Anda di halaman 1dari 21

I.

Pendahuluan
Dalam kehidupan sebuah bangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya
bernilai sangat penting, meskipun besaran nilainya sulit untuk diukur. Tak seperti
pembangunan fisik yang dampaknya bisa terlihat dalam waktu singkat,
pembangunan di bidang kesehatan merupakan investasi yang dampaknya hanya
bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Nilai investasi pembangunan
kesehatan terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa “siap pakai” dan
tetap terhindar dari serangan berbagai penyakit. Hal ini menjadikan kesehatan,
selalu menjadi elemen penting dalam indikator ketahanan sebuah negara. Namun,
masih banyak orang yang menganggap pembangunan kesehatan sebagai prioritas
nomer ke-sekian dalam prioritas pembangunan nasional. Hal ini tercermin, bukan
hanya dari pembagian jatah APBN/APBD untuk pembangunan kesehatan yang
sangat kecil, namun juga terlihat dari paradigma pembangunan masyarakat (juga
pemerintah) kita yang sejak dulu tak berubah.

Masyarakat kita, sebagian besar, masih menganggap pembangunan di


bidang kesehatan sebagai barang mewah yang bisa ditunda. Negara, pada beberapa
kasus, juga demikian. Di Indonesia, tak bisa dipungkiri, trend pembangunan
kesehatan bergulir mengikuti pola rezim penguasa. Pada zaman ketika penguasa
negeri ini hanya memandang sebelah mata kepada pembangunan kesehatan,
kualitas hidup dan derajat kesehatan rakyat kita juga sangat memprihatinkan.
Angka Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) negara kita
selalu stagnan pada kisaran 108-115 dari sekitar 187 negara Sebagai catatan, HDI
adalah ukuran keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa yang dilihat dari
parameter pembangunan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Ironisnya, rentetan
pergantian tampuk kekuasaan selama beberapa dekade terakhir, pun tak kunjung
membawa angin perubahan.
Belum terbitnya kesadaran bahwa tercapainya derajat kesehatan optimal
merupakan syarat mutlak terwujudnya tatanan masyarakat bangsa yang
berkeadaban, serta di pihak lain masih lekatnya anggapan bahwa pembangunan
bidang kesehatan semata terkait dengan penanganan sejumlah penyakit tertentu
dan penyediaan obat-obatan. Cara pandang yang sempit inilah yang menjadikan
pembangunan kesehatan seakan berjalan di tempat dan terkesan diselenggarakan
seadanya. Untuk kasus Indonesia, tidak seriusnya pembangunan kesehatantidak
hanya tercermin dari minimnya pos anggaran kesehatan dalam APBN maupun

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
APBD, tapi juga terlihat dari belum adanya grand strategy arah pembangunan
kesehatan yang bisa menggerakkan elemen-elemen pembangunan kesehatan
berjalan padu dan progresif. Minimnya Anggaran Negara yang diperuntukkan bagi
sektor kesehatan, dapat dipandang sebagai rendahnya apresiasi kita akan
pentingnya bidang ini sebagai elemen penyangga, yang bila terabaikan akan
menimbulkan rangkaian problem baru yang justru akan menyerap keuangan
negara lebih besar lagi. Sejenis pemborosan baru yang muncul karena kesalahan
kita sendiri.
Akibatnya dapat kita saksikan, Pembangunan kesehatan di Indonesia masih
dihadapkan pada berbagai masalah klasik yang justru kian besar dan berat. Hal
tersebut ditandai oleh masih tingginya AKI/AKB, meningkatnya prevalensi gizi
kurang/stunting, dan meningkatnya prevalensi PTM. Menurut WHO, pada tahun
2009 jumlah kematian di dunia mencapai 58 juta orang, dimana 35 juta orang atau
80% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan SDKI 2012,
AKI yang pada awalnya adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, ditargetkan
menjadi 118/100.000 kelahiran hidup pada 2014, kenyataannya pada 2012 malah
meningkat menjadi 359/100.000 kelahiran hidup. AKB yang pada awalnya adalah
34 per 1000 kelahiran hidup, ditargetkan akan menjadi 24/1000 kelahiran hidup
pada 2014, kenyataannya pada 2012 hanya menurun menjadi 32/1000 kelahiran
hidup. Prevalensi gizi kurang yang awalnya 18,4% ditarget menjadi 15% pada
2014, kenyataannya dari hasil Riskesdas 2013 meningkat menjadi 19,6%.
Demikian juga dengan prevalensi stunting yang awalnya 36,8% meningkat
menjadi 37,6%. Selain itu, data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa 60%
kematian di Indonesia disebabkan oleh PTM dan bila melihat data Riskesdas 2013
diyakini trennya saat ini masih terus meningkat. Dari tahun 2007 ke 2013 terjadi
peningkatan prevalensi DM dari 1,1% menjadi 2,1%, Hipertensi dari 25,8%
menjadi 31,7%, dan Stroke dari 8,3% menjadi 12,7%. Begitu pula faktor risiko
PTM turut meningkat, misalnya obesitas pada laki-laki dari 13,9% menjadi 26,6%,
obesitas pada perempuan dari 14,8% menjadi 32,9%, dan obesitas sentral dari 18%
menjadi 26,6%.

