Anda di halaman 1dari 20

NASKAH DRAMA LUTUNG KASARUNG

Narator :Chika Masya Alfahira


Prabu Tapa Agung :Excel Arrayan
Purbararang :Syilvia Eliza Putri
Purbadewata :Naresha
Purbaendah :Alfiani Putri
Purbakancana :Nova Nathania Fasya
Purbamanik :Anggun Diva Fitrah
Purbaleuih : Nandita Amelia
Purbasari :Tifara Kalila Aisya Soesanto
Guruminda /Lutung Kasarung :Dhavin Nanda
Raden Indrajaya :Triawan Agung
Sunam Ambu :Septianda Salsabila Prima
Aki Panyumpit :Dimas Arifiansyah Putra
Pedagang :
Dayang : 1. Rifda Hanifah (Inang)
2. Aurelia
3. Siti Ayu Nabila
4. Manda

BABAK 1
(Masuk Caca,Dhavin)
Narator:
Selagi didunia Buana Panca Tengah.Berhari-hari Sunan Ambu gelisah
karena putranya Guruminda tidak muncul. Maka Sunan Ambu pun
meminta para penghuni kahyangan baik pria maupun wanita untuk
mencarinya dan meminta untuk menghadap dirinya Sunan Ambu. Tidak
lama kemudian ada seorang bidadari khayangan datang dan
memberitakan bahwa Guruminda berada ditaman Kahyangan. Guruminda
tampak bermuram durja. Agak lama Guruminda tidak memenuhi
panggilan itu sehingga ia dipanggil kembali. Akhirnya dia muncul
dihadapan ibundanya, Sunan Ambu. Akan tetapi, ia bertingkah laku lain
dari pada biasanya. Ia terus menunduk seakan-akan malu memandang
wajah ibunya sendiri. Namun, kalau Sunan Ambu sedang tidak melihat, ia
mencuri-curi pandang.
Sunan Ambu : “Guruminda, anakku, apakah yang kau sedihkan? Ceritalah kepada
Ibu,”
Narator:
Guruminda tidak menjawab. Demikian pula ketika Sunan Ambu
mengulang pertanyaan beliau.
Sunan Ambu : “Ibu sadar, sekarang kau sudah remaja. Usiamu tujuh belas tahun.
Adakah bidadari yang menarik hatimu?. Katakanlah pada Ibu siapa dia. Asalkan kau
tidak sedang menyukai wanita korea seperti di televisi itu.Guruminda, berkatalah”
Diisi dengan tarian kpop oleh “...”
Guruminda : “ibunda ini ada-ada saja.ini kan jaman tradisional.lagipula,Saya
tidak ingin diperkenalkan dengan bidadari manapun, kecuali yang secantik Ibunda,”
Sunan Ambu : “Guruminda, gadis yang serupa dengan Ibunda tidak ada di
khayangan ini. Ia berada di Buana Panca Tengah. Pergilah kamu ke sana. Akan tetapi
tidak sebagai Guruminda. Kamu harus menyamar sebagai seekor kera atau lutung.”
Narator
Setelah Sunan Ambu berkata begitu, berubahlah Guruminda menjadi
seekor kera atau lutung.
Sunan Ambu: “Pergilah anakku, ke Buana Panca Tengah, kasih sayangku akan
selalu bersamamu. Kini namamu Lutung Kasarung.”
Narator:
Guruminda sangat terkejut dan sedih ketika menyadari bahwa dia
sudah menjadi lutung. Ia beranggapan bahwa ia telah dihukum oleh
Ibunda Sunan Ambu karena kelancangannya. Ia hanya menunduk.
Sunan Ambu : “Pergilah, Anakku. Gadis, itu menunggu disana dan memerlukan
bantuanmu.” ujar Sunan Ambu pula.
Lutung kasarung :”Baik ibunda,ananda akan pergi.Maafkan telah lancang pada
ibunda”
Sunan Ambu :”ini bukanlah sebuah hukuman untukmu.Melainkan sudah saatnya
kau,menemukan gadis pujaanmu
Narator:
Guruminda sadar bahwa menjadi lutung adalah sudah nasibnya.
Dengan harapan akan bertemu gadis yang serupa dengan ibundanya,
ia meninggalkan Buana Pada. Ia melompat dari awan ke awan hingga
akhirnya tiba di bumi.Saat dibumi Lutung Kasarung mengembara di
dalam hutan belantara, mencari gadis yang sama cantiknya dengan
ibunda Sunan Ambu.
BABAK 2
(Persiapan para pedagang,Roby,Agung,Syilvi,Manda,Aurel,Siti)
Narator:
Diceritakan saat dibumi Ada seorang raja yang adil dan bijaksana yaitu, Prabu
Tapa Agung. Beliau dianugrahi tujuh putri. Mereka adalah Purbararang,
Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, Purbaleuih, dan Purbasari.
Putri yang paling manis dan cantik adalah Purbasari. Sedangkan putri sulung yaitu
Purbararang telah bertunangan dengan seorang pesolek bernama Raden
Indrajaya.Bangsawan muda itu lebih banyak memikirkan pakaian dan perhiasan
dirinya daripada mengurus keamanan dan kesejahteraan rakyat kerajaan.
(Masuk Pedagang)
Disuatu tanah Pasir Batang yang cerah, para pedagang bekerja sebagai profesinya.
Hal tersebut membuat mereka tidak setengah setengah dalam mengerjakan
pekerjaannya. Mereka bekerja dengan gembira, penuh dengan ketawa, saling
tawar menawar. Suasana tampak tenang dan damai.
(Diisi drama musikal oleh pedagang)
(Persiapan masuk Agung,Roby,Syilvi,Manda,Aurel,Siti)
Lalu munculah si Purbararang dan Indrajaya serta pasukannya ke tempat mereka.
Seketika suasana menjadi runyam, penuh ketakutan oleh para pedagang
Indrajaya :“hahaha, hei kalian. Berlututlah, kami dan Purbararang sudah datang ke
tempat kalian. Serahkan kepada kami semua yang kalian punya!”
Diisi drama musikal oleh Indrajaya ( menunujukan karakter Purbararang serta
Indrajaya)
BABAK 3
(Persiapan masuk
Agung,Tifara,Rifda,Anggun,Alfi,Dita,Nova,Echa)
Saat di kerajaan, Indrajaya meminta Si Purbasari untuk menemuinya
di ruangannya. Namun hal tersebut membuat Purbasari ragu dan
malas untuk bertemu Indrajaya, karena ia pasti akan membahas
keelokannya dan menggoda dirinya. Sesaat tiba di ruang Indrajaya..
Dayang : “Tuan..”
Indrajaya pun menoleh dan Purbasari berbisik kepada dayang
Purbasari : “Bagaimana ini?aku tidak mau bertemu dengannya.”
Dayang :“tidak apa-apa putri, dia tidak akan berbuat sesuatu yang tercela”
Purbasari :“ Sudah kutebak pasti ia akan menggodaku, bagaimana bila ada kakak
kakakku datang dan menuduh aku bila aku menggoda si Indrajaya?”
Dayang : “Tenang saja putri, saya akan menunggu putri”
Indrajaya : “Hei, darimana saja kamu?”
Purbasari : “Apa urusanmu?”
Indrajaya : “kalian boleh keluar”
Sesaat mereka semua sudah keluar, si Indrajaya pun mulai menggoda
si Purbasari
(Persiapan masuk Anggun,Alfi,Dita,Nova,Echa)
Diisi drama musikal oleh Indrajaya,Purbasari,serta keenam putri kecuali Purbararang
Selesai Musikal...
Purbakancana : “Sudahlah Purabasari, bersabarlah. Jaga kesedihan, aku tahu kamu
tidak melakukan hal tersebut.”
PurbaDewata : “Kebenaranmu tidak akan sia-sia, semua akan terlihat dengan jelas.”

BABAK 4
(Persiapan masuk Excel,Rifda,Caca,Syilvi,Agung
Tifara,Anggun,Alfi,Dita,Nova,Echa)
Tiba saatnya Prabu Tapa Agung bermuram durja sebab beliau belum
mempercayai putri Purbararang dan Indrajaya untuk memimpin
kerajaan Pasir Batang. Mereka berdua memiliki sifat kejam dan
sombong. Pada suatu malam Prabu Tapa Agung bertemu dengan
Sunan Ambu dalam mimpi.
Raja :”Duh gusti, umurku sudah lanjut usia. Tapi sampai detik ini belum ada
anakku yang pantas untuk mewarisi dan meneruskan pekerjaan ini. Dayang!”
Dayang :”Ada apa paduka?”
Raja : “Panggilkan penasihatku, Sunan Ambu.”
Dayang : “Baik paduka, akan saya panggilkan.”
Kemudian, Sunan Ambu masuk.
Raja :”Penasihatku, bagaimana ini? Umurku sudah semakin tua tetapi belum ada
anakku yang pantas untuk mewarisi tahtaku.”
Sunan Ambu : “ Wahai raja yang baik, janganlah risau. Sudah saatnya kamu
beristirahat. Tinggalkanlah istana. Dan berikanlah tahta itu kepada putri bungsu
Purbasari. Laksanakanlah keinginanmu untuk jadi petapa.”
Raja : “Baik jika itu memang keputusan yang terbaik.”
Keesokan paginya...
Raja : “Dayang kemarilah! Panggilah kedua putriku kemari.”
Dayang : “Baik paduka.”
(Persiapanmasuk
Syilvi,Agung,Tifara,Anggun,Alfi,Dita,Nova,Echa)
Narator :
Setelah kejadian itu, membuat Prabu Tapa Agung mengumpulkan
semua penghuni istana untuk memberi tahukan nasehat Sunan Ambu
dalam mimpinya.
Raja : “Wahai anakku, purbasari dan purbararang… ayah ingin menyampaikan
sesuatu kepada kalian.”
Purbararang : “Ada apa, ayah?
Raja : “Aku sudah terlalu tua, ayah takut mati dan sudah saatnya aku turun tahta”
Purabasari : “Ayah tidak boleh bicara seperti itu, ayah pasti panjang umur. Rakyat
masih membutuhkan ayah.”
Purbararang :”Hei, sudahlah Purbasari, bagaimanapun juga ayah pada akhirnya
harus menurunkan tahtanya.Jadi, biarkanlah ayah menunjuk siapa yang akan
menjadi penerus kerajaan ini”
Raja : “Iya Purbasari, apa yang dikatakan kakakmu Purbararang itu benar”
Purbararang :” Jadi, siapa yang ayah tunjuk untuk meneruskan tahta kerajaan ini?”
Raja : “Ayah harus memilih untuk kebaikan kerajaan dan para rakyat. Jadi putriku,
PURBSARI. Kaulah yang pantas untuk meneruskan dalam kerajaan ini”
Purbararang : “ha?a..Apa, tapi ayah. Akulah putri sulung, seharusnya ayahanda
memilih aku sebagai penggantinya”
Purbasari :”Iya benar, mohon ampun ayahnanda. Tetapi, bukankah sebaiknya yang
menjadi ratu dan yang mewarisi tahta kerajaan ini adalah kakanda Purbararang?
Karena ia lebih pantas dibandingkan ananda.
Indrajaya :”Mohon ampun Raja! Benar yang dikatakan Purbasari, bahwa
Purbararang lah yang lebih pantas dibanding Purbasari.”
Raja :”Tidak, Purbasari lah yang lebih pantas! Ayah percaya bahwa purbasari
bisa.Kamu adalah putriku yang mempunyai pemikiran yang dewasa dan kamu juga
putri yang sangat menyayangi rakyat-rakyat. Ayah mempercayai kamu untuk
meneruskan kerajaan ini menjadi teladan bagi rakyatku di kerajaan in. Ayah harap
kamu bersedia. Apakah kau tidak merasa keberatan Purbararang bila Purbasari yang
menjadi Ratu di istana ini?
Munculnya suara petir karena ucapan sang ayah membuat si Purbararang dan
Indrajaya terkejut.
Purbararang : “A..Apa?! Tidak ayah, akulah anak pertama di Kerajaan ini, dan aku
yang haruslah melanjutkan warisan tahta ini!”
Narator :
Berita tersebut pun tidak diterima dengan
Purbararang,Indrajaya,Purbamanik, Purbaendah dan Purbadewata.
Mereka pun tidak mendegarkan perkataan seorang ayah dan keluar
dari istana.Raja, Purbasari, Purbakencana, dan Purbaleuih pun
bingung dengan sikap mereka.
BABAK 5
(Persiapan masuk Nova,Echa,Anggun,Alfi,Dita)
Lalu pada suatu saat ditaman ...
Purbakencana : “Lihatlah adik, penuh kesalahan di mata mereka.Kini pasti semua
orang di kerajaan, rakyat Pasir Batang akan penuh dengan air mata apabila
Purbararanglah yang memimpin kerajaan ini.Dan pasti pula akan berguling menjadi
gulita negara ini”
PurbaDewata : “Iya kakak, lihatlah kebenaran dirumah menjadi fitnah. Kesejatian
telah pergi jauh”
Purbakencana : “Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan demi negara ini? Kini
keadilan hanya mimpi-mimpi kosong. Yang dihadirkan setiap siang malam. Siapa lagi
kini yang harus dipercaya Dewata..”
PurbaDewata : “Kakak, penderitaan mereka terus berguling-guling apabila
Purbararanglah yang memimpin kerajaan ini”
Narator :
Lalu terdengarlah percakapan mereka lalu.. (masuklah Purbamanik)
Purbamanik :”Hei, sudahlah ini bukan saatnya kita menatap lalu. Kini keadaan sudah
berubah. Purbaranglah harus didukung, apapun keputusannya.”
PurbaKencana : “Lalu, bagaimana dengan ayah?!”
Purbamanik : “argh, kalian ini sok kritis. Cobalah berpikir politis!Purbararang ataulah
ayah, toh kita masih hidup enak haha!”
Purbakencana : “Lihatlah Purbamanik! Purbararang pun masih melencengkan
amanat saat ia belum menjadi pemimpin di kerajaan ini. Dia sudah menderitakan
para rakyat disini! Lihatlah keadaan para pedagang kemarin! Berbedalah dengan
ayah, ayah membuat rakyat sejahtera”
Purbamanik : “Ayah terlalu tergesa-tergesa mengambil
keputusan.Emangnya,bagaimana mampu Purbasari memimpin negeri ini?.Lagipula
ayah sudah tidak lagi memikirkan dunia saat menetapkan amanahnya. Beliau hanya
ingin tenang dipertapaan haha”
Purbaendah : “Ada apa ini, ada apa yang diributkan?”
Purbamanik : “Mereka berdua meragukan kakak kita, Purbararang untuk memimpin
negara ini”
PurbaLeuih : “oh haha, aku lihat. Kalian pasti membahas Purbasari bukan? Hmm,
Purbasari yang memimpin negara ini? Hahaha, mimpi kalian semua!(Bertiga)”
Purbaendah : “Berhentilah kalian menghayal, lagipula itu juga hanya, mimpi ayah
haha!”
PurbaDewata : “Tapi, itu amanah dari ayah janganlah dilanggar. Hak Purbasari
jangan dihilangkan!”
Purbamanik,Endah,Dewata : “Amanah yang lahir dari mimpi? Hah!”
Purbakencana : “Ayah sungguh sangat bijaksana, dalam memutuskan keputusan. Itu..
sudah terbukti !”
PurbaLeuih: “Kebijakannya dimana?tidakkah kita harus memerhatikan kebijakan itu?
Kebijakan yang diputuskan oleh pria yang tua, keputusan yang tidak sehat?!”
PurbaDewata : “a..Apa? kalian sungguh menghinanya!”
Purbaendah : “Justru ayahlah yang telah menghina kita. Masa akan menyerahan
tanggung jawabnya kepada anak kecil seperti Purbasari haha?”
Purbadewata : “padahal kita semua lebih jelas pantas, sebagai anak tertua. Maka
Purbararang lah yang pantas, memimpin negri”

BABAK 6
(Persiapan masuk Syilvi,Agung,Fikry)
Narator :
Setelah keenam saudara itu telah berdebat panas yang hebat, pada
malamnya Purbararang menggerutu pada tunangannya yang disebut,
Indrajaya.
Purbararang : “Kenapa harus dia ? Kenapa harus purbasari? Ayah bodoh! Emang
bisa apa dia?Apa yang harus ku lakukan untuk membuat aku bisa jadi pewaris di
kerajaan ini. (sambil berpikir)”
Indrajaya : “Dinda? Mengapa wajah cantikmu yang biasa kamu tunjukkan kepadaku
hilang?”
Purbararang : “Kakanda, bagaimana jika bukan aku yang melanjutkan warisan tahta
ini kakanda. Mengapa mereka tetap mendukung si wanita kecil, Purbasari itu.
Mengapa mereka tidak mengetahui kebijakanku?Aku telah memberikan beberapa
kebijakan yang dapat menguntungkan mereka semua. Sungguh bodoh,mereka!”
Indrajaya : "Oh dinda, Bagaimana apabila jika kita membuat Si Purbasari menjadi
wanita jelek yang pernah ada, keanehan yang muncul di dirinya sehingga membuat
semua orang membencinya?”
Purbararang : “ah, sungguh cerdik kau kakanda.Hahahahaha purbasari… lihatlah
kamu pasti akan tahu akibatnya… hahahahahaha.”

Sesampainya dirumah mbah mijan


Purbararang : “Mbah...”
Mbah Mijan : “Hai purbararang, masuklah !”
Purbararang : “Mbah.. hamba menghadap.”
Mbah Mijan :”hahahaha aku bisa mencium hawa jahat darimu, hahahaha aku
suka hahahahahaha.”
Purbararang : “Mbah, kami ingin meminta tolong kepada mbah, aku ingin
menjadi pewaris kerajaan.”
Indrajaya : “Namun mbah, Adik Purbararang si Purbasari telah menghancurkan
semua sehingga membuat Purbararang tidak bisa melanjutkan memimpin kerajaan
ini. Kami ingin Purbasari hancur.”
Mbah Mijan : “ooo, Benarkah? Hanya begitu saja? Hahahaha itu mah gampang.
Namun , yo ana syarate”
Purbararang : “Apa syaratnya mbah?”
Mbah Mijan : “Syaratnya, kalian harus menyediakan bunga 7 rupa setiap jumat
malam. Supaya jampi-jampi ditubuh adikmu itu tidak segera hilang.”
Purbararang : “saya sanggup mbah dengan syaratnya asalkan jangan disuruh
karaokean.”
Mbah Mijan : “haha oke kalo begitu, aku akan membacakan mantranya.”
(membaca mantra). “Sihirku telah bekerja. Hahahahha”
Purbararang : “terimakasih mbah. Terimakasih banyak.”
Mbah Mijan : “Oh ya, jangan lupa. Kamu aku beri sebuah boreh untuk
membuat kulit putih purbasari terlihat menjijikkan.”
Mbah Mijan pun telah memantrai Purbasari. Si Purbararang dan
Indrajaya juga melakukan apa yang diperintahkan oleh si Mbah Mijan
tersebut setiap malamnya.

BABAK 7
(Persiapan masuk
Tifara,Rifda,Syilvi,Manda,Siti,Aurel,Excel,Agung,Roby,Arya)
Narator :
Keesok pagi nya, saat berada di kamar hati Purbasari bercampur aduk,
ia merasakan sedih serta kebingungan karena ditunjuknya ia sebagai
pelanjut warisan tahta ini dan ada yang menentang dengan amanah
itu.Tetapi ia juga senang dan bersyukur karena ada seseorang ayah
dan sebagian kakaknya yang memberi ia amanah untuk memimpin
kerajaan Pasir Batang.
Purbasari : “Aku cukup bahagia dengan keadaanku yang sekarang ini, walapun
Purbararang menghiraukan amanah ayah. Dan tetap memaksa untuk ia menjadi ratu.
Aku tidak apa, aku tidak akan menyalahkannya. Karena ia beliau anak yang tertua.Iya
kau benar Purbasari” (Melihat cermin)
Dayang : “hatimu sungguh tulus, hatimu sungguh ikhlas wahai Purbasari”
Narator :
Lalu masuklah dengan tiba-tiba Purbararang ke kamar Purbasari
dengan sikap yang berbeda seperti biasanya...
Purbararang : “Purbasari”
Purbasari : “Eh, kakak purbararang.”
Dayang : “Paduka kami”
Purbararang : “Oh ya, sebelumnya aku mohon maaf, tanpa memberi tahu lebih tau
jika aku akan datang mengunjung”
Purbasari : “sungguh suatu kehormatan kakak”
Purbararang : “ini sudah menjadi niatku, datang melihat keadaanmu Purbasari”
Purbasari : “Oh kakak, aku baik-baik saja”
Purbararang : “syukurlah kalau begitu.Oh ya maaf ,secara kebetulan apa yang kalian
cakapkan?”
Purbasari : “eh e..aku memohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan
kakak.”
Purbararang : “tidak perlu minta maaf Purbasari, ternyata hatimu sungguh mulia.Oh
tidak sungguh itu membuatku malu, wah maka pantaslah bila ayah memilihmu”
Purbasari : “sungguh kakak tidak perlu berkata seperti itu, karena aku tiada berarti
apa-apa.Kakaklah yang memang pantas, Kakak Purbararang yang memimpin Pasir
Batang.”
Purbararang : “berhentilah memujiku, kaulah ratu sebenarnya. Semua orang sudah
tau, jika aku ingin kau naik tahta”
Purbasari : “Apa maksudmu kanda?”
Purbararang : “Jalankan hakmu, engkau sudah cukup dewasa. Karena,sungguh diriku
akan tergosa jika abaikan amanah ayah. Oh purbasari, malapati ingin membuatmu
pesta, pesta yang khusus untuk menyambutmu.Pesta kembalinya anak yang pernah
tersia-sia.
Purbasari : “A..Apa, benarkah itu kanda”
Purbararang : “Iya lah tentu saja, akulah kakak yang menginginkan memberikan
kebahagiaan kepada adiknya”
Purbasari : “Sungguh mulia hatimu paduka Purbararang”
Dayang : “oh..aku harap ini bukanlah sebuah mimpi”
Purbararang : “apa kau bilang?tentu saja bukanlah mimpi dayang!” “Oh ya Purbasari,
untuk pesta nanti malam, aku bawakan lulur istimewa untukmu. Aku yakin degan
lulur ini, kamu pasti terlihat cantik. Apakah kau ingat ketika masih kecil dulu, kau
selalu merasa geli saat aku mengoleskan lulur ini ditubuhmu”
Purbasari : “oh ya tentu saja, mana mungkin aku bisa melupakan masa kecil itu”
Purbararang : “marilah sayang, mari kita mengenang masa kecil itu. Masa-masa
indah itu. Izinkan ku melulurmu seperti dulu”
Dayang : “Lihatlah, Akhirnya paduka Purbarang menunjukkan kasih sejatinya, siapa
yang mengira persaudaraan mereka, terjalin kembali”
Narator :
Lalu tiba-tiba terdengarlah suara teriakan terkejut dari balik kamar
tersebut.
Purbasari : “Gusti, apa yang telah terjadi dengan wajahku? Mengapa kau
datangkan penyakit yang aneh ini?”
Purbararang : “ Hahahaha”
Narator :
Dengan terdengarnya suara teriakan tersebut, lalu tiba-tiba
datanglah raja bersama penghuni istana menuju kamar tersebut
untuk mengetahui keadaan disana.
Raja : “Nak, lihatlah apa yang terjadi denganmu!”
Purbararang : “Lihatlah Ayah,apakah ayah yakin si anak bungsu calon pewaris
kerajaan ini memiliki kondisi seperti ini?ah, maafkan ayah ananda tidak ingin bila
purbasari masih tinggal di istana ini. Bagaimana jika penyakitnya akan menular
kepada seluruh penghuni Pasir Batang ini Ayah?.”
Indrajaya : “Betul yang di katakan Purbararang prabu, apakah prabu ingin semua
rakyat tertular dengan penyakitnya yang aneh itu? Asingkan saja ia ke hutan!”
Purbararang : “Dan juga, Bagaimana bisa ayah, orang dikutuk seperti itu bisa
menjadi pewaris tahta di kerajaan ini!”
Purbasari : “aa.. apa? Mengapa kalian begitu tega padaku? Ayah, bantulah ananda
ayah..”
Raja : ” Yaampun Purbasari putriku, Ayah tidak bisa berbuat apa-apa, karena
kondisimu yang seperti ini, bagaimana jika penyakit mu dapat tertular pada rakyat
Pasir Batang? Lalu bagaimana kehidupan disini?Purbasari, mungkin kau akan
ayahanda asingkan sementara ke hutan. Karena Ayah tak kuasa bila melihat
penduduk Pasir Batang ini menderita. Seperti yang dikatakan Purbararang dan
Indrajaya. Maafkan Ayah putriku!”
Purbasari : “a..Ayah..? baiklah tidak apa ayah! Ananda ikhlas bila harus
meninggalkan istana dan tinggal di hutan. Mohon doanya ayahanda!”
Purbararang : “Patih cepatlah bawa dia pergi dari sini. Aku sudah tidak kuat
melihatnya.”
Uwak batara lengser : Baik putri Purbararang, saya akan membawa putri Purbasari
jauh dari sini.
Narator :
Tidak ada yang membantu purbasari,saat dia diasingkan.Karena,tidak
ada satupun rakyat yang mengenalinya.Uwak batara lengser,hanya
mengiyakan karena takut dengan purbararang.

BABAK 8
(Persiapan masuk Syilvi,Dimas,Arya,Tifara,Dhavin)
Setelah Purbasari dikeluarkan dari kerajaan, Purbararang hendak
melaksanakan pesta atas kemenangan ia dengan menyantap daging
lutung yang biasa dilakukan dengan raja pula.
Purbararang :“Aki!”
Aki Panyumpit :“ Ya Putri?”
Purbararang :“Tangkaplah seekor hewan untuk dijadikan kurban dalam upacara.
Kalau kamu tidak mendapatkannya nanti siang, kamu sendiri jadi gantinya.!”
Aki Panyumpit :”Iya Tuan Putri”
Narator:
Uwak Batara Lengser mengantar dan menemani si Purbasari menuju
hutan. Sesaatnya di hutan pun, si Uwak Batara Lengser meminta
untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, si Uwak Batara Lengser pun
pelan-pelan untuk bertemu dengan Lutung Kasarung agar tidak
terlihat oleh si Tuan Putri Purbasari.
Uwak Batara Lengser: “Itu Putri Purbasari. Ia gadis yang manis dan baik hati. Kamu
harus menjaganya.”
Lutung Kasarung : “Baik uwak,saya akan menjaga putri purbasari,”
Setelah itu pun, si Uwak Batara Lengser pun kembali menuju si Tuan
Purbasari
Uwak Batara Lengser : “Maafkan saya tuan Putri!”
Purbasari: “Tidak apa-apa Uwak. Saya akan menikmati kesendirian ini dengan
kesenduan.”
Uwak Batara Lengser: “Baiklah, tabahlah tuan putri. Cobaan ini pasti akan berakhir,
Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama putri. Jaga diri ya Tuan Putri, saya
mohon pamit untuk segera ke istana.”
Purbasari :“Iya , terima kasih atas pertolongannya.”
Narator :
Setelah Uwak Batara Lengser pergi, Lutung Kasarung bersembunyi di
sebuah batu besar yang berada di semak-semak dan melihat si
Purbasari. Ia melihat bahwa si Purbasari bersenang ria dihutan ini,
karena ia merasa bahwa di hutan ia merasa bebas dan tenang tak
ada cacian.
