Pendekatan Dan Metodologi
Pendekatan Dan Metodologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa,
produksi, distribusi barang serta menjadi pintu masuk atau simpul transportasi bagi
wilayah sekitarnya (hinterland). Fungsi utama suatu kota sangat tergantung pada
potensi wilayah hinterland dan karakteristik masyarakatnya.
Dengan semakin berkembangnya suatu kota, dimana harga lahan di pusat kota
cenderung semakin mahal, maka mulai bermunculan pusat-pusat permukiman dan
pusat kegiatan di pinggiran kota (sub urban). Tingginya ketergantungan masyarakat
yang tinggal di sub urban dengan aktivitas di pusat kota yang jaraknya relatif jauh
berdampak pada perubahan pola perjalanan masyarakat harian. Jarak perjalanan
yang jauh, waktu tempuh yang semakin panjang, pelayanan angkutan umum yang
terbatas, dan kemacetan pada jam puncak menjadi hal yang selalu dihadapi
masyarakat kota sehari-hari. Kemacetan lalu lintas yang sering terjadi pada saat jam
sibuk merupakan salah satu masalah transportasi yang banyak dijumpai di Kota
Bogor sehingga perlu segera ditangani.
Maksud
Tujuan
C. SASARAN
Hasil pekerjaan ini dapat dijadikan acuan teknis dalam peningkatan kinerja
pelayanan angkutan barang.
D. LOKASI KEGIATAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PROFIL WILAYAH
Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak
59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang
menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.030.720 jiwa (2014). Bogor
dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan.
Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan:
boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena
tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari
Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian
pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan
biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor,
berdiri sejak awal abad ke-20.
Kota Bogor memiliki banyak icon wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor yang
dikelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru "Jogging" oleh warga Bogor
semenjak wali kota Bima Arya membenahi pedestrian di sekeliling Kebun Raya
Bogor menjadi lebih lebar dan lebih menarik.
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut.
Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C
dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor
adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata
angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin
muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya
mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah
adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm
dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak
pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan
orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke
pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung
terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam
setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini
dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor
sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor
merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan
Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa
sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai)
Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi
yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.
Sejarah
Abad ke lima
Kerajaan Sunda
Pakuan atau Pajajaran yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Sunda
(yang sering disebut juga sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama ibukotanya)
diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi
(Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni
1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973
oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat
ini.
Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru
ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck
pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa
situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran
terletak di Kota Bogor.
Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun
Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang
menghubungkan Batavia dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai
daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan
pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.
Ketika VOC bangkrut pada awal abad ke sembilan belas, wilayah nusantara
dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Raffles
yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun
Raya (Botanical Garden). Di bawah Raffles, Bogor juga ditata menjadi tempat
peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah
satu spesies palem.
Hindia Belanda
Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit
Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan
tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan
Gemeente Buitenzorg.
Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat (provincie West Java) yang terdiri
dari 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan kotapraja (stadsgemeente). Buitenzorg
menjadi salah satu stadsgemeente.
Zaman Jepang
Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi
lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.
Masa kemerdekaan
Pada tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950.
Pada tahun 1957, nama pemerintahan diubah menjadi Kota Praja Bogor,
sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957.
Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor,
dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 1965 dan Undang-Undang nomor
5 tahun 1974.
Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun 1999 dengan
berlakunya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999.
B. SISTEM TRANSPORTASI
Sistem : adalah suatu bentuk antara 1 variabel atau komponen dengan variabel atau
komponen yang lain.
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat angkut
yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda yang
biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas moda yang
berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda yang terbang
di udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda
kereta api dan moda pipa.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dengan 17 ribuan pulau hanya
bisa terhubungkan dengan baik dengan sistem transportasi multi moda, tidak ada
satu modapun yang bisa berdiri sendiri, melainkan saling mengisi. Masing-masing
moda mempunyai keunggulan dibidangnya masing-masing. Pemerintah berfungsi
Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat yang
saling berhubungan yang rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas).
Masing-masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan
pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.
Moda darat
Jalan
Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari memenuhi
kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang tinggi sepanjang
didukung dengan jaringan infrastruktur.
Kereta api
Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan yang
tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan diatas rel. Moda kereta api tidak
se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila didukung oleh
jaringan infrastruktur rel kereta api.
Angkutan Pipa
Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair atau pun
gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di tanah atau pun
digelar melalui dasar laut.
Angkutan Gantung
merupakan moda yang biasanya dipakai untuk keperluan khusus. Misalnya wisata
dan bukan untuk keperluan sehari-hari.
Moda Laut
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang terbatas, maka
pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk angkutan barang
jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat berupa pelayaran
paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun pelayaran pedalaman
melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran biaya terminal dan
perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi, sedangkan biaya
pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar pada koridor-koridor
pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an ukuran kapal yang paling besar
mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang sudah mulai digunakan kapal tangker MV
Knock Nevis 650 ribu ton dengan panjang 458 meter, draft 24,6 meter.
Moda Udara
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat
melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
moda transportasi lain. Di Papua ada beberapa kota yang berada di pedalaman yang
hanya dapat dihubungkan dengan angkutan udara, sehingga papua merupakan
pulau dengan lebih dari 400 buah bandara/landasan pesawat/air strip[2] dengan
panjang landasan antara 800 sampai 900 meter. Perkembangan industri angkutan
udara nasional, Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah yang
ada sebagai suatu negara kepulauan. Oleh karena itu, Angkutan udara mempunyai
peranan penting dalam memperkokoh kehidupan berpolitik, pengembangan
ekonomi, sosial budaya dan keamanan & pertahanan.
Kegiatan transportasi udara terdiri atas : angkutan udara niaga yaitu angkutan udara
untuk umum dengan menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga yaitu
kegiatan angkutan udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegiatan
pokoknya bukan di bidang angkutan udara. Sebagai tulang punggung transportasi
adalah angkutan udara niaga berjadwal, sebagai penunjang adalah angkutan niaga
tidak berjadwal, sedang pelengkap adalah angkutan udara bukan niaga.
Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar, yaitu moda
kendaraan tidak bermotor dan moda kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga
masih bisa dilakukan adalah moda kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum.
Sedang moda angkutan umum juga masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu
moda angkutan umum dalam trayek dan moda angkutan umum tidak dalam trayek.
1. sepeda motor;
2. mobil penumpang;
3. mobil bus;
4. mobil barang; dan
5. kendaraan khusus.
Sepeda Motor
Sepeda Motor didefinisikan sebagai Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau
tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan
Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Rodanya sebaris dan pada kecepatan
tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik;
pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara
memberikan kestabilan.
Jenis-jenis motor
Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan
oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan
global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan berlomba-lomba
menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listrik termasuk salah satu di
dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60
km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein,
lampu rem serta klakson.
Mobil Penumpang
1. Sedan Merupakan mobil khusus penumpang. Jenis mobil ini paling mewah
dibanding mobil lain oleh karenanya pajaknya lebih tinggi dan harganya
lebih mahal.
2. Jeep Adalah mobil penumpang yang banyak digunakan untuk menjangkau
medan berat karena lebih lincah. Poros rodanya lebih tinggi daripada sedan.
Untuk bisa melalui medan yang berat sering dilengkapi dengan penggerak
empat roda, diperlengkapi dengan asesoris seperti winch, tanduk.
3. Minivan Mobil jenis ini cocok untuk keluarga. Kapasitas muatnya lebih
banyak dibanding sedan. Bentuknya perpaduan antara mobil niaga dan
penumpang. Bodi belakang mirip minibus namun bodi depan mirip sedan.
Minivan dapat dilihat mirip dengan jeep namun dengan bodi yang lebih
panjang atau mirip minibus dengan hidung depan.
Untuk menghindari kesalahan dalam membeli mobil ada beberapa hal yang
memang harus dijadikan bahan pertimbangan, sehingga mobil yang anda miliki bisa
efektif dan efisien buat diri anda sendiri. Yang harus menjadi pertimbangan adalah:
1. Mesin Diesel Atau Bensin, ada dua jenis mesin kendaraan yang dapat
menjadi pilihan Anda. Apakah mobil bermesin diesel atau mobil bermesin
bensin, kedua jenis mesin ini memiliki karakter yang sangat berbeda. Yang
paling bisa terlihat adalah, mesin bensin cenderung memiliki getaran dan
suara lebih halus, sedangkan mesin diesel punya getaran yang lebih besar
dan bersuara lebih kasar. Mesin diesel menggunakan bahan bakar solar,
sedangkan mesin bensin menggunakan bahan bakar sejenis Premium
ataupun Pertamax. Jadi, ada baiknya pelajari kekurangan dan kelebihan
masing-masing tipe mesin dengan membaca brosur mobil tersebut dan
sesuaikan dengan keinginan anda.
2. Transmisi Manual Atau Automatic (Otomatis), buat anda yang
menginginkan kepraktisan dan kenyamanan berkemudi diperkotaan yang
padat, mobil bertransmisi otomatis bisa jadi pilihan. Sedangkan jika tidak
terlalu memperdulikan hal itu mobil transmisi manual tidak salah untuk
dipilih.
3. Jenis Mobil, cecara garis besar ada dua jenis mobil yaitu mobil penumpang
dan mobil niaga. Mobil jenis penumpang itu seperti sedan, SUV dan
Hatchback dan untuk jenis niaga itu kebanyakan seperti jenis MPV. Mobil
penumpang umumnya lebih bergengsi dari segi model dan menawarkan
kenyamanan lebih, sedangkan untuk mobil niaga menawarkan kapasitas
muat yang banyak serta biaya perawatan yang mudah dan murah.
4. Tingkat Konsumsi Bahan Bakar, setiap mobil memiliki tingkat konsumsi
bahan bakar yang berbeda-beda. Umumnya semakin besar kapasitas CC
mesin mobil, berarti konsumsi BBM-nya pun semakin banyak serta tenaga
mesinnya pun semakin besar, misalkan mobil 1500 CC pasti konsumsi
BBM-nya lebih boros daripada yang bermesin 1000 CC, namun mobil 1500
CC tenaganya lebih kuat. Akan tetapi seiring tekknologi mesin yang
semakin baik, banyak mobil dengan kapasitas mesin yang ber CC besar pun
tetap bisa memiliki konsumsi BBM yang irit alias efisien. Yang jelas untuk
saat ini, pilihlah mobil yang konsumsi BBM-nya irit. Mobil dengan jenis
transmisi otomatis cenderung lebih boros ketimbang transmisi manual.
5. Ketersediaan dan Harga Spareparts, suku cadang adalah hal yang penting
untuk diketahui, mulai dari ketersediaan hingga harganya harus diketahui
informasinya. Karena tiap komponen di mobil pasti punya waktu masa
pakai. Tanyakan kepada dealer atau penjual bagaimana dengan ketersediaan
suku cadangnya, akan lebih baik mencari informasi lagi diluar dari kedua
sumber tersebut. Mobil yang harga suku cadangnya mahal dan sulit
didapatkan saat dibutuhkan tentu akan sangat merepotkan jika suatu saat
ada kerusakan pada mobil yang anda gunakan.
6. Nilai Harga Jual Kembali, untuk antisipasi, jika sewaktu-waktu anda bosan
dengan mobil yang sudah dimiliki dan tiba-tiba ingin menjualnya, ada
baiknya mempertimbangkan harga jual kembali. Semakin tinggi nilai harga
jualnya kembali, tentunya akan sangat menguntungkan bagi anda. Sebagai
informasi harga mobil akan tetap tinggi jika suku cadangnya murah dan
mudah diperoleh, serta pemakaian bahan bakarnya irit.
7. Jarak Tempuh dan Kondisi Jalan Sehari-hari, pertimbangkan juga dimana
tempat tinggal anda untuk memilih mobil yang sesuai. Misalkan jalanan
menuju rumah anda tidak rata dan rawan banjir maka sebaiknya pilih mobil
yang memiliki kaki-kaki yang tinggi atau jarak dengan permukaan tanahnya
(ground clearance) tinggi, tidak dianjurkan memilih mobil sedan. Pilihlah
mobil City Car jika tempat tinggal anda memiliki jalanan yang sempit dan
pada, karena mobil jenis City Car pasti memiliki ukuran body yang kecil.
Pertimbangkan juga jika Anda tidak mempunyai lahan parkir.
8. Kemudahan Service, pilihlah mobil yang memiliki jaringan pelayanan
bengkel resminya banyak dan tersebar luas, serta sebisa mungkin juga cari
informasi mengenai biaya yang harus dikeluarkan setiap kali servis untuk
perawatan (Tune-Up).
Mobil Bus
Yang dimaksud dengan “mobil bus” adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang
yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk
Pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang
berhenti) di semua (perhentian)". Ukurannya bermacam-macam. Bus besar untuk
beroperasi di jalan-jalan raya yang lebar dan transportasi jarak jauh. Bus kecil
beroperasi di kampung atau jalan kecil antar kota kabupaten. Bentuknya ada dua
macam yaitu bentuk berhidung dan tanpa hidung. Sekarang kebanyakan bus
didesain tanpa hidung sehingga lebih praktis dan ringkas.
