No. 7
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learningdengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkanrasa syukur atas kekayaan
alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang
lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat
Indonesiasertadisplin,teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan
C. MATERI PEMBELAJARAN
MATERI MATERI REGULER
Fakta Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat
Prinsip
Syarat terjadinya tumbukan efektif adalah
posisi partikelnya tepat dan memiliki
energi yang cukup untuk mencapai energi
aktivasi (Ea)
E. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru : 10 menit
Pendahuluan Orientasi
PPK(disiplin)
RPP KIMIA KELAS 11 SEM 1
Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya. Apakah yang dimaksud
dengan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Critical thinking,communication
Apabila materitema// projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi, grafik laju reaksi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
(Critical Thinkingand
Literacy)
Data Collection
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and
Literacy)
Mendiskusikan
Mendiskusikan pengertian laju reaksi
Mendiskusikan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, grafik laju
reaksi
Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi, grafik laju reaksi yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Data
processing
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and Literacy)
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topikmateri faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis) dengan cara :
Problem statemen
Critical Thinking,
Communication,
Character, dan HOTS)
Data Collection
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and
Literacy)
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis)
Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Data processing
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and Literacy)
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Pertemuan 3 dan 4
Langkah Sintak Model Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan Guru :
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
Kegiatan Inti Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topikmateri faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis) dengan cara :
(Critical Thinkingand
Literacy)
Problem statemen
Critical Thinking,
Communication,
Character, dan HOTS)
Data Collection
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and
Literacy)
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis)
Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Data processing
(Critical Thinking, Creativity,
Collaboration, Character, and Literacy)
Pertemuan ke-5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
d. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal
e. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
f. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
d.Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
e. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
f. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
e. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
b. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
RPP KIMIA KELAS 11 SEM 1
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
Presentasi
Kejujuran
Disiplin
N Jml
Visual
peduli
Jawab
Kerja
sama
Nama Siswa
juml
Isi
o Skor
PresentasiKelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3 Metode Penyajian
Untuk menyatakan cepat lambatnya suatu reaksi kimia diperlukan konsep laju reaksi
Laju reaksi → berkurangnya kosentrasi reaktan atau bertambahnya kosentrasi produk dalam
satuan waktu
Sebelum masuk tentang laju reaksi kita harus tahu tentang molaritas
Molaritas → banyaknya mol zat terlarut dalam 1 L larutan
𝑚𝑜𝑙
M= 𝐿
𝑔 1000
M =𝑀𝑟 x 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Misal :
A+B→C
Pada awal reaksi zat produk (C) belum terbentuk, setelah reaksi berjalan zat C mulai terbentuk,
semakin lama kosentrasi zat C bertambah sedangkan kosentrasi A + B berkurang. Sehingga di
dapatkan grafik :
[C]
[A] + [B]
Berdasarkan grafik, jumlah kosentrasi reaktan (A+B) berkurang, sedangkan kosentrasi produk
(C) bertambah.
Reaksi A + B → C
Ungkapan laju reaksi dapat dinyatakan dengan :
∆[𝐶]
v=+ ∆𝑡
∆[𝐴]
v=- ∆𝑡
contoh :
N2 + 3H2 → 2NH3
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan kosentrasi molar N2 dan H2 atau laju
pertambahan kosentrasi molar NH3
∆[𝑁𝐻3 ]
V NH3 = + M/dtk
∆𝑡
∆[𝑁2 ]
V N2 = - M/dtk
∆𝑡
∆[𝐻2 ]
V H2 = - M/dtk
∆𝑡
Contoh soal :
1. Berdasarkan eksperimen pada reaksi :
H2O2 + 2HI → 2H2O + I2
Diketahui I2 bertambah dari 0 menjadi 0,02 mol/l dalam waktu 10 detik.berapakah lau reaksi I2?
Jawab :
∆[𝐼2 ]
V= ∆𝑡
0,02 𝑚𝑜𝑙/𝑙
V= 10 𝑠
𝟏 𝟏
a. Laju perubahan konsentrasi zat-zat tersebut:𝒗𝑵𝟐 = 𝒗𝑯𝟐 = 𝒗𝑵𝑯𝟑
𝟑 𝟐
𝟏
b. Laju pengurangan pereaksi N2, 𝒗𝑵𝟐 = 𝟐 𝒗𝑵𝑯𝟑
𝟏
= x 0,05 mol L-1 s-1
𝟐
𝟏 𝟏
c. Laju pengurangan pereaksi H2, 𝟑 𝒗𝑯𝟐 = 𝟐 𝒗𝑵𝑯𝟑
𝟑
𝒗𝑯𝟐 = 𝒗𝑵𝑯𝟑
𝟐
𝟑
= x 0,05 mol L-1 s-
𝟐
Teori Tumbukan
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu
tumbukan. Reaksi dapat terjadi akibat tumbukan antar partikel zat yang bereaksi, akan tetapi
tidak semua tumbukan yang menimbulkan reaksi. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi
adalah tumbukan efektif.
Syarat terjadinya tumbukan efektif
1. Posisi partikel pereaksi tepat saat bertumbukan
2. Energi yang menyertai tumbukan partikel pereaksi cukup
Pengalaman menunjukkan bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu. Hal
ini berarti bahwa reaksi yang sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung
pada keadaan zat pereaksi. Dalam materi ini akan dibahas faktor – faktor yang mempengaruhi
laju reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai tentang peristiwa yang menerapkan
prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain:
Adapun faktor - faktor yang memengaruhi laju suatu reaksi antara lain:
1. Konsentrasi
Semakin banyak larutan natrium thiosulfate menjadi encer, semakin lama juga endapan
terbentuk.
Kemudian kubus tersebut kita pecah jadi dua, maka luas permukaan salah satukubus hasil
pecahan tadi adalah 2(1 cm x 1 cm) + 4 (0,5 cm x 1 cm) = 4 cm2. Berarti luas dua kubus hasil
pecahan adalah 8 cm2. Apa yang dapat kita simpulkan mengenai hal ini? Jadi makin kecil
pecahan tersebut, luas permukaannya makin besar dan permukaan sentuh tadi bereaksi dengan
cairan atau gas.
Hal ini merupakan contoh bagaimana penurunan ukuran partikel dapat memperluas permukaan
sentuh zat. suatu reaksi antara logam magnesium dengan larutan asam seperti asam hidroklorida.
Reaksi melibatkan tumbukan antara atom magnesium dengan ion hidrogen.
3. Suhu
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi yang
akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi
yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi. Untuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk
meningkatkan jumlah dari partikel-partikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama
atau lebih besar dari aktivasi energy. Peningkatan suhu merupakan pengaruh yang tepat.
Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan energi. Energi diserap oleh molekul-
molekul sehingga energi kinetik molekul menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul
bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan dampak benturan yang lebih besar makin sering
4. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi seperti
itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volum akan
memperbesar konsentrasi, dengan demkian memperbesar laju reaksi. Peningkatan tekanan dari
gas adalah sama dengan peningkatan pada konsentrasi. Jika kita memilki gas dalam massa
tertentu, semakin Anda meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika kita memiliki
massa yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya.
5. Katalis
a. Jenis-Jenis Katalis
1) Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya.
Contoh:
a) Katalis wujud gas dan pereaksi wujud gas
Katalis uap nitroso pembuatan gas SO3 dan gas SO2 dengan O2
2) Katalis Heterogen
Di beberapa negara maju, kendaraan bermotor telah dilengkapi dengan katalisdari oksida
logam atau paduan logam pada knalpotnya sehingga dapat mempercepatreaksi antara gas CO
dengan udara. Dalam industri banyak dipergunakan nikel atauplatina sebagai katalis pada reaksi
hidrogenasi terhadap asam lemak tak jenuh. Katalis platina, digunakan pada proses Oswald
dalam industri asam nitrat, pengubah katalitik pada knalpot kendaraan bermotor
BAHAN
Pita Mg
HCl 1 M, 2M, 3 M
larutan Na2S2O3
CaCO3padat
Larutan KmnO4
Diketahui ketiga
larutan HCl
mempunyai kosentrasi
yang berberda 1 M, 2
1 2 3 M dan 3 M
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, lakukanlah langkah kerja berikut
ini!
