Anda di halaman 1dari 9

Rokok menurut Al-Qur’an

dan Hadist
• Berbagai kajian ilmu kedokteran  rokok merupakan salah satu hal
yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia
• Rokok juga oleh sebagian orang dikatakan sebagai perbuatan yang sia-
sia (mubadzir) dan sebuah pemborosan
• Sebagian yang lain bahkan mengatakan bahwa, merokok dapat
memabukkan dan melemahkan tubuh, serta masih banyak lagi dampak
buruk yang dihasilkan dari merokok
• Hingga sampai detik ini  para ulama’ berbeda pendapat dalam
memberikan hukum rokok
• Ada yang mengatakan makruh dan ada yang mengatakan haram.
• Sampai sekarang hukum rokok gencar dibahas oleh para ulama di
berbagai negeri, baik secara kolektif maupun pribadi.
• Menurut pendapat para ulama madzhab  “ROKOK HARAM”
Memang meskipun rokok hukumnya tidak dijelaskan secara rinci
dalam al-qur’an atau hadist, jika melihat dari berbagai aspek
yang ada di dalamnya serta berbagai pertimbangan maka rokok
itu hukumnya haram. Sebab dibandingkan dengan manfaatnya,
rokok lebih banyak mudharat yang didatangkan dalam
kehidupan
Dalil Haramnya Rokok
Di Indonesia Lembaga Muhammadiyah mengeluarkan fatwa tentang
haramnya rokok, hal ini diambil dan didasarkan dalil:
a. Agama Islam (syariah) menghalalkan segala yang baik dan
mengharamkan khabâits (segala yang buruk), sebagaimana di tegaskan
dalam al-Quran:

َ ِ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ٱ ْل َخ ٰبَٓئ‬


‫ث‬ ِ َ‫َويُ ِح ُّل لَ ُه ُم ٱلطَّيِّ ٰب‬

Artinya: ....Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan


mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…. (QS. Al-A’raf/ 7:157)
Dalil Haramnya Rokok
b. Agama Islam (syariah) melarang menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan perbuatan bunuh diri
sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran:

‫ين‬ ِ ‫وا بِأَ ْي ِدي ُك ْم إِلَى ٱلتَّ ْهلُ َك ِة ۛ َوأَ ْح ِسنُ ٓو ۟ا ۛ إِنَّ ٱهَّلل َ يُ ِح ُّب ٱ ْل ُم ْح‬
َ ِ‫سن‬ ۟ ُ‫يل ٱهَّلل ِ َواَل تُ ْلق‬
ِ ِ‫سب‬ ۟ ُ‫َوأَنفِق‬
َ ‫وا فِى‬

Artinya: ...Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah/ 2: 195)

َ ُ‫َواَل تَ ْقتُلُ ٓو ۟ا أَنف‬


َ ‫س ُك ْم ۚ إِنَّ ٱهَّلل َ َك‬
‫ان بِ ُك ْم َر ِحي ۭ ًما‬

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(QS. An-Nisa’/ 4: 29)
Dalil Haramnya Rokok
c. Larangan perbuatan mubazir dalam al-Quran:

‫يل َواَل تُبَ ِّذ ْر تَ ْب ِذي ًرا‬


ِ ِ‫سب‬
َّ ‫ين َوٱ ْب َن ٱل‬ ْ ‫ت َذا ٱ ْلقُ ْربَ ٰى َحقَّ ۥهُ َوٱ ْل ِم‬
َ ‫س ِك‬ ِ ‫َو َءا‬

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
(QS. AlIsra’/ 17: 26)

‫ش ْي ٰطَنُ لِ َربِّ ِۦه َكفُو ۭ ًرا‬ َّ ‫ين َكانُ ٓو ۟ا إِ ْخ ٰ َو َن ٱل‬


َ ‫ش ٰيَ ِطي ِن ۖ َو َك‬
َّ ‫ان ٱل‬ َ ‫إِنَّ ٱ ْل ُمبَ ِّذ ِر‬

Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. AlIsra’/ 17:27)
Dalil Haramnya Rokok
d. Larangan menimbulkan mudarat atau bahaya pada diri sendiri dan pada orang lain dalam hadis
riwayat Ibnu Majah, Ahmad, dan Malik:

“Tidak ada bahaya terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain” (HR. Ibnu Mâjah, Ahmad, dan Mâlik)

e. Larangan perbuatan memabukkan dan melemahkan sebagaimana disebutkan dalam hadis:

Dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda: "Setiap sesuatu yang memabukkan adalah
khamer, dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barangsiapa meninggal dalam keadaan minum
khamer dan menyukainya maka ia tidak akan meminumnya pada Hari Kiamat." (HR Ahmad dan Abû
Dâud)
Dalil Haramnya Rokok
f. Agama Islam (syariah) mempunyai tujuan (maqâsid asy-syarî’ah) untuk mewujudkan kemaslahatan
hidup manusia. Perwujudan tujuan tersebut dicapai melalui perlindungan terhadap agama (hifd ad-
dîn), perlindungan terhadpa jiwa/raga (an-nafs), perlindungan terhadap akal (al-‘aql), perlindungan
terhadap keluarga (an-nasl), dan perlindungan terhadap harta ( al-mâl). Perlindungan terhadap agama
dilakukan dengan peningkatan ketakwaan melalui pembinaan hubungan vertikal kepada Allah SWT dan
hubungan horizontal kepada sesama dan kepada alam lingkungan dengan mematuhi berbagai norma dan
petunjuk syariah tentang bagaimana berbuat baik ( ihsân) terhadap Allah, manusia dan alam
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai