Anda di halaman 1dari 52

LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa,
produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau simpul transportasi bagi
wilayah sekitarnya (hinterland). Fungsi utama suatu kota sangat tergantung pada
potensi wilayah hinterland dan karakteristik masyarakatnya.

Dengan semakin berkembangnya suatu kota, dimana harga lahan di pusat kota
cenderung semakin mahal, maka mulai bermunculan pusat-pusat permukiman dan
pusat kegiatan di pinggiran kota (sub urban). Tingginya ketergantungan masyarakat
yang tinggal di sub urban dengan aktivitas di pusat kota yang jaraknya relatif jauh
berdampak pada perubahan pola perjalanan masyarakat harian. Jarak perjalanan
yang jauh, waktu tempuh yang semakin panjang, pelayanan angkutan umum yang
terbatas, dan kemacetan pada jam puncak menjadi hal yang selalu dihadapi
masyarakat kota sehari-hari. Kemacetan lalu lintas yang sering terjadi pada saat jam
sibuk merupakan salah satu masalah transportasi yang banyak dijumpai di Kota
Bogor sehingga perlu segera ditangani.

Penanganan permasalahan transportasi memerlukan identifikasi pola pergerakan


yang dapat dinyatakan dalam bentuk Matrik Asal Tujuan ( MAT ).Oleh karena itu
dalam mengantisipasi hal tersebut terjadi di Kota Bogor, diperlukan studi tentang
“Survey OD Angkutan barang di Kota Bogor”.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud

1 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 1


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

a. Mengetahui besarnya pergerakan antar lokasi (zona) di dalam daerah Kota


Bogor,
b. Mengetahui besarnya volume kendaraan luar daerah yang masuk ke dalam
kota Bogor,
c. Mengetahui besarnya volume kendaraan dalam daerah yang keluar dari kota
Bogor
d. Mengetahui Asal Tujuan perjalanan angkutan barang,
e. Mengetahui maksud perjalanan,
f. Mengetahui waktu tempuh perjalanan

Tujuan

a. Menetapkan jaringan jalan yang berpotensi sebagai jaringan lintas angkutan


barang di Kota Bogor.
b. Perencanaan jaringan pergerakan transportasi (sarana dan prasarana) dalam
rencana struktur ruang wilayah
c. Sebagai bahan penyusunan perwali angkutan barang.

C. SASARAN

Hasil pekerjaan ini dapat dijadikan acuan teknis dalam peningkatan kinerja
pelayanan angkutan barang.

D. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan pekerjaan ini di wilayah Kota Bogor.

2 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 2


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PROFIL WILAYAH

Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak
59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang
menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.030.720 jiwa (2014). Bogor
dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan.
Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan:
boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".

Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena
tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari
Kerajaan Pajajaran.

Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian
pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan
biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor,
berdiri sejak awal abad ke-20.

Kota Bogor memiliki banyak icon wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor yang
dikelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru "Jogging" oleh warga Bogor
semenjak wali kota Bima Arya membenahi pedestrian di sekeliling Kebun Raya
Bogor menjadi lebih lebar dan lebih menarik.

3 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 3


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS –


6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal
350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor


sebagai berikut:

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut.
Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C
dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor
adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata
angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin
muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya
mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah
adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm
dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak
pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan
orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke
pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung
terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam
setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini
dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor
sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta


lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam

4 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 4


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor
merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan
Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa
sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai)
Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi
yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.

Sejarah

Abad ke lima

Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya Kerajaan Hindu


Tarumanagara di abad ke lima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk
bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara
alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan
di saat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada
sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh beberapa arkeolog ternama seperti Prof. Uka Tjandrasasmita,
keberadaan tempat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut.

Kerajaan Sunda

Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang


silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu
Surawisesa dari Kerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan
keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang. Kerajaan Pajajaran memiliki
pengaruh kekuasaan tidak hanya seluas Jawa Barat, Jakarta dan Banten tetapi juga
mencakup wilayah Lampung. Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran juga
mencakup wilayah bagian selatan pulau Sumatera. Setelah Pajajaran diruntuhkan
oleh Kesultanan Banten maka kekuasaan atas wilayah selatan Sumatera dilanjutkan
oleh Kesultanan Banten.

5 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 5


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Pakuan atau Pajajaran yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Sunda
(yang sering disebut juga sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama ibukotanya)
diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi
(Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni
1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973
oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat
ini.

Zaman Kolonial Belanda

Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru
ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck
pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa
situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran
terletak di Kota Bogor.

Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun
Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang
menghubungkan Batavia dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai
daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan
pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.

Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok


Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung
Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru
Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana
Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai
untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara
Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.

Kebun Raya Bogor

Ketika VOC bangkrut pada awal abad ke sembilan belas, wilayah nusantara
dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Raffles

6 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 6


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun
Raya (Botanical Garden). Di bawah Raffles, Bogor juga ditata menjadi tempat
peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah
satu spesies palem.

Hindia Belanda

Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit
Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan
tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan
Gemeente Buitenzorg.

Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat (provincie West Java) yang terdiri
dari 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan kotapraja (stadsgemeente). Buitenzorg
menjadi salah satu stadsgemeente.

Zaman Jepang

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi
lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.

Masa kemerdekaan

 Pada tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950.
 Pada tahun 1957, nama pemerintahan diubah menjadi Kota Praja Bogor,
sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957.
 Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor,
dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 1965 dan Undang-Undang nomor
5 tahun 1974.
 Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun 1999 dengan
berlakunya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999.

B. SISTEM TRANSPORTASI

7 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 7


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Definisi yang diperoleh mengenai sistem transportasi adalah seperti berikut.

Sistem : adalah suatu bentuk antara 1 variabel atau komponen dengan variabel atau
komponen yang lain.

Transportasi : adalah kegiatan yang penunjang atau kelancaran tempat ke


tempatyang lain.

Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan antara penumpang atau


barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangkaian perpindahan orang
atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan. Sistem transportasi bertujuan untuk
proses transportasi dapat dicapai optimumdalam ruang dan waktu tertentu dengan
mempertimbangkan faktor keamanan,kenyamanan, kelancaran serta efisiensi
waktu dan biaya. Sistem transportasi bermanfaat untuk perjalanan, bepergian, dan
lalu lintas.Perjalanan adalah menikmati perjalanan dalam proses perpindahan dari
suatu tempat ketempat yang lain (menikmati rute dan alat transportasinya).
Bepergian adalah mencapaisuatu tempat dan bukan bertujuan menikmati apa yang
terjadi sepanjang lintasan. Lalulintas adalah menyangkut lalu lalangnya orang atau
barang dari suatu tempat ke tempatyang lain yang akhirnya menimbulkan lalu
lintas.

C. RAGAM MODA TRANSPORTASI

Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat angkut
yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda yang
biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas moda yang
berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda yang terbang
di udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda
kereta api dan moda pipa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17 ribuan pulau hanya
bisa terhubungkan dengan baik dengan sistem transportasi multi moda, tidak ada
satu modapun yang bisa berdiri sendiri, melainkan saling mengisi. Masing-masing
moda mempunyai keunggulan dibidangnya masing-masing. Pemerintah berfungsi

8 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 8


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

untuk mengembangkan keseluruh moda tersebut dalam rangka menciptakan sistem


transportasi yang efisien, efektif dan dapat digunakan secara aman dapat menempuh
perjalanan dengan cepat dan lancar.

Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat yang
saling berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas).
Masing-masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan
pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.

Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang


terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta
api, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut serta
transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali
pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat
pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien,
berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang
secara dinamis.

Moda darat

Jalan

Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari memenuhi
kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang tinggi sepanjang
didukung dengan jaringan infrastruktur.

Kereta api

Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan yang
tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan diatas rel. Moda kereta api tidak
se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila didukung oleh
jaringan infrastruktur rel kereta api.

Angkutan Pipa

9 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 9


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair atau pun
gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di tanah atau pun
digelar melalui dasar laut.

Angkutan Gantung

merupakan moda yang biasanya dipakai untuk keperluan khusus. Misalnya wisata
dan bukan untuk keperluan sehari-hari.

Moda Laut

Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang terbatas, maka
pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk angkutan barang
jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat berupa pelayaran
paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun pelayaran pedalaman
melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran biaya terminal dan
perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi, sedangkan biaya
pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar pada koridor-koridor
pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an ukuran kapal yang paling besar
mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang sudah mulai digunakan kapal tangker MV
Knock Nevis 650 ribu ton dengan panjang 458 meter, draft 24,6 meter.

Moda Udara

Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat
melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
moda transportasi lain. Di Papua ada beberapa kota yang berada di pedalaman yang
hanya dapat dihubungkan dengan angkutan udara, sehingga papua merupakan
pulau dengan lebih dari 400 buah bandara/landasan pesawat/air strip[2] dengan
panjang landasan antara 800 sampai 900 meter. Perkembangan industri angkutan
udara nasional, Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah yang
ada sebagai suatu negara kepulauan. Oleh karena itu, Angkutan udara mempunyai
peranan penting dalam memperkokoh kehidupan berpolitik, pengembangan
ekonomi, sosial budaya dan keamanan & pertahanan.

10 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 10


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Kegiatan transportasi udara terdiri atas : angkutan udara niaga yaitu angkutan udara
untuk umum dengan menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga yaitu
kegiatan angkutan udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegiatan
pokoknya bukan di bidang angkutan udara. Sebagai tulang punggung transportasi
adalah angkutan udara niaga berjadwal, sebagai penunjang adalah angkutan niaga
tidak berjadwal, sedang pelengkap adalah angkutan udara bukan niaga.

D. MODA TRANSPORTASI JALAN

Sejarah perkembangan otomotif di Indonesia diawali pada akhir abad 19 dan


berkembang pesat dalam 5 dekade hingga sekarang ini banyak dipengaruhi oleh
produk – produk dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa, dan terakhir
Jepang. Industri mobil dalam negeri belum bisa berkembang dinegeri sendiri,
namun industri perakitan yang kemudian berkembang dan diproduksi didalam
negri. Perkembangan yang pesat ini tidak diikuti dengan penyediaan prasarana jalan
yang memadai yang pada gilirannya menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
berbagai permasalahan lain seperti meningkatnya pencemaran lingkungan yang
diakibatkan moda transportasi jalan, yang berdampak pula kepada kesehatan
masyarakat, perubahan cuaca dan berbagai dampak negatif lain.

Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu moda
kendaraan tidak bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga
masih bisa dilakukan adalah moda kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum.
Sedang moda angkutan umum juga masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu
moda angkutan umum dalam trayek dan moda angkutan umum tidak dalam trayek.

MODA KENDARAAN BERMOTOR

Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan kendaraan bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang digerakkan
oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.

Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:

1. sepeda motor;

11 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 11


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.

Kendaraan Bermotor angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan berdasarkan


fungsi:

1. Kendaraan Bermotor perseorangan; dan


2. Kendaraan Bermotor Umum.

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan kendaraan selama beberapa dekade belakangan


ini

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan sangat cepat, jauh


lebih cepat daripada penmabahan panjang infrastruktur jalan yang mengakibatkan
permasalahan kemacetan, terutam di kota-kota besar Indonesia termasuk jalan-jalan
arteri yang terus bertambah padat. Kemacetan pada gilirannya akan mengakibatkan
permasalahan terhadap terhadap efisiensi dan efektifitas sistem transportasi.

Jenis Kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor merupakan alat angkut yang paling populer digunakan


masyarakat dalam hampir setiap kegiatan sehari-hari, bahkan bisa meningkatkan
status sosial masyarakat. Jumlah kendaraan bermotor yang paling banyak
digunakan adalah kendaraan untuk keperluan pribadi, khususnya sepeda motor
mempunyai pangsa 74 persen, mobil penumpang sebesar 15 persen.

12 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 12


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Sepeda Motor

Sepeda Motor didefinisikan sebagai Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau
tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan
Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Rodanya sebaris dan pada kecepatan
tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik;
pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara
memberikan kestabilan.

Jenis-jenis motor

Gambar 2. Jenis-jenis sepeda motor

 Cruiser,jenis motor ini biasanya memiliki posisi stang yang tinggi,posisi


kaki yang relatif ke depan,dan posisi kursi yang rendah.Posisi mengemudi
ini menciptakan kenyamanan ergonomika pada pegemudi.Motor Cruiser
memiliki daya belok yang terbatas karena desainnya.
 Dual Sport,memiliki posisi mesin yang tinggi,ban dengan permukaan
khusus untuk melewati berbagai macam medan dan posisi stang yang dibuat
supaya dapat dikelndalikan dengan mudah saat melewati ringtangan.Motor
jenis ini memiliki settingan mesin yang berfokus pada tenaga pada putaran
bawah dan tenaga mesin difokuskan pada gigi-gigi yang lebih rendah seperti

13 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 13


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

gigi 1 dan 2.Bobot pun dibuat seringan mungkin demi mengembangkan


kemampuan menjelajahi berbagai medan.
 Touring,jenis motor yang digunakan untuk kenyamanan pada perjalanan
jauh.Kebanyakan motor touring memiliki fitur-fitur mewah seperti
GPS,TV,Radio,kursi penumpang yang besar,dan lemari yang banyak.
 Skuter,motor berukuran kecil yang memiliki konsumsi bensin yang baik dan
kelincahan dalam menyelip lalu lintas.
 Bebek,atau disebutnya moped,adalah jenis motor yang dahulunya dalah
sepeda bertenaga pedal manusia dan setengah listrik,kini menjadi sepeda
motor bertenaga bensin.Memiliki pengendalian melebihi skuter namun
lebih ekonomis dari motor sport.
 motor sport,jenis motor yang memiliki performa dan pengendalian yang
lebih.Posisi mengemudi pun difokuskan untuk menjaga titik gravitasi
supaya pengendalian lebih terkendali.
 Sport Touring,Gabungan antara touring dan sport,motor sport touring
adalah motor sport yang masih memiliki faktor-faktor kenyamanan.

Sepeda motor listrik

Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan
oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan
global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan berlomba-lomba
menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listrik termasuk salah satu di
dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60
km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein,
lampu rem serta klakson.

Pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak


memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan
juga tidak diperlukannya BPKB.

Mobil Penumpang

14 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 14


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Yang dimaksud dengan “mobil penumpang” adalah Kendaraan Bermotor angkutan


orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk
Pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.

Gambar 3. Mobil sport Lotus Elise

Jenis mobil penumpang

1. Sedan Merupakan mobil khusus penumpang. Jenis mobil ini paling mewah
dibanding mobil lain oleh karenanya pajaknya lebih tinggi dan harganya
lebih mahal.
2. Jeep Adalah mobil penumpang yang banyak digunakan untuk menjangkau
medan berat karena lebih lincah. Poros rodanya lebih tinggi daripada sedan.
Untuk bisa melalui medan yang berat sering dilengkapi dengan penggerak
empat roda, diperlengkapi dengan asesoris seperti winch, tanduk.
3. Minivan Mobil jenis ini cocok untuk keluarga. Kapasitas muatnya lebih
banyak dibanding sedan. Bentuknya perpaduan antara mobil niaga dan
penumpang. Bodi belakang mirip minibus namun bodi depan mirip sedan.
Minivan dapat dilihat mirip dengan jeep namun dengan bodi yang lebih
panjang atau mirip minibus dengan hidung depan.

Pertimbangan dalam membeli kendaraan

Untuk menghindari kesalahan dalam membeli mobil ada beberapa hal yang
memang harus dijadikan bahan pertimbangan, sehingga mobil yang anda miliki bisa
efektif dan efisien buat diri anda sendiri. Yang harus menjadi pertimbangan adalah:

15 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 15


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

1. Mesin Diesel Atau Bensin, ada dua jenis mesin kendaraan yang dapat
menjadi pilihan Anda. Apakah mobil bermesin diesel atau mobil bermesin
bensin, kedua jenis mesin ini memiliki karakter yang sangat berbeda. Yang
paling bisa terlihat adalah, mesin bensin cenderung memiliki getaran dan
suara lebih halus, sedangkan mesin diesel punya getaran yang lebih besar
dan bersuara lebih kasar. Mesin diesel menggunakan bahan bakar solar,
sedangkan mesin bensin menggunakan bahan bakar sejenis Premium
ataupun Pertamax. Jadi, ada baiknya pelajari kekurangan dan kelebihan
masing-masing tipe mesin dengan membaca brosur mobil tersebut dan
sesuaikan dengan keinginan anda.
2. Transmisi Manual Atau Automatic (Otomatis), buat anda yang
menginginkan kepraktisan dan kenyamanan berkemudi diperkotaan yang
padat, mobil bertransmisi otomatis bisa jadi pilihan. Sedangkan jika tidak
terlalu memperdulikan hal itu mobil transmisi manual tidak salah untuk
dipilih.
3. Jenis Mobil, cecara garis besar ada dua jenis mobil yaitu mobil penumpang
dan mobil niaga. Mobil jenis penumpang itu seperti sedan, SUV dan
Hatchback dan untuk jenis niaga itu kebanyakan seperti jenis MPV. Mobil
penumpang umumnya lebih bergengsi dari segi model dan menawarkan
kenyamanan lebih, sedangkan untuk mobil niaga menawarkan kapasitas
muat yang banyak serta biaya perawatan yang mudah dan murah.
4. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar, setiap mobil memiliki tingkat konsumsi
bahan bakar yang berbeda-beda. Umumnya semakin besar kapasitas CC
mesin mobil, berarti konsumsi BBM-nya pun semakin banyak serta tenaga
mesinnya pun semakin besar, misalkan mobil 1500 CC pasti konsumsi
BBM-nya lebih boros daripada yang bermesin 1000 CC, namun mobil 1500
CC tenaganya lebih kuat. Akan tetapi seiring tekknologi mesin yang
semakin baik, banyak mobil dengan kapasitas mesin yang ber CC besar pun
tetap bisa memiliki konsumsi BBM yang irit alias efisien. Yang jelas untuk
saat ini, pilihlah mobil yang konsumsi BBM-nya irit. Mobil dengan jenis
transmisi otomatis cenderung lebih boros ketimbang transmisi manual.

16 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 16


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

5. Ketersediaan dan Harga Spareparts, suku cadang adalah hal yang penting
untuk diketahui, mulai dari ketersediaan hingga harganya harus diketahui
informasinya. Karena tiap komponen di mobil pasti punya waktu masa
pakai. Tanyakan kepada dealer atau penjual bagaimana dengan ketersediaan
suku cadangnya, akan lebih baik mencari informasi lagi diluar dari kedua
sumber tersebut. Mobil yang harga suku cadangnya mahal dan sulit
didapatkan saat dibutuhkan tentu akan sangat merepotkan jika suatu saat
ada kerusakan pada mobil yang anda gunakan.
6. Nilai Harga Jual Kembali, untuk antisipasi, jika sewaktu-waktu anda bosan
dengan mobil yang sudah dimiliki dan tiba-tiba ingin menjualnya, ada
baiknya mempertimbangkan harga jual kembali. Semakin tinggi nilai harga
jualnya kembali, tentunya akan sangat menguntungkan bagi anda. Sebagai
informasi harga mobil akan tetap tinggi jika suku cadangnya murah dan
mudah diperoleh, serta pemakaian bahan bakarnya irit.
7. Jarak Tempuh dan Kondisi Jalan Sehari-hari, pertimbangkan juga dimana
tempat tinggal anda untuk memilih mobil yang sesuai. Misalkan jalanan
menuju rumah anda tidak rata dan rawan banjir maka sebaiknya pilih mobil
yang memiliki kaki-kaki yang tinggi atau jarak dengan permukaan tanahnya
(ground clearance) tinggi, tidak dianjurkan memilih mobil sedan. Pilihlah
mobil City Car jika tempat tinggal anda memiliki jalanan yang sempit dan
pada, karena mobil jenis City Car pasti memiliki ukuran body yang kecil.
Pertimbangkan juga jika Anda tidak mempunyai lahan parkir.
8. Kemudahan Service, pilihlah mobil yang memiliki jaringan pelayanan
bengkel resminya banyak dan tersebar luas, serta sebisa mungkin juga cari
informasi mengenai biaya yang harus dikeluarkan setiap kali servis untuk
perawatan (Tune-Up).

Mobil Bus

Yang dimaksud dengan “mobil bus” adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang
yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk
Pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.

17 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 17


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang
berhenti) di semua (perhentian)". Ukurannya bermacam-macam. Bus besar untuk
beroperasi di jalan-jalan raya yang lebar dan transportasi jarak jauh. Bus kecil
beroperasi di kampung atau jalan kecil antar kota kabupaten. Bentuknya ada dua
macam yaitu bentuk berhidung dan tanpa hidung. Sekarang kebanyakan bus
didesain tanpa hidung sehingga lebih praktis dan ringkas.

Jenis bus berdasarkan bentuk

Gambar 4. Bus Sekolah Laidlaw

Gambar 5. Bus tingkat di kota Berlin.

Gambar 6. Bus City tour

18 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 18


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 7. Neoplan Jumbocruiser tahun 1992

Jenis berdasarkan bentuk dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Bus

Bus atau dalam bahasa Inggris disebut Coach atau motorcoach biasanya adalah
kendaraan yang dirancang untuk bepergian jarak jauh dari bus biasa. Sebagai
hasilnya dia dilengkapi dengan kursi yang lebih nyaman, sebuah ruangan untuk
tempat bagasi, dan mesin yang lebih besar. Kendaraan ini biasanya lebih tinggi dari
bus biasa, dan dilengkapi dengan A.C., toilet, dan sistem audio/video.

Mesin yang digunakan harus mampu menempuh trayek yang belum tentu mulus
dibeberapa daerah seperti di pedalaman Papua< Kalimantan atau Sumatera.
Disamping itu bus juga digunakan untuk kepentingan pariwisata jarak jauh atau
keliling kota menuju objek-objek wisata didalam kota, bus yang demikian ini
biasanya disertai pemandu wisata.

Bus sekolah

Bus sekolah digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah antara rumah mereka
ke sekolah apabila tempat tinggal mereka terlalu jauh untuk ditempuh dengan
berjalan kaki. Di AS bus sekolah biasanya memiliki warna khusus yaitu kuning dan
dilengkapi dengan lampu peringatan lalu lintas serta perlengkapan pengaman
lainnya yang digunakan ketika para penumpang naik atau turun dari bus. Bus
sekolah biasanya dioperasikan oleh distrik sekolah atau oleh penyedia jasa bus
sekolah yang dikontrak. First Student memperkenalkan bus-bus kuning di Britania
Raya. Namun kebanyakan pelayanan bus sekolah dilakukan dengan menggunakan
bus-bus biasa. Di negara-negara lain, bus sekolah tidak selalu berwarna kuning.
Buenos Aires, dan kemungkinan juga bus-bus sekolah lainnya di Argentina diberi
warna oranye dan ditulisi "escolares." Di Jakarta pernah dicoba diperkenalkan bus

19 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 19


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

sekolah oleh pemerintah Jakarta, namun proyek ini tidak berhasil karena seringkali
penumpang yang bukan murid sekolah juga ikut menggunakannya. Beberapa
sekolah swasta di beberapa tempat di Indonesia memberikan pelayanan bus sekolah
bagi siswa-siswanya.

Bus Tingkat

Bus tingkat Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat memuat lebih
banyak penumpang. Pernah dikenal dan digunakan sebagai bagian dari transportasi
publik di Jakarta, Surakarta, Surabaya, Makasar, namun karena umur dan kebijakan
pengoperasian, bus tingkat hanya tinggal kenangan. Bus tingkat juga digunakan
sebagai angkutan penumpang umum di beberapa kota besar seperti London,
Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin, Berlin, Davis, California, dan Victoria,
British Columbia.

Digunakan juga sebagai angkutan pariwisata di perkotaan atau yang dikenal sebagai
city tour yang melewati rute yang diatur melalui objek-objek wisata kota. Bus
seperti ini ditemukan dibeberapa kota besar seperti di New York, Barcelona,
London, yang biasanya penumpang dapat naik dan turun pada setiap objek wisata
dengan menerapkan karcis terusan yang berlaku untuk satu atau dua hari. Lantai 2
biasanya terbuka untuk memberikan pandangan yang lebih luas kepada penumpang
yang duduk dilantai 2, walaupun hal ini mengakibatkan masalah bila turun hujan.

Bus Tempel

Bus tempel yang dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai articulated bus, tandem bus
atau accordion bus adalah bus yang merupakan rangkaian 2 chasis yang tersambung
dengan suatu sumbu putar/turn table dan mempunyai 3 as roda, 2 pada chasis di
depan dan 1 pada chasis yang di belakang (bisa tandem) dalam satu kesatuan. Bus
tempel digunakan pada trayek angkutan angkutan perkotaan yang penumpangnya
banyak, karena setiap bus dapat mengangkut sampai 160 orang penumpang.

Jenis bus berdasarkan penggunaan

Jenis bus berdasarkan penggunaan dapat dikelompokkan:

20 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 20


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Bus kota

Merupakan bus yang digunakan didalam kota untuk angkutan yang sifatnya untuk
pelayanan jarak pendek sehingga biasanya diperlengkapi tempat berdiri sehingga
dapat memuat penumpang dalam jumlah yang lebih banyak. Biasanya sebagai
patokan jumlah penumpang yang dipakai adalah 6 penumpang per meter persegi
luas lantai bus yang digunakan untuk berdiri.

Kapasitas bus kota yang biasa digunakan:

 Bus kecil dengan kapasitas antara 9 sampai 16 orang


 Bus sedang disebut juga bus 3/4 dengan kapasitas 17 sampai 35 orang
 Bus besar dengan kapasitas 36 sampai 60 orang
 Bus tingkat (double decker) dengan kapasitas 70 sampai 120 orang
 Bus tempel (articulated bus) dengan kapasitas 100 sampai 170 orang
 Bus dwi tempel (biarticulated bus) dengan kapasitas 150 sampai 250 orang

Bus antar kota

Merupakan bus yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh sehingga diperlengkapi
dengan kursi untuk setiap penumpang. Bus dapat diperlengkapi dengan berbagai
fasilitas diantaranya pendingin udara, toilet, TV dan berbagai fasilitas lainnya.

Bus pariwisata

Gambar 8. Bus pariwisata yang digunakan di Australia

Merupakan bus yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh untuk pariwisata dan
biasanya sehingga diperlengkapi dengan kursi yang nyaman untuk setiap

21 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 21


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

penumpang. Bus dapat diperlengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya


pendingin udara, toilet, TV dan berbagai fasilitas lainnya. Perjalanan wisata bisa
berlangsung mulai dari hanya beberapa jam sampai dengan beberapa hari untuk
tour jarak jauh, bahkan dapat dilakukan antar negara ataupun antar benua.

Mobil Barang

Gambar 9. Mobil barang Isuzu Elf

Yang dimaksud dengan “mobil barang” adalah Kendaraan Bermotor yang


digunakan untuk angkutan barang. Mobil barang lebih populer dikenal sebagai truk
yang berasal dari bahasa Inggris Truck atau prahoto ayang berasal dari bahasa
Belanda vrachtauto. Dalam bentuk kecil disebut pick-up.

Jenis Mobil barang

1. Truk barang umum, merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut


segala jenis barang, baik yang dikemas ataupun tanpa kemasan dalam
bentuk curah, namun penggunaan yang sifatnya spesifik sering diangkat
dengan truk yang diperuntukkan untuk satu jenis barang saja.
2. Truk tangki adalah truk yang dirancang untuk mengangkut muatan
berbentuk cair atau gas. Untuk meningkatkan kestabilan dalam transportasi
cairan dalam tangki, tangki dibagi dalam beberapa kompartemen yang
dipisahkan dengan sekat-sekat.
3. Mobil box adalah kendaraan angkutan barang antaran yang biasanya
digunakan untuk mengangkut barang antaran (delivery van) yang
dimasukkan dalam suatu box yang terbuat dari baja ataupun dari aluminium.

22 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 22


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Dengan box ini barang akan terlindungi dari hujan dan angin dan disamping
itu juga melindungi barang dari tangan-tangan jahil. Ada pula truk box yang
dilengkapi dengan pendingin yang digunakan untuk mengangkut barang
yang mudah busuk atau rusak karena suhu seperti untuk angkutan es,
daging, ikan, sayuran dan buah-buahan.
4. Mobil peti kemas disebut juga truk kontainer adalah kendaraan pengangkut
peti kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta tempelan
dimana peti kemas ditempatkan. Trend angkutan barang dengan peti kemas
meningkat dengan cepat karena intermodalitynya yang tinggi sehingga
mempermudah bongkar-muat/handling dari barang yang mengakibatkan
biaya angkutan secara keseluruhan menurun dengan drastis. Disamping itu
keamanan dari barang juga lebih tinggi.

Daya angkut

Daya angkut truk tergantung kepada beberapa variabel, diantaranya jumlah ban,
jumlah sumbu/konfigurasi sumbu, muatan sumbu, kekuatan ban, daya dukung
jalan, lebar tapak ban. Pada daftar berikut ditunjukkan hubungan antara daya angkut
dengan konfigurasi sumbu truk untuk jalan dengan JBI Kelas II (Muatan sumbu
maksimum 10 ton per gandar) dan jalan dengan JBI Kelas III (Muatan sumbu
maksimum 8 ton per gandar)

23 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 23


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 10. Daftar Konfigurasi Sumbu mobil barang/truk

Kendaraan Khusus

Yang dimaksud dengan “kendaraan khusus” adalah Kendaraan Bermotor yang


dirancang khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu, antara lain:

1. Kendaraan Bermotor Tentara Nasional Indonesia;


2. Kendaraan Bermotor Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. alat berat antara lain bulldozer, traktor, mesin gilas (stoomwaltz), forklift,
loader, excavator, dan crane; serta
4. Kendaraan khusus penyandang cacat.

Moda kendaraan tidak bermotor

Merupakan moda angkutan yang digerakkan dengan tenaga manusia seperti sepeda,
gerobak dorong ataupun becak; moda yang digerakkan tenaga hewan seperti sado,
bendi, cikar, cidomo yang digerakkan kuda, gerobak sapi; moda yang digerakkan

24 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 24


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

dengan layar seperti selancar angin yang digunakan sebagai perangkat yang
digunakan untuk olahraga.

Sepeda

Gambar 11. Ojek sepeda di Indonesia

Gambar 12. Sepeda gunung

Gambar 13. Sepeda dilengkapi lampu depan, dengan berbagai tas dan alat
penyimpanan

25 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 25


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 14. Rancangan sepeda Drais, 1817

Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang sebagai alat
kendali, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yg digerakkan kaki yang biasanya
dihubungkan dengan rantai untuk menjalankan poros roda belakang sepeda.

Sepeda merupakan salah satu moda transportasi tidak bermotor yang sangat populer
untuk perjalanan kerja, sekolah atau belanja, maupun sebagai alat untuk berolah
raga. Sepeda populer digunakan di kota Jogjakarta, namun secara perlahan mulai
tergantikan oleh sepeda motor, tetapi makin populer digunakan dimanca negara
sebagai salah satu langkah untuk menuju transportasi yang berwawasan lingkungan
muncul gerakan "bike to work". Untuk mempromosikan penggunaan sepeda
bahkan dibeberapa kota ada disediakan sepeda yang bebas digunakan oleh warga
kota.

Sejarah perkembangan sepeda

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal


dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18
mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun,

26 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 26


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun


kendaraan dua roda.

Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga
yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana
transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih
mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan
sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia,


membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang
dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat
gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani"
menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu


Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga
laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre
Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di
sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang
memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang
ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan
karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum
terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan,
goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang.

27 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 27


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker


(penggoyang tulang).

Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih
aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885.
Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah
tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai,
setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik
sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun,
perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya
pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Jenis-jenis sepeda

Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya


berdasarkan fungsi dan ukurannya.

 Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang


kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
 Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan
yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi
kecepatan sampai 27
 Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross,
banyak digunakan untuk atraksi
 Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik
beroda dua maupun beroda tiga

28 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 28


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

 Sepeda angkut-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang,


sepeda pos
 Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik
sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
 Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan
digunakan untuk balapan.
 Sepeda Fixie - Sepeda minimalis dengan rangka dan ban beraneka warna,
setang pendek dan tidak banyak memiliki kabel-kabel sebagai pengatur tali
rem, tanpa gigi percepatan.

Becak

Gambar 15. Becak Jepang.1897

Becak merupakan alat untuk mengangkut orang dan/atau barang dalam jumlah
kecil, menggunakan dasar sepeda yang dimodifikasi menjadi kendaraan beroda tiga
yang dilengkapi dengan kabin penumpang. Becak direncanakan untuk mengangkut
2 orang penumpang, tetapi terkadang digunakan untuk mengangkut sampai 4 orang.
Becak kemudian dipermodernisasi yang diperlengkapi dengan motor penggerak,
menjadi becak bermotor.

Sejarah perkembangan becak

29 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 29


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 16. Penarik becak berkebangsaan Tiongkok di kota Medan, 1936

Gambar 17. Becak yang beroperasi didepan Kedutaan Inggris di Jakarta, 1986

Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan
tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869,
seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat
di Jepang, berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia
berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan?.
Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik
kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar
kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Rancangan tersebut ia kirimkan kepada
sahabatnya, Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai rancangan Goble lalu
membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Jadilah becak.

Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu,
menamakannya "Jinrikisha" (人力車, 人 jin = orang, 力 riki = tenaga, 車 sha =
kendaraan), yang berarti "kendaraan tenaga manusia" . Penarik jinrikisha biasanya

30 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 30


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat


Jepang, khususnya para bangsawan. Pada tahun 1950an becak yang ditarik manusia
ini menghilang dari bumi Jepang.

Sama seperti Awal mula becak, tak jelas juga kapan becak dikenal di Indonesia.
Lea Jellanik dalam Seperti Roda Berputar, menulis becak didatangkan ke Batavia
dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an. Jawa Shimbun terbitan 20 Januari
1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia Akhir 1930-an. Ini
diperkuat dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah
di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen to Kamera” terbitan
1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di Makassar,
bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda. Karena penjualan seret, pemiliknya
memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Dia membuat
kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.

Bentuk-bentuk becak

Gambar 18. Konfigurasi becak

Ada beberapa konfigurasi becak yaitu:

1. Pengemudi dibelakang, merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan


di Indonesia, khususnya di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Madura,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Vietnam, yang kalau dilihat dari sisi
keselamatan kurang begitu baik karena kalau terjadi kecelakaan maka
penumpang akan langsung terlempar keluar sedangkan pengayuh becak
dapat menghindar dengan lebih mudah.
2. Pengemudi disamping, merupakan bentuk becak yang banyak ditemukan di
Sumatera, Singapura, Malaysia yang lebih aman ketimbang pengemudi

31 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 31


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

dibelakang, tetapi stabilitasnya tidak terlalu baik, serta pengemudiannya


lebih sulit mengendalikan karena cara untuk membelok kekiri akan berbeda
bila membelok kekanan.
3. Pengemudi di depan, merupakan becak yang banyak ditemukan di
Bangladesh, India, Pakistan dan Tiongkok, becak ini lebih aman bagi
penumpang yang diangkut. Bentuk ini pula yang dimodifikasi menjadi
becak modern velotaxi dengan menggunakan gigi percepatan sehingga akan
mempermudah untuk dijalankan dengan kelandaian.

Kereta Kuda

Gambar 19. Delman di Blitar

Kereta kuda atau lebih dikenal dengan nama Delman atau Sado ataupun Cidomo
adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang
tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi
alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta Perang, Kereta
Kencana dan Kereta kuda.

