat
memberikan informasi penting kepada dokter. Skala BORG ini disediakan untuk
menstandarisasikan suatu perbandingan-perbandingan antar individu dalam
melaksanakan tugas yang sama. Indikasi nilai pada skala yang digunakan adalah besarnya
perasaan kelelahan, kesakitan, ataupun kadar berkurangnya kemampuan tubuh dalam
melakukan pekerjaanya. Semakin besar perasaan sakit yang dirasakan pada otot maka
semakin besar nilai BORG yang digunakan. Skala ini dapat dilakukan pada pengukuran-
pengukuran fisiologis seperti intensitas latihan meningkat (laju deyut jantung), juga ada
korelasi yang tinggi untuk pengukuran lainnya seperti respirasi yang meningkat, CO2
produksi, akumulasi laktat dan suhu tubuh, keringat sampai dengan kelelahan otot. Skala
ini memiliki keterbatasan yaitu pengukuran dilakukan secara subyektif, sehingga
penilaian yang digunakan oleh seorang tersebut dilakukan secara menaksir secara wajar
baik dari denyut jantung selama kerja fisik.
Korelasi antara nilai Skala BORG dengan laju denyut jantung adalah dengan
menggunakan nilai Skala BORG, laju denyut jantung dapat diketahui dengan cara
mengalikan nilai ordinal dari Skala BORG dengan nilai 10, seperti contoh jika nilai
seorang pekerja terhadap kelelahan yang dirasa (Skala BORG) adalah 12, lalu untuk
menghitung laju denyut jantung adalah 12 x 10 = 120; sehingga laju denyut jantung harus
kira-kira 120 denyut per menit. Namun, perhitungan seperti yang telah dijelaskan,
merupakan suatu perkiraan awal saja, pada faktanya laju denyut jantung seseorang akan
berbeda tergantung pada usia dan kondisi badan.
Prinsip dasar penggunaan atau pengisian data Skala BORG adalah pada saat
melakukan pekerjaan, peneliti akan menanyakan presepsi tingkat keluhan yang dirasakan
operator pada otot yang bekerja atau otot yang diteliti. Presepsi tingkat keluhan dapat
mencerminkan seberapa besar beban kerja yang dirasakan, karena semakin besar beban
kerja maka semakin maksimal otot akan berkontraksi. Persepsi tingkat keluhan dilakukan
secara terfokus pada otot yang diteliti, karena pada saat pekerjaan berlangsung banyak
otot yang bekerja ataupun perasaan sakit yang bukan berasal dari otot yang akan diteliti.
Penilaian tingkat keluhan dilakukan secara jujur, tanpa berfikir untuk menjadi yang
terbaik antara individu lain atau menyamakan nilainya dengan individu lain. Perhatikan
presepsi tingkat keluhan yang dirasa kemudian diubah menjadi satuan nilai.

SCALE SEVERITY
Tidak ada Sesak napas sama
0
sekali
Sangat Sangat Sedikit (Hanya
0.5
Terlihat)
1 sangat Sedikit
2 sedikit Sesak napas
3 sedang
4 agak berat
5 Sesak napas parah
6
7 Sesak napas sangat parah
8
Sangat Sangat parah (Hampir
9
Maksimum)
10 Maximum
(Sumber:Borg.BORG RPE-Scale, 1998)

Nilai 0 merupakan nilai terendah yang dapat diberikan, nilai ini memiliki arti
tidak dirasakan sakit sama sekali. Nilai ini menunjukkan bahwa otot operator tidak
merasakan sakit sama sekali. Biasanya nilai ini merupakan nilai awal sebelum melakukan
pekerjaan ataupun baru melakukan pekerjaan.
Nilai 1 memiliki arti rasa sakit yang sangat lemah sekali. Nilai ini diperuntukkan
bagi operator yang baru melakukan kerja dalam beberapa menit. Nilai 3 memiliki arti
sakit yang dirasakan adalah sedang. Dalam hal ini operator menilai bahwa rasa sakit pada
ototnya kadang terasa kadang tidak. Biasanya perasaan ini timbul pada waktu 5-7 menit
setelah memulai pekerjaan. Nilai 4, operator sudah merasakan rasa sakit pada ototnya.
Hal ini dapat terjadi apabila operator sudah melakukan pekerjaan yang cukup lama. Nilai
7 merupakan nilai kritis, karena rasa sakit yang dirasakan sudah mulai mengganggu
kinerja otot pada khususnya dan mengganggu pekerjaan pada umumnya. Pekerjaan dapat
diteruskan apabila operator terus bersemangat dalam bekerja.
 Nordic Body Map
Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang
dikenal dengan musculoskeletal. Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah
sistem organ yang memberikan hewan (dan manusia) kemampuan untuk bergerak
menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan bentuk,
dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh.
Kuisioner yang digunakan nordic body map. Berikut adalah data kuisioner nordic
body map. Kuesioner nordic body map adalah kuesioner yang paling sering digunakan
untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja karena sudah terstandarisasi dan
tersusun rapi. Pengisian kuesioner Nordic Body Map ini bertujuan untuk mengetahui
bagian tubuh dari pekerja yang terasa sakit sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
 Lux Meter (Alat Pengukur Cahaya)

Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di
suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya
manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya
intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap
cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil
nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka
intensitas cahaya akan semakin berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital yang terdiri dari ra ngka, sebuah sensor.
Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya.
Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi. Hampir semua lux meter
terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan
pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh
sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan lebih besar. Kunci untuk mengingat tentang cahaya adalah cahaya selalu
membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang berbeda. Oleh
karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang.
Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna dan dinyatakan dalam derajat
Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856
derajat Kelvin, yang lebih kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya
lampu menyala pada suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda,
tergantung variasi sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama. Hal ini
menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain.

Prinsip Kerja
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat
penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor
dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan
diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh
sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam
jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi
perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang
mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan
akan ditampilkan pada layar panel.

Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan
akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan
menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh
karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah
kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital)
yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam
penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai
karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan
orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal.
Adapun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
Bagian-bagian Luxmeter
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
1. Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
2. Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
3. Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
4. Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
5. Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
Prosedur Penggunanaan Alat
Dalam mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana. Tidak serumit alat
ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar- benar diperhatikan adalah alat
sensornya,karena sensornyalah yang kan mengukur kekuatan penerangan suatu cahaya.
Oleh karena itu sensor harus ditempatkan pada daerah yang akan diukur tingkat kekuatan
cahayanya (iluminasi) secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun akuarat. Adapun
prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :

 Geser tombol ”off/on” kearah On.


 Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada
tombol Range.
 Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah
yang akan diukur kuat penerangannya.
 Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor cahaya yang
bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan pada temapat
yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini
merupakan komponen paling vital pada alat ini.

Digital Lux Meter


Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah baterainya. Jikalau
pada layar panel menunjukan kata ” LO BAT” berarti baterai yang digunakan harus
diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat dilakukan dengan membuka
bagian belakang alat ini (lux meer) kemudian mencopot baterai yang habis ini, lalu
menggantinya dengan yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah
baterai dengan tegangan 9 volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada
spesifikasi alatnya.

Apabila hasil pengukuran tidak seharusnya terjadi, sebagai contoh diruangan yang
dengan kekuatan cahaya normal setelah dilakukan pengukuran ternyata hasilnya tidak
normal maka dapat dilakukan pengkalibrasian ulang dengan menggunakan tombol ”Zero
Adjust”.

Cara Pembacaan
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran angka
(batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat
dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Memilih 20.000 lux,
berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran 2000 sampai 19990 (lux).
Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan pada kisaran 20.000 sampai
dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik baik
menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat.
Spesifikasi ini, tergantung kecangihan alat.

Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan pada
layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam membaca hasil
pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range 20.000 sampai 50.000 dalam
membaca hasil dikalikan 100 lux.

Kegunaan Lux Meter


Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang
arsitektur, industri, dan lain-lain. Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat
yang biasa digunakan pada fotografi, sebagai contoh pada alat available light, reflected
lightmeter, dan incident lightmeter. Selain itu didalam penelitian-penelitian mengenai
tingkat keanekaragaman dan lain- lain yang senantiasa diperlukan data mengenai tingkat
pencahayaan alat ini pun dapat digunakan.

 Sound Level Meter


Sound Level Meter adalah suatu perangkat alat uji untuk mengukur tingkat
kebisingan suara, hal tersebut sangat di perlukan terutama untuk lingkungan industri,
contoh pada industri penerbangan dimana lingkungan sekitar harus diuji tingkat
kebisingan suara atau tekanan suara yang ditimbulkannya untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap lingkungan sekitar.
Jawaban sederhananya, mengapa perlu menggunakan SLM adalah untuk
mengetahui apa yang terjadi. Pengukuran SLM juga dapat digunakan untuk
memverifikasi persis berapa banyak tingkat suara telah berubah. Siapapun yang terlibat
dalam pekerjaan sound system menyadari bahwa ada masalah yang sedang berlangsung
dan peningkatan masalah tingkat volume yang dihasilkan dalam performance public, dan
khususnya, dalam penguatan musik pop.
1. Berikut ini adalah cara menggunakan sound level meter yang dapat Anda ikuti:
Pertama-tama aktifkan alat ukur sound level meter yang akan digunakan untuk
mengukur
2. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue atau berkelanjutan
atau selektor pada posisi slow untuk jenis kebisingan impulsive atau yang
terputus-putus
3. Pilih selektor range intensitas kebisingan
4. Kemudian, tentukan area yang akan diukur
5. Setiap area pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang
lebih 6 kali pembacaan
6. Hasil pengukuran berupa angka yang ditunjukkan pada monitor
7. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingannya, maka akan diketahui
hasil pengukuran dari kebisingan tersebut

Sound Level Meter saat ini memiliki standarisasi international dengan standar EC
61672:2003. Ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam pengukuran
menggunakan sound level meter ini hal tersebut membuat gelombang suara yang terukur
bisa jadi tidak sama dengan nilai intensitas gelombang suara sebenarnya. faktor tesebut
sbb :

Adanya angin yang bertiup dari berbagai arah menyebabkan tidak akuratnya nilai yang
terukur, Pengaruh kecepatan angin membuat nilai intensitas suara yang terukur tidak
sesuai dengan intensitas suara. Posisi tempat pengukuran yang terbuka seperti disekitar
yang banyak tumbuhan dimana suara yang di uji banyak diserap oleh tumbuhan sehinnga
pengukuran tidak maksimal.

Dari beberapa faktor tesebut diketahui bahwa perjalanan suara berpengaruh dengan benda
sekitar yang menyerap suara. Berikut ini adalah beberapa alat uji sound level meter untuk
mengukur kebisingan suara yang memiliki kualitas terpercaya sehingga data yang di
dapatkan sangat akurat.

Saat ini ada banyak sekali jenis jenis alat ukur kebisingan yang ada di pasaran, selain
pilihan merk, jenis dan harganya pun sangat bervariasi. Namun sebaiknya pemilihan tetap
dilakukan dengan cermat dan selektif agar bisa menemukan jenis alat ukur kebisingan
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai