PRODISTIK
Hartati, S.Si
PROGRAM PENDIDIKAN TERAPAN Hasan Basri, SE, S.Kom
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI (PRODISTIK)
Kerjasama ITS dan MA/SMA REVIEWER :
Dr. Ismaini Zain, M.Si
Dr. Hozairi, S.ST., MT
Komputer Akutansi
(Microsoft Excel Advance)
Modul Ajar
Sekretariat :
Gedung Nasdec Lt.1, R. Prodistik – ITS
PROGRAM KERJASAMA ITS & MA/SMA
Kampus ITS Sukolilo – Surabaya 60111 PROGRAM TERAPAN BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
& KOMUNIKASI (PRODISTIK)
Telp: 082115154449 E-mail : prodistik@gmail.com Website : www.prodistik.or.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat, nikmat dan hidayah-Nya. Serta salawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW, sehingga kami
dapat menyelesaikan modul kuliah untuk materi Komputer Akutansi
Modul ini disusun dalam bentuk panduan yang bersifat praktis dengan
mengutamakan praktek dibandingkan dengan teoritis. Dengan demikian diharapkan peserta
dapat lebih terampil dalam imlementasinya, namun demikian juga tidak mengabaikan teori.
Untuk itu penggunaan modul ini harus didampingi dengan pengajar.
Pengajar diharapkan dapat memberikan improvisasi dalam penyampaianya dengan
menambahkan berbagai contoh kasus nyata, sedemikian hingga peserta mendapatkan
pengetahuan yang lebih komprehensif terkait dengan materi yang diampuhnya.
Sepenuhnya kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini banyak pihak
yang telah memberikan bantuannya, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih.
“Tiada gading yang tak retak”, kiranya ungkapan itulah yang paling tepat
ditunjukkan buat penyusun, karena sebagai manusia biasa, pastilah penyusun memiliki
keterbatasan dan kekurangan, sehingga karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
saran dan kritik yang membangun akan penyusun terima dengan tanggan terbuka.
Tim Penyusun
Modul PRODISTIK
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. DASAR DASAR AKUTANSI 1
Laporan Keuangan 2
Laporan Laba Rugi 8
Rekening Aktiva 9
Rekening Pasiva 13
Kodifikasi 15
Siklus Akuntasi 17
Jurnal Penyesuaian 23
Posting 24
Buku Besar 25
Neraca Percobaan Dan Neraca Lajur 29
Laba Rugi Dan Neraca 33
BAB II. FUNGSI – FUNGSI EXCEL 39
Fungsi If 15
Fungsi Sum 20
Fungsi Sumif 28
Fungsi Counta 29
Fungsi Sln Dan Db 44
Fungsi Vlookup 45
Fungsi Offset 47
Fungsi Index 48
Fungsi Isblank 49
Fungsi Left Dan Right 49
BAB III. FUNGSI DATABASE 50
Fungsi Database 51
Latihan 52
BAB IV. PIVOT 57
Definisi Pivot 58
Pivot tabel bentuk baris 59
Pivot tabel bentuk baris dan kolom 60
Pivot tabel bentuk kolom 61
Pivot tabel bentuk filter 61
Latihan 62
BAB V. MENYUSUN NERACA 65
Menyusun Neraca Awal 66
Latihan 67
BAB VI. LAPORAN LABA RUGI 71
Pembuatan Laporan Laba Rugi 72
Latihan 73
BAB VII. MENYUSUN JURNAL 75
Menyusun Jurnal Transaksi 76
Membuat Neraca Saldo 80
ii
Membuat Jurnal Penyesuaian 82
Membuat Neraca Lajur 84
Latihan 85
BAB VIII. MENYUSUN BUKU BESAR 87
Membuat buku besar 88
Latihan 89
BAB IX. SIKLUS AKUTANSI 91
Membuat siklus akutansi 92
Latihan 93
BAB X. BEKERJA DENGAN MAKRO 94
Membuat Macro 95
Bekerja dengan Macro 96
Latihan 100
iii
BAB
I
SASARAN
DASAR – DASAR AKUNTANSI
3. Neraca
Harta adalah hutang ditambah modal.
NERACA
Per 31 Desember 2014
AKTIVA
HARTA : XXX.XXX.XX
PASIVA :
HUTANG : XXX.XXX.XX
+
MODAL : XXX.XXX.XX
Pengertian debet dan kredit dalam akuntansi menujukkan posisi di kiri dan kanan.
Debet berarti diposisi kiri, sedangkan kredit di posisi kanan. Sedangkan bertambah atau
berkurang nilai dari suatu rekening bergantung pada jenis rekeningnya.
Lihat tabel bertambah dan berkurang nilai suatu rekening dibawah ini.
Rekening-Rekening Bertambah Berkurang
Harta (Aktiva-Neraca) Debet Kredit
Hutang (Pasiva-Neraca) Kredit Debet
Modal (Pasiva-Neraca) Kredit Debet
Pendapatan (Lap.Laba/Rugi) Kredit Debet
Biaya-Biaya Debet Kredit
Untuk kondisi seperti di atas, dapat diperoleh dari 2 kali jurnal, yaitu;
a. jurnal kas pada modal;
b. jurnal Bank Y pada modal.
Kedua jurnal tersebut bisa ditulis dengan cara sebagai berikut.
1) Kas (debet) 10.000.000
a. Modal Budi (kredit) 10.000.000
2) BankY (debet) 40.000.000
a. Modal Budi (kredit) 40.000.000
Jurnal dapat ditulis dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tanggal Nama Rekening Ref. Debet Kredit
02-Jan-15 Kas 10.000.000
02-Jan-15 Modal Budi 10.000.000
02-Jan-15 Bank Y 40.000.000
02-Jan-15 Modal Budi 40.000.000
Gambar B. 5 Jurnal Kas pada Modal Budi dan Bank Y pada Modal Budi
Penjelasan yaitu:
a. di sebelah kiri (aktiva) adalah harta;
b. di sebelah kanan (pasiva) adalah hutang dan modal.
