Pengkajian
a) Identitas Klien
Mengcakup nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, No Mr, pendidikan, status
b) Riwayat Kesehatan
Biasanya pada klien ini mempunyai riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung,
anemi, riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, pengunaan obat-obat antikoagulan,
Biasanya klien sakit kepala, mual muntah bahkan kejang sampai tak sadarkan diri,
Biasanya ada anggota keluarga yang menderita atau mengalami penyakit seperti : hipertensi,
Biasanya masalah perawatan dan biaya pengobatan dapat membuat emosi dan pikiran klein
dan juga keluarga sehingga baik klien maupun keluarga sering merasakan sterss dan cemas.
c) Pemeriksaan Fisik
(4) Leher,
(5) Dada
I: simetris ki-ka
P: premitus
P: sonor
A: ronchi
(6) Abdomen
I: perut acites
P :Thympani
i. Kualitatif
gelisah
SAMNOLEN → keadaan pasien yang selalu mw tidur → diransang bangun lalu tidur
kembali
ii. Kuantitatif
o Spontan (4)
o Berorientasi (5)
Fungsi penciuman Test pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda yang
baunya mudah dikenal seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya. Bandingkan dengan
kemudian suruh baca dua baris di koran, ulangi untuk satunya. Test lapang pandang, klien
tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung pemeriksa yang memegang
pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut, informasikan agar klien langsung
Test N III Oculomotorius (respon pupil terhadap cahaya), menyorotkan senter kedalam tiap
pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan
Test N IV Trochlear, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line
mata, gerakkan obyek kearah kanan. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia,
nistagmus.
Test N VI Abducens, minta klien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa menengok.
Fungsi sensasi, caranya : dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan bawah.
Usap pula dengan pilihan kapas pada maxilla dan mandibula dengan mata klien tertutup.
Fungsi motorik, caranya : klien disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot
Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh menarik
Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien untuk: tersenyum,
Fungsi sensoris :
Cochlear (mengkaji pendengaran), tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga
N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah, tapi bagian ini sulit di test
Salivarius inferior. N X, mempersarafi organ viseral dan thoracal, pergerakan ovula, palatum
terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi kekuatannya. Minta klien mengangkat bahu dan
Observasi cara berjalan, kemudahan berjalan dan koordinasi gerakan tangan, tubuh – kaki
Pemeriksaan refleks biasanya dilakukan paling akhir. Klien biasanya dalam posisi duduk atau
tidur jika kondisi klien tidak memungkinkan. Evaluasi respon klien dengan menggunakan
skala 0 – 4
1 = Berkurang (+)
2 = Normal (++)
4 = Hiperaktif (++++)
i. Reflek Fisiologis
Reflek Tendon
o Reflek patella
Pasien bebaring terlentang lutut diangkat keatas fleksi kurang lebih dari 300. tendon patella
(ditengah-tengah patela dan Tuberositas tibiae) dipukul dengan reflek hamer. respon berupa
o Reflek Bisep
Lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 900 supinasi dan lengan bawah ditopang ada
atas (meja periksa) jari periksa ditempat kan pada tendon m.bisep (diatas lipatan siku)
kemudian dipukul dengan reflek hamer.normal jika ada kontraksi otot biceps, sedikit
meningkat bila ada fleksi sebagian ada pronasi, hiperaktif maka akan tejadi penyebaran
o Reflek trisep
Lengan bawah disemifleksikan, tendon bisep dipukul dengan dengan reflek hamer (tendon
bisep berada pada jarak 1-2 cm diatas olekronon) respon yang normal adalah kontraksi otot
trisep, sedikit meningkat bila ada ekstensi ringan dan hiperaktif bila ekstensi bila ekstensi
o Reflek Achiles
Posisi kaki adalah dorso fleksi untuk memudah kan pemeriksaan reflek ini kaki yang
dengan reflek hamer, respon normal berupa gerakan plantar fleksi kaki.
o Reflek Superfisial
Reflek kremeaster
Reflek kornea
Reflek bulbokavernosus
Reflek plantar
Reflek Patologis
o Babinski
Merupakan reflek yang paling penting ia hanya dijumpai pada penyakit traktus
kortikospital.untuk melakukan tes ini, goreslah kuat-kuat bagian lateral telapak kaki bagian
lateraltelapak kaki dari tumit ke arah jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung
kaki. Respon babinski timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsofleksi dan jari-jari lain
Cara chaddock
Rangsang diberikan dengan jalan menggores bagian lateral maleolus hasil positif bila gerakan
dorsoekstensi dari ibu jari dan gerakan abduksi dari jarijari lainnya.
Cara Gordon
Cara Oppenheim
Mengurut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior arah mengurut kebawah (distal)
Cara Gonda
Memencet (menekan) satu jari kaki dan kemudian melepaskannya sekonyong koyong.
e) Rangsangan Meningeal
pemeriksaan :
Bila leher di tekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapat menempel pada
Tanda brudzinsky II positif (+) bila fleksi klien pada sendi panggul secara pasif akan diikuti
Fleksi tungkai atas tegak lurus,lalu dicoba meluruskan tungkai bawah pada sendi lutut
normal-,bila tungkai membentuk sudut 1350 terhadap tungkai atas. Kerniq + bila ekstensi
lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit tebila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa
Fleksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan menimbulkan nyeri sepanjang
Mischiadicus.
f) Data Penunjang
(1) Laboratorium
Hematologi
Kimia klinik
(2) Radiologi