Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RELAKSASI BENSON
TERHADAP PENURUNAN NYERI PASIEN PASCA SECTIO CAESAREADI
RUANG RAWAT KEBIDANAN RSUP Dr. M.DJAMIL PADANG

OLEH:

KELOMPOK H

ERNI CAHAYA YANTI GEA 1841312093


MEDHIA IQLIMA 1841312077
SUCI INDAH PUTRI 1841312096
TIARA YALITA 1841312099
RANTI ANGGASARI 1841312084
MUTHIA SYADZA IRZANI P 1841312073
NANA ARFI SURYA 1841312078
SILVINA ESA PUTRI 1841312087
YULINAR AGUSTINA 1841312071
UCI RAMADHANI ANWAR 1841312074
YARA AGUSTIN 1841312072

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Keperawatan Maternitas


Sub pokok bahasan : Manajemen Nyeri dengan Terapi Benson
Sasaran : Pasien dengan post-op sectio caesaria di Ruang Rawat
Inap Kebidanan RSUP.Dr.M.Djamil Padang
Hari/tanggal : Kamis, 16 Mei 2019
Waktu : 09.00 WIB – 09.30 WIB
Tempat : Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUP.Dr.M.Djamil
Padang
1. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pergerakan atau pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uri) dari dalam rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain. Persalinan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu persalinan secara
normal atau spontan (lahir melalui vagina) dan persalinan abnormal atau
persalinan dengan bantuan suatu prosedur seperti sectio caesarea
(Winkjosastro, 2013). Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas
500gram (Sarwono, 2014).
World Health Organization (WHO) tahun 2018 menyebutkan rata-rata
sectio caesarea di setiap negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia.
Sementara di Indonesia, dari Departemen Kesehatan RI tahun 2018 jumlah
ibu yang bersalin pada tahun 2018 sebanyak 4.622.741 jiwa, sedangkan
persalinan dengan sectio caesarea adalah 921.000 atau sekitar 19,92% dari
seluruh persalinan. Setelah operasi sectio caesarea pasien akan mendapatkan
luka di bagian perut yang lebarnya kurang lebih 10 cm, efek yang ditimbulkan
oleh adanya luka tersebut ialah nyeri (Prasetyo, 2015). Nyeri adalah sensasi
yang tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi
kepada orang lain. Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan secara farmakologis
maupun nonfarmakologis. Secara farmakologis diberikan analgesik, seperti
Ibuprofen 400mg, Katerolac, Acetaminophen, Kaltrofen supp, Diclofenac
50mg, Naproxen 500mg(sarwono,2014). Penatalaksanaan secara
nonfarmakologis dapat dilakukan dengan cara terapi fisik (meliputi stimulasi
kulit, pijatan,kompres hangat dan dingin, TENS, akupunktur dan akupresur)
serta kognitif dan biobehavioral terapi (meliputi relaksasi, terapi musik,
bimbingan imaginasi, biofeedback, distraksi, hipnosis,).
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada
pasien yang mengalami nyeri kronis maupun akut. Relaksasi pernafasan
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, dimana perawat mengajarkan
kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi
pernafasan dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2010). Relaksasi pernafasan terdiri dari 4
jenis yaitu relaksasi nafas dalam, pernafasan nostril, relaksasi diafragma
danrelaksasi benson.
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Purwanto, 2006). Relaksasi Benson
memang belum terkenal dari relaksasi lainya, namun sebenarnya relaksasi ini
adalah relaksasi yang mudah dan dapat dilakukan sendiri dan tidak
membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaanya. Kelebihan dari teknik
relaksasi benson yaitu lebih mudah dilaksanakan oleh pasien, dan dapat
menekan biaya pengobatan (Prasetyo, 2015). Menurut dewi (2014)
menyatakan relaksasi benson efektif untuk mengurangi nyeri akut seperti
nyeri akut yang didapat setelah melakukan operasi. Relaksasi benson juga
tidak menimbulkan efek samping, sedangkan dengan pemberian obat-obatan
kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang dapat
membahayakan pemakainnya seperti gangguan pada ginjal. Relaksasi benson
ini merupakan metode relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor
keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga
dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang
lebih tinggi. Teknik relaksasi efektif dalam mengobati penyakit kronis, serta
tiga studi menyebutkan relaksasi efektif dalam mengobati nyeri akut
(Prasetyo,2015). Menurut Dewi (2014) Relaksasi benson efektif dalam
menurunkan nyeri post sectio caesarea yaitu dalam waktu 2 hari, dalam satu
hari dilakukan 15 menit setelah pemberian analgesik.
Cara kerja teknik relaksasi benson ini adalah berfokus pada kata atau
kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur yang
disertai sikap pasrah pada Tuhan yang Maha Esa sambil menarik nafas dalam.
Dari ungkapan kata atau kalimat tersebut dapat meningkatkan beta-endorfin
dan menurunkan katekolamin yang mampu menghambat stimulus nyeri pada
post sectio caesarea (Guyton, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
di Tanjung Pinang oleh Wahyu pada tahun 2018, didapatkan hasil bahwa dari
22 orang pasien post operasi sectio caesarea dengan nyeri ringan-sedang, post
op hari kedua setelah dilakukan teknik relaksasi benson terbukti berpengaruh
untuk menurunkan nyeri yang dirasakan pasien (p<=0,05).
Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 13 Mei 2019 kepada
pasien post sectio caesarea, diperoleh data dua dari tiga orang pasien
mengatakan nyeri. Pasien mengeluh nyeri seperti tertusuktusuk skala nyeri 3-
4 mengatakan bahwa nyeri sangat mengganggu aktivitas, menjadimalas untuk
menyusui, dan sulit untuk menggendong bayinya Untuk penatalaksanaan
nyeri dua orang mengatakan suka menggenggam tangannya, tiga orang
mengatakan suka berbicara dengan keluarganya dan suka berdoa atau
beristigfar dan menyebut kata ya Allah. Dua orang mengatakan hanya
meringis bila sakit terasa dan satu orang mengatakan menarik napas.
Dari hasil wawancara tersebut kami tertarik untuk mengangkat
penyuluhan mengenai manajemen nyeri untuk mengatasi nyeri pada pasien
post sectio caesarea dengan terapi relaksasi benson di Ruang Rawat Inap
Kebidanan RSUP Dr.M.Djamil Padang.
2. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pasien dapat mengetahui tentang cara untuk
mengatasi atau mengurangi nyeri dengan terapi relaksasi benson.

b. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan pasien dapat mengetahui tentang :

1. pasien dapat menjelaskan tentang definisi terapi relaksasi benson

2. pasien dapat menjelaskan tentang tujuan dari terapi relaksasi


benson

3. pasien dapat menjelaskan tentang indikasi dilakukannya terapi


relaksasi benson

4. pasien dapat menjelaskan tentang kapan dapat dilakukannya


terapi relaksasi benson

5. pasien dapat menjelaskan tentang teknik dilakukannya terapi


relaksasi benson

6. pasien dapat mempraktekkan teknik terapi relaksasi benson

3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik
Penyuluhan kesehatan tentang manajemen nyeri untuk mengatasi nyeri pada
pasien post sectio caesarea dengan terapi relaksasi benson di Ruang Rawat
Inap Kebidanan RSUP Dr. M.Djamil Padang.
b. Sasaran
Pasien post sectio caesarea di ruang Rawat Inap Kebudanan RSUP.Dr. M.
Djamil Padang dengan nyeri ringan-sedang, post op minimal hari kedua.
c. Metode
Ceramah dan demonstrasi
d. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 16 mei 2019
Waktu : 09.00 WIB – 09.30 WIB
Tempat : Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUP Dr. M. Djamil Padang
4. Proses Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan sasaran Peran
Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab salam Moderator


Memperkenalkan diri Bertanya
Menyampaikan tentang mengenai
pokok pembahasan dan perkenalan
tujuan pokok materi Mendengarkan
Menyampaikan kontrak dan menyimak
waktu Bertanya
tentang tujuan
jika ada yang
kurang jelas
2. Isi 20 menit Penyampaian Materi Mendengarkan Presentator
a. Review pengetahuan dan menyimak
mengenai manajemen Bertanya
nyeri mengenai hal-hal
b. Memberikan yang belum jelas
reinforcemen positif pada dan dimengerti
peserta penyuluhan Melakukan
c. Menjelaskan pengertian redemonstrasi
terapi relaksasi benson yang diajarkan
d. Menjelaskan manfaat pengajar
terapi relaksasi benson
e. Menjelaskan langkah-
langkah terapi relaksasi
benson
f. Memperagakan teknik
relaksasi terapi benson
g. Meredemonstrasikan
teknik terapi relaksasi
benson

3. Penutup 5 Menit Tanya jawab. Sasaran dapat Moderator


Memberikan kesempatan menjawab tentang
pada klien untuk bertanya pertanyaan yang
Melakukan evaluasi diajukan
Memberikan reinforcemen Mendengar
positif pada peserta Memperhatikan
penyuluhan Menjawab salam
Menyampaikan
kesimpulan materi
Memberikan saran kepada
klien
Mengakhiri pertemuan dan
menyampaikan salam

a. Sasaran
Pasien dengan post-op sectio caesaria di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUP
Dr. M. Djamil Padang, dengan nyeri ringan-sedang, post operasi minimal hari
kedua
b. Metode dan Media
Metode: demonstrasi
Media penyuluhan: sound system, video, PPT, leaflet, laptop, infocus.
Media demonstrasi: kursi
c. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Uci Ramadani Anwar
 Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan dengan pasien

Moderator dan Operator : Mutia Syadza


 Membuka acara
 Menyampaikan susunan acara
 Membuat kontrak waktu
 Memimpin jalannya penyuluhan
 Mengarahkan alur penyuluhan
 Memperkenalkan anggota kelompok dengan klien
 Menjadi operator selama demonstrasi
 Mengajukan pertanyaan/mengevaluasi peserta penyuluhan
 Menyimpulkan materi tentang penyuluhan
 Menutup acara

Presentator : Silvina Esa Putri


 Menyampaikan latar belakang masalah.
 Menyampaikan materi tentang terapi relaksasi benson
 Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan

Observer: Yara Agustin


 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
 Membuat laporan hasil penyuluhan

Fasilitator: Tiara Yalita, Ranti Anggasari, Erni Cahaya Yanti Gea, Suci Indah
Putri, Medhia Iqlima, Yulinar Agustina
 Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya penyuluhan
 Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan.
Dokumentasi: Nana Arfi Surya
 Mendokumentasikan acara
 Membuat media utuk penyuluhan

d. Setting Tempat

= Moderator dan operator


= Presentator
= Peserta
= Dokumentasi
= Observer dan notulen
= Fasilitator

5. Materi (Terlampir)
 Pengertian terapi relaksasi benson
 Tujuan terapi relaksasi benson
 Indikasi terapi relaksasi benson
 Kapan terapi relaksasi benson dilakukan/Waktu penggunaan
 Teknik / cara melakukan terapi relaksasi benson
6. Rencana Evaluasi
Tahap Evaluasi Indikator Keberhasilan
Struktur Kesiapan media, alat untuk pendidikan kesehatan,
pengaturan tempat sudah disesuaikan dan materi sudah
dipersiapkan.
Proses  Kegiatan penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
 Peserta mendengarkan penyuluhan sampai selesai.
 Peserta kooperatif dan aktif dalam penyuluhan dengan
memperhatikan materi yang disampaikan dan bertanya
pada penyuluh mengenai hal-hal yang belum dimengerti
Hasil  Menjelaskan pengertian terapi relaksasi benson 80%
 Menjelaskan tujuan terapi relaksasi benson 80%
 Menjelaskan indikasi terapi relaksasi benson 80%
 Menjelaskan kapan terapi relaksasi benson
dilakukan/Waktu penggunaannya 80%
 Menjelaskan teknik / cara melakukan terapi relaksasi
benson 80%
 Mendemonstrasikan teknik terapi relaksasi benson 80%
Lampiran
TERAPI RELAKSASI BENSON

A. Definisi

Teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa


pemberian instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang
tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh
seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan
rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada
gerakan kaki.

Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi


denganmelibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkunganinternal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dankesejahteraan lebih tinggi (Purwanto,2016).

B. Tujuan

Benson adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan


mengalihkan perhatian kepada relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap
nyerinya berkurang, relaksasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan rela
ksasi yang diberikan dengan kepercayaan yang dimiliki klien. Selain nyeri,
relaksai benson juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
Relaksasi benson merupakan teknik relaksasi yang digabungkan dengan
keyakinan yang dianut oleh pasien. Kata atau kalimat tertentu yang dibaca
berulang-ulang dengan melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan
menimbulkan responrelaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan relaksasi
tanpa melibatkan unsure keyakinan. Ungkapan yang di pakai dapat berupa
nama tuhan atau kata-kata lain yangmemiliki makna menenangkan bagi
pasien. (Benson & Proctor, 2010).
C. Indikasi
Terapi relaksai benson dapat digunakan untuk klien dengan gangguan tidur,
ketidaknyamanan seperti nyeri, cemas, maupun ketidak tenangan dalam pikiran
dan hatinya. Menurut prasetyo (2015) ; penggunaan teknik relaksasi memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan ketenangan batin bagi individu
b. Mengurangi nyeri
c. Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah
d. Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa
e. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur
menjadi nyenyak
f. Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit
g. Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik
h. Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau
keyakinan
i. Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang
lain
j. bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan lelah
dan tidak enak badan

Dalam kasus ini, relaksasi benson dapat dilakukan pada pasien yang
mengalami nyeri post op sectio caesarea dengan nyeri sedang dan hari rawat
post operasi minimal kedua (Wahyu, 2018).

D. Waktu

Relaksasi Benson dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan


kebutuhan klien. Relaksasi Benson dapat mengurangi nyeri ringan-sedang
sehingga tidak bisa digunakan untuk keluhan nyeri berat. Relaksasi benson
juga dilakukan dalam kondisi yang tenang dan hening, tidak kondusif bila
dilakukan di tempat yang bising.
E. Prosedur Pelaksanaan / Teknik
1. Tahap persiapan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Menyediakan lingkungan yang tenang
c. Memvalidasi kondisi pasien
d. Menjaga privasi pasien
e. Memilih do’a untuk memfokuskan perhatian saat relaksasi
2. Tahap kerja
a. Posisikan pasien posisi duduk yang paling nyaman
b. Instruksikan pasien memejamkan mata
c. Instruksikan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki sampai dengan otot wajah dan rasakan rileks
d. Instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam lewat hidung, tahan 3
detik lalu hembuskan lewat mulut disertai dengan mengucapkan do’a atau
kata yang sudah dipilih
e. Instruksikan pasien untuk membuang energi negatif dan tetap fokus pada
nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan
f. Lakukan selama kurang lebih 10 menit
g. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup mata
selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan
3. Tahap terminaasi
a. Evaluasi perasaan pasien
b. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
c. Akhiri dengan salam
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sinta dkk.(2014).Efektifitas Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Luka Post Seksio Sesaria.

Guyton & Hall.(2016).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta: EGC

Prasetyo.(2015).Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.Jakarta: Graha Ilmu

Sarwono.(2014).Ilmu Bedah Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Smeltzer & Bare BG.(2010).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta: EGC

Winkjosastro & hanifa.(2013).Ilmu Bedah Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Benson, H., & Proctor, W. (2010). Dasar – dasar respon relaksasi. Edisi 1.Alihurhasan.
Bandung: Penerbit Kaifa

Purwanto, S. (2016).Terapi Relaksasi. Jakarta : Pustaka Pelajar

Solehati Tetti, Kokasih Cecep Eli. (2015).Konsep dan Aplikasi


Dalam Keperawatan Maternitas.Bandung: PT. Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai