Anda di halaman 1dari 26

PRE PLANNING

PENYULUHAN HIV/AIDS DI RW 03 KELURAHAN LUBUK LINTAH

KECAMATAN KURANJI PADANG

OLEH:

KELOMPOK I’18

Ingga Afriona, S.Kep Riantika Ervina, S.Kep

Elsy Sovianty, S.Kep Suci Meilisya, S.Kep

Ira Anggraini, S.Kep Irene Pradita , S.Kep

Tri Guspita Sari, S.Kep Mergana Satwika Arini, S.Kep

Suci Rahma Yuni, S.Kep Zila hanifia, S.Kep

Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep Annisa, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
PRE PLANNING PENYULUHAN

Topik : Penyuluhan HIV/AIDS


Sasaran : Remaja RW III Kelurahan Lubuk Lintah
Hari / Tanggal : Sabtu, 27 Juli 2019
Waktu : 20.45- 21.15
Tempat : Mushalla sirathol mustaqim

A. LATAR BELAKANG

Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang selayaknya mempunyai

ilmu dan etika yang baik, sehubungan dengan proses perkembangan biologis

masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

sehingga orang tua sulit untuk melepaskan otoritasnya yang seringkali muncul

konflik antara orang tua dan remaja karena anak ingin melakukan aktivitasnya

sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol aktivitasnya

Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan

berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk

pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk

mengisi kehidupan mereka kelak (Boyke, 2000). Diusia muda proses menjadi

manusia dewasa berlangsung. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak

sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru

dapat menjerumuskan.

Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai

manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak

yang lebih tua, berkembangnya naluri seks akibat matangnya alat-alat kelamin
sekunder, kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah atau lembaga

formal serta berbagai informasi seks dan media massa yang tidak sesuai dengan

norma yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai

masalah cinta dan seks begitu komplek dan menimbulkan gesekan-gesekan

dengan orang tua maupun lingkungan.

Permasalahan yang banyak muncul pada remaja salah satunya adalah

pengaruh lingkungan seperti pemakaian NAPZA, seks bebas yang dapat

berakibat terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Generasi muda harus mengetahui

tentang HIV&AIDS karena sampai sekarang AIDS masih belum ada obatnya,

sekali tertular virus HIV, sampai selamanya virus itu ada dalam tubuh kita,

hingga pada akhirnya meninggal pada kondisi AIDS. Jumlah kasus AIDS

sekarang melonjak di kalangan anak muda. Data dari bulan Desember 2017

jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 13.287 orang, diikuti persentase

kelompok generasi mudasebanyak 18,1%. Didapatkan persentase faktor risiko

HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (53%), LSL

(Lelaki Seks Lelaki) (35%), lain-lain (11%) dan penggunaan jarum suntik tidak

steril (1%).

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan wawancara kepada masyarakat di

wilayah RW III Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji bahwa 32%

remaja belum mendapatkan pengetahuan tentang penyakit HIV dan remaja

lainnya yang belum mengetahui penyebab dari penyakit tersebut. Berdasalkan

hasil kuesioner didapatkan 55 % remaja di RW III pernah berpacaran dan 27%

pernah melakukan seks bebas seperti (berpegangan tangan, berpelukan,

berciuman).
Berdasarkan data di atas, Mahasiswa Praktek Profesi Komunitas dan

Keluarga Fakultas Keperawatan UNAND Padang bermaksud mengadakan

penyuluhan tentang HIV AIDS.

B. TUJUAN
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan kepada para Peserta mengetahui

dan memahami tentang HIV / AIDS

.
 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja mampu menyebutkan :

- Pengertian HIV / AIDS

- Cara penularan dan kegiatan yang tidak menularkan HIV /AIDS

- Gejala-gejala HIV / AIDS

- Cara pencegahan HIV / AIDS

- Cara perawatan dan pengobatan HIV / AIDS

C. MATERI
Terlampir

D. MEDIA
1. Power Point
2. Leaflet
3. Video
4. Infokus

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. SETTING TEMPAT

P
D
M

A F A F A A

F A F A F A

A A F A A F

Keterangan :
P
: Penyaji
A : Peserta

F : Fasilitator

O
: Observer

D
: Demonstrato
: Moderator
M

G. KEGIATAN PEYULUHANN
No Waktu Penyaji Peserta
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
a. Memberi salam Mendengarkan dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d. Menyebut materi/pokok bahasan yang
ingin disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan : Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan
berurutan dan teratur Mengikuti demonstrasi
- Menggali persepsi Audien tentang
HIV / AIDS (pengertian dan
penyebab)
- Memberikan reinforcement (+)
- Menjelaskan pengertian dan
penyebab HIV / AIDS
- Menggali persepsi Audien
mengenai cara penularan penyakit
HIV / AIDS
- Memberikan reinforcement (+)
- Menjelaskan cara penularan dan
kegiatan yang tidak menularkan
HIV / AIDS
- Menggali persepsi Audien
mengenai tanda dan gejala penyakit
HIV / AIDS
- Memberikan reinforcement (+)
- Menjelaskan tanda dan gejala
penyakit HIV / AIDS
- Menggali persepsi Audien
mengenai cara pencegahan penyakit
HIV / AIDS
- Memberikan reinforcement (+)
- Menjelaskan cara pencegahan
penyakit.
- Menggali persepsi Audien
mengenai cara perawatan &
pengobatan penyakit HIV / AIDS
- Memberikan reinforcement (+)
- Menjelaskan cara perawatan dan
pengobatan HIV / AIDS
4. 15 menit Penutup :
- Memberikan kesempatan kepada Menyimak
responden untuk bertanya.
- Memberikan pujian atas
keberhasilan responden bertanya
- Menjawab pertanyaan responden
- Menyimpulkan materi yang telah di
sampaikan.
- Mengucapkan terima kasih
- Mengucapkan salam. Menjawab salam

H. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Ega ayen Jasri Prawita, S.Kep
2. Moderator : Suci Rahma YuniS.Kep
3. Observer : Elsy Sovianty, S.Kep
4. Demonstrator : Ira Anggraini, S.Kep
5. Fasilitator : Ingga Afriona, S.Kep
Annisa, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep
Riantika Ervina, S.Kep
Suci Meilisya, S.Kep
Irene Pradita , S.Kep
Mergana Satwika Arini, S.Kep
Zila hanifia, S.Kep

I. URAIAN TUGAS
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi padahal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian

b. Penyaji
- Bertangungjawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien
- Menjelaskan materi
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan member kode pada moderator
jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.

d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

J. EVALUASI
1. Evalusi Struktural
- Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
- Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
- Preplanning telah disetujui
2. Evalusi Proses
- 70% audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
- 70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
3. Evalusi Hasil
- 60% dari peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan
pengertian HIV / AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan cara
penularan dan kegiatan yang tidak menularkan HIV /AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan gejala-gejala
HIV/AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara pencegahan
HIV / AIDS
- 60% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan cara perawatan
dan pengobatan HIV / AIDS
Lampiran : Materi

Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immunodeficiency

Syndrome (AIDS)

1. Pengertian

HIV / AIDS adalah suatu infeksi oleh salah satu dari 2 jenis virus yang secara

progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit, menyebabkan AIDS

(Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan penyakit lainnya sebagai akibat dari

gangguan kekebalan tubuh. Kegagalan system kekebalan tubuh yang mengakibatkan

timbulnya 2 jenis penyakit yang jarang ditemui ini sekarang dikenal dengan AIDS.

Kegagalan sisitem kekebalan juga ditemukan pada para pengguna obat-obatan

terlarang yang disuntikkan, penderita hemofilia, penerima transfusi darah.

2. Cara penularan dan kegiatan yang tidak menularkan

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel

terinfeksi atau partikel virus. Yang dimaksud dengan cairan tubuh disini adalah:

darah, semen, cairan vagina, cairan serebrospinal dan air susu ibu.

a. HIV / AIDS ditularkan melalui cara – cara berikut:

1) Hubungan seksual dengan penderita, dengan resiko penularan 0,1 – 1 % tiap

hubungan seksual.

2) Melalui darah, yaitu : - Transfusi darah yang mengandung HIV, resiko

penuarannya 90-98% - Tertusuk jarum yang mengandung HIV, resiko

penularannya 0,03 % - Terpapar mukosa yang mengandung HIV, resiko

penularannya 0,0051% 3) Transmisi dari ibu ke anak - Selama kehamilan -

Saat persalinan, resiko penularan 50% - Melalui air susu Ibu (ASI), resiko

penularannya 14%
b. HIV / AIDS tidak menular melalui :

1) Makan, minum bersama

2) Memakai peralatan makan / minum mereka

3) Bersentuhan, berjabat tangan

4) Berpelukan, berciuman

5) Hidup serumah

6) Menggunakan wc / toilet bersama

7) Berenang bersama

8) Bergantian pakaian, handuk, saputangan

9) Hubungan social lainnya

10) Gigitan serangga

3. Tanda dan Gejala

Beberapa penderita menampakkan gejala yang menyerupai mononukleosi

infeksiosa dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi. Penderita bisa

menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum

terjadinya infeksi AIDS.

Gejalanya berupa :

a. Pembengkakan kelenjar getah bening

b. Penurunan berat badan

c. Demam yang hilang timbul

d. Perasaan tidak enak badan

e. Lelah

f. Diare berulang
g. Anemia ( hb menjadi rendah)

h. Thrush ( infeksi jamur di mulut )

Biasanya gejala demam, ruam-ruam, pembengkakan kelenjar getah bening dan rasa

tidak enak badan yang berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan

hilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar.

4. Cara Pencegahan

Program pencegahan penyebaran HIV / AIDS dipusatkan teruatama pada pendidikan

masyarakat mengenai cara penularan, dengan tujuan merubah kebiasaan orang-orang

yang beresiko tinggi untuk tertular.

Cara – cara pencegahan ini adalah :

a. Untuk orang sehat

1) Abstinens (tidak melakukan hubungan seksual bebas)

2) Seks aman (terlindung)

3) Seks dengan pasangan yang sah ( suami – istri )

b. Untuk penderita HIV / AIDS positif

1) Abstinens

2) Seks aman

3) Tidak mendonorkan darah atau organ

4) Mencegah kehamilan

5) Memberi tahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi

c. Untuk penyalahguna obat – obatan

1) Menghentikan penggunaan suntikan bekas atau bersama-sama


2) Mengikuti program rehabilitasi

d. Untuk professional kesehatan

1) Menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan tubuh

2) Menggunakan jarum sekali pakai.

5. Cara Perawatan dan Pengobatan

Penatalaksanaan infeksi HIV / AIDS meliputi penatalaksanaan fisik, psikologis, dan

social. Penatalaksanaan medic terdiri dari :

a. Pengobatan suportif

Nutrisi dan vitamin yang cukup, Pandangan hidup yang positif, Dukungan

psikologis dan sosial .

b. Pencegahan serta pengobatan infeksi opurtunistik dan kanker

c. Pengobatan antiretroviral
PRE PLANNING
“PENYULUHAN SADARI”

OLEH:

KELOMPOK I’18

Ingga Afriona, S.Kep Riantika Ervina, S.Kep

Elsy Sovianty, S.Kep Suci Meilisya, S.Kep

Ira Anggraini, S.Kep Irene Pradita , S.Kep

Tri Guspita Sari, S.Kep Mergana Satwika Arini, S.Kep

Suci Rahma Yuni, S.Kep Zila hanifia, S.Kep

Ega Ayen Jasri Prawita, S.Kep Annisa, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
PRE PLANNING PENYULUHAN

Topik : Penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan Sadari


Sasaran : Remaja Putri
Hari / Tanggal : Sabtu, 27 Juli 2019
Waktu : 20.15 – 20.45 WIB
Tempat : Mushalla sirattal mustaqim

K. LATAR BELAKANG

Menurut data The American Cancer Society (2008), diketahui bahwa


sekitar 178.000 perempuan Amerika di diagnosis terkena kanker payudara setiap
tahun (Santoso, 2009). Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua
paling banyak diderita kaum wanita setelah kanker mulut/leher rahim.
Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih
dari 40 tahun. Namun demikian, wanita muda pun bisa terserang kanker ini
(Mardiana, 2009).
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum
wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan
melawan kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya
atensi dari kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna
menghindarkan diri dari serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi
sejak dini ( Setiati, 2009).
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan menjaga
kesehatan reproduksi wanita, maka perlu diperhatikan tentang pemeriksaan
payudara sendiri ( SADARI).
Berdasarkan survey yang dilakukan di RW 03 Kelurahan Lubuk Lintah
kecamatan kuranji pengetahuan tentang pengetahuan SADARI sebanyak 88 %
tidak mengetahui tentang SADARI dan 96,6 % tidak pernah melakukan
pemeriksaan SADARI.
L. TUJUAN
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang SADARI diharapkan pada
masyarakat memahami pentingnya periksa payudara bagi mereka.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pada masyarakat dapat menjelaskan
tentang :
- Pengertian kanker payudara
- Pencegahan kanker payudara
- Pengertian SADARI
- Cara pemeriksaan SADARI

M. MATERI
Terlampir

N. MEDIA
5. Power Point
6. Leaflet
7. Video
8. Infokus
9. Panthom payudara

O. METODE
1. Ceramah
2. Peragaan/simulasi
3. Tanya jawab
P. SETTING TEMPAT

P
D
M

A F A F A A

F A F A F A

A A F A A F

Keterangan :
P
: Penyaji
A : Peserta

F : Fasilitator

O : Observer

D
: Demonstrator
: Moderator
M
Q. KEGIATAN PEYULUHANN
No Waktu Penyaji Peserta
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
a. Memberi salam Mendengarkan dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhaan
d. Menyebut materi/pokok bahasan yang
ingin disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan : Mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan secara Memperhatikan
berurutan dan teratur Mengikuti demonstrasi
- Pengertian kanker payudara
- Pencegahan kanker payudara
- Pengertian SADARI
- Cara pemeriksaan SADARI
4. 15 menit Penutup :
- Memberikan kesempatan kepada Menyimak
responden untuk bertanya.
- Memberikan pujian atas
keberhasilan ibu bertanya
- Menjawab pertanyaan ibu
- Menyimpulkan materi yang telah di
sampaikan.
- Mengucapkan terima kasih
- Mengucapkan salam. Menjawab salam
R. PENGORGANISASIAN
6. Penyaji : Suci Rahma YuniS.Kep
7. Moderator : Ega ayen Jasri Prawita, S.Kep
8. Observer : Annisa, S.Kep
9. Demonstrator : Ira Anggraini, S.Kep
10. Fasilitator : Ingga Afriona, S.Kep
Elsy Sovianty, S.Kep
Tri Guspita Sari, S.Kep
Riantika Ervina, S.Kep
Suci Meilisya, S.Kep
Irene Pradita , S.Kep
Mergana Satwika Arini, S.Kep
Zila hanifia, S.Kep

S. URAIAN TUGAS
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi padahal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian

c. Penyaji
- Bertangungjawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien
- Menjelaskan materi
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
e. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan member kode pada moderator
jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.

f. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
g. Demonstrator
- Mendemonstrasikan materi

T. EVALUASI
4. Evalusi Struktural
- Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
- Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
- Preplanning telah disetujui
5. Evalusi Proses
- 70% audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
- 70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
6. Evalusi Hasil
- Audiens mampu menyebutkan pengertian kanker payudara
- Audiens mampu menyebutkan Pencegahan kanker payudara
- Audiens mampu menyebutkan Pengertian SADARI
- Audiens mampu menyebutkan Cara pemeriksaan SADARI
- Audiens mampu menpraktekkan Cara pemeriksaan SADARI
LAMPIRAN MATERI

PEMERIKSAAN SADARI
Pengertian kanker payudara
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum
wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan
kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari
kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari
serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini ( Setiati, 2009).

A. Pencegahan yang dapat dilakukan


 Pencegahan kanker payudara
1. Aktif bergerak
Tidak ada kata tua untuk mulai berolahraga. Penelitian menyebutkan,
olahraga akan menurunkan kadar hormon estrogen, yang berkaitan
dengan kanker. Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari.
2. Kurangi berat badan
Kenaikan bobot tubuh pada wanita yang tadinya beratnya ideal juga
mendatangkan risiko yang sama.
3. Cukupi kebutuhan vitamin D
Studi yang menegaskan manfaat vitamin D sebagai anti-kanker terus
bermunculan. Yang terakhir menyebutkan, 94 persen pasien kanker
payudara yang kekurangan vitamin D, kankernya lebih cepat menyebar
dibanding mereka yang cukup vitamin D.
4. Hindari alcohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menunjukkan perempuan
yang minum satu atau dua gelas alkohol setiap hari memiliki risiko
terkena kanker payudara 32 persen lebih besar. Para ahli menyarankan
untuk membatasi alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari.
5. Perhatikan gejalanya
Gejala awal kanker payudara dapat berupa benjolan yang biasanya
dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak
menimbulkan nyeri, dan biasanya memiliki pinggiran tidak teratur.
Tanda lain yang mungkin timbul adalah benjolandi ketiak, perubahan
ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting
susu, dan perubahan warna atau tekstur kulit payudara.
6. Lakukan deteksi dini
Skrining dan deteksi dini sebetulnya dapat secara signifikan menurunkan
stadium pada temuan kasus kanker payudara. Selain mamografi,
pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat diajarkan, kemudian
dipraktikkan sendiri oleh perempuan, jika dilakukan secara teratur bisa
mendeteksi tumor 1,2 sentimeter

B. Pengertian SADARI DAN IVA


Periksa payudara sendiri atau yang biasa disingkat SADARI, adalah usaha
menemukan adanya kelainan atau tumor pada payudara secara dini, dengan cara
memeriksa payudara sendiri.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini
terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana,
namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara,
karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang
diperlukan.
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin
waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya.
Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya saat pemeriksaan bisa
segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat
kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.
 Cara pemeriksaan SADARI
Pemeriksaan SADARI
Aturan SADARI
a. SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari ke 7 sampai 10
setelah hari pertama menstruasi.
b. Pada wanita yang tidak menstruasi, SADARI dilakukan pada hari yang
sama setiap bulannya.
c. ketika melakukan SADARI, focus perhatian adalah ukuran, bentuk,
kontur, warna payudara dan putting, serta deteksi adanya benjolan,
retraksi kulit, warna, dan cairan abnormal pada payudara.
Cara SADARI
 Mengamati Payudara
a) Berdiri di depan cermin dan lihat kedua payudara sendiri.
b) Perhatikan ukuran, bentuk, kontur, warna, dan arah kedua payudara dan
putting
c) Selanjutnya angkat ke dua tangan lurus keatas, lalu amati apakah ada
tarikan kulit payudara ke arah dalam. Lakukan pengamatan sambil
berputar perlahan-lahan agar setiap sisi terlihat.

d) Letakkan kedua tangan pada pinggul dan dorong kedua bahu ke belakang.
Perhatikan masing-masing payudara.
 Meraba dan Merasakan pada saat berdiri
a) Tetap berdiri di depan cermin dan lakukan perabaan pada payudara mulai
dari bawah tulang klavikula.
b) Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payu dara kanan. Olesi telapak 3
jari dengan body lotion, kemudian rabalah dengan tekanan mantap. Arah
gerakan dari depan kebelakang secara sirkuler melingkupi seluruh
payudara termasuk putting.
c) Lanjutkan pemeriksaan payudara di daerah bawah lengan (ketiak).
Lakukan dengan tidur berbaring dan angkat salah satu lengan keatas.
Periksa payu dara seperti sebelumnya, termasuk daerah di bawah lengan.
d) Ulangi SADARI pada payudara satunya. Catat hasil pengamatan
SADARI dan tandai tanggal pemeriksaan SADARI.
 Pemeriksaan raba pada saat berbaring.
a) Berbaringlah di atas permukaan yang keras. Saat melakukan pemeriksaan
pada payudara kanan, letakkan bantal di bawah pundak kanan.
b) Kemudian letakkan lengan kanan di belakang kepala.
c) Ratakan jari-jari tangan kiri pada payudara kanan, dan tekan secara lembut
dengan gerakan memutar searah jarum jam.
d) Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan (posisi jam 12),
kemudian bergerak ke arah jam 10 dan seterusnya, sampai kembali ke
posisi jam 12.
e) Setelah itu, pindahkan jari-jari Anda kira-kira 2 cm mendekati puting.
Teruskan gerakan memutar seperti sebelumnya hingga seluruh bagian
payudara, termasuk puting selesai diperiksa. Lakukan hal yang sama pada
payudara sebelah kiri.
Teknik SADARI yang benar harus menggunakan buku jari dari ketiga jari
tengah Anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang-ulang
gerakan melingkar dengan buku jari yang disertai dengan sedikit penekanan.
Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulang rusuk
dan akan terasa seperti benjolan
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data,
Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar. 2007. Perilaku dan Sikap Manusia. Bandung : ALFABETA
Azwar. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC
Cherette.1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.Jakarta.EGC
Febri. 2010. Kesehatan Reproduksi. (http://bidanshop.blogspot.com. Diakses
20 januari 2011)
Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual
deang Asam Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-
skrining-kanker-serviks.html. Diakses 20 Januari 2011 jam 09.13 wib)
Kartono. 2006. Perilaku Manusia. Jakarta : EGC
Manuaba.2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsetri Genekologi
dan KB. Jakarta. EGC.
Nasir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta

http://www.slideshare.net/hatsukhoi/sap-sadari diakses tanggal 05 April 2017

Anda mungkin juga menyukai