Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 INTERPOLASI POLINOM

LINIER, LAGRANGE, NEWTON MAJU BERJARAK SAMA

1.1 PENGANTAR
Fungsi interpolasi adalah fungsi yang mampu melewati semua titik yang diberikan
oleh suatu tabel data atau fungsi. Interpolasi bisa dilakukan melalui polinom, fungsi
spline, fungsi rasional, atau deret Fourier. Interpolasi polinom sangat penting dalam
metode numerik karena banyak metode numerik diturunkan dari polinom. Sebagai
contoh integral numerik dilakukan dengan mengintegralkan rumus interpolasi
polinom dan diferensial numerik dilakukan dengan mendeferensialkan rumus
interpolasi polinom.

1.2 INTERPOLASI LINIER


Interpolasi linier merupakan dasar bagi beberapa skema dasar numerik. Salah satu
skema integrasi yang disebut sebagai hukum trapezoidal diturunkan dari interpolasi
linier.

Interpolasi linier adalah sebuah garis yang melewati dua buah titik. Interpolasi linier
ditunjukkan oleh Gambar 1.1 dan persamaannya adalah sebagai berikut.

b− x x− a
g ( x) = f (a ) + f (b) 1.1
b− a b− a

dimana f(a) dan f(b) adalah nilai yang diketahui dari f(x) pada x = a dan x = b.

f(x)
g(x)
f(b)

f(a)
x
a b
Gambar 1.1 Interpolasi linier

Kesalahan dari interpolasi linier bisa dituliskan dalam bentuk sebagai berikut.

1 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
1
e( x ) = ( x − a )( x − b) f '' x m 1.2
2
dimana xm = (a + b)/2.

1.3 Interpolasi Lagrange


Interpolasi Lagrange dipakai untuk membuat fungsi kurva yang mampu melewati
semua titik data. Gambar 1.2 menunjukkan titik data yang dilewati oleh polinom.

f4
f1 f2 f3
f0

x0 x1 x2 x3 x4
Gambar 1.2 Interpolasi Lagrange

Rumus interpolasi Lagrange pangkat N adalah sebagai berikut.

( x − x1 )( x − x 2 )( x − x N )
g ( x) = f0 +
( x 0 − x1 )( x 0 − x 2 )( x 0 − x N )
( x − x 0 )( x − x 2 )( x − x N )
= f1 +
( x1 − x 0 )( x1 − x 2 )( x1 − x N ) 1.3

( x − x 0 )( x − x1 )...( x − x N − 1 )
= fN
( x N − x 0 )( x N − x 2 )( x N − x N − 1 )

Persamaan 1.3 ekuivalen dengan deret pangkat yang diperoleh dari penyelesaian
persamaan linier.

2 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
Latihan 1.1
Kerapatan sodium pada tiga temperatur diberikan sebagai berikut.
i Suhu, Ti Kerapatan, ρi
0 940C 929 kg/m3
1 205 902
2 371 850

(a) tuliskan persamaan Lagrange yang melewati tiga titik data.


(b) carilah kerapatan untuk T = 251
(c) buatlah grafik melalui software Excel untuk data T dari 940C sampai 3710C
dengan nilai kenaikan adalah 200C dengan formula hasil jawaban (a).

Jawab
(a) karena cacah titik ada tiga maka N = 2 dan persamaan Lagrange menjadi

(T − 205)(T − 371)
g (T ) = 929 +
(94 − 205)(94 − 371)
(T − 94)(T − 371)
= 902 +
(205 − 94)(205 − 371)
(T − 94)(T − 205)
= 860
(371 − 94)(371 − 205)

(b) dengan memasukkan T = 251 pada persamaan di atas maka diperoleh

g(251) = 890,5 kg/m3.

(c) hasil grafik dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut ini.

3 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
Interpolasi Lagrange

940

930

920

910

900
g(T)

Int Lagrange
890
Data
880

870

860

850

840
0 100 200 300 400
T

Gambar 1.3 Grafik interpolasi Lagrange pada tiga titik.

1.4 Interpolasi Maju Newton untuk Titik Berjaraksama


Interpolasi Lagrange memiliki kelemahan sebagai berikut.
(a) jumlah komputasi yang dibutuhkan untuk satu interpolasi sangat besar.
(b) interpolasi untuk nilai x yang lain juga diperlukan komputasi yang besar.
(c) saat jumlah data bertambah atau berkurang maka hasil komputasi sebelumnya
tidak dapat digunakan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat digunakan metode Newton baik interpolasi
maju atau mundur. Langkah pertama dalam perhitungan interpolasi adalah membuat
tabel beda maju atau mundur. Setelah tercipta tabel beda maka persamaan interpolasi
dapat disusun untuk berbagai titik yang diinginkan misalnya pada i = 0, 1, 2, 3 atau i
= 3, 4, 5, 6.

Jika ada pasangan data (xi, fi) dengan xi merupakan titik berjaraksama dengan interval
h maka tabel beda hingga maju didefinisikan sebagai berikut.

