TOPOLOGI
Kelompok 7
Alvionita Viora Ayudiah (1613021022)
Atika Fatima
Haura Nabilah (1813021032)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep-Konsep Dasar Topologi (Lanjutan)” ini tepat
waktu dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Topologi. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Didalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesulitan. Dan tidak lupa
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Dr. Haninda Bharata,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Topologi dan berbagai pihak atas saran dan
kritiknya sehingga penulisan dan penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
1
I. PENDAHULUAN
Kata topologi berasal dari bahasa Yunani yaitu topos yang artinya “tempat” dan
logos yang artinya “ilmu” merupakan cabang matematika yang bersangkutan
dengan tata ruang. yang tidak berubah dalam deformasi dwikontinu (yaitu ruang
yang dapat ditekuk, dilipat, disusut, direntangkan, dan dipilin, tetapi tidak
diperkenankan untuk dipotong, dirobek, ditusuk atau dilekatkan). Kita dapat
membayangkan bahwa pada bidang datar, apabila diberikan suatu lingkaran, maka
akan terbentuk elips yang dibentuk oleh lingkaran yang ditarik kedua sisinya,
itulah topologi.
Topologi merupakan kajian pemetaan dari suatu obyek dalam ruang. Topologi
muncul melalui pengembangan konsep dari geometri dan teori himpunan, seperti
ruang, dimensi, bentuk, dan transformasi. Dapat dikatakan bahwa kajian ini
merupakan perluasan kajian geometri, dengan mempertimbangkan baik himpunan
titik-titiknya maupun keluarga himpunan-himpunan tersebut. Pertimbangan yang
2
digunakan tersebut berupa sifat-sifat dalam konteks ruang (yang disebut kemudian
dengan ruang topologi). Dalam makalah ini akan dibahas konsep dasar topologi
yaitu titik limit, tititk interior, titik eksterior, perbatasan (boundary), titik batas,
titik terasing dan persekitaran.
Dari penjelasan di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa konsep dasar titik limit?
2. Apa konsep dasar titik interior?
3. Apa konsep dasar titik eksterior?
4. Apa konsep dasar boundary?
5. Apa konsep dasar titik batas?
6. Apa konsep dasar titik terasing?
7. Apa konsep dasar persekitaran?
1.3 Tujuan
II. PEMBAHASAN
Dalam garis bilangan real, kita tahu istilah mengenai “kedekatan” dan “jarak dari
setiap titik bilangan real”, atau “seberapa dekat suatu barisan yang tak hingga
banyaknya dengan sebuah nilai”. Semisal jika kita punya barisan
0.1,0.01,0.001,0.0001,0.00001,…, maka barisan tersebut akan dekat dengan suatu
nilai, yakni 0. Maka kita bisa katakan bahwa 0 merupakan limit atau batas dari
barisan tersebut. Di dalam ruang topologi, kita tidak dapat mendefinisikan jarak
dari satu elemen dengan elemen lainnya, jadi kita akan mendefinisikan kembali
apa yang disebut sebagai titik-titik limit di ruang topologi yang akan disajikan
dalam definisi berikut ini:
Definisi 2.1:
Jika (X, t ) adalah ruang topologi, titik p X disebut titik limit dari A, A X
jika dan hanya jika untuk setiap himpunan terbuka Gi yang memuat p,
G { p} A 0 .
Himpunan titik limit dari A disebut himpunan turunan dari A yang dinotasikan A '
Contoh 2.1:
X = {a,b,c,d,e}, X ,0 ,{a},{c, d},{a, c, d},{b, c, d , e} merupakan topologi dan
A={a,b,c}. Apakah A merupakan titik limit dari A?
Penyelesaian :
Ga {a},{a, c, d}, X
Ga { p} A 0
{a} - {a} A 0
4
jadi a bukan titik limit dari A
Gb {b, c, d , e}, X
Gb { p} A 0
{b,c,d,e} - {b} A
{c,d,e} {a,b,c}={c} 0
{a,b,c,d,e}-{b} A
{a,c,d,e} {a,b,c}={a,c} 0
jadi b titik limit dari A
Gc {c, d},{a, c, d},{b, c, d , e}, X
Gc { p} A 0
{c,d} - {c} A
{d} {a,b,c}= 0
jadi c bukan titik limit dari A
Gd {c, d},{a, c, d},{b, c, d , e}, X
Gd { p} A 0
{c,d} - {d} A
{c} {a,b,c}={c} 0
{a,c,d} - {d} A
{a,c} {a,b,c}={a,c} 0
{b,c,d,e}-{d} A
{b,c,e} {a,b,c}={b,c} 0
{a,b,c,d,e}-{d} A
{a,b,c,e} {a,b,c}={a,b,c} 0
jadi d titik limit dari A
Ge {b, c, d , e}, X
Ge { p} A 0
{b,c,d,e}-{e} A
{b,c,d} {a,b,c}={b,c} 0
{a,b,c,d,e}-{e} A
5
{a,b,c,d} {a,b,c}={a,b,c} 0
jadi e titik limit dari A
Definisi 2.2:
Jika (X, ) adalah ruang topologi dan A X . Titik p A disebut titik interior
A jika p G A dengan G himpunan terbuka.
Himpunan titik-titik dalam A ditulis A atau int (A) atau interior dari A.
Contoh 2.2:
A=(a,b], S=
Int (a,b]=(a,b) dimana b G A
B=[a,b]
Interior dari suatu himpunan A adalah gabungan dari semua himpunan terbuka
yang termuat dalam A, sehingga
(i) A terbuka
(ii) A adalah himpunan terbuka terbesar yang termuat dalam A yaitu
G A A .
Definisi 2.3:
Eksterior suatu himpunan A dalam ruang topologi (X,𝜏), Titik eksterior dari A
ditulis Eks (A) adalah interior dari komplemen A. Eks(A)=Int( A C )
Contoh 2.4 :
6
Definisi 2.4:
Perbatasan (boundary) adalah himpunan titik-titik yang bukan anggota Interior
dari A maupun eksterior dari A. Perbatasan A ditulis b(A).
Dengan kata lain b(A) = (int(A) eks(A))C= (int(A))C (Eks(A))C
Contoh 2.5:
X ={a,b,c,d,e} dan X ,0 ,{a},{c, d},{a, c, d},{b, c, d , e}
Misal A={b,c,d} maka Int (A)= {c,d}
Misal B={a,c,d} maka Int (B)={a} {c,d} {a,c,d}={a}.
Definisi 2.5 :
Jika (X, ) adalah ruang topologi maka p X dikatakan titik batas dari A X
jika dan hanya jika p G , maka G A 0 & G ( S A) 0
7
Contoh 2.6:
A=(a,b] maka Int(A)=(a,b)
AC (, a] (b, ) maka Eks (A)=Int( A C )= (, a] (b, )
Sehingga b(A)={a,b}
Definisi 2.6:
Jika (X, ) adalah ruang topologi dan A X maka A A b(A) dan
A C Eks(A) .
Contoh 2.7:
A=(a,b], Int(A)=(a,b) dan b(A)={a,b}.
A A b(A) =(a.b) {a,b}=[a,b]
1 1
2. 1, , ,
2 3
1 1
Int 1, , , = 0 Jadi tidak rapat dimana-mana.
2 3
1 1
3. A= 1, , , ,0 , titik limit dari A = 0
2 3
1 1
A A ' 1, , , ,0 0
2 3 jadi semuanya adalah titik terasing kecuali 0.
8
1 1
Int 1, , , ,0 = 0 tidak rapat dimana-mana.
2 3
2.7 Persekitaran
Definisi 2.7:
Diberikan (X, 𝜏) adalah ruang topologi pada X. Suatu himpunan V ⊂ X adalah
persekitaran dari x (dalam ruang topologi (X, 𝜏)) jika terdapat suatu himpunan U
∈ 𝜏 sedemikian sehingga x ∈ U ⊂ V.
Disini V ⊂ X adalah persekitaran dari x ∈ X bila dan hanya bila V memuat suatu
himpunan terbuka yang memenuhi x.
U
.
x
V
Jelas bahwa suatu himpunan terbuka yang memuat x adalah pasti merupakan
persekitaran dari x. Tetapi suatu persekitaran tidak harus terbuka. Dalam buku ini,
notasi N (x) menyatakan sebagai himpunan dari persekitaran dari x dalam ruang
topologi (X, 𝜏). Yang disebut sebagai sistem persekitaran dari x.
Contoh 2.9:
1. Pada topologi usual U pada garis bilangan riil R. apakah interval-interval
dibawah ini merupakan persekitaran dari o?
1 1
i. (− 2 , 2]
ii. (-1 , 0]
1
iii. 0,
2
iv. (0,1]
Penyelesaian
1 1 1 1 1 1 1 1
i. Karena 0 ∈ (− 2 , 2) ⊂ (− 2 , 2] dan (− 2 , 2) adalah terbuka maka (− 2 , 2]
Teorema 1
Diberikan (X, 𝜏) adalah ruang topologi pada X dan x ∈ X maka berlaku:
a. Jika V ∈ N(x) maka x ∈ V.
b. Jika V1∈ N(x) dan V1 ⊂ V2 maka V2 ∈ N(x).
c. Jika V1 dan V2 dalam N(x) maka V1 ∩ V2 ∈ N(x).
d. Jika V ∈ N(x) maka terdapat W ∈ N(x) sedemikian sehingga y ∈ W ⟹ V∈
N(y).
Bukti :
a. Jika V ∈ N(x) maka V merupakan salah satu persekitaran dari titik x.
Menurut definisi 1 maka terdapat U ∈ 𝜏
Sedemikian sehingga x ∈ U ⊂ V
Dari sini jelas bahwa jika V ∈ N(x) maka x ∈ V.
10
b. Menurut bagian a diatas, berarti x ∈ V1 karena V1 ∈ N(x). karena V1 ⊂ V2
maka terdapat U1 ∈ 𝜏 sedemikian sehingga x ∈ U1 ⊂ V1 ⊂ V2. Yang berarti
bahwa x ∈ U1 ⊂ V2 sesuai dengan definisi 1, maka V2 ∈ N(x).
c. Karena V1 ∈ N(x) maka terdapat U1 ∈ 𝜏 sedemikian sehingga x ∈ U1 ⊂ V1
………i)
Karena V2 ∈ N(x) maka terdapat U2 ∈ 𝜏 sedemikian sehingga x ∈ U2 ⊂ V2
……...ii)
Dari i) dan ii) maka U1 ∩ U2 ⊂ V1 ∩ V2.
Karena U1 ∈ 𝜏 dan U2 ∈ 𝜏 maka U1 ∩ U2 ∈ 𝜏.
Yang berarti bahwa V1 ∩ V2 adalah persekitaran dari titik x. dengan
demikian V1 ∩ V2 ∈ N(x).
d. Karena V ∈ N(x) maka terdapat U ∈ 𝜏 sedemikian sehingga x U ⊂ V.
Jika diambil W = U dan y ∈ W maka berlaku y ∈ W⊂ V.
Yang berarti bahwa : V ∈ N(y).
Contoh 2.10:
1. Sesuai dengan contoh 2.9
a. Bila V = {a,b}∈ N(b) maka b ∈ V.
b. Bila V1 = {a,b} ∈ N(b) dan V2 = {a,b,c} maka {a,b,c} ∈ N(b).
c. Bila V1 = {a,b}∈ N(b) dan V2 = {a,b,c} ∈ N(b) maka
{a,b} ∩ {a,b,c} = {a,b} ∈ N(b).
d. Ambil V = {a,b,c,d} dan W = {a,b,d}
Akan ditunjukan bahwa jika d ∈ {a,b,d} maka V = {a,b,c,d}∈ N(d).
Sekarang menentukan N(d).
Himpunan terbuka yang memuat d adalah X, {a,c,d},{a,b,c,d}
Himpunan bagian dari X yang memuat X adalah X.
Himpunan bagian dari X yang memuat {a,c,d} adalah
{a,c,d},{a,b,c,d},{a,c,d,e}, X.
Himpunan bagian dari X yang memuat {a,b,c,d} adalah {a,b,c,d},X
Sehingga N(d) = {X,{a,c,d},{a,b,c,d},{a,b,c,d},{a,c,d,e}}
11
2. Ambil a adalah bilangan riil, yang berarti a𝜀 R maka setiap interval tertutup
[a-𝛿 , a+ 𝛿], dengan pusat a adalah suatu persekitaran dari a karena interval
tertutup ini memuat interval terbuka (a – 𝛿, a + 𝛿) yang memuat a
-𝛿 +𝛿
a
−𝛿 +𝛿
A
begitu juga, jika p adalah titik dibidang R2, maka setiap disc tertutup {q ∈ R2;
d(p,q) ≤ 𝛿 ≠ 0} dengan pusat p adalah persekitaran dari p karena disc tertutup
itu memuat disc terbuka dengan pusat p dan jari-jari 𝛿.
𝛿 𝛿
p p
D
3. Dalam ruang topologi indiskrit (X,J). persekitaran dari titik p adalah hanya X.
Jadi N(p) = {X}. Hal ini dapat di jelaskan bahwa karena J ={∅,X}, maka
himpunan terbuka yang mengandung p adalah hanya X saja.
Teorema 2
Suatu himpunan G adalah terbuka jika dan hanya jika G merupakan persekitaran
dari setiap titik yang didalamnya.
Bukti :
( ) misalkan G adalah himpunan terbuka, maka setiap titik p ∈ G menjadi
anggota pada himpunan terbuka G yang didalam G.
Yang berarti p ∈ G ⊂ G
G
Dari sini G adalah persekitaran dari setiap titik
p yang didalamnya
12
(⟸) misalkan G adalah suatu persekitaran dari setiap titik yang didalamnya.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Jika (X, ) adalah ruang topologi, titik p X disebut titik limit dari A,
5. Jika (X, ) adalah ruang topologi maka p X dikatakan titik batas dari
A X jika dan hanya jika p G , maka G A 0 & G ( S A) 0
A C Eks(A) .
7. Diberikan (X, 𝜏) adalah ruang topologi pada X. Suatu himpunan V ⊂ X adalah
persekitaran dari x (dalam ruang topologi (X, 𝜏)) jika terdapat suatu himpunan
U ∈ 𝜏 sedemikian sehingga x ∈ U ⊂ V.
14
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Arini Soesatyo & Shahnaz Aflaha Vanya A. 2015. Titik Limit Dan
Ketetanggaan. [Online]. Tersedia: https://www.academia.edu/19069359
/Titik_Limit_dan_Ketetanggan_Neighbourhoods_[9 September 2019]