Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar teori

A. Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr %. (Wiknjosastro,2002)
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/ hitung eritrosit lebih rendah
dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 gr% dan HT < 41 %
pada pria atau Hb < 12 gr% dan HT < 37 % pada wanita. (Mansjoer,2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
B. Epidemiologi
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil,kehilangan darah pada
saat melahirkan, bahkan kalaupun minimal,tidak ditoleransi dengan baik. Ia
beresiko membutuhkan transfuse darah. Sekitar 80 % kasusu anemia pada wanita
hamil merupakan aemia defisiensi besi. Dan 20 % lainnya mencakup kasus
anemia herediter dan berbagai anemia didapat, termasuk anemia asam folat,
anemia sel sabit dan thalasemia. WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu hail
yang mengalami defisiensi besi sekitar 35 – 75 % serta semakin meningkat
seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu di
negara berkembang berkaitan dnegan anemia pada kehamilan dan kebanyakan
disebabkanoleh defisiensi besi dan perdarahan akut.
C. Etiologi
Menurut Mochtar (2011) penyebab anemia antara lain :
1. Perdarahan
2. Kurang gizi seperti zat besi, vitamin B 12 dan asam folat
3. Penyakit kronik seperti gagal ginjal, abses paru, bronkietaksis, epinema,dll
4. Kalainan darah
5. Ketidaksanggupan sum-sum membentuk sel darah
6. Malabsorpsi

Penyebab anemia pada kehamilan :

1. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin


2. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
3. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama hamil
4. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
5. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi

Faktor resiko anemia pada ibu hamil :

1. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun


2. Paritas
3. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
4. Pengetahuan
5. Pemeriksaan ANC
6. Perdarahan akut
7. Pekerja berat
8. Makan < 3x dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi
D. Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester II kahamilan
dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000
ml,menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus.
Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seprti laktogen plasenta,yang
menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.
E. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan di bagi
1. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total
turun dibawah tingkat normal dan merupakan sebab anemia tersering pada
setiap negara. Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata
mengandung 3 - 5 gram besi, tergantung pada jenis kelamin dan besar
tubuhnya.
Penyebab tersering dari anemia defisiensi besi adalah perdarahan pada
penyakit tertentu (misal : ulkus, gastritis, tumor pada saluran pencernaan),
malabsorbsi dan pada wanita premenopause (menorhagia). Menurut Pagana
dan Pagana (1995), pada anemia defisiensi besi, volume corpuscular rata-rata
(Mean Corpuscular Volume atau MCV), microcytic Red Blood Cells dan
hemoglobin corpuscular rata-rata (Mean Corpuscular Haemoglobine atau
MCH) menurun.
2. Anemia megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat. Terjadi
penurunan volume corpuscular rata-rata dan mikrositik sel darah merah.
Anemia megaloblastik karena defisiensi vitamin B12 disebut anemia
pernisiosa. Tidak adanya faktor instrinsik pada sel mukosa lambung yang
mencegah ileum dalam penyerapan vitamin B12 sehingga vitamin B12 yang
diberikan melalui oral tidak dapat diabsorpsi oleh tubuh sedangkan yang kita
tahu vitamin B12 sangat penting untuk sintesa deoxyribonucleic acid (DNA).
Anemia megaloblastik karena defisiensi asam folat, biasa terjadi pada klien
yang jarang makan sayur-mayur, buah mentah, masukan makanan yang
rendah vitamin, peminum alkohol atau penderita malnutrisi kronis.
3. Anemia Hipoblastik
Anemia pada wanita yang disebabkan karena gangguan sumsum tulang
belkang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru, dinamakan anemia
hipoblastik dalam kahamilan. Darah tepi menunjukkan gambaran normositter
dan normokrom, tidak ditemukan ciri0ciri defiseinsi besi, asam folat atau vit.
B 12. Etiologi anemia hipobalstik karena kehamilan hingga kini belum
diketahui dengan pasti, kacuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen,
racun atau obat-obatan.
4. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik biasanya disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik
sukar hamil, apabila hamil maka anemianya akan menjadi lebih berat.
Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik
pada wanita yang sebelumnyatidak menderita anemia. Secara umum anemia
hemolitik dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler seperti pada
sferositosis,eliptositosis, anemia hemolitik herediter,thalasemia, anemia
sel sabit, hemoglobinopatia C,D,G,H,I dan paroxysmal nocturnal
haemoglobinaria.
b. Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular,seperti pada
infeksi( malaria,sepsis,dsb), keracunan arsenikum neoarsphenamin,timah,
sulfonamide, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofuratoin ( Furadantin), racun
ular pada defisiensi G6PD, anatagonismus rhesus atau ABO, leukemia,
penyakit Hodgkin, limfasarkoma,penyakit hati,dll. ( Prawirohardjo,2011)
F. Gejala Klinis
Gejala anemia pada kehamilan yaitu cepat lelah,sering pusing, mata berkunang-
kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun ( anoreksia) konsentrasi hilang,
nafas pendek (pada anemia parah), mual muntah dan palpitasi.
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 gr%
2. Kadar HT menurun (normal 37-41%)
3. Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5. Terdapat pensitopenia,sumsum tulang kosong diganti lemak
H. Penatalaksanaan
1. Terapi pengobatan oral
Pengobatan biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar
tablet zat besi mengandung ferosulfat besi glukonat atau suatu polisakarida.
Tablet zat besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum
makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari,kadang diperlukan 2 tablet.
Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu
pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan
kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi
hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam dan data ini adalah
efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi
yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggipada ibu hamil daripada
wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat daripada
wanita normal. Pengobatan yang lain :
a. Asam folat 15 - 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 x 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dab pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfuse darah.
(Saifudin,2002)
2. Terapi pengobatan parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral pada gangguan
penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Terapi perenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramuscular dapat
disuntikan dextran besi ( imferon) atau sorbitol besi ( jectofer).
(Wiknjosatro,2002)
I. Pencegahan
1. Makan makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur
2. Makan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar
3. Jagalah lingkunga sektar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi
dan penyakit cacingan
4. Hindari minum teh,kopi,susu coklat seelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi
J. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
1. Anemia yang terjadi saat ibu hamil trimester I akan dapat mengakibatkan
abortus, missed abortus, dan kelainan congenital
2. Anemia pada kahamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan premature,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfikisia
intrauterine sampai kematian , BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi,IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
3. Saat inpartu dapat mnegakibatkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibi cepat lelah.
4. Saat pos partum dapat mengakibatkan atonia uteri,retensio plasenta, perlukaan
sukar sembuh, mudah terjadi febris puerperalis dan gangguan involusi uteri.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Ringan
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian/Jam :
Tempat Pengkajian :
Nama Pengkaji :
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama :
Umur /Tanggal lahir: ibu yang hamil< 20 tahun dan > usia 35
tahun memiliki resiko untuk mengalami anemia
(Cunningham,2005)
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan : tingkat pendidikan yang rendah
meningkatkan risiko hasil akhir kehamilan yang
buruk.(Wheeler,2003)
Pekerjaan : memberikan gambaran mengenai tuntutan
pekerjaannya. Seperti wanita yang harus bekerja berat dapat
meningkatkan anemia. ( Wheeler,2003)
Alamat :
No.Register
2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama
 Keluhan Utama
Keluhan yang umum terjadi pada ibu dengan anemia antara lain ;
cepat lelah,sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah
luka, nafsu makan turun ( anoreksia) konsentrasi hilang, nafas
pendek (pada anemia parah), mual muntah dan palpitasi
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Adanya riwayat kehamilan seperti abortus,kehamilan ektopik,
molahidatidosa, dan hiperemesis gravidarum dapat terulang pada
kehamilan ini. (Varney,2006)
Adanya kelahiran preterm memungkinkan akan terjadi lagi pada
kehamilan ini.(Linda Wheeler,2003)
Penyakit Kardiovaskuler : hipertensi dan penyakit
jantung
Hipertensi dapat berakibat pada pre-eklampsi dan komplikasinya
adalah abrupsio plasenta, disseminated intravascular coagulation,
perdarahan otak, gagal hati, gagal ginjal, IUGR, premature, dan
IUFD
Penyakit jantung dapat memperberat kehamilan dan diperberat
kehamilan dan mengakibatkan emboli paru ,aritmia, pre-eklampsi,
kardiomiopati, dan edema paru (Prawirohardjo,2010)
Penyakit darah : anemia, trombofilia
Anemia pada kehamilan dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Trombofilia dapat mengakibatkan keguguran,pre-eklampsi, IUGR.
(Prawirohardjo,2010)
Penyakit paru : abses paru
Penyakit saluran pencernaan : Hiperemesis tingkat III
Dapat menyebabkan diplopia, palsi nervus ke 6, nistagmus, ataksia,
kejang, sindrom korskaff(amnesia) dan kematian.
(Prawirohardjo,2010)
Penyakit hati : hepatitis
Dapat ditularkan pada bayinya saat persalinan maupunmelalui
plasenta. Pada kehamilan tidakberpengaruh banyak. Namun dapat
menyebabkan gagal hati dan karsinoma hepatoseluler primer pada
bayinya.(Varney,2006)
Pada ibu dapat menyebabkan abortus. (Prawirohardjo,2010)
Penyakit ginjal dan saluran kencing : gagal ginjal
Gagal ginjal dapat mengakibatkan anemia
Penyakit endokrin : Hipertiroid, hipotiroid
subklinis, DM
Hipertiroid dapat mengakibatkan pre-eklampsi,gagal jantung, dan
keadaan perinatal yang buruk. (Prawirohardjo,2010)
Hipotiroid subklinis dapat mengakibatkan kelahiran premature,
solusio plasenta, dan gangguan psikomotorik. (Prawirohardjo,2010)
DM dapat mengakibatkan pre-eklampsi, SC, bayi makrosomia,
hiperbilirubinemia, hipoglikemia, hipokalasemia, polistemia, RDS,
premature, dan IUFD. (Prawirohardjo,2010)
Penyakit saraf : epilepsy
Dapat mengakibatkan gagal ginjal, hipoksia janin, dan IUGR.
(Varney,2006)
Penyakit jiwa : psikosis
Adanya gangguan jiwa yang diderita selama hamil dapat
membahayyakan bagi ibu dan janinnya. (Varney,2006)
Penyakit system imunologi : Lupus eritematosus sitemik
(LES)
Dapat mengakibatkan kematiann janin meningkat,IUGR, dan pre-
eklampsi. (Prawirohardjo,2010)
Penyakit infeksi :IMS,ISK,Varisela,TORCH
IMS dapat mengakibatkan abortus/still birth, BBLR, dan infeksi
perinatal. (Prawirohardjo,2010)
ISK beresiko akan kelahiran preterm,BBLR, Hipertensi, Pre-
eklampsi, dan anemia. (Varney,2006)
Varisela dapat mengakibatkan cacat bawaan pada janin.
(Prawirohardjo,2010)
Toksoplasmosis dapat mengakibatkan malformasi congenital berat.
Rubela dapat berakibat pada abortus, Still birth, kelainan janin.
Sitomegalovirus dapat mengakibatkan kerusakan pada janin.
Herpes dapat mengakibatkan still birth. (Varney,2006)
Riwayat Alergi :
Riwayat operasi/pembedahan :
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit genetic yang menurun dan meningkat kecenderungannya
pada ras atau etnis tertentu dapat mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. (Wheeler,2003)
Pengkajian penyakit menurun( DM,Hipertensi,Leukimia,dll),
menular(TBC, Hepatitis,Varisela,HIV/AIDS,IMS) dan
menahun(Jantung,asma).
5. Riwayat Menstruasi
Adanya riwayat perdarahan yang banyak saat menstruasi dapat
mengakibatkan anemia.
Siklus : 28 ± 2 hari
Lama : 3 – 8 hari
HPHT : merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
taksiran kelahiran. (Varney,2006)
6. Riwayat Obstetrik
No Kehamilan persalinan Anak Nifas
suami ank UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Lktsi Peny
1
2

Kehamilan :
UK : adanya kelahiran premature dapat merupakan indikasi
anemia pada kehamilan sebelumnya.
Penyakit : penyakit yang diderita saat kehamilan yang lalu dapat
terjadi pada kehamilan saat ini. Misalnya : Anemia.
Persalinan :
Penyakit : terjadinya komplikasi seperti perdarahan saat persalinan
terdahulu dapat berulangpada persalinan saat ini yang harus dideteksi
sedini mungkin.
Anak :
Usia : jarak kelahiran yang ≤12 bulan dapat mengakibatkan
premature. Sedangkan jarak kelahiran yang ≤ 1 th meningkatkan
resiko anemia.( Wheeler,2003)
Abnormalitas : adanya abnormalitas pada anak terdahulu dapat
mengindikasikan kelainan genetik .( Wheeler,2003)
7. Riwayat Ginekologi
Adanya riwayat terkena HPV,penyakit radang panggul, infertilitas,
gonorea, klamidia, sifilis,dan kelainan vagina berpotensi
mempengaruhi hasil akhir kehamilan. (Wheeler,2003)
8. Riwayat Kontrasepsi
9. Riwayat kehamilan Saat Ini
Dikaji untuk mendeteksi komplikasi,ketidaknyamanan dan setiap
keluahan pada kehamilan ini.
a. Keluhan tiap trimester
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Pendidikan kesehatan yang sudah di dapat
d. Imunisasi
(Varney,2006)
10. Data Fungsional Kesehatan

