Anda di halaman 1dari 34

Sejarah Matematika

“Fuzzy Sets”

UNIVERSITAS NEGERI
PADANG, 2019
Logika fuzzy pertama kali
dikembangkan oleh Lotfi Asker
Zadeh melalui tulisannya “Fuzzy
Sets”, pada tahun 1965 tentang teori
himpunan fuzzy.

2
Logika fuzzy

merupakan sebuah logika yang memiliki nilai samar


antara benar dan salah interval 0 hingga 1, sedangkan
pada teori logika, tegas memiliki nilai benar atau salah
secara tegas antara 0 atau1.

Teori Logika Fuzzy dapat dikembangkan dengan


menggunakan konsep Fuzzy Set
Fuzzy set
merupakan sebuah
himpunan yang anggotanya
memiliki derajat
keanggotaan tertentu yang
ditentukan oleh fungsi
keanggotaan (membership
function) tertentu.
Lotfi Askar Zadeh
 Tempat Tanggal lahir : Baku, , Republik
Sosialis Soviet, Soviet, 4 Februari 1921

 Wafat : 6 September 2017, di usia 96


tahun

 Ayahnya adalah Rahim Aleskerzade,


berasal dari iran, Azernaijan,
Ardabil,seorang jurnalis yang
ditugaskan di Iran

 ibunya adalah Fanya Korenman,


seorang yahudi rusia berasal dari iran,
seorang dokter anak dari Odessa.
 Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan Amerika
Serikat berkebangsaan Iran , dan seorang profesor
emeritus dari teknik elektro UC Berkeley, departemen
ilmu komputer.
Sejarah Lotfi Askar Zadeh
Zadeh bersekolah di sekolah
dasar selama tiga tahun di
unisoviet

Ia mengatakan "memiliki pengaruh signifikan


dan tahan lama pada pemikiran saya dan
cara saya memandang berbagai hal."
setelah keluarganya pindah melintasi
perbatasan Soviet ke Iran. Lebih
tepatnya ke Teheran di tanah air
ayahnya.

Beliau belajar di Alborz College yang merupakan


sebuah Sekolah Misionaris Presbyterian Amerika
di Teheran. tempat ia dididik selama delapan
tahun ke depan,

dan di mana ia bertemu calon


istrinya, Fay.
setelah keluarganya pindah melintasi
perbatasan Soviet ke Iran. Lebih tepatnya
ke Teheran di tanah air ayahnya.

Zadeh mengatakan bahwa ia "sangat dipengaruhi"


oleh misionaris dari Amerika Serikat "sangat baik,
jujur, dan membantu“.

”Bagi saya, mereka mewakili yang terbaik yang dapat


Anda temukan di Amerika Serikat , orang yang bersedia
memberikan diri mereka untuk kepentingan orang lain.
Jadi, sikap seperti ini memengaruhi saya. Sehingga saya
mempunyaikeinginan yang mendalam untuk tinggal di
Amerika Serikat. "
Riwayat pendidikan

Meskipun lebih lancar berbahasa Rusia


daripada di Persia, Zadeh mengikuti ujian
universitas nasional dan menempati urutan
ketiga di seluruh negeri.

Kemudian beliau melanjutkan belajar di


Universitas Teheran, dan ia menempati peringkat
pertama di kelasnya dalam dua tahun
pertamanya.

beliau menerima gelar sarjana di bidang


Teknik Elektro pada tahun 1942 yang mana
beliau satu dari tiga mahasiswa di bidang
itu yang lulus pada tahun itu,
Di pertengahan 1944, zadeh melanjutkan studi
pascasarjana di Massachusetts Institute of
Technology (MIT)dan menerima gelar master di
bidang Teknik Elektro dari MIT (Massachusetts
Institute of Technology) dua tahun kemudian (tahun
1946).

di Amerika Serikat, ia mengubah


namanya menjadi Lotfi Asker
Zadeh. Yang mana nama
sebelumnya Lotfi Aliaskerzadeh
Selanjutnya, beliau bergabung dengan
Universitas Columbia sebagai instruktur
teknik elektro dimana beliau mendapatkan
gelar doktor (Ph.D) pada tahun 1949.

Beliau diangkat sebagai asisten profesor


pada tahun 1950 dan kemudian
dipromosikan menjadi profesor penuh pada
tahun 1957.

Di Universitas Columbia, beliau mengajar


mata kuliah teori elektromagnetik, analisis
rangkaian, teori sistem kontrol, teori
informasi dan mesin sekuensial.
Kehidupan
pribadi dan
kepercayaan
14
Kehidupan pribadi
dan kepercayaan

Zadeh disebut "cepat mengabaikan nasionalisme, bersikeras


ada banyak masalah yang lebih dalam dalam hidup", dan dikutip
mengatakan dalam sebuah wawancara: "Pertanyaannya
sebenarnya bukan apakah saya orang Amerika, Rusia, Iran,
Azerbaijan, atau apa pun lain. Saya telah dibentuk oleh semua
orang dan budaya ini dan saya merasa cukup nyaman di antara
mereka semua.

. " Ia mencatat dalam wawancara yang sama: "Kegigihan dan


keuletan. Tidak takut terlibat dalam kontroversi. Itu sangat
tradisi Turki. Itu bagian dari karakter saya juga. Saya bisa
sangat keras kepala. Itu mungkin bermanfaat bagi
pengembangan Fuzzy Logic. " Ia menggambarkan dirinya
sebagai "seorang insinyur listrik, keturunan Amerika keturunan
Iran, yang lahir di Rusia."
Kehidupan pribadi dan
kepercayaan

Zadeh menikah dengan Fay Zadeh dan


memiliki dua anak, Stella Zadeh
dan Norman Zada .

Zadeh meninggal di rumahnya di Berkeley, California, pada


6 September 2017, pada usia 96. Ia dimakamkan di Gang
Kehormatan pertama di Baku, Azerbaijan, tempat ia
dilahirkan.Pemakamannya dihadiri oleh "orang-orang yang
sangat dihormati", termasuk presiden Azerbaijan.
Sejarah
Fuzzy set
17
Aristoteles
(384-322 SM)

Seorang ahli fisafat Yunani


yang sering disebut sebagai
bapak logika, lebih tepatnya
logika biner.

Orang pertama yang


memulai menulis ide-ide dan
aturan yang kemudian sering
disebut proses logika.

Menulis buku
berjudul Organon (instrumen
atau alat) yang berisi analisis
prior dan posterior

Mendeskipsikan silogisme
Logika biner

1. Didasarkan pada ide bahwa segala sesuatu adalah A


atau bukan A.
2. Dipakai ketika kita ingin mengevaluasi dengan kategori
benar atau salah (dalam perkembangan lebih lanjut
kategori benar sering disimbolkan dengan nilai 1
sedangkan salah disimbolkan dengan nilai 0.
3. Logika biner dapat berlaku dengan baik jika diterapkan
pada hal yang dapat dibedakan dengan jelas batas-
batasnya. Misalnya pertanyaan “Apakah anda seorang
lelaki?” dapat dijawab dengan mudah dengan
menggunakan logika biner.
Plato
( 427 SM – 347 SM)

Tetapi tidak semua orang setuju dengan logika


biner. Plato mengindikasikan adanya daerah
ketiga yang terletak di antara benar dan salah.
George Boole
( 2 November 1815 – 8 Desember
1864)

Perkembangan logika mengalami masa


transisi. ketika pada tahun 1854 George Boole
menciptakan sistem aljabar dan teori
himpunan yang dapat dikaitkan secara
metematis dengan dua nilai logika, pemetaan
benar dan salah ke dalam nilai 1 dan 0. Hasil
karyanya itu dituangkan dalam bukunya yang
berjudul “The Laws of Thought”.
Jan Lukasiewicz (21 December 1878
– 13 February 1956)

Mengemukakan sebuah konsep logika


dalam tulisannya “On Three-Valued Logic”
dimana ada daerah yang ditambahkan diantara
benar “1” dan salah “0”. Daerah yang
ditambahkan tersebut diistilahkan dengan
“kemungkinan” dan mempunyai nilai diantara
benar dan salah. Lukasiewicz mengusulkan
notasi dan aksioma yang diharapkannya menjadi
pelopor matematika modern.
Pada tahun
1922

Lukasiewicz menegaskan adanya kejanggalan dalam operasi


IMPLIKASI untuk interval antara 0 dan 1. Kejanggalan
tersebut disadarinya ketika menemukan ada nilai kebenaran
(kemungkinan) yang tak terhingga jumlahnya didalam
rentang antara benar dan salah.

Penyelidikan dengan opersai AND dan OR membuktikan bahwa


operasi AND mengambil nilai minimum dari inputnya sedangkan
operasi OR mengambil nilai maksimum dari inputnya. Tetapi
Lukasiewicz tidak menyatakan aturan maksimum dan minimum
dalam teorinya. Apa yang dikemukakan oleh Lukasiewicz ini tidak
bisa diterima luas pada saat itu.
Lotfi A. Zadeh
(4 Februari 1921
- 6 September 2017 )

Tahun 1965, ketika Lotfi A. Zadeh


mempublikasikan tulisannya “Fuzzy Sets”
yang mendeskripsikan teori himpunan
fuzzy dan perluasannya tentang logika
fuzzy, konsep multivalue logic mulai
disoroti secara luas.