Ketika si Lutung melihat Si Purbasari, dia sadar dan berkata..
Lutung Kasarung : “ah, kupikir tidak ada makhluk yang bermuka jelek daripada aku”
Dengan suara bisikannya
Tiba- tiba terdengarlah suara dari semak...
Purbasari : “siapa itu? Apakah itu singa?”
Lutung Kasarung : “kamu tidak perlu takut, aku bukanlah singa”
Purbasari : “Lalu, siapa kau? Apakah kau orang istana (IM dari vid) yang diutus untuk
memata-mataiku?”
Lutung Kasarung : “Bukan!”
Purbasari : “munculah! Agar aku dapat meyakini, jika kau bukan utusan dari
Purbararang!”
Lalu Si Lutung memberanikan untuk menunjukan dirinya kepada si
Purbasari. Dengan hal itu, si Purbasari terkejut karena yang ia tidak
pernah melihat hal aneh seperti itu.
Lutung Kasarung : “engkau, tidaklah buruk dari pada aku.”
Purbasari : “kau adalah seekor lutung?bagaimana mungkin?”
Lutung Kasarung : “nasib mu pun, tidaklah lebih buruk daripada aku. Nasib yang
sesungguhnya yang tidak kau inginkan, sama seperti kini nasib yang kualami ”
Purbasari : “maksudmu, seseorang telah membuat menjadi seekor Lutung? Siapa
kah yang setega itu?”
Lutung Kasarung : “Dapat dikatakan, ini adalah kutukan dewa. Nasib yang harus aku
pikul, akibat kelalaian cinta.”
Purbasari : “Apa maksudmu? Aku sungguh tidak mengerti.”
Lalu terdengarlah suara hentakan kaki selain Purbasari dan Lutung
Kasarung (IM dari vid)
Lutung Kasarung : “aku merasa ada seseorang menuju kemari.Jangan jangan itu
utusan dari Purbararang. Cepatlah sembunyi.”
Narator:
Saat Purbasari bersembunyi datanglah aki panyumpit untuk berburu
lutung yang digunakan untuk perayaan di istana. (IM dari Vid)
Aki panyumpit :”ah lutung kemarilah.Banyak sekali lutung disini.Tapi mengapa tidak
ada satupun yang bisa ku tangkap.Ya Tuhan, dengarlah keluhanku, berikan aku satu
ekor lutung.Karena bila tidak nyawaku akan pergi selamanya”
Narator:
Lalu,datanglah Lutung kasarung menemui aki panyumpit.
Aki panyumpit :”Hey, siapa kamu!?”
Lutung Kasarung :“Namaku LUTUNG KASARUNG.”
Aki panyumpit :”me...ngapa kamu bisa bicara?”
Lutung kasarung :”Aku ini bukan sembarang Lutung,aku adalah lutung sakti.Oh ya,
mengapa anda bersedih?apakah ada yang bisa saya bantu?”
Aki panyumpit :”Perkenalkan namaku Aki Panyumpit, aku dikirim ke hutan oleh Ratu
Purbararang, untuk berburu lutung. Jika aku kembali ke istana dengan tangan kosong,
maka kepalaku ini jadi taruhannya Dan kini waktuku hampir habis.
Lutung kasarung :”Manusia memang sudah gila.Mereka bertindak dengan
seenaknya, mempermainkan nyawa seorang, bermain semena-mena!”
Aki Panyumpit :”terkadang manusia memang gila bukan.”
Lutung kasarung :”Baiklah kalau begitu,biarkan saya membantu anda.Agar mereka
tidak menghukum pancung anda. Ikatlah tanganku agar meyakinkan dan bawa saya
ke istana. Lakukanlah demi kepalamu.”
BABAK 9
(Persiapan masuk Syilvi,Manda,Aurel,Siti,
Anggun,Alfi,Dita,Echa,Nova,Dimas,Dhavin)
Narator:
Ketika di sebuah istana Pasir Batang, keadaan suasana di istana
bertambah runyam.Karena,aki panyumpit belum juga datang.
Ratu Purbararang :“Dimana aki panyumpit itu...mengapa dia lama sekali.Jika
begini,kita tidak bisa memulai acaranya.!”
Purbamanik : “hmm memang apa adakah sesuatu yang menghalangi si pemburu
andalan Aki itu”
Purbaleuih :”Tapi emang biasanya Aki terlambat begini”
PurbaEndah : “apakah dia emang sebenarnya gagal, dan melarikan diri?Hmm”
Purbararang :”Benar juga kamu,memang dia melarikan diri. Perintahkan pengawal
untuk memenggalnya!”
PurbaDewata :”sabarlah sebentar saja kak.”
Purbamanik :“diamlah purbaDewata!. Mungkin saja aki panyumpit melarikan diri,
dia memang pecundang!.”
PurbaLeuih:”Benar apa yang sudah dikatakan purbamanik.mungkin saja aki
panyumpit itu memiliki jiwa pecundang.”
Narator :
Lalu tiba-tiba datanglah Aki Panyumpit bersama Lutung Kasarung
Aki panyumpit :”Maafkan saya gusti purbararang.Hanya saja berburu lutung
bukanlah perkara yang sangat mudah. Untung saja keberuntungan masih berpihak
pada saya dan kepala ini tidak bergeser dari tempatnya.Lutung ini berhasil saya
tangkap.”(sambil menunjuk lutung kasarung).
Purbararang :”untung saja kau segera datang. Karena aku sudah siap mengutus
pengawal untuk memenggalmu hahaha.Pengawal...bunuh lutung ini!cepatlah
bergegas.jangan seperti chili.’
PurbaEndah :”wah wah wah, liatlah wajah polosnya.Aku sudah tidak sabar
menyantap daging lutung ini hahaha!.”
PurbaManik : “Aku sudah tidak tahan menikmaaaati daging ini”
PurbaLeuih: “Waw, santapan yang menggiurkan!
PurbaRarang:”Bersabarlah kalian semua.Kalian terlihat seperti tidak pernah makan
selama ratusan tahun.Pengawal, bawa cepat lutung ini ke tempat pemotongan. Agar
pesta cepat terlaksana!”
Narator:
Disaat para pengawak hendak membunuh lutung kasarung, Lutung
kasarungpun terkejut dan mulai menjadi buas.
Lutung kasarung :“Aki Panyumpit, kau membohongiku!.Kamu tidak bilang jika aku
akan dimakan.Kamu benar-benar kurang ajar.Manusia sepertimu itu sangat hina.”
Orang dalam kerajaan : “Setaaaaann!”
Purbararang :”mengapa kamu bisa berbicara.?”
Lutung kasarung :”Aku, bukanlah setan. Aku, LUTUNG KASARUNG!”(LUTUNG
KASARUNG SANGAT MARAH) (IM dari vid)
Aki panyumpit :”Lutung Kasarung maafkan aku. Mana mungkin aku bisa bilang
padamu kalau engkau akan dimakan.”
Lutung kasarung :”Dasar manusia tidak bisa dipercaya.”
PurbaDewata :”Mengapa bisa ada lutung seperti ini?pertanda apakah ini?.”
Purbakancana :”Semoga saja ini bukan pertanda buruk.melainkan pertanda
kebenaran.”
Purbararang :”aki panyumpit!cepat tangkap lutung itu.”
Lutung kasarung:”apa?kau mau menangkapku? Haha. Apakah kalian bisa
menangkapku?!”
Narator :
Lalupun suasana jadi gaduh seketika membuat semua orang disana
takut berlarian dengan keberaniannya Lutung Kasarung
Purbararang : “Apa yang kalian tunggu lagi? Cepatlah tangkap Lutung itu! Apa?
Mengapa kalian semua bengong, cepat tangkap lutung itu, atau kepala kalian aku
penggal!”
Narator :
Lalupun Lutung naik di atas tahta itu dan
Purbararang : “Dasar Lutung sialan! Kembalikan mahkotaku!”
Purbakencana : “Apa jadinya seorang ratu, bila tanpa seorang mahkota”
PurbaDewata : “memang, dia sama sekali tidak pantas dengan mahkota itu. Haha”
Lutung Kasarung :”hey Purbararang, emang apakah artinya mahkota ini bagimu?
Sementara, Kamu tidak pernah memberi keadilan bagi rakyatmu!
Purbararang:”Dasar lutung sialan.Kau sangat kurang ajar! Ambil mahkota yang ada
di tangannya. Ini benar-benar penghinaan!tangkap lutung itu.”
Purbaendah:”dasar makhluk menjijikkan.”
Aki Sumpit:”Wahai lutung kasarung yang sakti! Aku mohon maaf atas kesalahanku
Lutung. Dan tolonglah kembalikan mahkota itu kepada Purbararang. Maafkan
perilaku kami yang membuatmu marah.”
Lutung Kasarung : “engkau, jangan memengaruhi diri dengan kebohonganmu. Kamu
jangan pernah jadi bagian ratumu aki. Jadilah orang tua yang bijak”
Aki Panyumpit : “Aku berjanji aku tidak akan membohongimu lagi Lutung! Aku telah
melakukan kesalahan untuk kamu! ”
(lalupun Lutung memberikan mahkota tersebut kepada Aki)
Purbararang : “Apapun yang dilakukan Lutung busuk itu, kuperintahkan kepada
kalian, usir dia dari istana ku!”
PurbaEndah : “iiih dasar lutung siluman!kalau begini sudah membuat selera makan
kami hilang!”
Narator :
Lalupun semua orang istana keluar dari ruangan tersebut kecuali
Purbakencana,Purbaleuih, Aki Panyumpit, dan Lutung Kasarung.
(Drama Musikal Kencana,Dewata,Lutung)
Purbakencana : “Ya Tuhan, jauhkan lutung ini dari kejahatan istana”
PurbaDewata: “Hutan cukup mendalayu kakak, tempat ditengah dan layak baginya”
Aki Panyumpit : “Baik Kanjeng”
Purbakencana : “Ini sungguhlah nasihat Lutung, yang baik dari dirimu. Lutung
Kasarung yang sakti, aku mewakili istana mohon maaf atas perlakuan kami yang
kamu terima.
Lutung Kasarung : “Kau sungguh berbeda dengan Purbararang. Sabarlah senantiasa
merubah demi negri ini, kebenaran akan menampakkan dirinya.”
BABAK 10
(Persiapan masuk Tifara,Dhavin,Caca,Dimas,Rifda,Arya)
Narator:
Setelah selesai dari permasalahan di dalam kerajaan. Lutung
kasarungpun langsung kembali ke hutan untuk menemui Purbasari.
Purbasari :”lutung!aku senang kau kembali dengan selamat.”
Lutung kasarung :”Oh iya tuan putri terimakasih.Akupun bersyukur aku dapat
kembali kesini dan menemuimu. Omong-omong, sedang apa kau purbasari?”
Purbasari:”Aku tidak sedang melakukan apa-apa Lutung.ku hanya memikirkan
ayahanda dan rakyatku saja”
Lutung kasarung:”aku akan membantumu purbasari.aku berjanji”
Purbasari:”Apa caranya Lutung?”
Lutung kasarung :”Akan ku cari tahu tuan Putri,bagaimanapun caranya.”
Purbasari :”terima kasih lutung.Aku senang kau ada disini. Lihatlah lutung, aku bisa
melihat kilauan bintang dengan jelas karna aku sekarang berada di hutan ini haha.”
Lutung kasarung :”Iya Putri. Hm putri, kini sudah tandanya kau harus tidur.
Tidurlah.!”
Purbasari :”Baiklah. Aku akan pergi kedalam selamat malam lutung.”
Lutung kasarung:”selamat malam purbasari.”
Narator:
Disaat purbasari tertidur.lutung kasarung berdoa untuk memanggil
ibunya,yaitu sunan ambu.
Lutung kasarung : “Sungguh berat melihat Purbasari. Sungguh tersia-sia dia hanya
karena iri dan dengki.Purbararang itu benar-benar sangat jahat. Berani-beraninya ia
mengusir adiknya sendiri. Ibunda Sunan Ambu, aku sangat merindukanmu. Aku ingin
menceritakan sesuatu.Datanglah ibunda.kumohon.”
Narator:
Terdengar suara tiupan angin.sunan ambupun muncul dihadapan lutung kasarung.
Sunan ambu:” Oh anakku tersayang , lutung kasarung yang sakti”
Lutung kasarung:”Ampun beribu ampun ibunda Sunan ambu. Aku tidak mengira,
keluhanku berwujud doa bagimu...akhirnya datang juga.”
Sunan Ambu : “Ada apa anakku, ada apa yang kubantu”
Lutung kasarung:”ibunda...aku hanya merasa iba melihat nasib purbasari yang
teraniaya karena dunia. Oh ibunda, aku hanya ingin dia di pulihkan. Serta
diselamatkan dia dari kezaliman dan berikanlah ia tempat tinggal yang layak..”
Sunan ambu:”Oh anakku, apapun alasanmu itu ialah bagian rancanganku. Dari yang
tidak menjadi ada. Anakku , akan kukabulkan permintaanmu dengan dibangunnya
istana dan dikembalikannya semua dia menjadi cantik sekian kala ”
Lutung kasarung:”Puji syukur yang tidak terhingga.Aku haturkan tak terhingga
kepadamu Ibunda Sunan Ambu”
Sunan ambu :”iya anakku, janganlah pernah kau lupa tujuan mu turun di bumi..”
Lutung kasarung :”terima kasih ibunda.”
Narator:
Sunan ambupun kembali ke khayangan
Keesokan harinya
Purbasari :”oh...gusti apa yang terjadi dengan gubukku ini?mengapa bisa menjadi
istana seindah ini?.keajaiban apa ini?aku benar-benar sangat bahagia”
Lutung kasarung:”ini untuk kesabaran yang telah kau tanam selama ini purbasari.”
Purbasari :”lutung...aku benar-benar sangat senang sekali.”
Lutung kasarung:”ini adalah hadiah dari buana pada untukmu.Para penghuni
khayangan sangat mengagumimu kesabaranmu purbasari.”
Purbasari :”oh lutung...aku sangat terharu.Oh ya, apakah ini Lutung?”
Lutung kasarung:”berendamlah di jamban itu purbasari!”
Purbasari:”mengapa aku harus berendam di air sejernih itu?”
Lutung kasarung :”Lihatlah, dan lakukan saja tuan putri. Tidak apa-apa. Percayalah
padaku.”
Purbasari :”baiklah lutung.aku akan berendam disana.”
Narator:
Purbasari pun menuruti perkataan si Lutung dan berendam ke air
tersebut, seketika..
Purbasari :”Lutung, keajaiban apakah ini yang sedang terjadi?”
Lutung Kasarung : “ini bukanlah keajaiban biasa, ini adalah jawabannya, dari
kesabaran kau selama ini putri Purbasari”
Purbasari : “oh siapa yang mengira kesabaran dibayar mahal seperti ini?oh pemilik
istana langit. Rasa syukur ini menggunung di dadaku!”
*Bahagianya Purbasari
Lutung kasarung :”kau benar-benar cantik seperti sunan ambu.”(terpesona dengan
kecantikan purbasari)
Purbasari :”sunan ambu?”
Lutung kasarung :”iya,dia merupakan dewi dari buana panca.”
Purbasari :”wah...pasti dia sangat menawan.”
Lutung kasarung :”sama seperti mu”
Purbasari :” apa kau bilang?”
Lutung kasarung :”tidak ada apa-apa”
Purbasari :” hahahaah baiklah”
Narator:
Datanglah aki panyumpit dan beberapa pengawal.
Aki panyumpit :”Salam hormat untuk kanjeng Ratu Purbasari”
Lutung kasarung :” Aki?wah kehadiratmu melengkapi rasa syukurku”
Aki panyumpit :”a..a.. apa? Sungguh tidak bisa dipercaya, kini Ratu Purbasari telah
pulih. Ini benar-benar sebuah keajaiban! Kepulihanmu adalah kebahagiaanku!”
Purbasari :”Terimakasih aki,aku sudah sembuh.aku benar-benar sangat senang.”
Aki panyumpit: “Kalau begitu kau bisa menggantikan purbararang untuk menjadi
ratu pasir batang.”
Purbasari :”apa yang terjadi?”
Aki panyumpit :”istana sangat kacau.Rakyat menderita.”
Purbasari:”ada apa Aki?.”
Aki panyumpit :”kami kemari membawa kabar dari istana. Rakyat mendemo kepada
Purbararang untuk agar turun tahta. Ternyata dia akan siap untuk turun tahta,
asalkan purbasari siap menerima tantangan yang diterima olehnya”
Purbasari : “Apa tantangannya?”
Aki panyumpit : “saya juga kurang tau kanjeng. Yang saya tahu, ada 3 tantangan
yang harus kanjeng lalui Saya takut ini jebakan lain dari Purbararang”
Dayang (Inang) : “ Tak perlu takut Putri Purbasari, terimalah tantangannya. Mungkin
inilah jalan agar kita bisa kembali ke istana
Purbasari : “tapi, bagaimana apabila benar apa yang dikatakan oleh Aki? Mungkin ini
jebakan lain dari kanda Purbararang.”
Lutung Kasarung : “Wahai Ratu Purbasari, janganlah dirimu takut. Engkau tidak
sendirian. Aku, Inang, dan lainnya akan menemanimu dalam menghadapi
tantangan.”
Purbasari : “berikan aku waktu beberapa hari, untuk mempertimbangkan tantangan
ini. Kembalilah ke istana Aki, dan kabarkan kalau engkau telah mengabarkan kabar
ini kepadaku.”
Aki Panyumpit : “Kalau begitu, hamba mohon pamit”

BABAK 11
(Persiapan masuk beberapa Pedagang dan lainnya(menjadi
masyarakat),Tifara,Dhavin,Syilvi,Agung,Nova,Echa,Anggun,Alfi,Dimas,
Arya,Rifda,Manda,Aurel,Siti)
Narator:
Keesokan harinya pun Purbasari bersama Lutung Kasarung menuju ke
istana dan terkejutnya mereka semua orang istana dengan melihat
kondisi Purbasari
Rakyat : “ Lihatlah, itu Purbasari! Wah Purbasari, cantik sekali!”
Purbakencana : “Oh adikku sayang, aku senang melihat mu kembali semula lagi”
PurbaDewata : “Sudah kuduga, kebenaran pasti akan terungkap. Jangan takut,kita
mendukung dari sini”
Purbamanik : “Ha! Liatlah! Aku muak dengan mereka!”
PurbaLeuih : “ Purbakencana dan Purbadewata, memang tidak pernah tau
berterimakasih kepada kakak Ratu Purbararang! Apakah mereka tidak melihat
bagaimana sikap kakak Ratu Purbararang selama ini? ”
PurbaEndah : “Masih untung mereka masih bisa bertahan sampai sekarang.
Seharusnya mereka dihukum saja, biar tau rasa!”
Purbararang : “Oh tidak kusangka, kau punya nyali berdiri di depanku!”
Purbasari : “kakakku tercinta, bukan maksudku dan bukan niatku untuk melawan
kanda. Aku melakukan ini demi rakyat pasir batang. Kini sudah saatnya keadilan
ditegakkan. Kini sudah saatnya rakyat Pasir batang, merasakan MERDEKA!”
Purbararang : “Baiklah Purbasari, haha. Sekarang mari kita lakukan
tantangan.Purwagiduri yang akan menilai dan menentukan pemenangnya. Dan mari
kita lihat siapa pemenangnya, keputusan mereka mutlak, tidak bisa diganggu gugat!.
Kita dipilih dengan seadil-adilnya. Pemenang negara, akan memimpin negara. Dan
bagi yang kalah, akan pergi.. TANPA KEPAlA! Bagaimana?”
Lutung Kasarung : “Kanjeng Ratu Purbasari. Jangan lah kau takut, yakinlah kau Ratu
Purbasari. Pasti kau menang”
Purbasari : “Baiklah, aku terima tantangannya.”
Ratu purbararang:”Hahaha bagus,baiklah kalau begitu. Untuk tantangan yang
pertama, tidaklah mudah.Sebagai seorang ratu, haruslah bisa menenun kain yang
indah dan berkilau! Hasil kain tenunanku, semua hasilnya sempurna! Kalau tidak
percaya silahkan periksa! Kau berani, melawan hasil tenunanku?”
Purwagiduri : “Kepada kanjeng Ratu Purbasari, harap membawa hasil tenunan
kainnya”
Narator :
Lalu setelah dinilai oleh Purwagiduri dan hasilnya adalah..
Purwagiduri : “Pemenang tantangan ini, kini sudah ditetapkan. Dengan hasil tenun
yang rapi dan luar biasa. Setelah diliat dan menentukan hasilnya, pemenang
tantangan pertama adalah, PURBASARI!”
(persiapan diisi oleh IM dari Vid)
Rakyat : “Purbasari, Purbasari, Purbasari,Purbasari!”
Purbararang : “ Diam! Kalian, jangan senang dulu! Masih ada tantangan yang
kedua.Mari kita lihat, sebagai seorang Ratu haruslah berbeda dengan seorang
pedagang dan masyarakatnya disini, yang kecil,dekil,jelek,kotor dan lemah. Lihatlah
aku,aku sangat menawan dan ramping bukan? Akulah memang layak sebenarnya
menjadi ratu disini hahaha.Tapi, mari mereka nilai, pakailah selendang ini!kita akan
tau siapa tubuh yang paling elok disini.”
Purbasari :”Baiklah, aku akan memakai selendang ini”
PurbaDewata :”adik purbasarilah yang tubuhnya sangat menawan”
Rakyat : “wah, cantik menawan sekali ratu Purbasari”
PurbaLeuih:”Ha!Dia seorang pesolek ternyata hahahaha”
Purbamanik :”Dia menjaga tubuhnya karena mau menggoda.cih!”
Rakyat : “yeey Purbasari! Purbasari, Purbasari!”
Purwagiduri : “Baiklah, hasil pemenang tantangan kedua dapat kita lihat sendiri.
Pemenang tantangan kedua adalah, PURBASARI! Maka Purbasari yang berhak....!”
Purbararang :” Tunggu sebentar! Masih ada 1 tantangan lagi!”
Purbasari : “Sungguh tidak adil! Ini tidak sesuai dengan kesepakatan. 2 dari 3
tantangan”
Purbararang : “Aku masih Ratu disini! Jangankan tantangan, hidup pun, ada di
tanganku!baiklah, ini hanya tantangan yang mudah. Aku hanya ingin, kita berdua
mengadu ketampanan kedua pasangan kita. Sekarang, tunjukan mana pasanganmu.
Jika kamu tidak bisa menunjukan pasanganmu sekarang, jangan berharap kau bisa
keluar dari sini, dengan kepala!”
Purbasari : “Kini, ini akhir dari cerita hidupku. Aku tidak punya siapa-siapa, selain
dirimu, Lutung.”
Lutung Kasarung : “Kita tidak punya pilihan lain, aku akan tetap maju,sendiran. Kau
harus tetap percaya, bahwa kemenangan kita di depan mata!”
Purbararang : “mau apa kau maju kehadapanku?”
Lutung Kasarung : “Aku, maju sebagai. Pasangan kanjeng ratu Pur.., Purbasari!”
Purbararang : “hahahah, apakah kalian percaya, iya? Kamu jadi perwakilan sebagai
pasangan Purbasari? Hahahaha, Lutung jelek! Apa kau lebih tampan dari
tunanganku?Pangeran Indrajaya? Hahahaha, lihatlah semua, katakan padaku.
Siapakah diantara dari mereka berdua, siapa yang paling tampan!”
Purwagiduri : “keputusan telah diambil. Ini diperlakukan dengan adil. Keputusan
kami mutlak, tidak dapat diganggu gugat. Purbasari memang menang, 2 dari 3
tantangan. Tapi, pada tantangan terakhir Purbasari kalah.Maka, kami telah
memutuskan pemenangnya adalah..”
Rakyat : “Purbasari,Purbasari,Purbasari!”
Purwagiduri : “Purbararang!”
Lutung Kasarung : “Tunggu sebentar! Ini sungguh tidak adil! Purbasari menang 2 dari
3 tantangan, namun? Purbararang menjadi pemenangnya?!”
Purbararang : “Lutung sialan!Kurang ajar, enak saja kamu melawan!. Lihatlah,
lihat!dimana kamu sedang berbicara? Ini wilayah, wilayahku. Aku ratu!
PurbaEndah : “keputusan juri mutlak, tidak dapat diganggu gugat! Jangan melawan,
kalau tak ingin ditawan!”
Purbararang : “Hahaha, sesuai kesepakatan siapapun yang kalah, dia akan keluar
dari sini tanpa kepala! Pengawal, tangkap Purbasari pancung kepalanya!”
Lalupun si Lutung marah besar dan berusaha untuk membantu
Purbasari bebas dari pengawal. Lutung pun melawan Indrajaya. Sesaat
Lutung dapat menangkap Purbasari, dengan pasnya Indrajaya dapat
menusuk Lutung dari belakang
Purbasari : “Lutungg, lutung kasarung yang sakti. Maafkan aku! Tolong, tolong!
Cari bantuan.”
Lutung Kasarung : “Purbasari yang geulis, kakasih pujaan hati(kesakitan)”
Narator:
Lalu muncul suara angin bergemuruh dan datangnya Sunan
Ambu.Lutung kasarung berubah menjadi laki-laki yang sangat elok dan
rupawan.Dia menjadi guruminda lagi.
Guruminda : “Purbasari, janganlah kau takut. Ini lah aku, si Lutung sakti. Lutung
Kasarung. Aku ini sebenarnya adalah pangeran, dari istana langit. Aku anak dari
Sunan Ambu, pemilik istana langit. Aku dikirim ke dunia, untuk mencari cinta sejati.
Purbasari, kaulah cinta sejatiku”
Purbasari : “Lutung.. (pipinya merona)
Guruminda:”Iya, ini aku”
Indrajaya : “Mati kau!”
Lalu Guruminda menangkisnya
Guruminda : “sudahlah Jaya, kenapa kita berkelahi seperti ini? Kita ini laki-laki, tidak
sepantasnya kita seperti ini”
Purbararang : “ Bagaimanapun juga, aku tetap pemenangnya. Aku tetap memimpin
pasir Batang, hahahaha!”
Rakyat (1) : “tunggu! Jangan serang dulu!Masih ada kami disini, rakyat pasir batang
yang selalu setia menanti! Kami telah lelah dikhianati!”
Rakyat (2) : “Ya! Ini lah saatnya, negri ini menjadi negri kami kembali. Tidak ada
korupsi, tidak ada polusi. Sudah waktunya, kami menjadi raja di negri kami sendiri”
Purbasari : “Rakyat pasir batang ku tercinta, tidak ada gunanya main hakim sendiri.
Bagaimanapun juga, ia adalah saudariku. Satu darah denganku. Tidak bisa kubiarkan
dia dihakimi oleh kalian. Biarlah keadilan yang akan menentukan, hukuman apa yang
pantas bagi dirinya.”
Rakyat (3) : “sudahlah, lupakan semua tantangan ini. Kembalilah ke istana Purbasari.
Kembalilah ke tahtamu. Kembali lah memimpin negri ini!”
Rakyat (5) : “Mari, kita sebarkan ke seluruh negri. Jika Ratu Purbasari, telah
kembali!”
Ratu purbararang :”Kalian semua bodoh.!”
Narator:
PASIR BATANG MENJADI TENTRAM KEMBALI BEGITU PULA
PURBASARI DAN GURUMINDA BAHAGIA SELAMANYA SEDANGKAN
PURBARARANG DAN INDRAJAYA DIHUKUM MENJADI SEORANG
PEDAGANG DI PASIR BATANG

Anda mungkin juga menyukai