Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virus ini pertama kali ditemui pada tahun 1947 dan berasal dari Monyet

Rhesus di Hutan Zika, Uganda, Afrika. Virus ini diberi nama Zika dimana kata

zika diambil dari nama hutan zika yang merupakan hutan dimana monyet yang

terjangkit virus zika ini untuk pertama kalinya ditemukan. Virus zika sendiri

diketahui mulai menjangkit serta menginfeksi tubuh manusia di tahun 1950

terutama di daerah Afrika serta Asia yang merupakan kawasan khatulistiwa,

sedangkan infeksi virus ini banyak terjadi pada tahun 1968 tepatnya di daerah

Nigeria.
Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika,

Uganda, pada tahun 1947. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada

nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada

manusia di Nigeria pada tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan

mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik

Selatan. Pada Mei 2015, virus ini kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus

ini terus terjadi pada Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia,

Afrika, dan Samoa (Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika

di Jambi pada tahun 2015.


Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke

Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia

menyebar ke Amerika Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika

Selatan sebagai satu wabah besar. Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan

Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan

1
perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk panduan langkah

pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan

bagi wanita. Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan

peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti Kolombia, Ekuador,

El Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan

sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan

virus Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah

menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu,

WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional.


Pada tahun 2010 sampai 2014, brazil mempunyai rata rata 156 bayi yang

lahir dengan microcephaly setiap tahunnya. Yang lebih mengejutkan lagi pada

tahun 2015, lebih dari 3000 bayi lahir dengan kondisi tersebut, bahkan hingga

berujung kematian hal tersebut di duga ada kaitannya dengan jejak virus zika.

Pada bulan Mei 2015, Organisasi Kesehatan Amerika (PAHO) mengeluarkan

peringatan mengenai kontak pertama yang dikonfirmasi infeksi virus Zika di

Brasil. Wabah di Brasil yang terjadi diduga menyebabkan sindrom Guillain-

Barré dan kecenderungan wanita yang hamil melahirkan bayi dengan cacat

lahir dan dapat melahirkan anak yang memiliki kecenderungan mengalami

kelainan.
Seperti yang sedang santer diberitakan oleh beberapa media, ternyata

penyebaran virus ini dilakukan oleh nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti adalah

pembawa yang paling umum dari penyakit ini dan Aedes albopictus adalah

nyamuk lain yang juga berpotensi. Mereka berasal dari Afrika dan Asia. Aedes

albopictus, yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia dengan ciri garis-

2
garis putih, dianggap spesies nyamuk yang paling agresif. Kedua spesies

biasanya menggigit pada siang hari dan pada sore hari, sehingga kelambu

untuk tidur malam dianggap tidak begitu berguna untuk mecegah Zika. Setiap

spesies juga dapat menginfeksi orang dengan demam berdarah, chikungunya,

dan demam kuning.


Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa

gejala, seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam.

Gejala-gejala penyakit Zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan

chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Virus Zika?
2. Apa Penyebab Virus Zika?
3. Bagaimana Gejala Virus Zika ?
4. Bagaimana Bahaya Virus Zika ?
5. Bagaimana Pencegahan Virus Zika ?
6. Bagaimana Pengobatan Virus Zika ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian Virus Zika
2. Memahami Penyebab Virus Zika
3. Mengetahui Gejala Virus Zika
4. Mengetahui Bahaya Virus Zika
5. Memahami Bagaimana Pencegahan Virus Zika
6. Memahami Pengobatan Virus Zika

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus Zika


Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes,

terutama spesies Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan

sebagai Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever).

Virus Zika adalah sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus

yang disebarkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang

ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika.

Virus zika sendiri memiliki persamaan dengan demam berdarah atau “DB”

dimana penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti.
Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa

Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit

ringan dari demam dengue, dimana ia dirawat melalui istirahat dan tidak bisa

dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki kaitan dengan

4
demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan

artropoda yang lain.


Virus Zika pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 di

monyet rhesus melalui jaringan pemantauan demam kuning sylvatic. Hal ini

kemudian diidentifikasi pada manusia pada tahun 1952 di Uganda dan

Republik Tanzania. Wabah penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika,

Amerika, Asia dan Pasifik.


B. Penyebab Virus Zika
Penyebab penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever)

adalah virus Zika. Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih

berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit

dengue/demam berdarah. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah

nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes

africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.

Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat

hidup di dalam maupun luar ruangan.


Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang

terinfeksi. Nyamuk ini menjadi terinfeksi setelah menggigit penderita yang

telah memiliki virus tersebut. Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan hidup

serta berkembang biak di dalam maupun luar ruangan yang dekat dengan

manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.


Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke

bayinya. Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada

janin di dalam kandungannya. Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan.

Hingga saat ini, kasus penularan virus Zika melalui proses menyusui belum

ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan ibu yang terinfeksi untuk

5
tetap menyusui bayinya. Selain itu, terdapat beberapa laporan virus Zika yang

penularannya terjadi melalui tranfusi darah dan hubungan seksual.

C. Bahaya Virus Zika


Demam zika merupakan efek ringan yang tidak membahayakan jika

terinfeksi virus zika. Akan tetapi zika akan berbahaya jika menginfeksi wanita

hamil. Jika seorang ibu hamil terinfeksi virus zika, maka dampaknya akan

menyebabkan microchepaly. Microchepaly sendiri merupakan kondisi yang

menancam janin yang dikandung dan dapat menyebabkan cacat seumur hidup.

Kelainan janin akibat zika ini biasanya berupa kerusakan otak permanen pada

bayi dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari ukuran kepala normal bayi.
1. Virus Zika Pada Wanita
Menurut data lembaga Centers for Disease Control and Prevention yang

terakhir diperbarui pada 27 Januari 2016, gejala virus zika dan viktornya,

demam berdarah dan penyakit chikungunya, nyaris sama. Satu dari lima

orang yang terinfeksi virus zika akan mengalami gejala paling umum, yaitu

demam, ruam, nyeri sendi, dan konjungtivitis atau mata merah. Gejala

umum lainnya termasuk nyeri otot dan sakit kepala. Masa inkubasi atau

waktu dari saat paparan gejala dari virus zika baru diketahui dalam beberapa

hari sampai sepekan.


Infeksi yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini biasanya ringan

dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai sepekan.

Kasus kematian yang disebabkan oleh virus ini jarang ditemukan.


Jika seseorang mengalami gejala tersebut dan baru mengunjungi tempat

yang terjangkit virus zika, CDC merekomendasikan segera menemui dokter

6
dan menjalani tes darah. Sampai kini, belum ada vaksin atau obat untuk

mencegah ataupun mengobati infeksi zika. Penderita bisa beristirahat yang

banyak, minum air untuk mencegah dehidrasi, dan pada gejala awal bisa

mengkonsumsi asetaminofen.
Hindari aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen

dan naproxen, untuk mengurangi risiko perdarahan. Jika penderita sedang

mengkonsumsi obat untuk kondisi medis lain, mintalah rekomendasi dokter

sebelum mengambil obat tambahan. Jika sudah terinfeksi zika, hindari

gigitan nyamuk selama seminggu pertama. Sebab, virus zika dalam darah

penderita bisa ditularkan ke orang lain melalui gigitan nyamuk.


2. Virus Zika pada bayi
Demam Zika, yang disebarkan oleh virus gigitan nyamuk dari Afrika,

telah menyebar ke Brasil. Demam Zika akibat Virus Zika atau Zika

Virus (ZIKV) juga bertanggungjawab atas terhambatnya pertumbuhan otak

janin. Untuk melihat kemungkinan kasus Zika jadi epidemi, tim Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) telah mengunjungi Brasil. Dilaporkan oleh

Departemen Kesehatan Brasil dengan kenaikan angka kelahiran bayi cacat.

Penyakit ini juga disebut-sebut sebagai alasan adanya peningkatan kasus

mikrosefalus (microcephaly).
Mikrosefalus adalah kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil

dari ukuran kepala rata-rata berdasarkan umur dan jenis kelamin. Kepala

dikatakan lebih kecil jika ukuran lingkar kepala kurang dari 42 cm atau

lebih kecil dari standar deviasi 3 dibawah angka rata-rata. Mikrosefalus

seringkali terjadi akibat kegagalan pertumbuhan otak pada kecepatan yang

normal. Beberapa penyakit yang memengaruhi pertumbuhan otak dapat

7
menyebabkan mikrosefalus dan seringkali berhubungan dengan

keterbelakangan mental.
Mikrosefalus dapat terjadi setelah infeksi yang menyebabkan kerusakan

pada otak pada bayi yang sangat muda. Mikrosefalus yang merupakan

radang otak oleh virus Zika ini, biasanya terkena kontak dalam beberapa

bulan pertama kehamilan dan telah tercatat di Brasil sebanyak 739 kasus.

Mikrosefalus telah menyebabkan bayi lahir dengan kepala abnormal-sangat

kecil sehingga memengaruhi tumbuh kembang dan berisiko mengalami

kematian dini. Saat ini enam negara bagian telah dinyatakan dalam keadaan

darurat.
Zika menjadi permasalahan luas bukan hanya di Brasil tetapi di belahan

dunia lainnya sejak pertengahan 2015. Hal itu terjadi setelah sekitar 500.000

penduduk tertular virus ini. Lalu berkembang menjadi 1,5 juta penduduk

yang tertular. Penyebaran Zika bertepatan dengan peningkatan tajam jumlah

bayi yang menderita microcephaly, yaitu suatu kondisi di mana otak janin

tidak tumbuh ke ukuran penuh dan menyebabkan bayi lahir dengan kepala

abnormal berukuran kecil.

D. Gejala terkena Virus Zika


Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam

berdarah dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam

yang naik turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga

disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan

lesu yang hebat. Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini

diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun

sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan

8
infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus

tersebut antara lain: Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal

hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala

demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi. Muncul beberapa ruam pada kulit

yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang

timbul. Terkadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan

kecoklatan yang mendatar dan menonjol. Muncul rasa nyeri pada sendi dan

otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur

dan keseleo ringan. Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai

konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian

dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata

E. Pengobatan
Pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang

dirasakan oleh pasien karena vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini

belum ditemukan. Pengobatan terhadap gejala yang dialami dapat berupa

pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk

meredakan demam dan sakit kepala, serta istirahat yang cukup. Penggunaan

aspirin dan obat anti peradangan nonsteroid lainnya tidak direkomendasikan

sebelum kemungkinan pasien terkena dengue dapat dihilangkan.


Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk

menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang

dapat bertahan lama di dalam darah penderita dapat menyebar ke orang lain

melalui gigitan nyamuk. Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal

sebagai berikut :
 Istirahat cukup

9
 Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
 Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
 Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid

anti inflmation) lainnya.


 Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.

Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan

konsultasi dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di area terjangkit

diharapkan melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.

F. Pencegahan Virus Zika


Mencegah dari gigitan nyamuk yang di dalam tubuhnya mengandung

virus Zika adalah cara menghindari infeksi virus ini. Salah satu langkahnya

dengan mengurangi sumber kembang biak nyamuk serta mengurangi kontak

dengan hewan ini. Bisa dengan menggunakan obat nyamuk, pakaian yang

melindungi sebagian besar tubuh dan sebaiknya berwarna terang, tidur

menggunakan kelambu. Membersihkan ember, pot bunga, bak, serta tempat-

tempat lain yang berpotensi jadi tempat hidup nyamuk berperan besar

mengurangi risiko terinfeksi. Bagi mereka yang belum bisa menjaga dirinya

sendiri, seperti anak-anak, orang sakit dan lansia berikan perhatian khusus.
Dalam kaitannya memberantas zika ini, kami mencoba mengulas virus

ini yang belum ditemukan penawarnya. Semoga dengan artikel asal mula serta

gejala, bahaya dan pencegahan virus zika ini menambah pengetahuan anda.

Mari kita sama sama untuk menghindari keluarga tercinta kita dari serangan

virus ini dengan tetap menjaga kebersihan dan waspada akan keberadaan

nyamuk.

10
Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal

yang bisa membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika. Beberapa langkah

pencegahan yang bisa dilakukan saat berada di daerah yang terjangkit virus

Zika, antara lain:


1. Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau

setidaknya memiliki tirai pintu dan jendela yang dapat mencegah nyamuk

masuk ke ruangan.
2. Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungi tidak

memiliki hal di atas.


3. Gunakan baju dan celana berlengan panjangGunakan bahan penolak

serangga yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan

atau environmental protection agency (EPA), sesuai dengan instruksi yang

tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampir akan memberikan informasi

mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian yang diperbolehkan,

waktu dan durasi pengaplikasian.


4. Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan

bahan penolak serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian

bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.


5. Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan

gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.


6. Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan

bahan penolak serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang

mengalami iritasi, area mata, mulut, dan tangan.


7. Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang

menggunakan bahan dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi

produk dan instruksi penggunaan mengenai perlindungan yang diberikan.

Hindari menggunakan produk ini pada kulit.

11
8. Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti

fasilitas kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu

keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit virus Zika.


9. Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil,

dari daerah penyebaran virus Zika.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:
Virus Zika adalah sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus

flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan

sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau

penyakit Zika. Virus zika sendiri memiliki persamaan dengan demam berdarah

atau “DB” dimana penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk jenis Aedes

aegypti.
Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar

Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada Mei 2015,

virus ini kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi pada

Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa

(Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada

tahun 2015. Dan menyebar melalui gigitan nyamuk.

12
Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada

suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam

berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi. Muncul beberapa ruam pada kulit yang

berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang

timbul.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.anehdidunia.com/2016/01/virus-zika-asal-mula-gejala-bahaya-
cegah.html

http://www.alodokter.com/virus-zika

https://indocropcircles.wordpress.com/2015/12/27/penyakit-dan-virus-zika/

http://www.pintarbiologi.com/2016/01/virus-zika-pengertian-tanda-gejala-
pencegahan-pengobatan.html

http://www.plengdut.com/2016/01/bahaya-gejala-pencegahan-dan-sejarah-dari-
virus-zika.html

13

Anda mungkin juga menyukai