1. Sediakan 3 tabung reaksi kimia yang bersih
2. Masing-masing tabung diisi dengan 10 mL larutan HCl dengan konsentrasi 1 M, 2 M, dan 3
M. Beri label 1, 2, dan 3.
3. Sediakan 3 buah pita Mg dengan ukuran dan berat yang sama.
4. Pada gelas kimia no. 1 masukkan pita Mg.
5. Dengan menggunakan stopwatch, hitunglah waktu munculnya gas H2 pada gelas kimia dan
sampai hilangnya pita Mg.
6. Ulangi percobaan untuk gelas kimia no.2 dan no.3.
7. Catatlah data pengamatanmu pada tabel pengamatan .
Tabel pengamatan
Panjang pita Waktu Reaksi
Tabung Larutan HCl Mg (detik) Ket
reaksi (M) (cm)
Pada kegiatan ini, ananda akan menggunakan reaksi antara pita natrium thiosulfat
(Na2S2O3) dan larutan asam klorida (HCl) dengan persamaan reaksi:
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi, lakukanlah langkah kerja berikut ini!
1. Sediakan 3 gelas kimia yang bersih
2. Masukkan masing-masing 20 ml larutan Na2S2O3 ke dalam gelas kimia
3. Panasakan larutan Na2S2O3untuk tiap gelas kimia pada temperatur 27oC, 37oC, 47oC
4. Letakkan di atas kertas yang telah diberi tanda silang
5. Masukkan 10 ml HCl ke dalam gelas kimia yang telah berisi Na2S2O3, yang telah
dipanaskan pad temperatur tertentu
1 27 2 0,2 M
2 37 2 0,2 M
3 47 2 0,2 M
Untuk menyelidiki pengaruh Luas Permukaan bidang sentuh pada laju reaksi, kita
gunakan batu pualam (CaCO3) dalam bentuk serbuk, dan kepingan serta larutan asam
klorida (HCl), dengan persamaan reaksi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
HCl
HCl
1 Serbuk 2M ......
2 Kepingan 2M ......
As. sulfat
RPP KIMIA KELAS 11 SEM 1
50 tetes 50 tetes
KMnO o,o1M
Untuk melihat pengaruh katalis terhadap laju reaksi, lakukanlah percobaan berikut ini!
1. Ambil 50 tetes larutan KMnO4 0,01 M, masukkan ke dalam gelas kimia dan encerkan dengan
air sampai 50 ml (disebut larutan A).
2. Sediakan 2 tabung reaksi bersih pada rak tabung reaksi dan berilah label pada masing-
masing tabung reaksi (Tabung reaksi I dan 2).
3. Pada masing-masing tabung reaksi masukkan:2 tetes larutan asam oksalat + 1 tetes lar
asam sulfat.
5. Pada tabung reaksi 1, tambahkan 1 tetes larutan KMnO4 yang telah diencerkan (Larutan A).
Jalankan stopwatch tepat pada saat KMnO4 ditambahkan, hentikan stopwatch pada saat
warna KMnO4 menghilang. Catat waktunya dan tulis dalam lembaran pengamatan.
6. Tambahkan lagi 1 tetes larutan encer KMnO4 dan catat waktunya sampai warna KMnO4
menghilang.
7. Teruskan penambahan tetesan lautan encer KMnO4 sampai warna KMnO4 menghilang
dengan segera (kira-kira 12 tetes.)
8. Ke dalam tabung reaksi 2, lakukan hal yang sama seperti pada tabung reaksi 1. Catat waktu
dari permulaan penambahan KMnO4 sampai warnanya menghilang.
Tabel pengamatan
KMnO4 0,01 M Tetes Tetes Tetes
Tetes
Perc 50 tetes/50 ml asam MnSO4 KMnO4 Waktu/detik
as.oksalat
air sulfat encer
7 50 2 1 1 1 ………….
8 50 2 1 1 2 ………….
9 50 2 1 1 3 ………….
10 50 2 1 1 4 ………….
11 50 2 1 1 5 ………….
12 50 2 1 1 6 ………….