Proposal Delegasi (NEW)
Proposal Delegasi (NEW)
Pendahuluan
Dalam kehidupan sebuah bangsa, pembangunan kesehatan sesungguhnya
bernilai sangat penting, meskipun besaran nilainya sulit untuk diukur. Tak seperti
pembangunan fisik yang dampaknya bisa terlihat dalam waktu singkat,
pembangunan di bidang kesehatan merupakan investasi yang dampaknya hanya
bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Nilai investasi pembangunan
kesehatan terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa “siap pakai” dan
tetap terhindar dari serangan berbagai penyakit. Hal ini menjadikan kesehatan,
selalu menjadi elemen penting dalam indikator ketahanan sebuah negara. Namun,
masih banyak orang yang menganggap pembangunan kesehatan sebagai prioritas
nomer ke-sekian dalam prioritas pembangunan nasional. Hal ini tercermin, bukan
hanya dari pembagian jatah APBN/APBD untuk pembangunan kesehatan yang
sangat kecil, namun juga terlihat dari paradigma pembangunan masyarakat (juga
pemerintah) kita yang sejak dulu tak berubah.
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
APBD, tapi juga terlihat dari belum adanya grand strategy arah pembangunan
kesehatan yang bisa menggerakkan elemen-elemen pembangunan kesehatan
berjalan padu dan progresif. Minimnya Anggaran Negara yang diperuntukkan bagi
sektor kesehatan, dapat dipandang sebagai rendahnya apresiasi kita akan
pentingnya bidang ini sebagai elemen penyangga, yang bila terabaikan akan
menimbulkan rangkaian problem baru yang justru akan menyerap keuangan
negara lebih besar lagi. Sejenis pemborosan baru yang muncul karena kesalahan
kita sendiri.
Akibatnya dapat kita saksikan, Pembangunan kesehatan di Indonesia masih
dihadapkan pada berbagai masalah klasik yang justru kian besar dan berat. Hal
tersebut ditandai oleh masih tingginya AKI/AKB, meningkatnya prevalensi gizi
kurang/stunting, dan meningkatnya prevalensi PTM. Menurut WHO, pada tahun
2009 jumlah kematian di dunia mencapai 58 juta orang, dimana 35 juta orang atau
80% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan SDKI 2012,
AKI yang pada awalnya adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, ditargetkan
menjadi 118/100.000 kelahiran hidup pada 2014, kenyataannya pada 2012 malah
meningkat menjadi 359/100.000 kelahiran hidup. AKB yang pada awalnya adalah
34 per 1000 kelahiran hidup, ditargetkan akan menjadi 24/1000 kelahiran hidup
pada 2014, kenyataannya pada 2012 hanya menurun menjadi 32/1000 kelahiran
hidup. Prevalensi gizi kurang yang awalnya 18,4% ditarget menjadi 15% pada
2014, kenyataannya dari hasil Riskesdas 2013 meningkat menjadi 19,6%.
Demikian juga dengan prevalensi stunting yang awalnya 36,8% meningkat
menjadi 37,6%. Selain itu, data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa 60%
kematian di Indonesia disebabkan oleh PTM dan bila melihat data Riskesdas 2013
diyakini trennya saat ini masih terus meningkat. Dari tahun 2007 ke 2013 terjadi
peningkatan prevalensi DM dari 1,1% menjadi 2,1%, Hipertensi dari 25,8%
menjadi 31,7%, dan Stroke dari 8,3% menjadi 12,7%. Begitu pula faktor risiko
PTM turut meningkat, misalnya obesitas pada laki-laki dari 13,9% menjadi 26,6%,
obesitas pada perempuan dari 14,8% menjadi 32,9%, dan obesitas sentral dari 18%
menjadi 26,6%.