Neraca awal tersebut dapat juga disusun dalam bentuk vetikal, lihat Gambar 2.8.
NERACA (Awal)
Per 2 Januari 2015
AKTIVA
Kas 10.000.000
Bank Y 40.000.000
Total AKTIVA : 50.000.000
PASIVA :
Hutang 0
Modal Budi -50.000.000
Total PASIVA : -50.000.000
2. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang berupa uang tunai atau yang diharapkan dapat
segera dicairkan menjadi uang tunai, atau dapat dijual atau dipakai habis selama satu siklus
operasi perusahaan yang normal, umumnya 1 tahun.
4. Surat-Surat Berharga
Surat-surat berharga merupakan aktiva lancar yang dapat segera diuangkan, merupakan
investasi sementara untuk memanfaatkan kelebihan dana kas yang sementara tidak
dipergunakan,yaitu:
a. Sertifikat deposito.
b. Saham atau jenis surat berharga lainnya.
c. Penyajian surat-surat berharga di neraca dicantumkan menurut harga belinya atau harga pasar
pada tanggal neraca, yang nilainya lebih rendah.
5. Piutang
Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:
1. Piutang dagang, piutang usaha, atau piutang customer, merupakan tagihan perusahaan
kepada pihak ketiga sebagai akibat dari transaksi penjualan secara kredit;
6. Persediaan (Stock)
Persediaan atau stock merupakan persediaan barang yang akan dijual untuk perusahaan
dagang atau yang akan dipakai untuk perusahaan produksi.
Persediaan barang terdiri atas sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagangan;
2. Persediaan bahan mentah;
3. Persediaan barang dalam proses atau setengah jadi atau work in process (WIP);
4. Persediaan barang jadi.
5. Persediaan dicantumkan di neraca menurut harga belinya atau harga pokok rata-rata pada
tanggal neraca.
8. Aktiva Tetap
Aktiva tetap atau aset tetap adalah harta kekayaan perusahaan berwujud yang memiliki
nilai ekonomis lama dan digunakan untuk menjalankan aktivitas operasioanal usaha guna
menghasilkan barang atau jasa. Umunya dipakai lebih dari 1 siklus akuntansi (lebih dari 1 tahun).
11. Kendaraan
Merupakan nilai pembelian atas kendaraan, ditambah biaya-biaya pembeliannya, seperti
biaya balik nama, pajak, dan lain-lain yang dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
12. Mesin-Mesin
Merupakan nilai pembelian atas mesin, ditambah biaya-biaya pembeliannya termasuk
biaya angkut, biaya pemasangan, asuransi pengiriman mesin, dan lain-lain yang dipergunakan
untuk kegiatan operasi perusahaan.
Contoh: Mesin fotokopi.
13. Peralatan-Peralatan
Merupakan nilai pembelian atas peralatan, ditambah biaya-biaya pembeliannya termasuk
biaya angkut, biaya pemasangan, biaya training, dan lain-lain yang dipergunakan untuk kegiatan
operasi perusahaan.
Contoh: Alat-alat kesehatan.
2. Hutang
Hutang adalah sesuatu yang dipinjam. Merupakan kewajiban dari perusahaan yang harus
dibayar kepada pihak lain. Terdiri atas hutang lancar dan hutang jangka panjang.
3. Hutang Lancar
Hutang lancar disebut juga dengan hutang jangka pendek (short term liabilities),
merupakan semua hutang atau kewajiban yang harus segera dibayar dalam tempo 1 tahun atau
kurang dari 1 tahun.
5. Hutang Dagang
Hutang dagang atau hutang usaha, merupakan hutang kepada pihak ketiga yang timbul
karena pembelian barang dagangan atau jasa secara kredit.
6. Hutang Lain-Lain
Merupakan hutang atau kewajiban kepada pihak ketiga yang bukan berasal dari transaksi
pembelian barang dagangan atau jasa.
1) Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah kredit yang jangka waktu pengembaliaannya lebih dari 1 (satu)
tahun, digunakan untuk investasi dan tidak dipakai untuk modal kerja.
2) Hutang Obligasi
Hutang Obligasi adalah suatu pernyataan hutang yang diterbitkan perusahaan kepada
pihak pemegang obligasi, yang dicatat berdasarkan nilai nominalnya dengan kewajiban
membayar pokok dan bunganya secara berkala sesuai dengan janji yang tertulis pada surat
obligasi.
9. Modal
Modal meruapakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu usaha
pada perusahaan . Bisa berupa uang tunai yang disetor oleh pemilik atau para pemegang saham,
maupun yang terbentuk dari hasil usaha perusahaan.
Macam-macam modal, antara lain:
Page | 14 Modul Ajar Komputer Akuntansi
Program Terapan Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi (PRODISTIK)
1) Modal saham statutair.
2) Cadangan.
3) Saldo laba, dan lain-lain.
11. Cadangan
Dana cadangan dibentuk dari laba usaha untuk keperluan tujuan tertentu.
1.5. KODIFIKASI
1. Siklus Akuntasi
Merupakan pengolahan data akuntasi dimulai dari pencatatan transaksi pada bukti pembukuan,
dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan, serta proses penutupannya
(pengikhtisarannya).
Siklus akuntasi meliput tahap tahap:
a) Pencatatan transaksi pada bukti pembukuan.
b) Pencatatan jurnal disertai dengan pemberian kode rekening pada masing masing record
jurnal.
c) Membukukan perkiraan –perkiraan pada buku besar (posting pada buku besar).
d) Mempersiapkan laporan keuangan (neraca percobaan).
e) Pencatatan total mutasi debet dan total mutasi kredit masing-masing rekening buku besar
pada form neraca percobaan.
f) Pencatatan jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar.
g) Menyusun laporan laba rugi dan neraca.
h) Menutup saldo-saldo buku besar
i) Mempersiapkan lembar kertas kerja untuk dipergunakan pada periode berikutnya.
Penyusunan laporan keuangan dengan bantuan program aplikasi “Exel Akuntasi” pada
buku ini,untuk pembuatan neraca percobaan-lajur dapat dilakukan tanpa membuat buku besar.
1. Pengertian Jurnal
Jurnal adalah catatan akuntasi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan
oleh administrasi perusahaan guna mencatat transaksi keuangan dengan tujuan untuk
pendataa,dengan menyebutkan waktu transaksi berjalan dan rekening yang didebet maupun yang
dikredit.
Jurnal juga merupakan pencatatan penyesuaian nilai rekening (adjusting entries).
Fungsi jurnal antara lain sebagai berikut.
1. Fungsi historis, yaitu merupakan kegiatan untuk mencatat semua transaksi keuangan
secara berurutan sesuai dengan tanggal kejadiannya.
2. Fungsi mencatat, yaitu merupakan pencatatan yang lengkap atas transaksi itu. Artinya
semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat.
2. Latihan Jurnal
Persamaan akuntasi:
Setiap transaksi akan berpengaruh pada persamaan akuntasi. Itu sebabnya sistem
pencatatan dalam akuntansi dilakukan pencatatan 2 kali, yaitu pencatatan di sisi debet dan
pencatatan di sisi kredit. Akibatnya akan terjadi pengaruh di sisi debet dan pengaruh di sisi kredit.
Sistem pencatatan akuntansi ini dikenal dengan istilah double entry bookkeeping, yaitu sistem
pencatatan di sisi debet dan di sisi kredit, di mana tota nilai debet dan total nilai dikredit harus
sama.
Contoh:
Seorang pemuda bernama budi. Pada tanggal 1 januari 2015, dengan uang yang
dimilikinya sebesar 50 juta rupiah sebagai modal untuk membuka usaha kursus bahasa inggris.
Jurnalnya: kas (debet) pada modal budi (kredit).
Saldo rekening kas pada tanggal 2 jan 2012 menjadi : 10.000.000 (debet).
3. Contoh-Contoh Jurnal
Tanggal 03 Maret 2015, perusahaan membayar hutang pada PT. XXX sebesar
Rp5.000.000,- beban kas. Apa pengaruhnya? Dan bagaimana jurnalnya?
Pengaruhnya:
Hutang pada PT.xxx berkurang Rp5.000.000,-.
Modul Ajar Komputer Akuntansi Page | 19
Program Terapan Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi (PRODISTIK)
Kas berkurang sebesar Rp5.000.000,-.
Jurnal: Hutang PT.XXX (debet) pada kas (kredit).
Tanggal Nama Rekening Ref. Debet Kredit
03 Mar 15 Hutang PT.XXX 5.000.000
03 Mar 15 5.000.000
Gambar G. 5 Jurnal Hutang PT.XXX pada kas
Tanggal 5 April 2015, Tuan Budi menyetor ke kas menambah modal sebesar 30.000.000
pada perusahaannya.
Pengaruhnya:
Kas bertambah sebesar Rp30.000.000,-.
Modal tuan Budi bertambah sebesar Rp30.000.000,-.
Jurnal: Kas (debet) pada modal tuan Budi (kredit).
Tanggal Nma Rekening Ref. Debet Kredit
04 Aprl 15 Kas 30.000.000
04 Aprl 15 Modal Budi 30.000.000
Gambar G. 6 Jurnal kas pada modal Budi
Tanggal 5 Mei 2012, Tuan Budi menarik uang kas perusahaannya sebesar RP15.000.000 untuk
keperluan pribadi.
Pengaruhnya:
Modal Tuan Budi berkurang Rp15.000.000,-.
Kas berkurang senilai Rp15.000.000,-.
Jurnal: Modal Tuan Budi (debet) pada kas (kedit).
Tanggal Nama Rekening Ref. Debet Kredit
05 Mei 15 Modal Budi 15.000.000
05 Mei 15 Kas 15.000.000
Gambar G. 7 Jurnal modal Budi pada kas
Tanggal 5 Mei 2015, perusahaan membeli 1 set komputer (aktiva tetap secara tunai senilai Rp.
5.000.000,-.
Pengaruhnya:
Aktiva tetap bertambah Rp. 5.000.000,-.
Kas berkurang Rp. 5.000.000,-.
Jurnal: 1 set komputer (aktiva tetap) pada kas.
Page | 20 Modul Ajar Komputer Akuntansi
Program Terapan Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi (PRODISTIK)
Tanggal Nama Rekening Ref. Debet Kredit
05 Mei 15 1 set komputer 5.000.000
05 Mei 15 Kas 5.000.000
Gambar G. 8 Jurnal 1 set komputer pada kas.
Tanggal 1 Mei 2015, Budi menyewa gedung untuk perkantoran dengan harga sewa 12 juta
selama 1 tahun, dibayar via rekening Bank Y.
Buatlah jurnal per tanggal 1 Mei 2015, dan apa pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi.
Penjelasan:
12 juta per tahun, berarti 1 juta per bulan.
Per tanggal 1 Mei 2015 dinyatakan sebagai rekening sewa gedung dibayar di muka ( 12 juta
rupiah).
Per tanggal 31 Desember 2015 sebagai rekening biaya sewa gedung untuk 8 bulan (8 juta rupiah).
4 bulan berikutnya adalah tetap sebagai rekening sewa gedung dibayar di muka.
Tanggal 1 Mei 2015.
Pengaruhnya:
Rekening sewa gedung dibayar di muka bertambah.
Rekening Bank Y berkurang.
Jurnal: sewa gedung di muka pada Bank Y.
Tanggal Nama Rekening Ref. Debet Kredit
1 Mei 15 Sewa gedung 12.000.000
dibayar di muka
1 Mei 15 Bank Y 12.000.000
Gambar G. 9 Jurnal sewa gedung dibayar di muka pada Bank Y
Sisa nilai rekening sewa gedung dibayar di muka per tanggal 31 Des 2015 adalah Rp.
4.000.000,-. Sedangkan biaya sewa gedung dari bulan Mei s.d. Desember 015 adalah 8.000.000,-.
Buku besar rekening biaya sewa gedung (tanggal 1 Mei dan 31 Desember 2015):
Tanggal Nama Rekening Debet Kredit Saldo
01 Mei 15 Saldo awal… 0
31 Des 15 Jural 8.000.000 8.000.000
penyesuaian
Gambar G. 13 Saldo per 31 Desember 2015 adalah 8.000.000
4. Jurnal Koreksi
Dalam kegiatan pencatatan jurnal, kadang kala jurnal yang telah di entri ke dalam
komputer terjadi kesalahan, tetapi tidak bisa dilakukan edit data record untuk memperbaiki
kesalahan tersebut karena suatu aturan. Untuk hal seperti ini, bisa dilakukan entri jurnal untuk
mengoreksiatas kesalahan tersebut dengan cara melakukan jurnal koreksi.
Tanggal 1 mei 2015, jurnal sewa gedung dibayar di muka 12.000.000 oada bank Y 12.000.000,
tertulis:
1.9. POSTING
1. Pengertian Posting
Posting dalam sistem akuntansi adalah suatu proses mencatat record-record yang
rekeningnya sama pada jurnal sama, selama 1 periode akuntansi ke dalam buku besar.
Selanjutnya nilai saldo awal, total debet, total kredit, dan saldo akhir dari masing-masig buku
besar dimasukkann lagi ke dalam neraca percobaan.
Agar bisa lebih jelas dengan proses posting, lihat bagian cara membuat buku besar
(posting ke buku besar), dan Bb 12 penjelasan cara membuat neraca percobaan (posting ke neraca
percobaan).
Selanjutnya kumpulkan semua transaksi yang rekeningnya sama, yang ada pada jurnal
transaksi.
Berikut ini contoh transaksi yang terjadi pada tanggal 3 januari samapai dengan 09 Januari 2015:
Tgl. 3-1-15, terima uang kursus Rp. 750.000,-
Tgl. 4-1-15, terima uang servis Rp. 500.000,-
Tgl. 5-1-15, terima uang kursus Rp. 750.000,-
Modul Ajar Komputer Akuntansi Page | 25
Program Terapan Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi (PRODISTIK)
Tgl. 6-1-15, beli pulsa Hp Rp. 100.000,-
Tgl. 7-1-15, beli pulsa Hp Rp. 50.000,-
Tgl. 8-1-15, terima uang kursus Rp. 750.000,-
Tgl. 9-1-15, uang kas disetor ke Bank Y sebesar Rp. 50.000,-
Dari data transaksi tersebut di atas dibuat jurnalnya seperti berikut:
Tanggal Uraian Akun Debet Kredit
03 Jan 15 Terima uang kursus Kas 750.000
03 Jan 15 Terima uang kursus Kursus 750.000
04 Jan 15 Terima uang servis Kas 500.000
04 Jan 15 Terima uang servis Servis 500.000
05 Jan 15 Terima uang kursus Kas 750.000
05 Jan 15 Terima uang kursus Kursus 750.000
06 Jan 15 Beli pulsa Hp Pulsa 100.000
06 Jan 15 Beli pulsa Hp Kas 100.000
07 Jan 15 Beli pulsa Hp Pulsa 50.000
07 Jan 15 Beli pulsa Hp Kas 50.000
08 Jan 15 Terima uang kursus Kas 750.000
08 Jan 15 Terima uang kursus Kursus 750.000
09 Jan 15 Disetor ke Bank Y Bank Y 5.000.000
09 Jan 15 Disetor ke Bank Y Kas 5.000.000
Gambar L. 2 Transksi yang dicatat pada jurnal
Pada data neraca awal per tgl 2 januari 015 dan jurnal transaksi dari tgl 3 s.d. 9 Januari
2015, terlihat ada sejumlah rekening Kas, bank Y, hutang, modal (rek. Untuk neraca). Pendapatan
kursus, servis, biaya pulsa (rekening untuk laporan laba rugi). Ada sebanyak 8 rekening yang
akan dibuat buku besarnya. Kita mulai dari membuat buku besar kas.
Untuk membuat buku besar rekening kas sebagai berikut.
Saldo awal kas pada neraca awal: 10.000.000.
Ditambah dengan transaksi rekening kas pada jurnal:
Nilai-nilai di kolom E (mutasi debet), F (mutasi kredit) diisi dengan nilai-nilai total debet
dan total kredit dari masing-masing rekening di buku besar yng telah dibuat pada bab
sebelumnya.
Sebagai contoh nilai-nilai di buku besar kas:
Total debet:2.750.000, total kredit: 5.150.000.
Nilai-nilai di saldo akhir debet pada kolom 1 adalah jumlah dari kolom-kolom debet,
yaitu kolom C (salodo awal debet), E (mutasi debet), G (penyesuaian debet).
