A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan akan dijelaskan Keharaman Lidzatihi (Zat Yang
Terkandung) dan Lighairihi (Cara Mendapatkan). Maka melalui resitasi
mahasiswa mampu menjelaskan:
1.1. Makna Haram dari berbagai pendapat Ulama
1.2. Keharaman Lidzatihi (Zat Yang Terkandung)
1.3. Keharaman Lighairihi (Cara Mendapatkan)
B. MATERI
1.1. Makna Haram
Haram dalam bahasa arab حرامḥaram adalah sebuah
status hukum terhadap suatu aktivitas atau keadaan suatu benda
(misalnya makanan). Aktivitas yang berstatus hukum haram atau
makanan yang dianggap haram adalah dilarang secara keras. Orang
yang melakukan tindakan haram atau makan binatang haram ini akan
mendapatkan konsekuensi berupa dosa.
Haram diambil dari kata al-humrah, yang artinya adalah sesuatu
yang tidak boleh dilanggar. Menurut syara’ haram diartikan sebagai apa
yang dituntut untuk ditinggalkan dengan tuntunan yang tegas, yang
mana jika dilanggar maka pelakunya akan mendapatkan sanksi ketika
didunia, dan adzab ketika di akhirat. sehingga, haram dapat diartikan
sebagai suatu perbuatan atau suatu tindakan yang dilarang oleh Allah
SWT. Dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman bahwasannya memberi
petunjuk mengenai makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan yang
1
biasa disebut dengan makanan haram. Namun sebenarnya tidak ada
definisi yang khusus didalam al-Qur’an mengenai haram.
Disampaikan dalam Qs Al-Baqarah ayat 168-169, Allah berfirman:
ّٞ ُ َ َّ َّ ُ ْ َّ َ َ َا َأ ْ ُ ُ ُ َّ َ ُّ َ َ
ت ٱلش أي َطَٰ ِ َِۚ إُِ ُّۥ ىك أً َغ ُد ّو
ِ َٰ ۡرض َحلَٰٗل َط ّي ِ اتا َوَل حتت ِ ُػٔا خ ُط َن
ِ اس ُكٔا م ٍَِّا ِِف ٱۡل َٰٓ
يأحٓا ٱنل
َ َ َ َ َّ َ َ ْ ُ ُ َ َ ٓ َ َ أ ُ ُ ُ َّ َ َ أ
١٦٩ ٱلص ٓٔءِ َوٱىف أحشاءِ َوأن تلٔلٔا لَع ٱَّللِ ٌَا َل ت أػي ٍُٔن
ُّ كً ة
ِ
ٌ ٌُّت
إِجٍا يأمر١٦٨ نيِ
Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh
kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui.
2
2. Lafadz dengan perintah untuk berhenti mengerjakan, misalnya dalam
Firman Allah SWT dalam qs An-nisa’ ayat 171, yang berbunyi:
َّ ّٞ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ٓ ُ َ َ ّ ُ أٞ َ ّٞ َٰ َ ُ َّ َ َّ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َٰ َ ٌ َ ُ ْ َ أ ا َّ ُ أ
َُلۥ ٌَاٞۘ ل شتحَِّٰۥ أن يكٔن َلۥ وٞۖوَل تلٔلٔا ذلرث ٌۚ ٱُخٓٔا خۡيا ىك ًٌۚ إِجٍا ٱَّلل إِلّ وَٰحِد
َّ َ ا َََ َأ َ َ ِ َٰ ٱلص َم َٰ َن
َّ ِف
َٰ
١٧١ ۡرض وكَف ةِٱَّللِ وك ِيٗلِۗ ِ ت وٌا ِِف ٱۡل ِ
Artinya: dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga",
berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara”.
3. Fi’il muhori’(kata kerja yang menunjukan suatu perbuatan yang
telah/sedang dilakukan) dengan Laa Naahiyah(berfungsi untuk
melarang), misalnya dalam firman Allah SWT dalam qs Al-Isro ayat
32, yang berbunyi:
ا ٓ َ َ َ أ َ ُ ْ ّ َ َٰٓ َّ ُ َ َ َ َٰ َ ا
٣٢ حشث َو َشا َء َشبِيٗل
ِ إُِّۥ َكن فٞۖ ٱلزن
ِ وَل تلربٔا
3
ََ أَ َ ُ َ أ َ اٌ ُِ ٓٔا ْ إ َّج ٍَا أ َ َ
َّ َ ّٞ ٱۡل أز َل َٰ ًُ ر أج
َِ َٰس ٌّ أَِ خ ٍَ ِو ٱلش أي َط و اب ُص ٱۡلو ُ ِ ٱۡل أٍ ُر َوٱل أ ٍَ أي
ِس َ يأ ُّح َٓا َّٱَّل
َ ِيَ َء َٰٓ
ِ ِ
َ َ َّ ُ ُ أ فَ أ
٩٠ ٱج َخن ِ ُتٔهُ ى َػيك أً تفي ُِحٔن
4
mengancam kebutuhan dasar manusia., karena keharaman lidzatihi
hukumnya memang sudah haram sejak awal.
Macam-macam bentuk keharaman yang termasuk dalam haram
lidzatihi, adalah:
1. Daging babi
Segala sesuatu yang terdapat unsur/enzim ataupun lemak babi, baik
makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik dalam bentuk
apapun, maka hukumnya haram dikonsumsi. Termasuk juga semua
zat yang berasal dari babi yang biasanya dijadikan sebagai bahan
campuran makanan maka hukumnya haram. Dalam qs Al-baqarah
ayat 173 sebagai dasar diharamkannya daging babi/ binatang yang
disembelih tanpa menyebut asma Allah, Allah berfirman:
أ َ َّ َ أ َّ ُ ٓ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ أ ُ ُ أ َ أ َ َ َ َّ َ َ َ أ َ أ
ذ ٍَ َِ ٱض ُط َّرِٞۖۡي ٱَّلل
ِ ِغ ى ِۦ ِّ ة ِو ْ أ اٌ و ير
ِ ِ ِزن ٱۡل ًإِجٍا حرم غييكً ٱلٍيخث وٱلم وَل
ٌ ٔر َّرح
١٧٣ ًِي َ َّ ۡي ةَاغٖ َو ََل ََع ٖد فَ َٗلٓ إ أث ًَ َغيَ أيِّ إ َّن
ّٞ ٱَّلل َد ُف َ َد أ
ِ ِۚ ِ
5
dibersihkan karena tidak bisa dihindari maka hukumnya boleh
dikonsumsi. Dalam qs Al-Anam ayat 145 sebagai dasar
diharamkannya darah menurut dzatnya, Allah berfirman:
َ َ ً َ ُ َ ٓ َّ َ ُ َّ َ َ ُ ٓ َ
َٰ َ َ ُم َّر ًٌا
َ ٓ َّ ُ
َطاغ ِٖم َح أط َػ ٍُ ُّ ٓۥ إَِل أن يَكٔن ٌَ أي َخث أ أو د اٌا لَع ِ ج ُد ِِف ٌا أ
وِح إَِل ِ كو َل أ
َ ٱض ُط َّر َد أ
ٖ َۡي ة
أ َ َّ َ َّ ُ أ ٌ َ أ أ ً ُ َّ َ أ َ ً ُ َّ أ
ٔحا أ أو َ أ
اغ َِ ٍَ ۡي ٱَّللِ ةٌِِّۚۦ ذ
ِ ِغ ى ِو ْ أ الِص ف وأ س جِ ر ۥ ُّ إف ير
ِ ٖ ِ ِزن
خ َ َل
ً ٌصف
َ َّ َ َّ َ َ َ َ
ّٞ م َد ُف
ّٞ ٔر َّرح
١٤٥ ًِي وَل َعدٖ فإِن رب
6
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”.
Dan dikuatkan melalui hadis Nabi Muhammad SAW bersabda,
( ا )روا ه ال ن سائ ى وأب و داود وال رتم ذى ته ما أ
7
dagingnyapun diharamkan dikonsumsi. Contohnya: harimau,
serigala, singa.
6. Binatang yang diperintahkan supaya dibunuh
Dalam Islam terdapat 5 jenis binatang yang diperintahkan menjadi
halal dibunuh karena termasuk binatang yang merusak dan
membahayakan, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW:
وا ق و م خمس هللا ال ه ص ىل ا ئ شة ال ه ض ي ن ها ق ا ر و
ال ع ور وال حدأة ع ال ف رة ول ك ف ال ح وال ح ا ال ح ة وال غ ا األب
()روا ه م س م
Artinya:”Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik
yang hendaknya dibunuh, baik ditanah halal maupun haram yaitu
ular, gagak, tikus, anjing hitam(gila), dan burung elang”. (HR
Muslim)
Demikian juga cicak, termasuk binatang yang diperintahkan untuk
dibunuh sebagaimana diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqash, dia
berkata :
س ا الو و ماه و م أم ب أ الن ي صىل ا
8
Artinya:”Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW melarang
membunuh 4 hewan: semut, tawon, burung hud-hud dan burung
surad.” (HR Ahmad)
9
Artinya:”dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan”.