Sejarah perkembangan kereta kuda

Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore
Deeleman, seorang litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda. Orang Belanda
sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada punggung,
arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya

32 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 32


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh penduduk pribumi


Batavia disingkat lagi menjadi sado.

Jenis-jenis kereta kuda

Andong

Andong merupakan salah satu alat transportasi tradisional di Yogyakarta dan


sekitarnya, seperti Solo dan Klaten. Keberadaan andong sebagai salah satu warisan
budaya Jawa memberikan ciri khas kebudayaan tersendiri yang kini masih terus
dilestarikan.

Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi
pengguna Andong di Yogyakarta ini masih cukup banyak. Andong-andong ini
dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan Malioboro, pasar Ngasem, serta di
Kotagede.

Cidomo

Gambar 20. Cidomo, alat transportasi tenaga kuda di Lombok

Cidomo atau kadang disebut Cimodok adalah alat transportasi tenaga kuda khas
pulau Lombok, secara fisik kendaraan ini mirip dengan delman atau andong yang
terdapat di pulau Jawa Perbedaan utamanya dengan delman atau andong adalah
alih-alih menggunakan roda kayu, cidomo menggunakan roda mobil bekas sebagai
rodanya. Sampai saat ini alat transportasi ini masih menjadi sarana utama
transportasi terutama pada daerah-daerah yang tidak dijangkau oleh angkutan
publik dan daerah-daerah sentra ekonomi rakyat seperti pasar.

33 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 33


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Cidomo merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil (Montor dalam bahasa
Sasak). Asal-muasal cidomo sendiri kurang tau persis sejak kapan ada di pulau
lombok, Kendaraan ini bermula dari alat transportasi tradisonal yang bernama Cikar
atau biasa diketahui sebagai kendaraan tradisonal yang ditarik oleh kudakan tapi di
khusus kan untuk mengangkut barang bukan penumpang.

Dokar

Dokar atau bendi merupakan salah satu alat transportasi tradisional. Dokar berbeda
dengan andong. Dokar hanya mempunyai dua roda dan ditarik oleh satu kuda saja,
sedangkan andong mempunyai roda empat yang bisa ditarik satu atau dua kuda.
Keberadaan dokar sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas
tersendiri di tempat-tempat wisata, seperti Parangtritis, Alun-alun Kidul
Yogyakarta Indonesia.

Pedati

Pedati atau gerobak atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki
dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak
dapat ditarik oleh hewan seperti sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh
manusia. Kereta (Inggris: wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda
untuk transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.

Gerobak telah disebut dalam berbagai literatur sejak abad ke-2 SM. Kitab suci India
Rgveda menulis bahwa pria dan wanita bagaikan dua roda dari gerobak. Gerobak
tangan yang didorong oleh manusia digunakan secara luas di seluruh dunia.

Contoh gerobak yang paling umum di dunia mungkin adalah kereta belanja atau
troli. Kereta belanja pertama kali muncul di Oklahoma City pada tahun 1937.

E. ANGKUTAN BARANG

Angkutan barang pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat yang lainnya. Berbeda dengan perjalanan orang, barang pada

34 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 34


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

umumnya diangkut untuk jarak yang lebih jauh, lebih sedikit pelanggan dan lebih
beragam (Warpani, 1990). Selain itu, berbagai jenis barang mempunyai
perbandingan volume dan berat yang beragam pula serta berbagai ciri yang
menuntut pengangkutan yang khusus. Karena adanya tuntutan tertentu itulah
tercipta berbagai macam moda angkutan barang.

Arus pergerakan lalu lintas yang terjadi merupakan kombinasi yang kompleks
antara pergerakan internal dan pergerakan eksternal. Ditambah lagi dengan
pertumbuhan pada sektor pengangkutan yang cukup pesat sehingga menyebabkan
terjadinya penurunan kinerja jaringan jalan terutama pada jam-jam sibuk.

Peningkatan pada sektor perangkutan ditandai dengan semakin besarnya arus


barang yang diangkut dengan berbagai dimensi kendaraan barang dari pelabuhan
Benoa, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Celukan bawang, dan Pelabuhan Padang
Bai menuju ke pusat perdagangan yang sebagian besar berada di wilayah kota
Denpasar. Untuk itu perlu dikembangkan suatu pola distribusi barang yang baik
agar barang dapat terdistribusi tepat waktu pada penyerahannya.

Sebagai upaya mendukung pelaksanaan system pengangkutan yang efektif dan


efisien, maka perlu kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti
peningkatan prasarana yang kesemuanya diarahkan untuk penyelenggaraan
angkutan barang dengan lancar, selamat, aman, dan cepat.

F. KARAKTERISTIK OPERASIONAL DAN JENIS MODA ANGKUTAN


BARANG

Secara umum barang dapat dikelompokkan dalam tiga macam yaitu barang kering
(dry bulk goods), cairan dan umum (general goods). Pendistribusian ketiga jenis
barang tersebut memerlukan jenis moda yang berbeda karena sifat barang yang
berbeda dan menghendaki penanganan tertentu selama proses pengangkutan
(Stewart and David, 1980).

35 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 35


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Barang kering adalah barang belum jadi atau bahan baku, pada umumnya tidak
dikemas, dapat langsung dibongkar muat ke kendaraan atau tempat barang.
Pengangkutan jenis barang ini biasanya dalam volume besar, namun nilainya
rendah dibandingkan dengan beratnya. Contohnya batu, pasir, koral, dan besi beton.
Untuk mengangkut barang semacam ini digunakan kendaraan besar dan terbuka.

Cairan dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu cairan dalam kemasan dan
cairan curah. Mengangkut cairan dalam kemasan dapat dilakukan dengan
kendaraan terbuka, sedangkan mengangkut cairan curah harus dilakukan dengan
kendaraan tangki. Selain perlu penanganan khusus, perlu diperhatikan pula
tumpahan akibat tangki penuh. Bagi cairan berbahaya, hal demikian tentu tidak
boleh terjadi. Salah satu cara menghindari adalah mengangkut dengan pipa khusus.

Barang umum yaitu barang kiriman yang berupa barang jadi dan setengah jadi
atau barang konsumsi seperti mobil, radio, makanan, suku cadang, dan lain-lain.
Moda angkutan yang digunakan untuk mengangkut barang jenis ini sangat
beragam, namun ada satu perbedaan tegas yang dilakukan, yaitu pemisahan atas
muatan unit dan muatan biasa. Muatan biasa mudah ditangani, bahkan juga
dipindahkan dari moda satu ke moda lainnya. Untuk memudahkan pemindahan
barang umum ini, barang umum biasanya disatukan dalam muatan unit. Beberapa
bentuk umum unit ini misalnya peti kemas ISO (International Standards
Organization) dan kereta gandengan. Dengan cara ini pemindahan dari satu moda
ke moda lainnya dipermudah dan bahayapun diperkecil serta tidak perlu setiap kali
dibongkar muat.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah agar Pembangunan Terminal Kargo
tidak menimbulkan struktur ekonomi biaya tinggi. Kajian yang dilakukan oleh
Koleangan (2001) di Pelabuhan Tanjung Priok menyebutkan bahwa tarip bongkar
muat didasarkan atas ”labour intensive”, padahal tipe barang yang sudah berbentuk
unitisasi dengan ukuran 1 ½ (satu setengah) meter kubik sampai dengan 6 (enam)
meter kubik tidak memungkinkan menggunakan tenaga buruh. Ketentuan tersebut

36 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 36


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

memberatkan pengusaha karena jenis barang yang relatif besar dikenai tarif ganda
yaitu tarif labour intensive ditambah tarif alat mekanik.

Menurut Setijowarno dan Frazila (2003), pelayanan angkutan barang memiliki ciri-
ciri pelayanan yaitu prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan dan kelas
jalan, tersedianya tempat memuat dan membongkar barang, dan dilayani dengan
kendaraan bermotor jenis mobil barang. Pembangunan terminal kargo merupakan
wujud kebijakan transportasi dalam menata angkutan barang untuk industri yang
berlokasi di dalam kota. Arah kebijakan yang diberlakukan akan menyebabkan
perubahan pada sistem transportasi angkutan barang di kota.

37 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 37


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

BAB III

METODOLOGI

A. LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Survey OD Angkutan Barang Di Kota Bogor


pada 4 titik lokasi

a. Jalan Kayumanis
b. Jalan Ciherang/Dramaga
c. Jalan Pamoyanan/Cihideung
d. TOL BORR

Yang meliputi :

1. Pemetaan dan inventarisasi jaringan lintas pelayanan angkutan barang saat


ini
2. Identifikasi pergerakan asal tujuan (OD) internal-internal, internal
eksternal, eksternal-internal, eksternal-eksternal (tonase angkutan barang;
jenis kendaraan angkutan barang, jenis muatan yang diangkut, frekuensi
pergerakan)

B. METODE PENELITIAN

SVSXC

Dalam mencapai tujuan akhir dari kegiatan Survey OD Angkutan Barang di Kota
Bogor ini, dilakukan 4 (empat) langkah utama dalam pelaksanaan studinya, yaitu:

1. Pekerjaan persiapan
2. Pengumpulan data utama
3. Analisis data
4. Simpulan

38 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 38


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Dalam pelaksanaannya, keempat langkah tersebut dilakukan secara bertahap dan


berurutan sehingga penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan.

1. Pekerjaan Persiapan

Dalam tahap pekerjaan persiapan ini dilakukan perumusan metode studi yang
digunakan, metode pengumpulan data, tahapan alur pekerjaan dan pengaturan
penjadwalan tiap tahap kegiatan sesuai dengan batas waktu pekerjaan yang
ditentukan. Di tahap ini juga sudah mulai dilakukan pengumpulan data sekunder
yang diperlukan.

a. Persiapan Survei
Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi pelatihan
tenaga surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan alokasi waktu serta
pembagian titik bagi surveyor.

Persiapan

Pengumpulan
Data Utama

Data Sekunder Data Primer

 Data Eksisting  Wawancara


 Kajian Eksisting  Survey Plat
Nomor dan TC

Analisis Data

 RTRW, jaringan jalan dan masterplan transportasi


 Rute angkutan barang eksisting
 OD Matrics khusus angkutan barang
 Volume, Tonase dan Jenis Muatan

39 LANGKAH PENYUSUAN PERDA Simpulan LANGKAH PENYUSUAN PERDA 39


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 1. Bagan Alir Kegiatan Survey OD Angkutan Barang di Kota Bogor

b. Survei Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini adalah untuk:
1. Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir
survei.
2. Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
3. Menguji coba pengisian formulir survei.

2. Pengumpulan Data Utama

Tahap pengumpulan data utama merupakan tahapan paling mendasar dari


keseluruhan tahapan dari kegiatan Survey OD Angkutan Barang di Kota Bogor ini.
Dalam tahap ini terdapat 3 (tiga) pendekatan utama dalam pelaksanaannya, yaitu:
1. Kajian Data dan Literatur Sekunder
2. Wawancara Sampel
3. Survey dan Pencacahan

Masing-masing dari ketiga metode tersebut dijelaskan sebagai berikut

Tabel 1. Tujuan dan detail tiap Metode Pengumpulan Data


Metode Tujuan Detail Metode
1 Kajian Data dan Penggunaan Lahan Perwakilan ruang
Literatur Sekunder dan Zonasi: Kawasan dalam jaringan internal
niaga, industri,
perdagangan-jasa

40 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 40


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

2 Wawancara Sampel Mengetahui titik asal Perwakilan waktu di


dan titik tujuan Titik masuk dan keluar

3 Survey Pencacacahan Mengetahui jumlah,  Perwakilan waktu di


dan Plat Nomor titik asal dan titik titik masuk dan
tujuan keluar
 Perwakilan waktu di
jaringan internal

41 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 41


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Pomad

Br. Siang

Ciawi

Gambar 2. Peta Wilayah Studi dan Pengambilan Data Primer

42 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 42


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Dalam proses survey pencacahan, terdapat konsep mendasar mengenai hubungan


kapasitas ruas jalan dengan arus kendaraan yang melintas. Hubungan ini dikenal
dengan hubungan arus (atau volume) dengan kapasitas jalan. Acuan yang
digunakan dalam hal ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dimana
akan digunakan sebagai acuan besaran kapasitas ruas jalan yang disurvey. Waktu
pelaksanaan survei utama pencacahan akan mempertimbangkan besaran hubungan
arus dan kapasitas. Semakin besar nilai rasio antara arus dan kapasitas, pelaksanaan
survey akan semakin sulit karena semakin padatnya lalu lintas. Akan tetapi
sebaliknya, pelaksanaan survey pada kondisi rasio arus dan kapasitas rendah
memungkinkan survey dapat dilakukan relatif lebih mudah, namun data yang
didapatkan merupakan representasi data lalu lintas yang relatif lebih rendah dari
lalu lintas harian rata-rata sehingga dikhawatirkan tidak menampilkan representasi
kondisi lalu lintas yang paling buruk.

Untuk itu survei dilaksanakan pada tiap hari kerja dan hari libur. Pada uumnya pola
lalu lintas kendaraan pada hari libur relatif padat merata sepanjang hari, namun
relatif lebih rendah dibanding pada puncak hari kerja. Dengan data yang didapat
dari volume lalu lintas yang tinggi pada hari kerja maupun hari libur akan ditarik
kesimpulan fokus data dan analisis yang akan diambil. Sebagai dasar analisis
lanjutan, diambil dari hari dan jam fokus (design hour atau jam perencanaan)
dengan secara detail memperhatikan volume lalu lintas pada jam sibuk (peak hour),
yang dikenal sebagai volume jam perencanaan.

1. Survei Inventarisasi Jalan (Roadway Inventory)


Walaupun tidak berhubungan langsung dengan pengumpulan data primer utama
yaitu data asal – tujuan kendaraan niaga sebagaimana yang diperlukan dalam kajian
ini, survei ini dilaksanakan untuk mendapatkan data inventarisasi tentang elemen
penampang melintang jalan, pengaturan lalu lintas, dan tata guna lahan sekitar
lokasi rencana survey atau titik wilayah studi. Dari data inventarisasi jalan ini,
selanjutnya dilakukan tahapan analisis kapasitas ruas jalan serta pola pengaturan
lalu lintasnya.

43 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 43


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

2. Survei Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Count Surveys)


a. Pencacahan Lalu Lintas Ruas Jalan (Classified Traffic Count)
Survei pencacahan lalu lintas ruas jalan dilakukan untuk mendapatkan data volume,
distribusi lalu lintas dan Volume Jam Perencanaan (VJP). Pencacahan lalu lintas
dilakukan terpisah untuk masing-masing arah lalu lintas.
b. Pencacahan Lalu Lintas Pergerakan Membelok di Persimpangan (Turning
Movement Traffic Count)
Apabila diperlukan, survei pencacahan lalu lintas pergerakan membelok di
persimpangan dilakukan untuk mendapatkan data distribusi pergerakan lalu lintas.
Pada kedua survei ini (survey pencacahan arus di ruas jalan dan survey pergerakan
membelok), pencacahan kendaraan observasi dikelompokkan ke dalam 3 kelas
sebagai berikut:
1) Kendaraan Ringan (Light Vehicle = LV)
Sedan, station wagon, jip, dan kendaraan penumpang pribadi lainnya.
Pick-up dan mobil hantaran, yaitu kendaraan bermotor roda empat yang
bukan truk yang dipakai untuk angkutan barang dengan berat total
maksimum 2,5 ton.
2) Kendaran Berat (Heavy Vehicle = HV)
Bus, yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan orang dengan jumlah
tempat duduk lebih dari 9 orang termasuk pengemudi. Truk, yaitu
kendaraan bermotor beroda empat yang dipakai untuk angkutan barang
dengan tonase minimum 2,5 ton.
3) Sepeda motor (Motor Cycle = MC)
Kendaraan bermotor beroda dua.

a) Kajian Data dan Literatur Sekunder

Kajian data dan literatur sekunder merupakan tahap yang paling awal dilakukan
karena menjadi dasar dalam pelaksanaan metode pengumpulan data berikutnya.
Dengan kajian data dan literatur sekunder, diharapkan dapat diketahui:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor

44 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 44


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

2. Peruntukan tiap wilayah kota Bogor sesuai RTRW, khususnya yang


berhubungan erat dengan transportasi
3. Master Plan Transportasi Kota Bogor
4. Pola pergerakan angkutan barang saat ini
5. Jaringan lintas, pergudangan, dan pangkalan bongkar muat angkutan barang
6. Kinerja ruas jalan di Kota Bogor saat ini

Sesuai dengan Keluaran yang dijelaskan dalam KAK, terdapat hubungan antara
data dan informasi sekunder dengan rencana keluaran sebagai berikut.

Tabel 2. Keterkaitan data Sekunder dan Keluaran

Informasi Kaitan Keluaran Keterangan

Rencana Tata Ruang Diperlukan sebagai dasar utama


Wilayah Kota Bogor penyimpulan studi
Peruntukan tiap wilayah kota Detail peruntukan tiap wilayah dan Data dapat
Bogor sesuai RTRW, rencana pengembangan ke langsung
khususnya yang depannya menjadi dasar dalam digunakan
berhubungan erat dengan kajian karena tiap peruntukan lahan dalam analisis
transportasi akan memberikan dampak yang lebih lanjut
berbeda kepada transportasi, dalam
hal ini transportasi barang
Master Plan Transportasi Penyimpulan kesesuaian rute dan Perlu ditunjang
Kota Bogor masterplan dengan data
Pola pergerakan angkutan Penyimpulan rute angkutan barang primer
barang saat ini ke depan
Jaringan lintas,
pergudangan, dan pangkalan
bongkar muat angkutan
barang
Kinerja ruas jalan di Kota
Bogor saat ini

45 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 45


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Sebagaimana diperlukan dalam studi ini, rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor
dan sistem transportasi kota Bogor tersaji dalam gambar berikut:

Gambar 3. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan

46 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 46


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 4. Peta Rencana Struktur Ruang

47 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 47


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Gambar 5. Peta Rencana Sistem Transportasi

48 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 48


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

b) Wawancara Sampel

Persiapan Survey
Pelaksanaan survei lapangan wawancara sampel diawali dengan persiapan yang
meliputi pelatihan tenaga surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan
alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor.

Survey Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini adalah untuk:
• Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir survei.
• Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
• Menguji coba pengisian formulir survei.
Survey pendahuluan yang dilakukan pada tahap ini meliputi juga survey
pendahuluan untuk kegiatan survey Pencacahan dan Plat Nomor.

c) Survey Pencacahan dan Plat Nomor

Persiapan Survei
Serupa dengan Survey Primer : Wawancara Sampel, pada Survey Pencacahan dan
Plat Nomor juga dilakukan persiapan dan survey pendahuluan untuk mematangkan
semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pencacahan Plat Kendaraan berat dilakukan di tiga titik utama wilayah studi, yaitu
gerbang masuk dari utara yaitu Pomad, dari timur yaitu Tol Baranangsiang, dan
dari selatan yaitu di Ciawi. Dengan adanya tiga titik utama input output arus dalam
wilayah studi ini maka dilakukan tiga pembagian wilayah studi:
i. Sub. Wilayah Studi Pomad
ii. Sub. Wilayah Studi Br. Siang
iii. Sub. Wilayah Studi Ciawi

49 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 49


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Sub. WS Pomad

P1

P2

B1 Sub. WS Br. Siang


B2

C2

C1

Pintu masuk WS Sub. WS Ciawi

Internal WS

Gambar 6. Pembagian sub wilayah studi

Pencacahan yang dilakukan pada tiap wilayah studi mengikuti pencatatan sebagai
berikut:

50 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 50


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

Dengan tiga pembagian pencacahan, dilakukan rekap plat survey terhadap masing-
masing sub wilayah studi, sehingga dapat dibangun matriks asal tujuan dengan
pendekatan metode dan tabulasi sebagai berikut.

Tabel 3. Pendekatan metode pembangunan matriks OD

Sub. Wilayah Studi Plat teridentifikasi


Simpulan
Ciawi C1 C2

V V Next step
C1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
C2 Exit V X Internal - External
X V Next step

Br. Siang B1 B2

V V Next step
B1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
B2 Exit V X Internal - External
X V Next step

Pomad P1 P2

V V Next step
B1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
B2 Exit V X Internal - External
X V Next step

Setiap plat nomor teridentifikasi di titik Pintu Masuk suatu Sub. WS, maka
dilakukan pengecekan di titik Internal WS. Bila plat nomor ini tidak teridenfikasi
lagi, maka pergerakan dapat disimpulkan sebagai external – internal. Bila plat
nomor ini teridentifikasi lagi di titik Internal WS, maka terdapat kemungkinan
bahwa pergerakan kendaraan tersebut external – internal maupun external –
external, sehingga perlu pengecekan lebih lanjut di WS selanjutnya. Dengan

51 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 51


LEGAL DRAFTING: PENYUSUNAN PERD

seluruh langkah tersebut maka dapat disimpulkan pergerakan tiap individu


kendaraan yang teridentifikasi.

C. KELUARAN

Keluaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan ini adalah:

1. Matriks asal tujuan (OD) Angkutan Barang yang terdiri dari:


a. Volume angkutan barang
b. Jenis muatan yang diangkut
c. Maksud perjalanan angkutan barang
d. Distribusi pergerakan angkutan barang
2. Peta jaringan lintas angkutan barang

52 LANGKAH PENYUSUAN PERDA LANGKAH PENYUSUAN PERDA 52

Anda mungkin juga menyukai