Nilai-nilai di saldo akhir kredit ada kolom J adalah jumlah dari kolo-kolom kredit, yaitu kolom D
(saldo awal kredit), F (mutasi kredit), H (penyesuaian kredit).
Neraca saldo di kolom K dan kolom L:
Jika kolom I (saldo akhir kredit)- kolom J (saldo akhir kredit) lebih besar dari atau sama dengan
nol, maka nilai selisihnya di masukkan ke kolom K. jika lebih kecil dari nolm maka nilai
selisihnya dimasukkan ke kolom L. Nilai-nilai yang ada di saldo akhir kolom K dan kolom L dari
baris 4 sampai dengan baris 11, yaitu terdiri atas rekening-rekening aktiva lancar sampai dengan
rekening modal, adalah kelompok rekening neraca. Nilai-nilai yang ada di saldo akhir kolom K
BIAYA-BIAYA
BIAYA Beli Pulsa HP (150.000)
TOTAL BIAYA (150.000)
2. Neraca
Setelah anda menyesaikan membuat laporan laba rugi, maka nilai-nilai yang ada pada
kolom neraca (kolom O dan P) pada neraca percobaan-lajur (Gambar 12.4) dapat disusun
neracanya seperti berikut.
NERACA
(Per 9 Januari 2015
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 7.600.000 Hutang Dagang 0
Bank Y 45.000.000
MODAL
Modal Budi 50.000.000
Laba/Rugi 2.600.000
TOTAL AKTIVA 52.600.000 TOTAL PASIVA: 52.600.000
Gambar L. 2 Neraca Skontro per 9 Januari 2015
Nilai laba rugi 2,600.000 pada neraca diambil dari saldo laba rugi yang ada di laporan
laba rugi. Jika total aktiva tidak sama dengan total pasiva pada neraca, berarti telah terjadi
kesalahan, mungkin disebabkan kesalahan saat melakukan jurnal atau salah memasukkan nomor
rekening pada jurnal, cobalah diperiksa ulang.
NERACA
(Per 9 Januari 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar Jumlah
PASIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang 0
Total Hutang Lancar 0
Modal
Modal Budi (50.000.000)
Laba Rugi Bulan Berjalan (2.600.000)
Total Modal (52.600.000)
Total pasiva pada neraca vertical ditulis dalam tanda kurung adalah tanda negative, (52.600.000)
artinya -52.600.000.
Akun-akun beban/biaya dijurnal dengan ikhtisar laba rugi, umumnya saldo beban/biaya adalh
debet, jurnalnya seperti berikut: (Ikhtisar laba rugi pada beban/biaya).
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
09-1-2015 Ikhtisar Laba Rugi xxx.xxx.xx
09-1-2015 Beban/Biaya xxx.xxx.xx
Gambar M. 2 Jurnal penutup rekening beban/biaya
Setelah Melakukan Jurnal Penutup Terhadap Semua Aku-akun laba rugi yang saldonya
lebih besar dari nol, lakukan posting ke buku besar dan lihatlah hasilnya.
Buku besar akun pendapatan kursus:
Tanggal Nama Rekening Debet Kredit Saldo
02 Jan 2015 Saldo awal pendapatan kursus........ 0
04 Jan 2015 Terima uang kursus 750.000 -750.000
05 Jan 2015 Terima uang kursus 750.000 -1.500.000
08 Jan 2015 Terima uang kursus 750.000 -2.250.000
09 Jan 2015 Jurnal penutup 750.000 0
Total: 750.000 2.250.000
Gambar M. 6 Buku besar akun pendapatan kursus setelah jurnal penutup
Saldo akhir akun pendapatan kursus setelah penutupan buku besar menjadi nol..
Buku besar akun pendapatan servis:
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
02 Jan 2015 Saldo awal pendapatan servis........ 0
03 Jan 2015 Terima uang servis 500.000 -500.000
09 Jan 2015 Jurnal penutup 500.000 0
Total: 500.000 500.000
Gambar M. 7 Buku besar akun pendapatan servis setelah jurnal penutup
Saldo akhir pendapatan servis setelah penutupan buku besar menjadi nol.
Saldo akhir akun biaya beli pulsa HP setelah penutupan buku besar menjadi nol.
Buku besar ikhtisar laba rugi menjadi:
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
02 Jan 2015 Saldo awal Ikhtisar laba rugi........ 0
09 Jan 2015 Jurnal penutup 500.000 -500.000
09 Jan 2015 Jurnal penutup 2.250.000 -2.750.000
09 Jan 2015 Jurnal penutup 150.000 -2.600.000
Total: 150.000 2.750.000
Gambar M. 9 Saldo akhir buku besar akun ikhtisar laba rugi : -2.600.000
Saldo buku besar rekening ikhtisar laba rugi adalah -2.600.000, berarti laba rugi periode
ini adalah 2.600.000 pada posisi kredit di neraca. Dengan demikian, proses penutupan buku besar
telah selesai dan proses menuju ke siklus akuntansi periode berikutnya dapat dilanjutnya. Yaitu
dengan cara memindahkan neraca akhir periode ini menjadi neraca awal periode berikutnya.
2.1. FUNGSI IF
Fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak digunakan, terutama berkaitan dengan
pengolahan banyak data.
IF Tunggal merupakan fungsi dasar yang kegunaannya sederhana, yaitu untuk memeriksa nilai
sebuah logika kemudian mengambil tindakan jika benar dan tindakan lain jika salah.
Penulisan fungsi IF Tunggal adalah sebagai berikut :
=IF(logical_test;[value_if_true];[value_if_false])
logical_test : kriteria acuan yang dijadikan pembanding
value_if_true : nilai untuk kondisi yang terpenuhi
value_if_false : nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh penggunaan IF Tunggal untuk memeriksa nillai debet dan
kredit di Neraca Saldo.
Rumus excel SLN digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aktiva tetap dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Penulisan rumusnya adalah seperti berikut :
=SLN(cost;salvage;life)
cost : harga perolehan barang
salvage : taksiran nilai sisa (residu)
life : taksiran umur ekonomis
Dalam tabel Excel
Rumus excel DB digunakan untuk menghitung nilai penyusutan aktiva tetap dengan
menggunakan metode saldo menurun (declining balance method).
Penulisan rumusnya seperti ini :
=DB(cost;salvage;life;periode;[month])
cost : harga perolehan barang
salvage : taksiran nilai sisa (residu)
life : taksiran umur ekonomis
periode : periode penyusutan
month : bulan ke berapa dalam periode penyusutan
Contoh penggunaan kedua rumus excel ini adalah sebagai berikut :
.
2.6. FUNGSI VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP digunakan untuk mengambil data dari tabel lain. Seringkali kita
membutuhkan data dari tabel lain sebagai referensi atau acuan untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan.
Penulisan rumus VLOOKUP adalah :
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_number;[range_lookup])
Pada gambar diatas kita mencari data nama dan alamat berdasarkan nomor urut, di gambar
tersebut terlihat sel C13 sebagai lookup_value atau data yang ingin dicari, data ini berdasarkan
kolom pertama dari kiri pada tabel referensi dan tabel referensinya (tabel_array) adalah sel B5
sampai D9.
Pada cell B5 ketikan rumus =ISBLANK(A5), karena pada cell A5 terdapat data maka hasilnya
FALSE (SALAH)
Untuk Cell B8 karena A8 kosong/blank maka hasilnya TRUE (BENAR).
Penyelesaian:
Pada Cell B2 ketikkan rumus: =RIGHT(A2;1)
Pada Cell B3 ketikkan rumus: =RIGHT(A3;1)
Pada Cell B4 ketikkan rumus: =RIGHT(A4;1)
Pada Cell B5 ketikkan rumus: =RIGHT(A5;1)
Pada Cell B6 ketikkan rumus: =RIGHT(A6;1)
5. Hitunglah jumlah UKP untuk prodi S1A atau D3A (2 syarat dengan OR)
Hasilnya adalah:
Fungsi pivot table pada aplikasi ms.excel adalah untuk menyajikan data secara
ringkas agar dapat dilakukan analisa terhadap data secara mudah. Cara penyajian data
dengan menggunakan pivot table ini bisa dilakukan dalam bentuk baris maupun
bentuk kolom dengan satu kriteria maupun beberapa kriteria. Pada contoh simulasi
data ini, akan dibuat beberapa hasil cara membuat pivot table dalam bentuk baris
maupun kolom dengan kriteria bertingkat.
Data yang ada pada gambar 4.1. pivot table 1 dibawah ini akan kita gunakan
sebagai data sumber untuk membuat contoh-contoh simulasi penyajian data
menggunakan pivot table. Berikut ini merupakan potongan sebuah data penjualan yang
terdiri dari :
Kolom A sebagai lokasi atau nama gudang dimana sebuah barang yang terjual
ditempatkan.
Kolom B sebagai nama customer yaitu nama pembeli dari barang yang terjual.
Kolom C merupakan kode barang yang terjual.
Kolom D merupakan jumlah penjualan
Kolom E merupakan harga jual masing-masing barang.
Kolom F merupakan nilai total penjualan yaitu jumlah yang terjual dikalikan dengan
harga jual
Jika sobat menginginkan hasil penyajian data pada gambar pivot table 2 diatas
dalam bentuk jumlah dan total penjualan masing-masing lokasi / gudang
berdasarkan kode barang, sobat bisa menukar field pada row labels dengan kode
barang berada diatas lokasi.
Cara membaca hasil seperti bentuk ini adalah mencari titik koordinat pada
pertemuan antara baris dan kolom, sebagai contoh adalah mencari nilai total
penjualan item 1 yang dijual ke customer 3 maka hasil yang didapatkan adalah
2000.
Penyajian dalam bentuk ini akan lebih cocok digunakan apabila banyak kriteria
yang digunakan untuk mencari data.
Kelebihan dari pivot table bentuk filter ini adalah sobat bisa memilih kriteria
dengan jumlah yang sangat banyak dengan cara penyajian datanya sangat sedikit.
Walaupun pada kriteria yang di filter yang dipilih adalah select multiple item,
tetap saja data yang ditampilkan adalah nilai keseluruhan berdasarkan field
setting yang dipilih (misalnya sum).
4.5. Latihan
1. Buatlah tabulasi baru dan tempatkan di sheet baru untuk field Jalur
Pendaftaran (baris) dan Status Bayar (kolom). Field yang dihitung adalah rata-
rata UKP.
2. Buatlah tabulasi baru dan tempatkan di sheet baru untuk field Gelombang &
Jalur Pendaftaran (baris) dan tanpa field kolom. Field yang dihitung adalah
jumlah SPP.
Tanggal 17 : Memberikan pelayanan jasa perpajakan kepada klien dengan imbalan jasa sebesar
Rp. 1.700.000. yang akan dibayar dikemudian hari.
Tanggal 21 : Membayar kewajiban yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 2.600.000.
Tanggal 23 : Menggunakan uang sebesar Rp. 2.100.000 untuk keperluan pribadi pemilik.
Tanggal 25 : Menerima pendapatan jasa audit yang telah selesai dilakukan sebesar Rp.
1.900.000.
Tujuan pembuatan kode rekening atau akun adalah sebagai tempat posting setiap transaksi
dalam laporan keuangan. Kode rekening atau akun dibuat sesuai dengan kebutuhan. Semakin
besar skala usaha perusahaan biasanya jumlah karakter angka-nya semakin banyak. Sebelum
membuat kode rekening, tentukan dulu kelompok atau grup dan sub kelompoknya. Penentuan
kelompok itu bisa didasarkan pada jenis transaksi, yaitu Aktiva, Utang, Modal, Pendapatan dan
Beban atau biaya.Selanjutnya tentukan angka yang akan digunakan untuk mewakili tiap
kelompok, misalnya :
Angka 1 untuk mewakili Utang Jangka Pendek (termasuk dalam kelompok Utang)
Sedangkan angka setelah sub kelompok, menunjukkan sub sub kelompok, contohnya
Angka 1 untuk mewakili Utang Dagang (termasuk dalam sub kelompok Utang Jangka Pendek)
Angka 2 untuk mewakili Utang Obligasi (termasuk dalam sub kelompok Utang Jangka
Panjang)
Contoh :
2101
Artinya : Rekening Utang Dagang dengan nomor urut 01, dan termasuk dalam sub kelompok
Utang Jangka Pendek, dan merupakan kelompok Utang.
Bila ada transaksi baru yang belum ada nomor rekeningnya maka bisa dibuatkan nomor
rekeningnya dengan mengacu pada nomor-nomor rekening sebelumnya.
Langkah ini dilakukan setelah Anda membuat nomor rekening untuk tiap transaksi yang akan
dimasukkan dalam Laporan Keuangan.
Selain neraca, dalam penyajian laporan keuangan juga disajikam laporan laba rugi
(statement of profit and loss).
Laporan laba rugi adalah daftar yang menyajikan informasi dari hasil usaha yang diperoleh suatu
perusahaan selama satu periode tertentu, baik berupa kegiatan operasional maupun non-
operasional.
Laporang laba rugi umumnya ditampilkan dalam bentuk vertikal. Menghitung LABA
RUGI dengan menggunakan fungsi Excel, yaitu : IF dan OR. Untuk menghitung Laba Rugi
sebagi dasar perhitungannya adalah dari jenis rekening. Berdasarkan kasus di atas kita sudah
mengelompokan tiap rekening dengan nomor tertentu.
Rekening-rekening yang merupakan elemen Laporan Rugi Laba diawali dengan nomor 4
(empat) dan 5 (lima). Sehingga dari nomor tersebut bisa dijadikan dasar untuk menghitung Laba
Rugi dengan menggunakan fungsi Excel.
=IF($B$6:$B$19>4000;$H$6:$H$19;0)
Keterangan :
=IF($B$6:$B$19>4000;$I$6:$I$19;0)
Latihan
Dari latihan membuat buku besar pada BAB BUKU BESAR buatlah laporan laba ruginya
Tanggal 17 : Memberikan pelayanan jasa perpajakan kepada klien dengan imbalan jasa sebesar
Rp. 1.700.000. yang akan dibayar dikemudian hari.
Tanggal 21 : Membayar kewajiban yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 2.600.000.
Tanggal 23 : Menggunakan uang sebesar Rp. 2.100.000 untuk keperluan pribadi pemilik.
Tanggal 25 : Menerima pendapatan jasa audit yang telah selesai dilakukan sebesar Rp. 1.900.000.
Sebelum membuat tabel jurnal umum, yuk kita buat jurnal tiap-tiap transaksi dari contoh kasus
di atas, hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Ganti nama sheet 2 dengan Jurnal Umum, caranya klik kanan sheet2 kemudian pilih Rename,
lalu ganti dengan Jurnal Umum.
(-) Masukkan semua transaksi sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun terjadinya transaksi.
(-) Untuk memasukkan Nama Rekening, gunakan fungsi Excel, yaitu Vlookup (fungsi untuk
membaca tabel referensi secara vertikal)
Penulisan rumusnya :
VLOOKUP(Kode;Tabel_Rekening;number_coloum_index)
Keterangan :
Kode : Kode Rekening di Jurnal Umum
Mengambil nama rekening dari tabel rekening sebagai referensi, gunakan fungsi sell absolut agar
tabel referensi tidak bergeser :
Maka muncul form Jurnal Umum dan masukkan semua data transaksi.
Klik button New setiap kali akan memasukkan data transaksi baru, dan bila sudah selesai
memasukkan data transaksi klik Close.
Neraca saldo adalah daftar rekening buku besar dengan saldo debit dan kredit. Neraca
saldo ini disusun jika semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing rekeningnya.
Penyusunan neraca saldo dapat digunakan untuk memeriksa keseimbangan debit dan kredit dari
seluruh rekening-rekening buku besar dan merupakan langkah pertama untuk membuat jurnal
penyesuaian dan neraca lajur. Karena neraca saldo ini disusun sebelum adanya jurnal
penyesuaian maka seringkali disebut juga dengan neraca saldo yang belum disesuaikan.
3. Masukkan saldo yang ada pada setiap rekening buku besar ke dalam neraca saldo sesuai
dengan posisi Debit dan Kredit.
Bila semua langkah sudah dilakukan dengan benar, maka hasilnya akan nampak seperti ini :
Ada cara lain untuk memasukkan saldo debit dan kredit di neraca lajur, yaitu dengan
menggunakan fungsi SUMIF.
Fungsi SUMIF digunakan untuk menjumlahkan data pada range tertentu dengan mengacu pada
kondisi tertentu.
Sedangkan untuk memasukkan data pada kolom saldo dengan menggunakan fungsi SUMIF,
caranya seperti berikut ini :
Range kondisi : data diambil dari sheet Jurnal Umum kolom Nama Rekening.
Kondisi : data diambil dari sheet Jurnal Umum kolom nama rekening yang sedang dicari.
Range data : data diambil dari sheet Jurnal Umum kolom saldo.
Setelah langka membuat buku besar selesai, langkah berikutnya adalah membuat Jurnal
Penyesuaian.
Beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya masih tidak sesuai dengan
keadaan pada akhir periode.
Oleh karena itu perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan digunakan sebagai dasar
untuk membuat jurnal penyesuaian.
Depresiasi/deplesi aktiva tetap berwujud dan amortisasi aktiva tetap tidak berwujud.
Kerugian piutang.
Dari contoh kasus, kita akan membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Langkah ini, yaitu membuat Neraca Lajur dilakukan setelah jurnal penyesuaian dibuat.
1. Tambahkan sheet baru dan berikan nama Neraca Lajur (caranya sama dengan langkah pertama
point 1).
2. Buat format tabel Neraca Saldo dengan meng-Copy data di Neraca Saldo, kemudian
tambahkan kolom-kolom untuk Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Laba
Rugi, dan Neraca.
3. Masukkan data-data Neraca Saldo sesuai dengan posisi Debit dan Kredit.
=IF(OR(D6+F6-G6<0;E6<>0);0;D6+F6-G6)
Keterangan :
=IF(OR(E6+G6-F6<0;D6<>0);0;E6+G6-F6)
Keterangan :
7.5 Latihan :
Pada bulan Juni 2017 Pak Abdul mendirikan usaha bengkel sepeda motor dengan nama Sport
Motor. Transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Juni 2017 sebagai berikut :
Juni 3 Menerima pendapatan jasa atas servis sepeda motor pelanggan Rp. 1.500.000,00
5 Membayar rekening listrik dan telepon Rp. 200.000,00
13 Menerima pinjaman uang dari bank Rp. 15.000.000,00
20 Membayar gaji karyawan Rp. 3.000.000,00
21 Menerima persekot Rp. 500.000,00 untuk jasa servis motor yang akan dikerjakan minggu
depan
Susunlah jurnal umum yang tepat berdasarkan transaksi tersebut !
Ada 2 (dua) cara untuk membuat buku besar, yaitu pertama dengan menggunakan fasilitas
Advance Filter, dan yang kedua dengan menggunakan fungsi IF, SUMIF dan VLOOKUP.
Dari soal pada bab jurnal diperoleh hasil untuk buku besar, yaitu seperti berikut ini :
Siklus menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah putaran waktu yang di dalamnya
terdapat rangkaian kejadian yang berulang-ulang secara tetap dan teratur.
Siklus Akuntansi merupakan pengolahan data akuntasi dimulai dari pencatatan transaksi pada
bukti pembukuan, dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan, serta proses penutupannya
(pengikhtisarannya).
Siklus akuntasi meliput tahap tahap:
Pencatatan transaksi pada bukti pembukuan.
Pencatatan jurnal disertai dengan pemberian kode rekening pada masing masing record
jurnal.
Membukukan perkiraan –perkiraan pada buku besar (posting pada buku besar).
Mempersiapkan laporan keuangan (neraca percobaan).
Pencatatan total mutasi debet dan total mutasi kredit masing-masing rekening buku besar
pada form neraca percobaan.
Pencatatan jurnal penyesuaian dipindahkan ke buku besar.
Menyusun laporan laba rugi dan neraca.
Menutup saldo-saldo buku besar
Mempersiapkan lembar kertas kerja untuk dipergunakan pada periode berikutnya.
Proses yang terjadi dalam siklus akuntansi sejak dari kegiatan pencatatan sampai dengan
penyajian, bila digambarkan dalam bentuk diagram alir (flow chart) adalah sebagai berikut :
Proses itu kemudian berlanjut dengan mencatat bukti-bukti transaksi dalam BUKU JURNAL.
Transasksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal selanjutnya
dibukukan dalam BUKU BESAR.
Data-data yang sudah tercatat dalam akun-akun di buku besar akan disajikan dalam bentuk
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN yang meliputi : Laporan Laba Rugi, Neraca, dan
Laporan Laba Tidak Dibagi.
Untuk memudahkan pekerjaan, sebelum disajikan dalam bentuk laporan keuangan biasanya
dibuat NERACA LAJUR.
Latihan
Pak Hary mendirikan usaha biro perjalanan dengan nama Hary Tour & Travel pada bulan Juli
2017. Transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Juli 2017 sebagai berikut :
Juli 1 Pak Hary menyetorkan uang tunai Rp. 500.000.000,00.
2 Membayar sewa kios selama dua tahun Rp. 20.000.000,00
4 Membeli peralatan Rp. 400.000.000,00, dibayar tunai Rp. 20.000.000,00 dan sisanya
dibayar kemudian
6 Membeli perlengkapan secara tunai Rp. 7.000.000,00
9 Menerima uang hasil pemesanan tiket perjalanan Rp. 9.000.000,00
12 Membayar utang sebesar Rp. 50.000.000,00
16 Menerima pembayaran jasa perjalanan Rp. 6.000.000,00
19 Membayar biaya listrik, air, dan telepon Rp. 1.200.000,00
21 Membeli perlengkapan kantor Rp. 1.400.000,00
25 Membayar gaji karyawan Rp. 7.000.000,00
28 Menerima pendapatan jasa Rp. 12.000.000,00
31 Pak Hary mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp. 900.000,00
Berasarkan transaksi keuangan di atas, buatlah jurnal umum dan buku besar Hary Tour &
Travel!