Peyelenggaraan JKN sejak tahun 2014 lalu seharusnya merupakan sebuah


langkah besar dalam pembangunan kesehatan Indonesia. Penyelenggaraan JKN
tidak hanya diharapkan mampu mengatasi problem masih rendahnya
keterjangkauan pelayanan kesehatan tapi juga diharapkan mampu menjadi titik

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
balik perubahan paradigma kita dalam memandang masalah kesehatan. Dengan
dimulainya penyelenggaraan JKN, paradigma pelayanan kesehatan yang masih
menekankan pada aspek pelayanan kuratif dan rehabilitatif, perlahan-lahan
didorong ke arah pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan menekankan pada
aspek prefentif dan promotif kesehatan. Namun, sebagaimana diketahui bahwa
dalam pelaksanaan JKN masih dijumpai kekurangan atau kelemahan termasuk
perbedaan pendapat dari para pemangku kepentingan walaupun sudah ada manual
pelaksanaan JKN yang disusun berdasarkan UU SJSN dan UU BPJS serta PerPres
JKN yang sifatnya tersentralisasi. Hal ini berdampak pada pelaksanaan JKN di
daerah, pelayanan kesehatan baik UKP maupun UKM menjadi sangat bervariasi
karena urusan kesehatan termasuk kewenangan yang didesentralisasikan kepada
masing- masing daerah sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan. Apalagi pada umumnya pemerintah daerah juga sudah
melaksanakan kebijakan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) untuk melayani
masyarakat sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing selain SPM Bidang
Kesehatan yang juga sangat bervariasi pelaksanaannya.Dengan adanya berbagai
permasalahan dan keterbatasan, maka ada kecenderungan terjadinya perbedaan
pola pelayanan kesehatan kepada masyarakat antar daerah di Indonesia sehingga
berpotensi mengusik rasa keadilan dan mempengaruhi ketahanan nasional
Indonesia.

Di sisi lain, di tengah semua permasalahan pembangunan kesehatan ycng


belum selesai, kita juga dihadapkan pada bonus demografi (demographic
dividend) yang sedang dialami Indonesia dan akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020-2030. Bonus demografi diartikan sebagai suatu peningkatan
peningkatan persentase jumlah penduduk usia kerja dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia non produktif (anak-anak dan orang tua). Menurut data BPS,
jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 telah mencapai angka 1,49%
dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 237.641.326 jiwa (BPS, 2010).
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa
sebanyak 66,5% penduduk Indonesia adalah penduduk usia produktif, yakni
penduduk berusia 15-64 tahun. Dengan angka harapan hidup Indonesia sebesar
70,07% pada tahun 2013, tidak menutup kemungkinan proporsi ini akan terus

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
meningkat hingga mencapai 70% pada tahun 2020-2030. Di satu sisi, bonus
demografi memang dapat menjadi peluang bagi Indonesia karena tingginya
persentase dan jumlah penduduk usia produktif berarti peningkatan produktifitas
ekonomi bangsa, tapi juga tingginya angka peduduk usia produktif jika tidak
dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang
rendah justru akan menjadi ancaman. Tanpa kualitas sumber daya manusia yang
tinggi, tanpa ketersediaan lahan dan pekerjaan, serta persebaran penduduk yang
tidak merata, maka ancaman pengangguran, kelaparan bahkan kekacauan sosial
akan terus mengintai. Negara-negara maju di Asia seperti Singapura, Korea
Selatan, Hong Kong, dan Jepang yang pernah mengalami masa-masa bonus
demografi di tahun 80-an dan 90-an telah terbukti mampu memanfaatkan peluang
bonus demografi dengan penguatan dan pembangunan karakter (character
building) penduduknya, sehingga hasilnya bisa terlihat kini. Di tengah semua
permasalahan pembangunan kesehatan yang belum selesai, serta bonus demografi
yang kita hadapi tersebut, terlihat pemuda memainkan peran kunci. Pemuda
merupakan subjek penting dalam meningkatkan produktifitas negeri, dan juga
subjek penting dalam pembangunan kesehatan dan kualitas manusia Indonesia
secara umum. Tanpa peran pemuda, mustahil bonus demografi kita mampu
manfaatkan dengan baik. Tanpa peran pemuda, mustahil aselerasi pembangunan
kesadaran akan kesehatan bisa berjalan. Di titik itulah, pemuda harus
diberdayakan. Pemuda harus mampu menjadi bagian penting dalam pembangunan
kesehatan dan bagian penting dalam pembangunan manusia secara keseluruhan.
Pemuda, sejak dahulu telah terbukti merupakan mesin pendorong utama dalam
gerak perubahan, bukan hanya sejak zaman pra kemerdekaan, masa revolusi,
hingga zaman reformasi, namun juga, kini kita bisa melihat bahwa pemuda bisa
diandalkan untuk menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Ribuan pemuda yang
kini menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan masayarakat tepencil dan terluar
Indonesia seperti gerakan Indonesia mengajar, Pencerah Nusantara, Nusantara
Sehat, Gerakan sarjana mengajar, dan berbagai aktivitas pemberdayaan lainnya
membuktikan bahwa semangat dan tekad pemuda kini dalam membangun
nusantara tak perlu diragukan lagi.

Diperkirakan, jumlah penduduk usia muda pada tahun 2014 mencapai


sepertiga dari total seluruh penduduk Indonesia, bahkan diperkirakan akan
mencapai hampir dua pertiga dari total seluruh penduduk Indonesia pada tahun

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
2030. Tentu, jumlah yang tak hanya besar dan potensial, tapi juga dengan jumlah
sebesar itu, peran pemuda menjadi vital dalam pembangunan kesehatan. Dengan
berbagai asumsi yang telah dipaparkan di atas, menjadi penting bagi kita untuk
terus meningkatkan kapasitas pemuda, terutama dalam hal mengambil peran
dalam pembangunan kesehatan. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI),
sebagai sebuah organisasi mahasiswa yang selama ini memfokuskan diri pada
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, mau tidak mau harus berperan dalam
pembangunan dan pemberdayaan kapasitas pemuda tersebut.
Tahun ini, LKMI akan menyelenggarakan Latihan Kader Kesehatan
Nasional. Kegiatan ini, selain diharapkan bisa memperkuat wawasan kesehatan,
meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat, juga diharapkan bisa menjadi
wadah untuk membangun komitmen dan sinergitas pemuda untuk terlibat dalam
pembangunan kesehatan
II. Tujuan Kegiatan
A. Tujuan umum
Memperkuat kapasitas pemuda dari berbagai daerah di Indonesia agar mampu
menggerakkan masyarakat di sekitarnya, utamanya dalam pembangunan
kesehatan.
B. Tujuan khusus
1. Melaksanakan program kerja Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS)
LKMI PB HMI
2. Meningkatkan kapasitas dan jejaring kader LKMI dari berbagai daerah
dalam upaya pemberdayaan masayarakat sekitarnya, dalam bidang
kesehatan
3. Sebagai upaya memperluas keterlibatan pemuda dan mahasiswa dalam
kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat
4. Sebagai wadah saling berbagi pengalaman antar pemuda dari berbagai
daerah di Indonesia dalam kegiatan- kegiatan pendampingan dan
pembangunan kesehatan.
5. Sebagai upaya membangunrole model gerakan pemberdayaan masyarakat
yang bersifat voluntary di bidang kesehatan

