Makalah Peplau PDF
Makalah Peplau PDF
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Oleh karena itu, makalah ini disusun atas dasar memberikan pengetahuan
kepada para mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses interpersonal
melalui model konsep dan teori keperawatan menurut Peplau, selain itu dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan
2
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini secara umum, yaitu;
1.3.1 memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa bagaimana peran
perawat dan proses interpersonal melalui model konsep dan teori
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
Sedangkan tujuan makalah ini secara khusus bertitik tolak dari rumusan
masalah yang ada, yaitu:
1.3.2 untuk mendeskripsikan model konsep dan teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau;
1.3.3 untuk mendeskripsikan apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E.
Peplau sehingga menumbuhkan sikap berusaha mendorong kemandirian
pasien;
1.3.4 untuk mendeskripsikan apa saja relevan teori yang diterapkan sehingga
dapat mencapai kematangan perkembangan kepribadian;
1.3.5 untuk mendeskripsikan apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau
sehingga hubungan kolaborasi perawat klien melalui hubugan
interpersonal dapat terwujud;
1.3.6 untuk mendeskripsikan apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau
sehingga timbul adanya sikap kritis.
1.4 Manfaat Kajian
1.4.1 bagi penulis, makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang teori dan model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.2 bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dalam
mengembangkan penulisan atau sumber inspirasi teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.3 bagi Universitas Wiraraja Sumenep, makalah ini dapat menambah koleksi
perpustakaan kampus dan memberi wawasan tentang teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.4 bagi masyarakat, makalah ini dapat menjadi ancuan dan bahan referensi
dalam mengenalkan teori dan model keperawatan menurut Hildegard E.
Peplau.
BAB II
PEMBAHASAN
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu
menyusui,” meninggal diusia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu- satunya
perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai
presiden, dia menjabat dua istilah di Dewan International Council of Nurses
(ICN). Pada tahun 1997, dia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang
Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yang berlangsung empat tahun.
Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai
“Legenda Hidup” dan pada tahun 1998, ANA dilantiknya ke dalam Hall of Fame.
(Kutipan dari “warisan daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan
Dunia Mei 1999 ).
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di
Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi– pendiri keperawatan jiwa
modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung
pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden
American Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai
dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.
perbedaan latar- belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang
sebagai satu struktur yang unik bio- psiko- sosial- spiritual yang satu dengan yang
lain tidak bertentangan.
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap
orang datang dari (pemikiran) sudut pandang yang berbeda sehingga
mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan,
yang mengerti tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon
konflik, juga wawasan yang luas tentang peran keperawatan profesional dalam
proses hubungan interpersonal. Sebagai perawat dan pasien yang berhubungan
terus harus mengerti peran masing- masing dan faktor sekitar yang meningkatkan
masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai
tujuan bersama.
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.
2.3.1 Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik
biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien
adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses
interpersonal.
2.3.2 Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini, berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang
dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian
seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara
hidup bermasyarakat. Peran perawat sebagai berikut:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P- K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan.
Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan
rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
7
kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase- fase yang saling tumpang
tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati,
instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan
dari model konseptual Peplau.
2.6.2 Kekurangan:
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan
gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh karena itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
12
perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan
wali.
3.2 Saran
3.2.1
3.2.2
3.2.3
13