Bus
Bus atau dalam bahasa Inggris disebut Coach atau motorcoach biasanya adalah
kendaraan yang dirancang untuk bepergian jarak jauh dari bus biasa. Sebagai
hasilnya dia dilengkapi dengan kursi yang lebih nyaman, sebuah ruangan untuk
tempat bagasi, dan mesin yang lebih besar. Kendaraan ini biasanya lebih tinggi dari
bus biasa, dan dilengkapi dengan A.C., toilet, dan sistem audio/video.
Mesin yang digunakan harus mampu menempuh trayek yang belum tentu mulus
dibeberapa daerah seperti di pedalaman Papua< Kalimantan atau Sumatera.
Disamping itu bus juga digunakan untuk kepentingan pariwisata jarak jauh atau
keliling kota menuju objek-objek wisata didalam kota, bus yang demikian ini
biasanya disertai pemandu wisata.
Bus sekolah
Bus sekolah digunakan untuk mengangkut anak-anak sekolah antara rumah mereka
ke sekolah apabila tempat tinggal mereka terlalu jauh untuk ditempuh dengan
berjalan kaki. Di AS bus sekolah biasanya memiliki warna khusus yaitu kuning dan
dilengkapi dengan lampu peringatan lalu lintas serta perlengkapan pengaman
lainnya yang digunakan ketika para penumpang naik atau turun dari bus. Bus
sekolah biasanya dioperasikan oleh distrik sekolah atau oleh penyedia jasa bus
sekolah yang dikontrak. First Student memperkenalkan bus-bus kuning di Britania
Raya. Namun kebanyakan pelayanan bus sekolah dilakukan dengan menggunakan
bus-bus biasa. Di negara-negara lain, bus sekolah tidak selalu berwarna kuning.
Buenos Aires, dan kemungkinan juga bus-bus sekolah lainnya di Argentina diberi
warna oranye dan ditulisi "escolares." Di Jakarta pernah dicoba diperkenalkan bus
sekolah oleh pemerintah Jakarta, namun proyek ini tidak berhasil karena seringkali
penumpang yang bukan murid sekolah juga ikut menggunakannya. Beberapa
sekolah swasta di beberapa tempat di Indonesia memberikan pelayanan bus sekolah
bagi siswa-siswanya.
Bus Tingkat
Bus tingkat Bus tingkat dirancang dengan dua lantai agar dapat memuat lebih
banyak penumpang. Pernah dikenal dan digunakan sebagai bagian dari transportasi
publik di Jakarta, Surakarta, Surabaya, Makasar, namun karena umur dan kebijakan
pengoperasian, bus tingkat hanya tinggal kenangan. Bus tingkat juga digunakan
sebagai angkutan penumpang umum di beberapa kota besar seperti London,
Bombay, Hong Kong, Singapura, Dublin, Berlin, Davis, California, dan Victoria,
British Columbia.
Digunakan juga sebagai angkutan pariwisata di perkotaan atau yang dikenal sebagai
city tour yang melewati rute yang diatur melalui objek-objek wisata kota. Bus
seperti ini ditemukan dibeberapa kota besar seperti di New York, Barcelona,
London, yang biasanya penumpang dapat naik dan turun pada setiap objek wisata
dengan menerapkan karcis terusan yang berlaku untuk satu atau dua hari. Lantai 2
biasanya terbuka untuk memberikan pandangan yang lebih luas kepada penumpang
yang duduk dilantai 2, walaupun hal ini mengakibatkan masalah bila turun hujan.
Bus Tempel
Bus tempel yang dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai articulated bus, tandem bus
atau accordion bus adalah bus yang merupakan rangkaian 2 chasis yang tersambung
dengan suatu sumbu putar/turn table dan mempunyai 3 as roda, 2 pada chasis di
depan dan 1 pada chasis yang di belakang (bisa tandem) dalam satu kesatuan. Bus
tempel digunakan pada trayek angkutan angkutan perkotaan yang penumpangnya
banyak, karena setiap bus dapat mengangkut sampai 160 orang penumpang.
Bus kota
Merupakan bus yang digunakan didalam kota untuk angkutan yang sifatnya untuk
pelayanan jarak pendek sehingga biasanya diperlengkapi tempat berdiri sehingga
dapat memuat penumpang dalam jumlah yang lebih banyak. Biasanya sebagai
patokan jumlah penumpang yang dipakai adalah 6 penumpang per meter persegi
luas lantai bus yang digunakan untuk berdiri.
Merupakan bus yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh sehingga diperlengkapi
dengan kursi untuk setiap penumpang. Bus dapat diperlengkapi dengan berbagai
fasilitas diantaranya pendingin udara, toilet, TV dan berbagai fasilitas lainnya.
Bus pariwisata
Merupakan bus yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh untuk pariwisata dan
biasanya sehingga diperlengkapi dengan kursi yang nyaman untuk setiap
Mobil Barang
Dengan box ini barang akan terlindungi dari hujan dan angin dan disamping
itu juga melindungi barang dari tangan-tangan jahil. Ada pula truk box yang
dilengkapi dengan pendingin yang digunakan untuk mengangkut barang
yang mudah busuk atau rusak karena suhu seperti untuk angkutan es,
daging, ikan, sayuran dan buah-buahan.
4. Mobil peti kemas disebut juga truk kontainer adalah kendaraan pengangkut
peti kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta tempelan
dimana peti kemas ditempatkan. Trend angkutan barang dengan peti kemas
meningkat dengan cepat karena intermodalitynya yang tinggi sehingga
mempermudah bongkar-muat/handling dari barang yang mengakibatkan
biaya angkutan secara keseluruhan menurun dengan drastis. Disamping itu
keamanan dari barang juga lebih tinggi.
Daya angkut
Daya angkut truk tergantung kepada beberapa variabel, diantaranya jumlah ban,
jumlah sumbu/konfigurasi sumbu, muatan sumbu, kekuatan ban, daya dukung
jalan, lebar tapak ban. Pada daftar berikut ditunjukkan hubungan antara daya angkut
dengan konfigurasi sumbu truk untuk jalan dengan JBI Kelas II (Muatan sumbu
maksimum 10 ton per gandar) dan jalan dengan JBI Kelas III (Muatan sumbu
maksimum 8 ton per gandar)
Kendaraan Khusus
Merupakan moda angkutan yang digerakkan dengan tenaga manusia seperti sepeda,
gerobak dorong ataupun becak; moda yang digerakkan tenaga hewan seperti sado,
bendi, cikar, cidomo yang digerakkan kuda, gerobak sapi; moda yang digerakkan
dengan layar seperti selancar angin yang digunakan sebagai perangkat yang
digunakan untuk olahraga.
Sepeda
Gambar 13. Sepeda dilengkapi lampu depan, dengan berbagai tas dan alat
penyimpanan
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang sebagai alat
kendali, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yg digerakkan kaki yang biasanya
dihubungkan dengan rantai untuk menjalankan poros roda belakang sepeda.
Sepeda merupakan salah satu moda transportasi tidak bermotor yang sangat populer
untuk perjalanan kerja, sekolah atau belanja, maupun sebagai alat untuk berolah
raga. Sepeda populer digunakan di kota Jogjakarta, namun secara perlahan mulai
tergantikan oleh sepeda motor, tetapi makin populer digunakan dimanca negara
sebagai salah satu langkah untuk menuju transportasi yang berwawasan lingkungan
muncul gerakan "bike to work". Untuk mempromosikan penggunaan sepeda
bahkan dibeberapa kota ada disediakan sepeda yang bebas digunakan oleh warga
kota.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga
yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana
transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih
mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan
sang Baron sebagai dandy horse.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang
ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan
karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum
terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan,
goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang.
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih
aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885.
Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah
tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai,
setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik
sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun,
perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya
pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Becak
Becak merupakan alat untuk mengangkut orang dan/atau barang dalam jumlah
kecil, menggunakan dasar sepeda yang dimodifikasi menjadi kendaraan beroda tiga
yang dilengkapi dengan kabin penumpang. Becak direncanakan untuk mengangkut
2 orang penumpang, tetapi terkadang digunakan untuk mengangkut sampai 4 orang.
Becak kemudian dipermodernisasi yang diperlengkapi dengan motor penggerak,
menjadi becak bermotor.
Gambar 17. Becak yang beroperasi didepan Kedutaan Inggris di Jakarta, 1986
Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan
tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869,
seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat
di Jepang, berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia
berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan?.
Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik
kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar
kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Rancangan tersebut ia kirimkan kepada
sahabatnya, Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai rancangan Goble lalu
membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Jadilah becak.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu,
menamakannya "Jinrikisha" (人力車, 人 jin = orang, 力 riki = tenaga, 車 sha =
kendaraan), yang berarti "kendaraan tenaga manusia" . Penarik jinrikisha biasanya
Sama seperti Awal mula becak, tak jelas juga kapan becak dikenal di Indonesia.
Lea Jellanik dalam Seperti Roda Berputar, menulis becak didatangkan ke Batavia
dari Singapura dan Hongkong pada 1930-an. Jawa Shimbun terbitan 20 Januari
1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia Akhir 1930-an. Ini
diperkuat dengan catatan perjalanan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah
di Indonesia, termasuk Makassar. Dalam catatan berjudul “Pen to Kamera” terbitan
1937 itu disebutkan, becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di Makassar,
bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda. Karena penjualan seret, pemiliknya
memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Dia membuat
kendaraan roda tiga, dan terciptalah becak.
Bentuk-bentuk becak
Kereta Kuda
Kereta kuda atau lebih dikenal dengan nama Delman atau Sado ataupun Cidomo
adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang
tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi
alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta Perang, Kereta
Kencana dan Kereta kuda.
Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore
Deeleman, seorang litografer dan insinyur di masa Hindia Belanda. Orang Belanda
sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada punggung,
arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya
Andong
Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan murah, tetapi
pengguna Andong di Yogyakarta ini masih cukup banyak. Andong-andong ini
dapat ditemui dengan mudah di sepanjang jalan Malioboro, pasar Ngasem, serta di
Kotagede.
Cidomo
Cidomo atau kadang disebut Cimodok adalah alat transportasi tenaga kuda khas
pulau Lombok, secara fisik kendaraan ini mirip dengan delman atau andong yang
terdapat di pulau Jawa Perbedaan utamanya dengan delman atau andong adalah
alih-alih menggunakan roda kayu, cidomo menggunakan roda mobil bekas sebagai
rodanya. Sampai saat ini alat transportasi ini masih menjadi sarana utama
transportasi terutama pada daerah-daerah yang tidak dijangkau oleh angkutan
publik dan daerah-daerah sentra ekonomi rakyat seperti pasar.
Cidomo merupakan singkatan dari cikar, dokar, dan mobil (Montor dalam bahasa
Sasak). Asal-muasal cidomo sendiri kurang tau persis sejak kapan ada di pulau
lombok, Kendaraan ini bermula dari alat transportasi tradisonal yang bernama Cikar
atau biasa diketahui sebagai kendaraan tradisonal yang ditarik oleh kudakan tapi di
khusus kan untuk mengangkut barang bukan penumpang.
Dokar
Dokar atau bendi merupakan salah satu alat transportasi tradisional. Dokar berbeda
dengan andong. Dokar hanya mempunyai dua roda dan ditarik oleh satu kuda saja,
sedangkan andong mempunyai roda empat yang bisa ditarik satu atau dua kuda.
Keberadaan dokar sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas
tersendiri di tempat-tempat wisata, seperti Parangtritis, Alun-alun Kidul
Yogyakarta Indonesia.
Pedati
Pedati atau gerobak atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki
dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak
dapat ditarik oleh hewan seperti sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh
manusia. Kereta (Inggris: wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda
untuk transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.
Gerobak telah disebut dalam berbagai literatur sejak abad ke-2 SM. Kitab suci India
Rgveda menulis bahwa pria dan wanita bagaikan dua roda dari gerobak. Gerobak
tangan yang didorong oleh manusia digunakan secara luas di seluruh dunia.
Contoh gerobak yang paling umum di dunia mungkin adalah kereta belanja atau
troli. Kereta belanja pertama kali muncul di Oklahoma City pada tahun 1937.
E. ANGKUTAN BARANG
Angkutan barang pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat yang lainnya. Berbeda dengan perjalanan orang, barang pada
umumnya diangkut untuk jarak yang lebih jauh, lebih sedikit pelanggan dan lebih
beragam (Warpani, 1990). Selain itu, berbagai jenis barang mempunyai
perbandingan volume dan berat yang beragam pula serta berbagai ciri yang
menuntut pengangkutan yang khusus. Karena adanya tuntutan tertentu itulah
tercipta berbagai macam moda angkutan barang.