Nabi Muhammad SAWA bersabda: (ار )أ مد روا ه رو
Artinya:”tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh
membahayakan oranglain”. (HR Ahmad)
10
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”.
11
c. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal
ini berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda: ()أ مد روا ه ا
Artinya: “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan
induknya”. (HR. Ahmad)
ُ ٱنل َ َ َ ُ َ َ َ أ ُ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ ٓ َ َ َ َّ ُ ُ َّ َ َ َّ أ ُ أ
ُّ لَع
ب
ِ ص وٱلٍَتدِيث وٱنل ِطيحث وٌا أكو ٱلصتع إَِل ٌا ذنيخً وٌا ذةِح
12
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang
tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya
perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.”
4. Jallalah.
Merupakan binatang yang sebagian besar makanannya adalah
feses (kotoran manusia atau hewan lain atau najis), baik berupa
onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti:
garuda, angsa (yang memakan feses), ayam (yang memakan feses),
dan selainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
ا
Artinya: “Rasulullah saw. melarang memakan Jallalah dan meminum
susunya.” (HR.Abu Daud)
Agar Jallalah tersebut menjadi halal diharuskan untuk
dikurung minimal tiga hari, dan diberi makanan yang bersih atau
suci, sebagaimana yang dicontohkan oleh Abdullah bin Umar, bahwa
ia pernah mengurung ayam yang suka makan feses (kotoran atau
najis) selama tiga hari.
5. Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dzalim,
seperti mencuri, korupsi, menipu, merampok, hasil judi, undian
harapan, taruhan, menang togel dan sebagainya. Dalam qs Al-
baqarah ayat 188 Allah berfirman:
أ ُ ُ ْ َ ا َّ ُ َ ُ أ ُ ْ َ ٓ َ أ أ ُ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َأ
َِٱَلَّك ِم ِتلَأكئا ف ِريلا ٌّ أ َوَل حأكي ٓٔا أ أٌ َنَٰىكً ةَ أي َِكً ةِٱى َبَٰ ِط ِو وحدلٔا ةِٓا إَِل
13
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
Mengetahui.”
6. Semua Makanan Halal Yang Tercampur Najis.
Contohnya seperti mentega, madu, susu, minyak goreng atau
selainnya yang kejatuhan tikus atau cecak. Hukumnya sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits Maimunah -radhiallahu ‘anha- bahwa
Nabi Muhammad SAW ditanya tentang minyak samin (lemak) yang
kejatuhan tikus, maka beliau bersabda:
. ا رح ح ا
Artinya: “Buanglah tikusnya dan buang juga lemak yang berada di
sekitarnya lalu makanlah (sisa) lemak kalian”. (HR. Bukhari)
C. SOAL PEMAHAMAN
1. Bagaimana teman-teman memahami mengenai keharaman?
2. Silahkan teman-teman diskusikan mengenai keharaman lidzatihi?
3. Silahkan teman-teman diskusikan mengenai keharaman lighoirihi?
D. DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Abu Azam Al Hadi,M.Ag. Fikih Muammalah Kontemporer.
Depok: Raja Grafindo Persada,2017.
Ir. H. Adiwarman A Karim, S.E.,M.B.A. Ekonomi Islam. Jakarta: Gema
Insani,2001.
Prof. Dr. H. M. Amin Suma,S.H,M.A.,M.M. Pengantar Ekonomi Syariah.
Bandung: Pustaka Setia,2015.
Wahbah Al Zuhaili, fiqh Islam Wa adilatuhu.
Musthafa DibAl-Bugha, Buku Pintar Transaksi Syariah-terj. Fiqh al-
Mu'awadah, Jakarta: Hikmah,2010), 196-197. Fajar hal. 54
H. Fajar Syarif, Ilmu Ekonomi Islam dalam Pendidikan, pamulang, Young
Progessive muslim, 2016
Yusuf Assidiq. Berita dunia Islam Nusantara. Republika, diunduh pada 04
maret 2020.
14