Kebutuhan Dasar Keterangan

Nutrisi Nafsu makan menurun


BAK sering
BAB mengalami konstipasi
Eliminasi

Memerlukan istirahat yang banyak


Istirahat

Adanya pengeluaran secret vagina dapat

Personal Hygiene mengakibatkan vaginitis,sehingga ibu harus sering


membersihkan genetalia.( Varney,2006)

Cenderung terjadi keletihan, kelemahan,dan


Aktivitas malaise, cemas ,gelisah,dan ketakutan.

Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol,jamu-jamuan,obat-


obatan,kafein,perokok aktif maupun pasif,narkoba,
dan kepemilikan binatang peliharaan dapat
mengakibatkan gangguan dalam
kehamilan.(Cunningham,2005)
Seksual Dapat terjadi perdarahan pervaginam

11. Riwayat psikososiokultural spiritual


a. Psikologis
Bagaimana psikis ibu selama hamil
Linda(2003)menyatakan bahwa adanya penganiayaan fisik maupun
psikis serta respon klien atau keluarga yang kurang/tidak
menginginkan kehamilan dapat mengganggu psikis serta
kehamilannya.
Salmah(2006) menyatakan bahwa kehamilan yang tidak diinginkan
bisa berdampak pada kesehatan mental,baik ibu maupun janinnya.
b. Sosial
Pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahan sah/tidak.
Respon klien dan keluarga bayi yang dilahirkan, diterima/tidak.
Kalau orang hamil sudah lama kawin,nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan
persalinan.(Sulaiman,1983 : 155)
c. Cultural
Adat istiadat yang dapat mempengaruhi pilihan pengobatan.
d. Spiritual
Tradisi keagamaan yang dapat mempengaruhi pilihan pengobatan.

B. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis/apatis/somnolen/sopor/koma/delirium
Ekspresi wajah : ceria/senang
Tanda vital :
o Tekanan Darah :Tekanan sistolik menurun 8-10
poin,sementara tekanan diastolik menurun lebih dari 12
poin.( Varney,2006)
o Nadi : Denyut nadi meningkat ±15x/menit
(Varney,2006)
o Pernafasan : 16-20x/menit
Nafas pendek saat istirahat maupun
beraktivitas
o Suhu : 36,5-37,50C
Antropometri :
Tinggi badan: > 145 cm
Berat badan sebelum hamil :
Berat badan saat ini :
Penambahan berat badan 6 kg.( Stoppard,2009)
LILA : ≥23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi.
 Inspeksi
Postur tubuh: bahu menurun,postur tubuh lunglai,berjalan
lambat
Kepala : Bersih, tidak nampak lesi,tekstur rambut kering dan
mudah putus,distribusi rambut menipis
Wajah : tidak Nampak pucat,tidak/ada chloasma gravidarum
Mata :Simetris,lengkap, sclera warna putih, konjungtiva
pucat, tidak ada gangguan pada mata, penglihatan
jelas
Hidung : Bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris,bersih,mukosa bibir lembab,tidak nampak
stomatitis,tidak nampak karies dan karang gigi, tidak
nampak peradangan pada tosil dan uvula,lidah
bersih,berwarna merah dan tremor
Telinga : Simetris,Nampak bersih
Leher : tidak/nampak chloasma Gravidarum
Dada : bentuk normal, simetris, tidak nampak retraksi
dinding dada
Payudara : simetris, ada hyperpigmentasi pada areola, putting
susumenonjol, tidak ada dimpling, tidak Nampak
pengeluaran colostrum.
Abdomen : tidak/ada Linea Nigra, tidak/ada striae albicans,
tampak membesar, tidak ada luka bekas operasi
SC
Genetalia eksterna : bersih, tidak nampak varices, tidak ada edem,
tidak ada pembesaran kelenjar bartholin.
Anus : Tidak nampak hemoroid
Ekstremitas: ektstremitas atas Nampak simetris, cavilary refill
kembali > 2 detik, tidak ada lesi
Ekstremitas bawah Nampak simetris, cavilary refill
kembali > 2 detik, tidak ada lesi.
 Palpasi
Kepala : Tidak teraba massa
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Tidak ada edema pada palpebra
Telinga : Tidak tegang
Hidung : Tidak ada fraktur
Leher :
o Vena Jugularis :Tidak ada pembesaran
o Kel. Limfa : Ada pembesaran
o Kel. Tiroid : Tidak ada pembesaran
Dada : tidak ada tumor atau massa, vocal fremitus sama
kanan dan kiri
Payudara : tidak teraba massa dan pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Leopold I – VI (Mochtar,2011)
o Leopold I :TFU tidak sesuai usia kehamilan,
pada fundus teraba keras , bulat dan melenting
o Leopold II : teraba bagian panjang dan keras seperti papan
pada kanan/kiri ibu dan bagian sebaliknya teraba bagian kecil
janin
o Leopold III : pada SBR teraba bagian bagian lunak,kurang
bulat dan tidak melenting
o Leopold IV :konvergen/sejajar/divergen
TFU :
16 minggu : pertengahan antara simpisis dan pusat
20 minggu : 3 jari bawah pusat (20 cm)
24 minggu : setinggi pusat(23 cm)
Genetalia Eksterna : kelenjar serviks menyekresi sejumlah besar
lendir dengan konsistensi kental atau cair.( Varney,2006)
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : tidak ada edema, Tanda homan sign negative, turgor
kulit.
 Auskultasi :
Suara Nafas : tidak ada bunyi nafas tambahan,
Bunyi Jantung : BJ I terdengar jelas dan terdengar mur mur.(Helen
Varney,2006)
Abdomen : Bising usus 5 – 35 x/menit
DJJ 120 – 140x/menit
 Perkusi :
Dada : Sonor
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Refleks biceps/Triceps: positif
Refleks Patella :positif
Refleks babynski :positif

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Hb 8 – 11 gr% (Cunningham,2005)
HT menurun
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya :

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosis dan masalah yang spesifik.

Diagnosis : Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang di tegakkan oleh profesi


(bidan) dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosis kebidanan
Diagnosis : G…Papah usia kehamilan……..minggu + …….hari dengan anemia
ringan
Janin tunggal/ganda,hidup/mati.
Masalah :Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman/hal yang sedang dialami
klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis masalah aktual yang telah diidentifikasi.
Pada langkah inijuga dituntut untuk merumuskan tindakan antisipasi agar
diagnosis/masalah potensial tersebuttidak terjadi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergwnsi/darurat yang harus dilakukan.
Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri,
kolaborasi, atau bersifat rujukan.

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
1. Jelaskan mengenai keadaan pasien
R: penjelasan mengenai pemeriksaan fisik merupakan hak pasien
2. Berikan KIE mengenai bahaya anemia pada kehamilan
R: mengetahui keadaannya sehingga dapat membuat ibu lebih waspada dan
kooperatif terhadap petugas kesehatan
3. Berikan KIE mengenai cara menanggulangi anemia pada kehamilan
R : perbaikan gizi sedini mungkin akan mengurangi bahaya anemia pada
kehamilan lanjut serta persalinan

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisiensi dan aman sesuai dengan rencana asuhan
yang telah disusun. Pelaksaaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang kebersihan dan kefektifan asuhan kebidanan
yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

Asuhan kebidanan pada Ny. K P2002 usia 37 tahun akseptor lama alat
kontrasepsi DMPA telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan
pembimbing institusi di Puskesmas Karang Asam Samarinda.

Samarinda, 23 Juni 2014


Mahasiswa,

Megawati
NIM.PO7224212063

Mengetahui,

Pembimbing Klinik, Pembimbing Institusi,


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai