Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

JUDUL MINYAK ATSIRI DARI KULIT BATANG


Cinnamomum burmannii (KAYU MANIS) DARI
FAMILI LAURACEAE SEBAGAI INSEKTISIDA
ALAMI, ANTIBAKTERI, DAN ANTIOKSIDAN
JURNAL Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
KEYWORD minyal atsiri, Cinnamomun burmanii, BSLT, larvasida,
antioksidan
TAHUN 2009
PENULIS Wahyu Agustina Wijayanti, Yulfi Zetra,
Perry Burhan
REVIEWER NADYA YULIA APSWARA
AYU AGNESIA PUTRI
RODHIL MAS’UD
NUR RACHMAWATI
TANGGAL 13 MEI 2019

SUMBER Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah


TANAMAN sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis
rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa
menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar
manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang
digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar
5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-
kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk
berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan
penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Laurales

Famili: Lauraceae
Genus: Cinnamomum

Spesies: C. verum

CARA Persiapan lahan


PENANAMAN
 Bersihkan lahan dari semak dan gulma hingga ke akarnya.
 Cangkul minimal sedalam 20 cm sebanyak 2 kali agar tekstur tanah
semakin gembur dan ratakan kembali.
 Jika menggunakan sistem monokultur, buat lubang agak rapat.
 Jika menggunakan sistem tumpang sari , buat lubang dengan jarak 3
x 3 meter atau 4 x 4 meter.
 Jika pada lahan miring, setelah tanah di cangkuli, buat kontur atau
teras guna mencegah erosi. Masing – masing teras memiliki jarak 1,5
– 2 meter.
 Buat anjir sebagai tanda letak tanaman kayu manis.
 Buat lubang berukuran 40 x 40 x 40 cm atau 50 x 50 x 50 cm dan
pisahkan tanah galian atas dan bawah serta batu atau akar yang masih
tertinggal dalam galian.
 Biarkan lubang terbuka selama 1 -2 bulan.
 Campurkan tanah galian bagian bawah dengan pupuk kandang
sebanyak 20 – 30 kg / lubang.
 Masukkan tanah bagian bawah dahulu kemudian tanah bagian atas
setelah 1-2 bulan, menjelang musim Hujan.
Penyiapan bibit
Bibit kayu manis berasal dari :
Biji kayu manis
 Biji yang digunakan adalah biji yang sudah di semaikan dan berumur
8 -12 bulan.
 Cabut perlahan, jangan lupa sertakan tanah di sekitarnya agar akar
tidak rusak.
Tunas
 Tunas yang sudah memiliki akar siap untuk di tanam di kebun.
 Tinggi tunas harus 50 – 60 cm.
 Bungkus bagian perakaran tunas dengan tanah.
 Tunas haruslah sehat, umurnya minimal 6 bulan dan daun sudah tua.
Setek
 Bibit set harus sehat.
 Memiliki tinggi 50 – 60 cm
PEMANENAN Penanaman
2 sistem penanaman kayu manis :
Sistem monokultur
Satu lahan hanya di tanami 1 jenis tanaman dengan masing – masing
jarak 1,5 x 1,5 meter untuk 4.400 pohon / ha.
Sistem tumpang sari
Satu lahan di tanami tanaman berbagai macam, seperti sayur, palawija,
cengkih, kopi dan buah. Jarak yang di gunakan adalah 2 x 2 x meter,
2,5 x 2,5 meter, 3 x 3 meter, 4 x 4 meter atau 5 x 5 meter.
Jika yang digunakan selingan adalah tanaman sayur, buah semusim
atau tanaman palawija, maka jaraknya lebih rapat di bandingkan
dengan buah tahunan atau tanaman perkebunan lain.
Waktu tanam
Sebaiknya penanaman tanaman kayu manis dilakukan pada saat musim
hujan, karena pertumbuhan kau manis pada masa pertama
membutuhkan banyak air dan naungan.
Cara tanam

Masukkan bibit dalam lubang.
 Timbun dengan tanah sampai padat agar kuat jika terkena angin dan
hujan.
 Berikan anjir.
 Di tanam agak miring pada bibit yang dari tunas dan kurangi daun
demi mencegah penguapan dan dapat tumbuh dengan baik.
PENGOLAHAN Pembersihan
PASCA PANEN Sebelum di proses, kayu manis perlu di bersihkan dari kotoran –
kotoran yang menempel, dari jamur yang ada di kulit kayu manis.
Pengeringan
Proses pembersihan selesai, maka proses selanjutnya adalah
pengeringan. Kayu manis dapat di keringkan di bah sinar matahari
selama sekitar 6 – 12 jam agar kadar air dalam kayu manis menurun.
Tanda bahwa kadar air menurun adalah dengan melihat perubahan
warna kulit si kayu manis yang awalnya cokelat tua menjadi cokelat
cerah atau cokelat muda.
Sortasi ke 1
Setelah kayu manis kering, selanjutnya yang harus di lakukan adalah
penyortiran dengan memperhatikan bentuk fisik, ukuran dan lurusnya
batang.
Bentuk fisik kayu manis yang dipilih adalah tidak memiliki cabang dan
si kayu manis tersebut menggulung dari satu sisi saja bukan dua sisi
yang berlawanan. Ukuran kayu manis yang di pilih adalah yang
berukuran sekitar 50 – 60 cm yang memiliki ketebalan kulit sekitar 1 –
2 mm. Dan pastikan memiliki batang yang panjang.
Pemotongan
Ukuran kayu manis yang di inginkan adalah sekitar 8 cm, jadi jika di
temukan kayu manis yang berukuran lebih dari 8 cm walaupun itu
sekitar 1 mm maka dia harus masuk ke tahap pemotongan.
Sortasi ke 2
Setelah selesai di lakukan pemotongan, maka akan perlakuan sortasi ke
dua untuk menyeleksi ulang si kayu manis seperti ukuran panjang, dan
juga bentuknya.
Pengepakan
Setelah selesai di adakan penyeleksian ke 2 maka di lakukan
pengepakan lanjutan untuk para kayu manis yang memenuhi syarat.
Pengepakan bisa menggunakan kotak yang memiliki kapasitas sekitar
20 kg.
Penyimpanan
Saat penyimpanan perhatikan tempatnya, pilih yang tidak lembab, jauh
dari benda – benda yang dapat mempengaruhi kualitas kayu manis.
Untuk kayu manis yang tidak lolos sortasi pada tahap 1 dan 2 akan di
lakukan pengecilan ukuran lagi yaitu di unit hammer Mill.
Setelah itu di masukkan pada unit magnetis separator untuk di lakukan
sortasi tahap 3 dengan tujuan memisahkan kandungan logam pada kayu
manis dari mesin hammer Mill.
Sortasi ke 3 selesai, maka di lakukan sortasi ke 4 yaitu pengayakan
untuk memfilter ukuran si kayu manis.
Jika di temukan kayu manis yang berukuran sangat kecil seperti debu
akan terpisah dan masuk pada pengelompokan produk “Broken” yang
kemudian di manfaatkan sebagai bahan baku penyulingan minyak
atsiri.
PEMBUATAN Penjemuran
SIMPLISIA o Proses berikutnya, kulit kayu manis dijemur. Pada umumnya tahap
pengeringan ini masihdilakukan secara tradisional yaitu menggunakan
sinar matahari selama kurang lebih 3~4 hari hingga kadar air turun
sampai 16%, atau berat bahan-bahan susut sampai 50%. Selama
penjemuran bahan harus sering dibolak-balik. Kendalanya penjemuran
sering menghasilkan bahan yang jelek mutunya karena berkapang. Hal
inidisebabkan hujan sering turun, atau sinar matahari tertutup awan.
Untuk mengatasinya, disarankan proses pengeringan ini dilakukan
menggunakan alat pengering.
o Kulit dari bahan atau dahan yang cukup besar yang berupa lembaran,
selama pengeringan akan mengerut membentuk gulungan panjang
serupa tongkat. Sedangkan kulitnya akan membentuk serpihan atau
lempengan yang tidak beraturan.
Penyimpanan
Cassiavera kering disimpan di tempat kering yang tidak panas. Tempat
penyimpanan perlu dihindarkan dari tikus dan serangga.

Tahap selanjutnya kayu manis siap dikemas dan dipasarkan. Untuk


memperoleh kualitas kayumanis yang baik pengeringan kulit harus
benar-benar sempurna sehingga kering dan tahan disimpan dalam
jangka waktu yanglama. Kayu manis siap dipasarkan langsung ke
konsumen ataupun disetorkan ke industri-industri.
PERSYARATAN bersih dari kotoran dan cendawan, kulit kuning kecoklatan, berkadar
MUTU air maximal 14% dan mempunyai kadar minyak atsiri 1,5-2,75%.

GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai