Taichi Hipertensi PDF
Taichi Hipertensi PDF
Anik Supriani
ABSTRAK
Halaman | 31
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
yaitu senam Tai Chi. Latihan Tai Chi kelompok kontrol. pemilihan kedua kelompok
merupakan fewlow-felocity dan low impact menggunakan teknik total sampling. Sebelum
exercise programs, yang mempunyai manfaat dilakukan perlakuan (pre-test) kedua
tinggi bagi lansia dan dapat dilakukan di mana kelompok akan dilakukan pengukuran
saja. Latihan Tai Chi merupakan latihan tekanan darah, kemudian setelah dilakukan
tradisional dari cina yang menggabungkan perlakuan (post-test) kedua kelompok kembali
latihan pernafasan, rileksasi, dan struktur akan dilakukan pengukuran tekanan darah.
gerakan yang pelan dan lembut Dalam rancangan penelitian ini kelompok
(srisurini,2003). Gerakan Tai Chi yang eksperimen mendapat perlakuan sedangkan
meliputi body-mind-soul-breath secara teratur kelompok kontrol tidak. Populasi pada
terbukti dapat meningkatkan pelepasan non penelitian ini adalah semua lansia yang ada di
adrenalin melalui urin, menurunkan kadar Panti Werdha Mojopahit Mojokerto berjumlah
cortisol, serta menurunkan aktivitas saraf 43 lansia. Sedangkan populasi terjangkau
simpatis yang membawa dampak positif pada dalam penelitian ini adalah lansia yang
jantung (berupa denyut jantung yang stabil menderita hipertensi di Panti Werdha
dan tekanan darah turun menuju normal). Ini Mojopahit Mojokerto. Setelah disesuaikan
karena aktivitas saraf simpatis dan dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti yaitu
parasimpatis menjadi seimbang dan berjumlah 20 lansia. Sampel pada penelitian
harmonis. Latihan tersebut dapat pula ini adalah Lansia yang ada di Panti Werdha
meningkatkan antioksidan untuk Mojopahit Mojokerto yang memenuhi kriteria
menghilangkan radikal bebas dalam tubuh inklusi dan eksklusi. Adapun besar sampel
dan menstabilkan tekanan darah (Sutanto, dalam penelitian adalah 20 Lansia. Sampel
2013). dikatakan drop out bila sampel tidak mengikuti
Tujuan penelitian ini adalah untuk senam taichi lebih dari 3 kali.
mengetahui pengaruh terapi senam Tai Chi Pengambilan sampel pada penelitian ini
terhadap penurunan tekanan darah pada menggunakan nonprobability sampling
lansia yang tinggal di Unit Pelaksana Teknis dengan teknik total sampling. Variabel
Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. independent pada penelitian ini adalah senam
Tai Chi. Variabel dependent pada penelitian
METODE PENELITIAN ini adalah tekanan darah. Setelah data
Jenis penelitian ini adalah terkumpul melalui observasi, kemudian data
eksperimental, karena penelitian ini bertujuan ditabulasi dan dikelompokkan sesuai dengan
untuk menguji pengaruh variabel independen variabel yang diteliti untuk menganalisa terapi
terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh senam Tai Chi terhadap penurunan tekanan
senam Tai Chi terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan
darah pada lansia. Desain yang digunakan menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan
adalah Quasy Experiment dengan tingkat kemaknaan a=0,05 bila hasilnya
pendekatan Pre Test-Post Test Control Group diperoleh a<0,05 maka Ho ditolak berarti ada
design yaitu rancangan penelitian yang akan pengaruh senam Tai Chi terhadap penurunan
dilakukan oleh peneliti dengan cara peneliti tekanan darah pada lansia hipertensi.
membagi dua kelompok eksperimen dan
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden Kelompok Eksperimen
No Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Jenis kelamin :
Laki-laki 3 30
Perempuan 7 70
2 Usia responden :
45-59 tahun 1 10
60-74 tahun 1 10
75-90 tahun 7 70
> 90 tahun 1 10
Halaman | 33
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
TDS Pre Test TDD Pre Test TDS Pre Test TDD Pre Test
Mean 147 93 151 92
Nilai Maksimum 160 100 160 100
Nilai Minimum 140 80 140 80
Standard Deviasi 8,23 6,74 8,75 7,88
N 10 10 10 10
Pada Kelompok eksperimen, menunjukkan bahwa nilai rerata tekanan darah sistolik yaitu
sebesar 147 mmHg dengan standart deviasi 8,23 mmHg, rerata tekanan darah diastolik adalah
93 mmHg dengan standart deviasi 6,74 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol,
menunjukkan bahwa nilai rerata tekanan darah sistolik yaitu sebesar 151 mmHg dengan
standart deviasi 8,75 mmHg, rerata tekanan darah diastolik adalah 92 mmHg dengan standart
Halaman | 34
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
TDS Post Test TDD Post Test TDS Post Test TDD Post Test
Mean 136 84 144 90
Nilai Maksimum 140 100 160 100
Nilai Minimum 160 80 130 80
Standard Deviasi 6,58 6,99 8,43 8,16
N 10 10 10 10
Pada kelompok eksperimen, menunjukkan bahwa nilai rerata tekanan darah sistolik yaitu
sebesar 136 mmHg dengan standart deviasi 6,58 mmHg, rerata tekanan darah diastolik adalah
84 mmHg dengan standart deviasi 6,99 mmHg. Sedangkan pada kelompok Kontrol,
menunjukkan bahwa nilai rerata tekanan darah sistolik yaitu sebesar 144 mmHg dengan
standart deviasi 8,43 mmHg, rerata tekanan darah diastolik adalah 90 mmHg dengan standart
deviasi 8,16 mmHg.
Ini karena aktivitas saraf simpatis dan memberikan terapi pada lansia yang
parasimpatis menjadi seimbang dan menderita hipertensi sebagai pendamping
harmonis. Latihan tersebut dapat pula terapi farmakologi.
meningkatkan antioksidan untuk 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
menghilangkan radikal bebas dalam tubuh dengan melibatkan subyek yang lebih
dan menstabilkan tekanan darah banyak dan pengaruh senam Tai Chi
(Sutanto,2013). terhadap masalah-masalah kesehatan
Senam Tai Chi merupakan salah satu selain hipertensi.
bentuk cara untuk menurunkan tekanan 3. Lansia perlu melakukan senam Tai Chi
darah pada lansia yang menderita sebagai terapi non farmakologi, agar tidak
hipertensi, karena dengan senam Tai Chi ketergantungan terhadap obat-obatan
secara rutin dapat menjadikan otot rileks farmakologi.
dan mengurangi stress sehingga 4. Untuk peneliti selanjutnya supaya
menurunkan produksi hormone menyertakan lansia dalam setiap kegiatan
katekolamin dan kortisol serta dapat sehingga kehadiran lansia bisa 100%.
menurunkan produksi renin dan
angiostensin yang merupakan faktor utama
pemicu terjadinya hipertensi. Dengan DAFTAR PUSTAKA
gerakan yang lembut dari Tai Chi dapat
menjadi pilihan olahraga yang baik Anggraini, A.D. (2009). Faktor-Faktor Yang
terutama pada lansia. Senam Tai Chi juga Berhubungan Dengan Kejadian
merupakan bentuk terapi pengobatan Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat
hipertensi yang aman, efektif, dan tanpa Di Poliklinik Dewasa Puskesmas
efek samping. Bangkinang Periode Januari Sampai
Juni 2008. Riau : Fakultas Kedokteran
SIMPULAN Universitas Riau. (Diakses tanggal 20
1. Nilai rerata pre-test pada kelompok November 2014).
eksperimen di dapatkan tekanan darah
sistolik sebesar 147 mmHg, pada rerata Arjatmo T, Hendra U. (2001). Ilmu Penyakit
tekanan darah diastolik sebesar 93 mmHg. Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Sedangkan kelompok kontrol di dapatkan
rerata tekanan darah sistolik sebesar 151 Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut
mmHg, dan rerata pada tekanan darah Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
diastolik sebesar 92 mmHg.
2. Nilai rerata post-test pada kelompok Bare BG., Smeltzer SC. (2001). Buku Ajar
eksperimen di dapatkan tekanan darah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
sistolik sebesar 136 mmHg, pada rerata EGC
tekanan darah diastolik sebesar 84 mmHg.
Sedangkan kelompok kontrol di dapatkan Brunner, Suddarth. (2006). Keperawatan
rerata tekanan darah sistolik sebesar 144 Medikal Bedah Vol 2. Jakarta : EGC.
mmHg, dan rerata pada tekanan darah
diastolik sebesar 90 mmHg. Christensen, B. (2006). Adult Health Nursing.
3. Ada pengaruh senam Tai Chi terhadap 3nd. Edition. Philadelphia: mosby
penurunan tekanan darah pada lansia
hipertensi. Didapatkan nilai signifikasi uji Darmojo, Boedhi dan Martono. (2006).
wilcoxon pada tekanan darah sistolik pre- Geriatri. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit
post pada kelompok eksperimen sebesar Fakultas Kedokteran Universitas
0,007 dan tekanan darah diastolik pre-post Indonesia (FKUI)
kelompok eksperimen sebesar 0,014.
SARAN Elsanti, S. (2009). Hidup Sehat Bebas
1. Bagi petugas UPT Panti Werdha Mojopahit Kolesterol, Stroke, Hipertensi &
perlu melaksanakan kegiatan senam Tai Serangan Jantung. Yogyakarta : Araska.
Chi selama 3 kali dalam seminggu oleh
instrukstur yang berkompeten dalam Gardner, Samuel. (2007). Panduan Sehat
Halaman | 37
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Goldsten, John. (1997). Sirkulasi dalam Pudjiastuti, Sri Surini. (2003). Fisioterapi Pada
Konteks Mobilitas Total di Asia Lansia. Jakarta : EGC.
Tenggara. Yogyakarta : Pusat Penelitian
dan Studi Kependudukan Universitas Puspita W.R. (2009). Gaya hidup pada
Gajah Mada mahasiswa penderita hipertensi [skripsi].
Surakarta: Fakultas Psikologi,
Guyton, Arthur C Hall, John E. (2007). Buku Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. (Diakses tanggal 17 November 2014).
Jakarta : EGC
Rahyani. (2007). Faktor Yang Mempengaruhi
Hadibroto Iwan, Syamsir Alam. (2006). Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang
Pengobatan Alternatif dan berobat dipoliklinik dewasa puskesmas
Komplementer. Jakarta : PT Bhuana Bangking Periode Januari-Juni 2007.
Ilmu Populer. Sumatra Utara : USU (Diakses tanggal
10 November 2014).
Hanns Peter, W. (2009). Hipertensi.
Diterjemahkan oleh Lily Endang Joelani. Riskesdas. (2013). Data Depkes.
Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer. Http://www.riskesdas.go.id (Diakses
tanggal 10 November 2014).
Kuntjoro, H . (2002). Dukungan Sosial pada
Lansia. Di buka pada website Ritu Jain. (2011). Pengobatan Alternatif untuk
http://www.e-psikologi.com (Diakses Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta :
tanggal 20 November 2014) Gramedia.
Lanny Sustrani dkk. (2004). Hipertensi. Rohaendi. (2003). Hipertensi dan Faktor
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Resiko. Sumatera Utara : USU
Mansjoer, Arif, dkk. (2001). Kapita Selekta
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Rokhaeni, H. (2001). Buku Ajar Keperawatan
FKUI. Kardiovaskuler. Jakarta : Bidang Diklat
RS
Marliani L, S Tantan. (2007). 100 Questions &
Answer Hipertensi. Jakarta: Elex Media Rusdi (2009). Awas! Bisa mati cepat akibat
Komputindo. Hipertensi dan Diabetes. Jogjakarta :
Power Books (IHDINA)
Mubarak, W. I. (2007) Promosi Kesehatan.
Jogyakarta : Graha Ilmu. Santoso, Djoko. (2010) . Membonsai
Hipertensi. Surabaya : Jaring pena
Muhammadun. (2013). Hidup Bersama
Hipertensi : Seringai Darah Tinggi Sang Suheni Y. (2007). Hubungan antara
Pembunuh Sekejap. Yogyakarta : In kebiasaan merokok dengan kejadian
Books hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun
ke atas di badan Rumah Sakit Daerah
Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Cepu [skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu
Keperawatan Klien dengan Gangguan Keolahragaan, Universitas Negeri
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Semarang. (Diakses tanggal 24
Salemba Medika. November 2014)
Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Suroto. (2004). Pengertian Senam, Manfaat
Geriatrik, Ed.3. Jakarta: EGC. Senam dan Urutan Gerakan, Unit
Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum
Potter, P.A., Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Olahraga Fakultas Diponegoro,
Fundamental Keperawanan : Konsep. Semarang.
Proses dan Praktik Ed. 4, Vol.2.
Halaman | 38
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
Halaman | 39