A. Materi
A. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme
dapat menyebabkan kerja biologi terganggu serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi
yang sulit dihentikan, dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk” (QS. Al A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini. Di antara
makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.
a. Kafein
Bagi kalian penggemar teh atau kopi, mungkin kalian sudah tahu tentang kandungan
kafein yang terdapat pada teh dan kopi. Teh yang mengandung kafein membuat hampir
sebagian besar dari kita menjadi terbiasa untuk mengkonsumsinya setiap hari. Tetapi teh
aman dan baik untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.
b. Nikotin
Nikotin terdapat dalam rokok yang dibuat dari daun tembakau melalui proses tertentu dan
dicampur dengan bunga cengkeh serta beberapa macam bahan aroma. Kandungan nikotin
pada rokok inilah yang menyebabkan orang menjadi berkeinginan untuk mengulang dan
terus-menerus merokok. Selain mengandung nikotin, rokok juga mengandung tar. Kita juga
sudah mengetahui tentang bahaya rokok pada kesehatan, yaitu dapat merugikan organ-organ
tubuh bagian luar, seperti perubahan warna gigi dan kulit, maupun organ tubuh bagian dalam
yang dapat memicu kanker paru-paru.
ين
ِ اط َّ ِإنَّ ا ْل ُمبَ ِذِّ ِرينَ كَانُوا ِإ ْخ َوانَ ال
ِ َشي
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).
c. Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan,
singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu
penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman
itu sendiri (contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah
anggur) atau sengaja ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan. Semua jenis minuman
yang mengandung alkohol (etanol), seperti pada Gambar 8.20 disebut minuman keras.
Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka
kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka
akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika
overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan
banyak bicara sendiri
۞ َِن يَ ْسأَلُونَك ِِ ل ۖ َو ْال َم ْي ِس ِِر ْالخ َْم ِِر َع ِْ ُاس َۖۖ ِللن َو َمنَافِ ُِع َك ِبيرِ ِإثْمِ فِي ِه َما ق
ِ ِ ن أ َ ْكبَ ُِر َو ِإثْ ُم ُه َما
ِْ يُ ْن ِفقُونَِ َماذَا َويَ ْسأ َِلُونَكَِ ۖ نَ ْف ِع ِه َما ِم
ُل ْ ْ َ َٰ َ
ِِ ّللاُ يُبَيِنُِ كذ ِلكَِ ۖ العَف َِو ق َّ َ َ
َِّ َت لعَلك ْم تتفك ُرونَ ُ َّ َ ْ
ِ لك ُِم اْل َياُ َ
(Albaqarah 219.) Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,
(Alimran 57.) Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang
saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan
mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
b. Amfetamin (Stimulan)
Created by: Kinasih Cahyono, S.Pd.
SMP Quran Darul Fattah Bandar Lampung Page 5
Amfetamin adalah suatu bahan sintetik (buatan) yang tergolong perangsang susunan saraf.
Ada tiga jenis amfetamin yaitu laevoamfeamin (benzedrin), dekstroamfetamin (deksedrin),
dan metilamfetamin(metedrin). Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan adalah
MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal dengan ekstasi dan
metamfetamin (shabu-shabu). Amfetamin dapat dikonsumsi dengan cara ditelan, yang
kemudian akan diabsorbsi seluruhnya ke dalam darah. Pada penggunaan secara intravena
dalam beberapa detik akan sampai di otak.
Sumber: http://www.metroworld.us
ُْف َكانَ َعاقِبَ ِة َ ظ ُروا َكي ُ ض فَيَ ْن ِ ِيروا فِي ْاْل َ ْر ُ ن الَّذِينَِ لَ ْم يَس َ َ ض َو َع َم ُروهَا أ َ ْكث َ َر ِم َّما ِم ْن ُه ِْم أ
ِْ ش َِّد كَانُوا ۖ قَ ْب ِل ِه ِْم ِم َ اروا ْاْل َ ْر
ُ َ قُ َّوةِ َوأَث
ُ
سل ُه ِْم َع َم ُروهَا َو َجا َءتْ ُه ِْمُ ت ُر ْ
ِِ ّللاُ كَانَِ فَ َما ۖ بِال َبيِنَا ْ
َِّ ن ِليَظ ِل َم ُه ِْم َٰ
ِْ س ُه ِْم كَانُوا َولَ ِك َ
َ ُيَظ ِل ُمونَِ أ ْنف ْ
(Arrum 9.) Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-
orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang
kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku
zalim kepada diri sendiri.
c. Halusinogen
Halusinogen berpengaruh terhadap persepsi bagi penggunanya. Orang yang mengkonsumsi
obat tersebut akan menjadi orang yang sering berhalusinasi, misalnya mereka mendengar atau
merasakan sesuatu yang ternyata tidak ada. Pengaruh halusinogen ini sangat bervariasi,
sehingga sulit diramalkan bagaimana atau kapan mereka mulai berhalusinasi.
ِ ارةِ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل ت َأ ْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْال َب
َِاط ِل ِإ ََّل أَ ْن تَ ُكون ِْ ل ۖ ِم ْن ُك ِْم ت ََراضِ َع
َ ن تِ َج َ َُّللاَ ۖ أ َ ْنف
َِ س ُك ِْم ت َ ْقتُلُوا َو َّ ِإ َّن
ُ
َكانَ بِك ْم َر ِحي ًما
(Annisa 29). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
NAPZA menyerang dan merusak syaraf dan akal manusia. Ini mengakibatkan perasaan dan
akal seseorang tidak berfungsi normal. Bila dua organ tersebut tidak berfungsi, sebenarnya
manusia itu telah kehilangan kemanusiaannya. Penyalahgunaan pemakaian morfin maupun
heroin yang berkepanjangan dapat menimbulkan “addict” (ketergantungan) dan ia akan
meningkatkan takaran pemakaian sesuai dengan tingkat efeknya.
Dampak Pribadi
1. Semangat bekerja/belajar menurun, suatu ketika bisa bersikap seperti orang “edan”
2. Kepribadian berubah drastis, seperti berubah menjadi pemurung, pemarah, dan sikap
melawan kepada siapapun.
3. Menimbulkan “cuek” terhadap diri sendiri, seperti malas sekolah, malas mengurus
rumah, tempat tidur, kebersihan, dll.
4. Tidak lagi taat terhadap norma agama, hukum, dan norma masyarakat.
1. Tidak lagi mnjaga sopan santun, bahkan melawan orang tua sekalipun.
2. Kegiatan mencuri uang maupun menjual barang di rumah yang bisa diuangkan untuk
membeli napza atau narkoba akan terjadi.
3. Kurang menghargai barang di rumah, mengendarai kendaraan tanpa perhitungan yang
menyebabkan kerusakan atau kecelakaan.
4. Penyembuhan atau rehabilitasi terhadap pecandu memerlukan biaya yang sangat
besar, akan mengganggu ekonomi keluarga.
1. Generasi muda sebagai pewaris bangsa yang seharusnya menerima tongkat estafet
kepemimpinan semakin rusak.
2. Hilang rasa nasionalisme, patriotisme, dan rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Hal
ini akan memudahkan para provokator untuk menghancurkan negara.
Untuk mencegah timbulnya dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat NAPZA ini, perlu
sekali kita mendeteksi gejala dini pada seseorang yang dicurigai sebagai pengguna, antara
lain :
Di Sekolah / Kampus
Dalam Pergaulan
1. Sering berkelahi.
2. Suka melanggar peraturan (sendiri maupun bersama “geng”nya).
3. Toleransi (akrab) terhadap sesama pengguna dan merahasiakan kelompoknya.
4. Suka meminjam barang, mencuri, bahkan menjualnya.
Sikap Pribadi