4 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
∆ 0 fi = fi ( beda maju tingkat ke − nol )
∆ f i = f i+ 1 − f i ( beda maju tingkat ke − satu )
∆ 2 f i = ∆ f i+ 1 − ∆ f i ( beda maju tingkat ke − dua)
1.4
∆ 3 f i = ∆ 2 f i+ 1 − ∆ 2 f i ( beda maju tingkat ke − tiga )

∆ f i = ∆ k − 1 f i+ 1 − ∆ k − 1 f i
k
( beda maju tingkat ke − k )
Adapun susunan perhitungan beda maju untuk 5 data di atas diatur dalam tabel
sebagai berikut.

i fi Δfi Δ2fi Δ3fi Δ4fi Δ5fi


0 f0 Δf0 Δ2f0 Δ3f0 Δ4f0 Δ5f0
1 f1 Δf1 Δ2f1 Δ3f1 Δ4f1
2 f2 Δf2 Δ2f2 Δ3f2
3 f3 Δf3 Δ2f3
4 f4 Δf4
5 f5

Latihan Soal 1.2


Buatlah tabel beda maju untuk satu himpunan data berikut ini.
i 0 1 2 3 4 5 6
xi 0.1 0.3 0.5 0.7 0.9 1.1 1.3
fi 0.99750 0.97763 0.93847 0.88120 0.80752 0.71962 0.62009

Jawab:
Dengan menggunakan rumus beda maju maka diperoleh tabel berikut.

i xi fi Δfi Δ2fi Δ3fi Δ4fi Δ5fi Δ6fi


0 0.1 0.99750 -0.01987 -0.01929 0.00118 0.00052 -0.00003 -0.00006
1 0.3 0.97763 -0.03916 -0.01811 0.00170 0.00049 -0.00009
2 0.5 0.93847 -0.05727 -0.01641 0.00219 0.00040
3 0.7 0.88120 -0.07368 -0.01422 0.00259
4 0.9 0.80752 -0.08790 -0.01163
5 1.1 0.71962 -0.09953
6 1.3 0.62009

5 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
Selain tabel beda maju maka terdapat persamaan koefisien binomial yang berguna
untuk menyusun persamaan interpolasi polinom Newton. Koefisien binomial
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.

 s
  = 1
 0
 s
  = s
 1
 s 1
  = s ( s − 1) 1.5
 2  2!
 s 1
  = s( s − 1)( s − 2)
 3  3!
 s 1
  = s ( s − 1)( s − 2)  ( s − n − 1)
 n  n!

dimana s adalah koordinat lokal yang didefinisikan sebagai s = (x – x0)/h dimana h


adalah jarak antar interval.

Rumus interpolasi maju Newton didefinisikan sebagai berikut.

k
 s n
g ( x) = g ( x0 + sh) = ∑   ∆ f 0
n= 0  n 
1.6

Latihan Soal 1.3


Buatlah persamaan interpolasi maju Newton berdasarkan tabel pada Latihan 1.2 yang
melewati titik data (a) i = 0, 1, 2, (b) i = 0, 1, 2, 3, 4, (c) i = 2, 3, 4, dan (d) i = 4, 5, 6.

Jawab:
Berdasarkan tabel beda maju hasil jawaban Latihan 1.2 dan koefisien binomial maka
diperoleh:
0,01929
(a) y = 0,99750 − 0,01987 s − s ( s − 1)
2
0,01929 0,00118
(b) y = 0,99750 − 0,01987 s − s ( s − 1) + s( s − 1)( s − 2)
2 6
0,00052
+ s( s − 1)( s − 2)( s − 3)
24
0,01641
(c) y = 0,93847 − 0,05727 s − s( s − 1)
2

6 BAB 1 Interpolasi Polinom


Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM
0,01163
(d) y = 0,80752 − 0,08790s − s( s − 1)
2

dimana s = (x – x0)/h dimana h adalah jarak antar interval. Grafikkan masing-masing


persamaan di atas dengan menggunakan Microsoft Excel. 

SOAL
1. Data berikut ini adalah sampel dari fungsi y = cos(x).
a) x = 0, y=1
x = 0,1, y = 0,9950
b) x = 0, y=1
x = 0,2, y = 0,98007
c) x = 0, y=1
x = 0,5, y = 0,87758

Carilah nilai pendekatan y melalui interpolasi linier pada titik tengah x. Hitung
nilai error dan bandingkan dengan kesalahan yang sebenarnya dengan
membandingkan ke cos(x).

2. Tulislah persamaan interpolasi Lagrange untuk data sebagai berikut yang


melewati i = 2, 3, 4. Grafikkan dengan Excel untuk memeriksa kebenaran
persamaan.

i xi f(xi)
1 0 0,9162
2 0,25 0,8109
3 0,5 0,6931
4 0,75 0,5596
5 1,0 0,4055

3. Tuliskan persamaan interpolasi polinom maju Newton yang melewati titik i = 2,


3, 4 berdasarkan tabel soal 2. Buat grafiknya dengan Excel.

4. Tuliskan persamaan maju Newton untuk data berikut ini yang melewati titik
(a) i = 1, 2, 3, (b) i = 4, 5, 6, (c) 2, 3, 4, 5. Buatlah grafiknya untuk masing-masing
polinom interpolasi.

i xi f(xi)
1 0,5 1,143
2 1,0 1,000
3 1,5 0,828
4 2,0 0,667
5 2,5 0,533
6 3,0 0,428
7 BAB 1 Interpolasi Polinom
Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si Fisika FMIPA UM

Anda mungkin juga menyukai