Pada awal-awal kemunculannya, logika


fuzzy mendapatkan banyak kritikan.
Bahkan meskipun telah ada ratusan
aplikasi fuzzy yang cukup berhasil,
beberapa ilmuwan masih meragukan
konsep fuzzy.
Teori yang dikemukakan
oleh Lotfi A. Zadeh
mengusulkan adanya fungsi
keanggotaan yang
dioperasikan dengan
bilangan real diantara nilai Logika fuzzy di dasarkan pada
benar “1” dan salah “0”. ide bahwa A dapat sama
Lotfi A. Zadeh pula yang dengan bukan A. Hal ini
mempopulerkan aturan berarti bahwa sesuatu dapat
maksimum dan minimum mengandung bagian yang
yang diperoleh dari operasi berlawanan.
himpunan fuzzy. Aturan
maksimum dan minimum ini
pada dasarnya sama dengan
rumusan yang dikemukakan
oleh Lukasiewicz.
Logika fuzzy umumnya diterapkan
pada masalah-masalah yang
mengandung unsur ketidak pastian
(uncertainty), ketidak tepatan
(imprecise), noisy, dan sebagainya.

Logika fuzzy menjembatani bahasa


mesin yang presisi dengan bahasa
manusia yang menekankan pada
makna atau arti (significance).

Logika fuzzy dikembangkan


berdasarkan bahasa manusia (bahasa
26
alami)
Contoh-contoh masalah yang
mengandung ketidakpastian:

Contoh 1:
Seseorang dikatakan “tinggi”
jika tinggi badannya lebih dari 1,7 meter.
Bagaimana dengan orang yang
mempunyai tinggi badan 1,6999 meter
atau 1,65 meter, apakah termasuk
kategori orang tinggi?
Menurut persepsi manusia,
orang yang mempunyai tinggi badan
sekitar 1,7 meter dikatakan “kurang
lebih tinggi” atau “agak tinggi”.
27
Contoh 2:
Kecepatan “pelan” didefinisikan
di bawah 20 km/jam.
Bagaimana dengan kecepatan
20,001 km/jam, apakah masih
dapat dikatakan pelan?

Manusia mungkin mengatakan


bahwa kecepatan 20,001 km/jam
itu “agak pelan”.

Ketidapastian dalam kasus –


kasus ini disebabkan oleh
kaburnya pengertian “agak”,
“kurang lebih”, “sedikit”, dan
sebagainya .
Aplikasi
Fuzzy set
29
Meskipun logika fuzzy dikembangkan di Amerika,
namun ia lebih populer dan banyak diaplikasikan
secara luas oleh praktisi Jepang dengan
mengadaptasikannya ke bidang kendali (control).
Saat ini banyak dijual produk elektronik buatan
Jepang yang menerapkan prinsip logika fuzzy,
seperti mesin cuci, AC, dan lain-lain.
Tahun 1990, mesin cuci
otomatis di Jepang
menggunakan logika fuzzy.

Menggunakan sensor
untuk mendeteksi
kotoran pada pakaian.

Inputnya: tingkat
kekotoran, jenis kotoran
dan banyaknya cucian.

Outputnya: menentukan
putaran putaran yang tepat
secara otomatis.
Fuzzy logic sudah diterapkan pada banyak bidang, mulai
dari teori kendali hingga inteligensia buatan.

• Diagnosis penyakit pasien,


1. Dunia kedokteran • penelitian kanker
dan biologi : • dsb.

• Manajemen basis data untuk query data


2. Manajemen
• Tata letak pabrik yang maksimal
pengambilan
• Penentuan jumlah produksi berdasarkan
keputusan jumlah stok dan permintaan.

3. Klasifikasi dan
pencocokan pola.

4. Mengukur kualitas
air, peramalan cuaca,
dsb.
Mengapa logika fuzzy yang ditemukan di Amerika malah lebih banyak
ditemukan aplikasinya di negara Jepang?

Salah satu penjelasannya: kultur orang Barat yang cenderung


memandang suatu persoalan sebagai hitam-putih, ya-tidak, bersalah-tidak
bersalah, sukses-gagal, atau yang setara dengan dunia logika biner
Aristoteles,. Sedangkan kultur orang Timur lebih dapat menerima dunia
“abu-abu” atau fuzzy.
Thank you,
good bye

Anda mungkin juga menyukai