Arus pergerakan lalu lintas yang terjadi merupakan kombinasi yang kompleks
antara pergerakan internal dan pergerakan eksternal. Ditambah lagi dengan
pertumbuhan pada sektor pengangkutan yang cukup pesat sehingga menyebabkan
terjadinya penurunan kinerja jaringan jalan terutama pada jam-jam sibuk.
Secara umum barang dapat dikelompokkan dalam tiga macam yaitu barang kering
(dry bulk goods), cairan dan umum (general goods). Pendistribusian ketiga jenis
barang tersebut memerlukan jenis moda yang berbeda karena sifat barang yang
berbeda dan menghendaki penanganan tertentu selama proses pengangkutan
(Stewart and David, 1980).
Barang kering adalah barang belum jadi atau bahan baku, pada umumnya tidak
dikemas, dapat langsung dibongkar muat ke kendaraan atau tempat barang.
Pengangkutan jenis barang ini biasanya dalam volume besar, namun nilainya
rendah dibandingkan dengan beratnya. Contohnya batu, pasir, koral, dan besi beton.
Untuk mengangkut barang semacam ini digunakan kendaraan besar dan terbuka.
Cairan dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu cairan dalam kemasan dan
cairan curah. Mengangkut cairan dalam kemasan dapat dilakukan dengan
kendaraan terbuka, sedangkan mengangkut cairan curah harus dilakukan dengan
kendaraan tangki. Selain perlu penanganan khusus, perlu diperhatikan pula
tumpahan akibat tangki penuh. Bagi cairan berbahaya, hal demikian tentu tidak
boleh terjadi. Salah satu cara menghindari adalah mengangkut dengan pipa khusus.
Barang umum yaitu barang kiriman yang berupa barang jadi dan setengah jadi
atau barang konsumsi seperti mobil, radio, makanan, suku cadang, dan lain-lain.
Moda angkutan yang digunakan untuk mengangkut barang jenis ini sangat
beragam, namun ada satu perbedaan tegas yang dilakukan, yaitu pemisahan atas
muatan unit dan muatan biasa. Muatan biasa mudah ditangani, bahkan juga
dipindahkan dari moda satu ke moda lainnya. Untuk memudahkan pemindahan
barang umum ini, barang umum biasanya disatukan dalam muatan unit. Beberapa
bentuk umum unit ini misalnya peti kemas ISO (International Standards
Organization) dan kereta gandengan. Dengan cara ini pemindahan dari satu moda
ke moda lainnya dipermudah dan bahayapun diperkecil serta tidak perlu setiap kali
dibongkar muat.
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah agar Pembangunan Terminal Kargo
tidak menimbulkan struktur ekonomi biaya tinggi. Kajian yang dilakukan oleh
Koleangan (2001) di Pelabuhan Tanjung Priok menyebutkan bahwa tarip bongkar
muat didasarkan atas ”labour intensive”, padahal tipe barang yang sudah berbentuk
unitisasi dengan ukuran 1 ½ (satu setengah) meter kubik sampai dengan 6 (enam)
meter kubik tidak memungkinkan menggunakan tenaga buruh. Ketentuan tersebut
memberatkan pengusaha karena jenis barang yang relatif besar dikenai tarif ganda
yaitu tarif labour intensive ditambah tarif alat mekanik.
Menurut Setijowarno dan Frazila (2003), pelayanan angkutan barang memiliki ciri-
ciri pelayanan yaitu prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan dan kelas
jalan, tersedianya tempat memuat dan membongkar barang, dan dilayani dengan
kendaraan bermotor jenis mobil barang. Pembangunan terminal kargo merupakan
wujud kebijakan transportasi dalam menata angkutan barang untuk industri yang
berlokasi di dalam kota. Arah kebijakan yang diberlakukan akan menyebabkan
perubahan pada sistem transportasi angkutan barang di kota.
BAB III
METODOLOGI
A. LINGKUP KEGIATAN
a. Jalan Kayumanis
b. Jalan Ciherang/Dramaga
c. Jalan Pamoyanan/Cihideung
d. TOL BORR
Yang meliputi :
B. METODE PENELITIAN
SVSXC
Dalam mencapai tujuan akhir dari kegiatan Survey OD Angkutan Barang di Kota
Bogor ini, dilakukan 4 (empat) langkah utama dalam pelaksanaan studinya, yaitu:
1. Pekerjaan persiapan
2. Pengumpulan data utama
3. Analisis data
4. Simpulan
1. Pekerjaan Persiapan
Dalam tahap pekerjaan persiapan ini dilakukan perumusan metode studi yang
digunakan, metode pengumpulan data, tahapan alur pekerjaan dan pengaturan
penjadwalan tiap tahap kegiatan sesuai dengan batas waktu pekerjaan yang
ditentukan. Di tahap ini juga sudah mulai dilakukan pengumpulan data sekunder
yang diperlukan.
a. Persiapan Survei
Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi pelatihan
tenaga surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan alokasi waktu serta
pembagian titik bagi surveyor.
Persiapan
Pengumpulan
Data Utama
Analisis Data
b. Survei Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini adalah untuk:
1. Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir
survei.
2. Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
3. Menguji coba pengisian formulir survei.
Pomad
Br. Siang
Ciawi
Untuk itu survei dilaksanakan pada tiap hari kerja dan hari libur. Pada uumnya pola
lalu lintas kendaraan pada hari libur relatif padat merata sepanjang hari, namun
relatif lebih rendah dibanding pada puncak hari kerja. Dengan data yang didapat
dari volume lalu lintas yang tinggi pada hari kerja maupun hari libur akan ditarik
kesimpulan fokus data dan analisis yang akan diambil. Sebagai dasar analisis
lanjutan, diambil dari hari dan jam fokus (design hour atau jam perencanaan)
dengan secara detail memperhatikan volume lalu lintas pada jam sibuk (peak hour),
yang dikenal sebagai volume jam perencanaan.
Kajian data dan literatur sekunder merupakan tahap yang paling awal dilakukan
karena menjadi dasar dalam pelaksanaan metode pengumpulan data berikutnya.
Dengan kajian data dan literatur sekunder, diharapkan dapat diketahui:
Sesuai dengan Keluaran yang dijelaskan dalam KAK, terdapat hubungan antara
data dan informasi sekunder dengan rencana keluaran sebagai berikut.
Sebagaimana diperlukan dalam studi ini, rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor
dan sistem transportasi kota Bogor tersaji dalam gambar berikut:
b) Wawancara Sampel
Persiapan Survey
Pelaksanaan survei lapangan wawancara sampel diawali dengan persiapan yang
meliputi pelatihan tenaga surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan
alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor.
Survey Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini adalah untuk:
• Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir survei.
• Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
• Menguji coba pengisian formulir survei.
Survey pendahuluan yang dilakukan pada tahap ini meliputi juga survey
pendahuluan untuk kegiatan survey Pencacahan dan Plat Nomor.
Persiapan Survei
Serupa dengan Survey Primer : Wawancara Sampel, pada Survey Pencacahan dan
Plat Nomor juga dilakukan persiapan dan survey pendahuluan untuk mematangkan
semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pencacahan Plat Kendaraan berat dilakukan di tiga titik utama wilayah studi, yaitu
gerbang masuk dari utara yaitu Pomad, dari timur yaitu Tol Baranangsiang, dan
dari selatan yaitu di Ciawi. Dengan adanya tiga titik utama input output arus dalam
wilayah studi ini maka dilakukan tiga pembagian wilayah studi:
i. Sub. Wilayah Studi Pomad
ii. Sub. Wilayah Studi Br. Siang
iii. Sub. Wilayah Studi Ciawi
Sub. WS Pomad
P1
P2
C2
C1
Internal WS
Pencacahan yang dilakukan pada tiap wilayah studi mengikuti pencatatan sebagai
berikut:
Dengan tiga pembagian pencacahan, dilakukan rekap plat survey terhadap masing-
masing sub wilayah studi, sehingga dapat dibangun matriks asal tujuan dengan
pendekatan metode dan tabulasi sebagai berikut.
V V Next step
C1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
C2 Exit V X Internal - External
X V Next step
Br. Siang B1 B2
V V Next step
B1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
B2 Exit V X Internal - External
X V Next step
Pomad P1 P2
V V Next step
B1 Enter V X External – Internal
X V Next step
V V Next step
B2 Exit V X Internal - External
X V Next step
Setiap plat nomor teridentifikasi di titik Pintu Masuk suatu Sub. WS, maka
dilakukan pengecekan di titik Internal WS. Bila plat nomor ini tidak teridenfikasi
lagi, maka pergerakan dapat disimpulkan sebagai external – internal. Bila plat
nomor ini teridentifikasi lagi di titik Internal WS, maka terdapat kemungkinan
bahwa pergerakan kendaraan tersebut external – internal maupun external –
external, sehingga perlu pengecekan lebih lanjut di WS selanjutnya. Dengan
C. KELUARAN