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
balik perubahan paradigma kita dalam memandang masalah kesehatan. Dengan
dimulainya penyelenggaraan JKN, paradigma pelayanan kesehatan yang masih
menekankan pada aspek pelayanan kuratif dan rehabilitatif, perlahan-lahan
didorong ke arah pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan menekankan pada
aspek prefentif dan promotif kesehatan. Namun, sebagaimana diketahui bahwa
dalam pelaksanaan JKN masih dijumpai kekurangan atau kelemahan termasuk
perbedaan pendapat dari para pemangku kepentingan walaupun sudah ada manual
pelaksanaan JKN yang disusun berdasarkan UU SJSN dan UU BPJS serta PerPres
JKN yang sifatnya tersentralisasi. Hal ini berdampak pada pelaksanaan JKN di
daerah, pelayanan kesehatan baik UKP maupun UKM menjadi sangat bervariasi
karena urusan kesehatan termasuk kewenangan yang didesentralisasikan kepada
masing- masing daerah sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan. Apalagi pada umumnya pemerintah daerah juga sudah
melaksanakan kebijakan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) untuk melayani
masyarakat sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing selain SPM Bidang
Kesehatan yang juga sangat bervariasi pelaksanaannya.Dengan adanya berbagai
permasalahan dan keterbatasan, maka ada kecenderungan terjadinya perbedaan
pola pelayanan kesehatan kepada masyarakat antar daerah di Indonesia sehingga
berpotensi mengusik rasa keadilan dan mempengaruhi ketahanan nasional
Indonesia.
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
meningkat hingga mencapai 70% pada tahun 2020-2030. Di satu sisi, bonus
demografi memang dapat menjadi peluang bagi Indonesia karena tingginya
persentase dan jumlah penduduk usia produktif berarti peningkatan produktifitas
ekonomi bangsa, tapi juga tingginya angka peduduk usia produktif jika tidak
dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang
rendah justru akan menjadi ancaman. Tanpa kualitas sumber daya manusia yang
tinggi, tanpa ketersediaan lahan dan pekerjaan, serta persebaran penduduk yang
tidak merata, maka ancaman pengangguran, kelaparan bahkan kekacauan sosial
akan terus mengintai. Negara-negara maju di Asia seperti Singapura, Korea
Selatan, Hong Kong, dan Jepang yang pernah mengalami masa-masa bonus
demografi di tahun 80-an dan 90-an telah terbukti mampu memanfaatkan peluang
bonus demografi dengan penguatan dan pembangunan karakter (character
building) penduduknya, sehingga hasilnya bisa terlihat kini. Di tengah semua
permasalahan pembangunan kesehatan yang belum selesai, serta bonus demografi
yang kita hadapi tersebut, terlihat pemuda memainkan peran kunci. Pemuda
merupakan subjek penting dalam meningkatkan produktifitas negeri, dan juga
subjek penting dalam pembangunan kesehatan dan kualitas manusia Indonesia
secara umum. Tanpa peran pemuda, mustahil bonus demografi kita mampu
manfaatkan dengan baik. Tanpa peran pemuda, mustahil aselerasi pembangunan
kesadaran akan kesehatan bisa berjalan. Di titik itulah, pemuda harus
diberdayakan. Pemuda harus mampu menjadi bagian penting dalam pembangunan
kesehatan dan bagian penting dalam pembangunan manusia secara keseluruhan.
Pemuda, sejak dahulu telah terbukti merupakan mesin pendorong utama dalam
gerak perubahan, bukan hanya sejak zaman pra kemerdekaan, masa revolusi,
hingga zaman reformasi, namun juga, kini kita bisa melihat bahwa pemuda bisa
diandalkan untuk menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Ribuan pemuda yang
kini menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan masayarakat tepencil dan terluar
Indonesia seperti gerakan Indonesia mengajar, Pencerah Nusantara, Nusantara
Sehat, Gerakan sarjana mengajar, dan berbagai aktivitas pemberdayaan lainnya
membuktikan bahwa semangat dan tekad pemuda kini dalam membangun
nusantara tak perlu diragukan lagi.
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
2030. Tentu, jumlah yang tak hanya besar dan potensial, tapi juga dengan jumlah
sebesar itu, peran pemuda menjadi vital dalam pembangunan kesehatan. Dengan
berbagai asumsi yang telah dipaparkan di atas, menjadi penting bagi kita untuk
terus meningkatkan kapasitas pemuda, terutama dalam hal mengambil peran
dalam pembangunan kesehatan. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI),
sebagai sebuah organisasi mahasiswa yang selama ini memfokuskan diri pada
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, mau tidak mau harus berperan dalam
pembangunan dan pemberdayaan kapasitas pemuda tersebut.