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
III. Kualifikasi Kegiatan
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Latihan Kader Kesehatan Nasional (LKKes-
Nasional) Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) PB HMI”

B. Tema Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah “Membumikan profesionalisme LKMI; Upaya
Menggerakkan Pemuda Menuju Indonesia Sehat”

C. Rangkaian Kegiatan
Kegiatan ini terdiri dari:
1. Seminar Kesehatan Nasional
2. Latihan Kader Kesehatan Nasional (inhouse training)
3. Bakti Sosial

D. Tempat dan Waktu Kegiatan

Hari / tanggal : Kamis-Minggu / 27 Juli – 30 Juli 2017


Tempat : 1. Kota Kendari
2. Kabupaten Konawe Selatan
IV. PESERTA
Latihan Kader Kesehatan Nasional Peserta kegiatan ini adalah kader LKMI-
HMI Cabang se-Indonesia dan/atau kader HMI yang berlatar belakang ilmu
kesehatan yang diutus oleh pengurus LKMI HmI cabang se-Indonesia

V. PENYELENGGARA
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Bakornas LKMI PBHMI periode
2016-2018, bekerjasama dengan Pengurus LKMI HMI Cabang Kendari.

VI. RENCANA SUSUNAN AGENDA ACARA (Terlampir)

VII. SUSUNAN KEPANITIAN (Terlampir)

VIII. REGISTRASI PESERTA (Terlampir)

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
IX. DAFTAR LIAISON OFFICER (LO) (Terlampir)

X. PENUTUP
Demikian rancangan kegiatan ini disusun sebagai gambaran pelaksanaan
Latihan Kader Kesehatan Nasional. Kepada semua pihak yang turut andil
memberikan perhatian dan partisipasinya, semoga Allah memberikan balasan
yang sebaik-baiknya.
Billahittaufiq Wal Hidayah Wassalamu ‘Alaikum, Wr.Wb

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Kendari , 28 Mei 017 M
2 Ramadhan 1438 H

PANITIA PELAKSANA
LATIHAN KADER
KESEHATAN NASIONAL
LEMBAGA KESEHATAN
MAHASISWA ISLAM

RAHMAT JAYA RAHMAN SYAH

DIREKTUR EKSEKUTIF SEKRETARIS DIREKTUR

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran I
Susunan Acara
Hari/ Pemateri/
Waktu Kegiatan/Materi
Tanggal Penanggungjawab
07.00-08.00 Registrasi Peserta Panitia

Pembukaan Latihan Kader


08.00-10.00 Kesehatan Nasional BAKORNAS Sc, Panitia
LKMI

Seminar Kesehatan
Nasional:
“Membangun tanggung Prof.DR.Dr.Fahmi
jawab sosial pemuda untuk Idris,M.Kes.
mewujudkan universal ( Dirut BPJS Kesehatan )
health coverage”

10.00-13.00 “Sinergitas Pilar DR (HC) Zulkifli Hasan, SE,


Kebangsaan menuju MM
indonesia sehat “ ( Ketua MPR RI )
Hari I
“Peran institusi pendidikan
Kamis, dalam membangun karakter Prof. Dr. Supriadi Rustad,
volunterisme mahasiswa M.Si (Rektor Universitas
27 Juli 2017 Haluoleo)
13.00-15.00 ISHOMA Panitia

15.00-16.30 Orientasi Pra Training Coordinator Steering

Materi I: Falsafah ilmu kesehatan Prof. Dr. Dr. A. Razak


16.30-18.00
Thaha, M.Sc, Sp.GK

18.00-19.00 ISHOMA Panitia

Materi II: Sistem Kesehatan


Dr. Mukti Rahadian,
19.00-20.30 Nasional dan Paradigma
M.Kes
Pembangunan Kesehatan Holistik

Materi III: Analisis Kritis Wacana Dr. Moh.Adib Khumaidi,


20.30-22.00
kesehatan Sp.OT

08.00-08.30 Review Materi Hari I Sc

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari Propinsi
Sulawesi Tenggara
Materi IV: System Thinking and
08.30-10.00 Prof. Dr. Noor Nasry Noor
Learning Organization
Hari II
10.00-10.30 Case Group Discuss I Sc
Jum’at
Materi VI: Paradigma dan
28 Juli 2017
10.30-12.00 Strategi Pemberdayaan Dr. Zaenal Abidin, MH
Masyarakat

12.00-13.00 ISHOMA Panitia

Materi VII: Riset dan Publikasi Dr. dr. Andi Alfian


13.00-14.30
Ilmiah di bidang Kesehatan Zainuddin, M.Kes

15.00-16.00 ISHOMA Panitia

16.00-16.30 Case Group Discuss II Sc

Materi VIII: Dr. Daeng Mohammad


16.30-18.00
Faqih, MH
Advokasi Kesehatan Nasional

18.00-19.30 ISHOMA Panitia

Laksamana Muda TNI


(Purn.) Willem
19.30-21.00 Materi IX:
Rampangilei
Manajemen bencana
(Kepala BNPB)

08.00-08.30 Review Materi Sc

Materi ToT I: Pengantar


Dr. Abdul Halik Malik,
08.30-09.30 Manajemen Kepelatihan dan
Hari III M.KM
Pengembangan SDM
Sabtu,
09.30-10.30 Materi ToT II: Pengantar
29 Juli 2017 Sc
Manajemen Kefasilitatoran

10.30-11.30 Materi ToT III: Penyusunan


Sc
Silabus dan Kurikulum Pelatihan

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
11.30-13.30 ISHOMA Panitia

13.30-14.30 Simulasi I: Penyusunan Silabus


Sc
dan Kurikulum Pelatihan

14.30-15.30 Materi ToT IV: Manajemen


Sc
Forum dan Diskusi

15.30-16.30 ISHOMA Panitia

16.30-18.00 Simulasi II: Manajemen Forum


Sc
dan Diskusi

18.00-19.00 ISHOMA Panitia

19.00-20.30 Materi ToT V: Manajemen


Monitoring dan Evaluasi Sc
Pelatihan

20.30-21.30 Orientasi Post Training Sc

21.30-22.00 Orientasi Bakti Sosial Sc

06.00-06.30 Persiapan Pemberangkatan


Panitia
menuju Lokasi Bakti Sosial

06.30-08.00 Perjalanan menuju Lokasi Bakti


Hari IV Panitia
Sosial
Minggu,
08.00-16.00 Kegiatan Bakti Sosial Panitia
30 Juli 2017
16.00-19.00 ISHOMA Panitia

19.00-22.00 Malam Ramah Tamah dan


SC, Panitia
Penutupan LK Kes Nas

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran II
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Direktur Bakornas LKMI PB HMI (Taufan Ihsan Tuarita)

Stering Committe : 1. Andi Fadlan Irwan (Koordinator)


2. Haswan
3. Elys Dariatmo Herik
4. M. Haerul Anwar
5. Rais Reskiawan
6. Armin Manninriang
7. Arum
8. Haswan

9. Mawah Iqbal Tanjung


10. Idel
11. Ketua Panitia Pelaksana (ex officcio)

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Organizing Committee :
Ketua : Rahmat Jaya
Sekretaris : Rahman Syah
Bendahara : Eka Suci Fitriah Syaing,
Divisi – Divisi :

Acara Dana Usaha


Koord : Amaliah Nur Azizah Koord : Muhammad Fadhil
Wakil Koord : Ayub Samad Haliuddin Wakil Koord : L.M Widodo
- Yada - LM Shafar Soliwunto
- Imam F.Safril - Noviarsih Muslimah
- Malindo S - Defa Agripratma Ali
- LM Salehuddin - Ichsan Wardhana
- Ahmed Maqbullah

Konsumsi Perlengkapan
Koord : Ustra Ispawati Tawulo Koord : LM Yakdatamare Yakub
Wakil Koord : Nur Indah Sagala Wakil Koord : Ahmad Yarid Pujianti
- Evin Desmawan - Zul Safar Rahim
- Nimbar - Awal Rafiul
- Eni Jianti - Muh.Ridwan Esi
- Nurul Husain - Ashabur
- Nur Indah Sagala - Laode Abdul Rahim
Publikasi & Dokumentasi Transportasi
Koord : Firman RIansyah K. Koord : Muhammad Marfaisal
Wakil Koord : Muh.Salahuddin Wakil Koord : Muh. Resky
- Danu - Muhammad Raka Zulfikar
- Muh. Faisal Sarif - Rahmawan Adi Putra
- Dian Ismail - Romih Iswanto Amry

Kesekretariatan LO
Koord : Musaddad Mujahid Koord : Ahmad Arief JB
Wakil Koord : Almujazillah Wakil Koord : Muh.Irfan Albab
- Abdul Fadil - Taufiq
- Kun Syafaat - Awal Rafiul
- Muh. Yoggy Febrian - Moh.Iqbal Mubarakh
- Ummul Syahadat - Sam Indra Prasta

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran III
REGISTRASI PESERTA
 Peserta kegiatan ini adalah kader LKMI-HMI Cabang se-Indonesia dan/atau kader
HMI yang berlatar belakang ilmu kesehatan yang diutus oleh pengurus LKMI HmI
cabang se-Indonesia
 Setiap LKMI HmI cabang se-Indonesia maksimal mengirimkan 3 orang peserta
setiap cabangnya.
 Pendaftaran dimulai pada tanggal 27 Juni – 20 Juli 2017
 Setiap peserta wajib mengirimkan berkas kepesertaan ke email
lkkesnas2017@gmail.com berupa :
a. Curiculum Vitae (Lampiran V)
b. Surat Pernyataan (Lampiran VI)
c. Surat Tugas LKMI Cabang
d. KTP
e. File Pas Foto Berwarna
 Setelah mengirim berkas melakukan konfirmasi 1x24 1jam melalui SMS Ke nomor
085298138186 dengan Format “NAMA_UTUSAN CABANG LKMI”
 Mengisi lengkap travel plan yang dapat diisi pada : http://bit.ly/travel_lkkesnas
 Peserta yang datang sesuai jadwal tanggal 26 Juli 2017 akan dijemput di Bandara
Halu Oleo Sulawesi Tenggara
 Akomodasi Peserta yang datang pada tanggal 26 juli 2017 ditanggung oleh panitia
 Peserta melakukan check in dan registrasi ulang di sekretariat panitia (Hotel)
pada tanggal 27 Juli 08.00 – 20.00 WITA
 Perlengkapan peserta :
1. Pakaian rapi dan sopan
2. Alat Tulis
3. Perlengkapan dan obat-obatan pribadi serta perlengkapan ibadah
4. Makanan khas daerah asal institusi masing- masing (per individu)
5. Media penyimpanan file (DVD/Flashdisk/Harddisk)
6. Cinderamata (perlengkapan per cabang LKMI)
 Dilarang keras membawa benda tajam, obat-obatan terlarang (NARKOBA), serta
merokok saat acara berlangsung 
 Peserta wajib mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib selama kegiatan
 Peserta wajib menghubungi LO masing- masing untuk informasi lebih lanjut 
Dress Code :
Pembukaan : Batik
Materi LK kesnas : Bebas rapi
Penutupan : Batik
Baksos : Baju Kaos LK-KESNAS 2017

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Hak Peserta LK-KESNAS 2017
a. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan LK-KESNAS 2017
b. Mendapatkan file dokumentasi kegiatan
c. Mendapatkan kaos LK-KESNAS 2017

Informasi Lebih Lanjut :


Telp. : 0852 4186 2868 /
Instagram : lkkesnaslkmi2017
Facebook : LK-KESNaS 2017
Line : @tap2493x
Email : lkkesnas2017@gmail.com

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 15
Lampiran IV
LIAISON OFFICER
NO. FOTO DATA DIRI LO LKMI
CABANG
Nama: Muh. Taufiqul
Hidayat Ternate
1
No. HP: 082311813074 Kupang
Id line: taufiqqq97

Nama: Abdul aziz manan Mataram


No. HP:082293369601
Manado
Id line:abdulazizkcj02

3 Nama: jumadil hasri


No. HP: 081331367932
Id line: jumadilhasri Malang
Surabaya

4 Nama: Muhammad Nur


Rafiq Al Ashar
Jember
No. HP: 082187948713
Id line: rafiqalashar Solo
Wa: tdk ada

5 Nama: Muhammad Fathur


Rahmam
Bandung
No.HP: 082331211392
Id line: Sukoharjo
fathur_muhammad17

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 16
6 Nama: zainul muhlisin
No. HP: 082292191935
Id line: - Tasikmalaya
Ciputat

7 Nama: Muh. Resky


No. HP : -
Id line: Muh.resky_ Makassar timur
Makassar

Nama: Ahmad yarid


pujianto
No. HP: 085397472798 Medan
8 Id line: y4rid_smansa
Aceh

Nama :
Muhammad zulfikarrahim
9 Limboto
No. HP: 085240082848
Id line: thr98 Kendari
Gowa raya

10 Nama: muh. Irvan albab


No. HP: 085394123655 Palembang
Id line: irvnalbab Batam

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 17
Lampiran V
CURRICULUM VITAE
1. Nama :
2. Tempat/Tgl Lahir :
3. Jenis Kelamin :
4. Agama :
5. Alamat Sekarang :
6. Nomor Telepon :
7. Alamat Asal :
8. Email :
9. Pendidikan Terakhir :
10. Riwayat Pendidikan :

Jenjang Institusi Bidang Ilmu / Jurusan Tahun Tahun


Masuk
Lulus

TK

SD

SMP

SMA

PT

11. Pengalaman Organisasi

Nama Organisasi Jabatan Masa Jabatan

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 18
12. Sertifikat/Penghargaan yang Pernah Diraih

Kegiatan Sebagai Tahun

13. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Judul Karya Jenis Tahun

Kendari, Juni 2017

TTD
(Nama)

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 19
Lampiran VI
SURAT PERNYATAAN
PESERTA LATIHAN KADER KESEHATAN NASIONAL
(LK-KESNAS) 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama Lengkap :

Tempat, tanggal lahir :

Alamat :

Asal LKMI Cabang :

Dengan ini menyatakan bersedia:

1. Mengikuti segala kegiatan dan berkontribusi aktif dalam Latihan Kader


Kesehatan Nasional 2017.
2. Mengikuti segala aturan dan tata tertib yang ditetapkan .
3. Menjaga ketertiban dan keamanan selama kegiatan berlangsung
Demikian pernyataan ini saya buat, telah dibaca dengan saksama, dipahami
isinya dan ditandatangani dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab.

Kendari, Juni 2017


Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

Nama dan Tanda Tangan

Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 20

Anda mungkin juga menyukai