Proposal Keterampilan Jahit Menjahit Baru
Proposal Keterampilan Jahit Menjahit Baru
PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
TATA BUSANA
MENJAHIT
Pemerintah Kabupaten.................
DINAS PENDIDIKAN ....................
SD-SMP SATU ATAP ...................
Jalan ..............................
PROVINSI .............................
TELEPON ....... .............................
TAHUN 2010
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
SD-SMP SATU ATAP
SURAT PENGANTAR
Nomor: / / / / 2010
Kepada
Yth. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,
Kementerian Pendidikan Nasional
Up. Kegiatan Pengembangan SD-SMP Satu atap
Gedung E Lantai 16 Kompleks Depdiknas
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp. (021) 57900272,5725649 Fax (021) 5725649
Di
Jakarta
1.
Proposal Program Pendidikan 1 eksemplar Dikirim dengan
Keterampilan Bagi Siswa SMP hormat untuk dapat
dipertimbangkan
(........................................)
NIP.
KOP SEKOLAH
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
BAGI SISWA SD-SMP SATU ATAP
…………………………………….
NIP.
Anggota :
Wakil Kepala Sekolah Guru Keterampilan
( ) ( )
NIP. NIP.
( ) ( )
Wakil siswa
( )
Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Provinsi ………………….
……………………………….
NIP.
Tim
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Pertama Negeri pada SD-SMP Satu Atap merupakan pendidikan
alternative yang berfungsi untuk menampung tamatan Sekolah Dasar (SD) , Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan yang setara yang mengalami berbagai kendala dan kesulitan.
2. Jumlah Tamatan , persentasi yag melanjutkan dan angka kelangsungan studi siswa
dalam 3 (tiga) tahun terakhit sebagai berikut :
a. Berdasarkan angket yang disebar pada seluruh siswa memberikan hasil bahwa
adanya minat siswa yang cukup tinggi terhadap kegiatan keterampilan tata
busana khususnya menjahit.
b. Dengan kondisi lingkungan yang jauh dari kota maka diperlukan kebutuhan yang
berkaitan dengan jahit menjahit baik itu berupa lenan rumah tangga, pakaian dan
kebutuhan busana muslim.
c. Dengan adanya kegiatan keterampilan tata busana diharapkan siswa dapat
memiliki bekal jahit menjahit sehingga dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri
ataupun memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar sehingga dapat membantu
perekonomian keluarga.
d. Permintaan konsumen terhadap produk seperti lenan rumah tangga, pakaian dan
kebutuhan busana muslim sangat besar namun belum dapat terpenuhi.
e. Dengan adanya kegiatan keterampilan tata busana dapat memperlancar kebutuhan
seragam siswa untuk setiap tahun ajaran baru.
f. Beaya dapat bersaing dengan produk lain.
g. Sekolah memiliki tenaga ahli/pembimbing
4. Tujuan
Adapun tujuan dipilihnya program keterampilan tata busana khususnya menjahit
yaitu :
- Memberikan bekal keterampilan menjahit pada siswa/siswi sehingga dapat
hidup mandiri
- Siswa mampu menggunakan alat-alat menjahit
- Siswa dapat memanfaatkan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekitar
- Dapat menyalurkan hasil kegiatan keterampilan di lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitar
- Membelajarkan siswa dengan kegiatan kewirausahaan
5. Harapan
Setelah mendapatkan materi keterampilan tata busana diharapkan siswa dapat
mempraktikkan dan mengembangkan keterampilan yang diperoleh dengan
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
6. Sasaran
Sasaran yang direncanakan untuk mengikuti Program Pendidikan Keterampilan
berjumlah . . . . . orang, terdiri atas . . . . . . . orang laki-laki, dan . . . . . . orang siswa
perempuan.
Jumlah
Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII
Th. Pendaftar + IX)
Pelajaran (Calon Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Siswa Baru) Rombe Rombe
Siswa Rombel Siswa Siswa Siswa Rombel
l l
2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No Tingkat
GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
. Pendidikan
L P L P
1. S3/S2
2. S1
3. D-4
4. D3/Sarmud
5. D2
6. D1
7. ≤
SMA/sederajat
Jumlah
(f)=(d+e)
(e)
Baik
Rsk
ringan
Rsk
sedang
Rsk Berat
Rsk Total
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%
A. Koleksi modul/buku
NO Jenis modul/buku Jml modul jumlah Jml modul jumlah Jml modul jumlah Jumlah
mata pelajaran Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 modul
1. Modul matematika
2. ModulIPA fisika
7. Modul PKn
G. Persentase kehadiran guru pada saat belajar mengajar pada semester 1 dan semester 2
tahun pelajaran 2009/2010
% Frekwensi kehadiran
Guru Mata pelajaran
Semester 1 Semester 2
1. Pendidikan Agama
2. PKn
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. IPA
6. IPS
7. Bahasa inggris
8. Penjaskes
9. Kertakes
10. Mulok
H. Persentase siswa putus sekolah kelas 7, 8 dan 9 setiap akhir tahun peajaran 2
tahun terakhir
Tahun 2008/2009 Tahun 2009/2010
No
VII (%) VIII(%) IX(%) VII (%) VIII(%) IX(%)
1
2
I. Jenis Pendidikan Keterampilan yang dipilih disesuaikan dengan Mata Pelajaran
Mulok yaitu :
a. Menjahit
b. Sablon
c. Tata boga
J. Upaya sekolah
Upaya sekolah mempersatukan siswa SMP negeri pada SD-SMP Satu Atap dengan
tujuan agar siswa negeri SD-SMP satu atap memiliki rasa bangga dan percaya diri
L. Alasan pemilihan SMP Negeri pada SD-SMP Satu Atap tersebut karena minat siswa
untuk belajar keterampilan khususnya tata busana/menjahit sangat tinggi
M. Supervisi
Frekuensi supervisi kepala sekolah /wakil kepala sekolah ke kelas dalam
pembelajaran direncanakan minimal dilakukan setiap bulan 1 kali. Diharapkan
dengan intensitas supervisi yang dilakukan akan lebih memberi motivasi bagi siswa
dan supervisi dapat mengetahui kedalaman materi yang diberikan oleh guru
pembimbing kepada siswa
BAB III
PROSPEK MENGENAI PENDIDIKAN KETERAMPILAN
2. Faktor-faktor peluang
- Keterampilan menjahit belum banyak dilingkungan sekolah sementara
keterampilan yang ada disekitar lingkungan adalah…………….
- Tenaga ahli dapat terpenuhi dari lingkungan sekolah dan dari luar sekolah
- Dewan sekolah bersedia membantu suksesnya program keterampilan
antara lain :
- Mencarikan mitra usaha dan mensosialisasikan kegiatan pendidikan
keterampilan di lingkungan sekolah dan orang tua siswa
- Pemasaran dilakukan untuk sekolah dan lingkungan sekolah sekitarnya
- Bahan baku mudah diperoleh
- Dengan adanya bantuan peralatan yang akan datang dan tersedianya
tenaga ahli diharapkan proses produksi tidak mengalami hambatan
- Produk yang akan dibuat merupakan kebutuhan sekolah dan masyarakat
sekitar
- Strategi pemasaran akan bekerja sama dengan instansi sekolah terdekat
dan toko di sekitar
Hambatan
o Siswa yang tidak memiliki bakat menjahit akan memerlukan waktu yang agak
lama dalam menerima pelajaran
o Guru belum tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini karena belum
melihat hasilnya
o Pemasaran yang kurang lancar akan mengurangi minat siswa untuk
memproduksi produk
Cara mengatasi masalah
o Memberi motivasi kepada siswa bahwa pendidikan keterampilan menjahit
dapat membantu diri sendiri dan menambah uang saku
o Memberikan pandangan kepada guru-guru bahwa keterampilan dapat dimiliki
oleh siswa dengan belajar terus menerus
o Dewan sekolah dan kepala sekolah mencari mitra dalam kaitanya dengan
pemasaran secara langsung dan membuat bahan promosi seperti spanduk
II
2. Rancangan penunjukan penampungan hasil produksi (kemitraan dengan dunia
usaha)
o Produk akan dibeli oleh siswa di lingkungan sekolah
o Menitipkan produk di koperasi sekolah
o Menawarkan produk pada toko pakaian di kota
3. Dana keuntungan produksi akan disimpan dalam bentuk tabungan siswa yang
akan diberikan pada siswa setelah tamat sebagai modal awal usaha mandiri
sementara uang upah akan diberikan langsung pada siswa sesuai kesepakatan
bersama
A. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan
2.
3.
2. Menggunting 2. B
4.
5.
6. 3. Menjahit 3. C
7.
8.
9.
11.
5. Mengemas 5. E
12.
6. Memasarkan 6. F
13.
14.
7. Menyusun Pembukuan 7. G
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
PEMBINA
.…(Kepala Sekolah) …
…..…(Komite)….
(Wakil Kep. Sek).. Guru Keterampilan
…………..
ADMINISTRASI
……(Siswa)……..
UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT
KEUANGAN PELATIHAN PRODUKSI PEMASARAN PELAPORAN
D. Rencana Pemasaran
1. Pemasaran produk dilaksanakan oleh siswa di bawah bimbingan dan pengawasan
guru
2. Waktu pemasaran direncanakan setelah dilakukan produksi pada tahap pertama
3. Produk akan dipasarkan pada lingkungan sekolah atau ditawarkan pada
masyarakat sekitar
4. Pemasaran dilakukan dengan cara langsung dan menitipkan pada koperasi sekolah
dan sekolah sekitar
E. Jadwal kegiatan
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penunjukan tempat keterampilan
2. Pembelian alat
3. Pembelian bahan
4. Pelaksanaan pelatihan
5 Pelaksanaan produksi tahap I
6 Pelaksanaan produksi tahap II
7 Pemasaran produksi tahap I
8 Pemasaran produksi tahap II
9 Evaluasi manajemen produksi
dan manajemen keuangan.
10 Penyusunan Laporan
F. Inovasi dalam penyelenggaraan bila dibanding dengan kondisi yang selama ini
dilakukan secara tradisional di masyarakat
BAB V
RENCANA ANGGARAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
A. Rencana Anggaran
1. RAPBS
A. Pengadaan Peralatan
(a).Bahan Pokok
(b).Bahan Penunjang
3. Rekapitulasi
No Uraian Jumlah
(Rp)
A Pengadaan Peralatan
Pengadaan Peralatan Praktik
B. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pengadaan Bahan Praktik
1. Pembelian Bahan Pelatihan
2. Pembelian Biaya Bahan Produksi
(a). Bahan Pokok
(b). Bahan Penunjang
b. Pendampingan Pelaksanaan PPK
Honor/Transport untuk :
1. Guru Keterampilan
2. Tenaga Ahli
3. Kepala Sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah
5. Bendahara
C Manajemen
1. Pemeliharaan Peralatan Praktik
(Maintenance)
2. Biaya Operasional :
a. Rapat
b. Publikasi
c. ATK
d. Dokumentasi
e. Konsumsi
f. Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Produksi
Membuat 120 stel kaos olahraga
Prakiraan keuntungan
1. Monitoring
Monitoring Merupakan kegiatan pemantauan dengan mengamati, menanyakan
serta mencatat apa yang diperolehnya tanpa memberikan penilaian atau saran
(seperti memotret apa adanya).
Petugas/ Waktu dan
No Kegiatan/Materi Frekuensi Alat Hasil *)
Penjab Pelaksanaan
2. Evaluasi
Kegiatan pengumpulan data dan informasi yang tujuannya ingin menilai apakah
program sesuai dengan pelaksanaan, apakah tujuan yang diinginkan sesuai dengan
hasilnya, apakah konsep kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Bila ada
perbedaan antara program, tujuan, dan konsep yang dirancang dengan
pelaksanaan, berarti ada masalah yang perlu diselesaikan. Komponen yang
dievaluasi antara lain :
- Perencanaan kegiatan
- Pelatihan
- Proses program pendidikan keterampilan
- Manajemen Produksi
- Manajemen Pemasaran
- Manajemen Keuangan
- Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
- Kesesuaian antara tujuan / kompetensi yang ingin dicapai dan kenyataan yang
dicapai.