Tahun ini, LKMI akan menyelenggarakan Latihan Kader Kesehatan
Nasional. Kegiatan ini, selain diharapkan bisa memperkuat wawasan kesehatan,
meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat, juga diharapkan bisa menjadi
wadah untuk membangun komitmen dan sinergitas pemuda untuk terlibat dalam
pembangunan kesehatan
II. Tujuan Kegiatan
A. Tujuan umum
Memperkuat kapasitas pemuda dari berbagai daerah di Indonesia agar mampu
menggerakkan masyarakat di sekitarnya, utamanya dalam pembangunan
kesehatan.
B. Tujuan khusus
1. Melaksanakan program kerja Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS)
LKMI PB HMI
2. Meningkatkan kapasitas dan jejaring kader LKMI dari berbagai daerah
dalam upaya pemberdayaan masayarakat sekitarnya, dalam bidang
kesehatan
3. Sebagai upaya memperluas keterlibatan pemuda dan mahasiswa dalam
kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat
4. Sebagai wadah saling berbagi pengalaman antar pemuda dari berbagai
daerah di Indonesia dalam kegiatan- kegiatan pendampingan dan
pembangunan kesehatan.
5. Sebagai upaya membangunrole model gerakan pemberdayaan masyarakat
yang bersifat voluntary di bidang kesehatan
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
III. Kualifikasi Kegiatan
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Latihan Kader Kesehatan Nasional (LKKes-
Nasional) Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) PB HMI”
B. Tema Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah “Membumikan profesionalisme LKMI; Upaya
Menggerakkan Pemuda Menuju Indonesia Sehat”
C. Rangkaian Kegiatan
Kegiatan ini terdiri dari:
1. Seminar Kesehatan Nasional
2. Latihan Kader Kesehatan Nasional (inhouse training)
3. Bakti Sosial
V. PENYELENGGARA
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Bakornas LKMI PBHMI periode
2016-2018, bekerjasama dengan Pengurus LKMI HMI Cabang Kendari.
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
IX. DAFTAR LIAISON OFFICER (LO) (Terlampir)
X. PENUTUP
Demikian rancangan kegiatan ini disusun sebagai gambaran pelaksanaan
Latihan Kader Kesehatan Nasional. Kepada semua pihak yang turut andil
memberikan perhatian dan partisipasinya, semoga Allah memberikan balasan
yang sebaik-baiknya.
Billahittaufiq Wal Hidayah Wassalamu ‘Alaikum, Wr.Wb
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Kendari , 28 Mei 017 M
2 Ramadhan 1438 H
PANITIA PELAKSANA
LATIHAN KADER
KESEHATAN NASIONAL
LEMBAGA KESEHATAN
MAHASISWA ISLAM
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran I
Susunan Acara
Hari/ Pemateri/
Waktu Kegiatan/Materi
Tanggal Penanggungjawab
07.00-08.00 Registrasi Peserta Panitia
Seminar Kesehatan
Nasional:
“Membangun tanggung Prof.DR.Dr.Fahmi
jawab sosial pemuda untuk Idris,M.Kes.
mewujudkan universal ( Dirut BPJS Kesehatan )
health coverage”
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari Propinsi
Sulawesi Tenggara
Materi IV: System Thinking and
08.30-10.00 Prof. Dr. Noor Nasry Noor
Learning Organization
Hari II
10.00-10.30 Case Group Discuss I Sc
Jum’at
Materi VI: Paradigma dan
28 Juli 2017
10.30-12.00 Strategi Pemberdayaan Dr. Zaenal Abidin, MH
Masyarakat
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
11.30-13.30 ISHOMA Panitia
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran II
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Direktur Bakornas LKMI PB HMI (Taufan Ihsan Tuarita)
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Organizing Committee :
Ketua : Rahmat Jaya
Sekretaris : Rahman Syah
Bendahara : Eka Suci Fitriah Syaing,
Divisi – Divisi :
Konsumsi Perlengkapan
Koord : Ustra Ispawati Tawulo Koord : LM Yakdatamare Yakub
Wakil Koord : Nur Indah Sagala Wakil Koord : Ahmad Yarid Pujianti
- Evin Desmawan - Zul Safar Rahim
- Nimbar - Awal Rafiul
- Eni Jianti - Muh.Ridwan Esi
- Nurul Husain - Ashabur
- Nur Indah Sagala - Laode Abdul Rahim
Publikasi & Dokumentasi Transportasi
Koord : Firman RIansyah K. Koord : Muhammad Marfaisal
Wakil Koord : Muh.Salahuddin Wakil Koord : Muh. Resky
- Danu - Muhammad Raka Zulfikar
- Muh. Faisal Sarif - Rahmawan Adi Putra
- Dian Ismail - Romih Iswanto Amry
Kesekretariatan LO
Koord : Musaddad Mujahid Koord : Ahmad Arief JB
Wakil Koord : Almujazillah Wakil Koord : Muh.Irfan Albab
- Abdul Fadil - Taufiq
- Kun Syafaat - Awal Rafiul
- Muh. Yoggy Febrian - Moh.Iqbal Mubarakh
- Ummul Syahadat - Sam Indra Prasta
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran III
REGISTRASI PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah kader LKMI-HMI Cabang se-Indonesia dan/atau kader
HMI yang berlatar belakang ilmu kesehatan yang diutus oleh pengurus LKMI HmI
cabang se-Indonesia
Setiap LKMI HmI cabang se-Indonesia maksimal mengirimkan 3 orang peserta
setiap cabangnya.
Pendaftaran dimulai pada tanggal 27 Juni – 20 Juli 2017
Setiap peserta wajib mengirimkan berkas kepesertaan ke email
lkkesnas2017@gmail.com berupa :
a. Curiculum Vitae (Lampiran V)
b. Surat Pernyataan (Lampiran VI)
c. Surat Tugas LKMI Cabang
d. KTP
e. File Pas Foto Berwarna
Setelah mengirim berkas melakukan konfirmasi 1x24 1jam melalui SMS Ke nomor
085298138186 dengan Format “NAMA_UTUSAN CABANG LKMI”
Mengisi lengkap travel plan yang dapat diisi pada : http://bit.ly/travel_lkkesnas
Peserta yang datang sesuai jadwal tanggal 26 Juli 2017 akan dijemput di Bandara
Halu Oleo Sulawesi Tenggara
Akomodasi Peserta yang datang pada tanggal 26 juli 2017 ditanggung oleh panitia
Peserta melakukan check in dan registrasi ulang di sekretariat panitia (Hotel)
pada tanggal 27 Juli 08.00 – 20.00 WITA
Perlengkapan peserta :
1. Pakaian rapi dan sopan
2. Alat Tulis
3. Perlengkapan dan obat-obatan pribadi serta perlengkapan ibadah
4. Makanan khas daerah asal institusi masing- masing (per individu)
5. Media penyimpanan file (DVD/Flashdisk/Harddisk)
6. Cinderamata (perlengkapan per cabang LKMI)
Dilarang keras membawa benda tajam, obat-obatan terlarang (NARKOBA), serta
merokok saat acara berlangsung
Peserta wajib mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib selama kegiatan
Peserta wajib menghubungi LO masing- masing untuk informasi lebih lanjut
Dress Code :
Pembukaan : Batik
Materi LK kesnas : Bebas rapi
Penutupan : Batik
Baksos : Baju Kaos LK-KESNAS 2017
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara
Hak Peserta LK-KESNAS 2017
a. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan LK-KESNAS 2017
b. Mendapatkan file dokumentasi kegiatan
c. Mendapatkan kaos LK-KESNAS 2017
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 15
Lampiran IV
LIAISON OFFICER
NO. FOTO DATA DIRI LO LKMI
CABANG
Nama: Muh. Taufiqul
Hidayat Ternate
1
No. HP: 082311813074 Kupang
Id line: taufiqqq97
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 16
6 Nama: zainul muhlisin
No. HP: 082292191935
Id line: - Tasikmalaya
Ciputat
Nama :
Muhammad zulfikarrahim
9 Limboto
No. HP: 085240082848
Id line: thr98 Kendari
Gowa raya
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 17
Lampiran V
CURRICULUM VITAE
1. Nama :
2. Tempat/Tgl Lahir :
3. Jenis Kelamin :
4. Agama :
5. Alamat Sekarang :
6. Nomor Telepon :
7. Alamat Asal :
8. Email :
9. Pendidikan Terakhir :
10. Riwayat Pendidikan :
TK
SD
SMP
SMA
PT
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 18
12. Sertifikat/Penghargaan yang Pernah Diraih
TTD
(Nama)
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 19
Lampiran VI
SURAT PERNYATAAN
PESERTA LATIHAN KADER KESEHATAN NASIONAL
(LK-KESNAS) 2017
Alamat :
Materai 6000
Sekretariat : Jl Balai Kota II No. 59 A, Kelurahan Pondambea Kec. Kadia Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara Page 20