Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kaltsum Muttaqiya

NRP : 2206102450
Kelompok :1
Kelas : B/S1 Eksteni 2022

Bahasan:
A. Jelaskan Pembuluh Darah!
a. Pembuluh darah arteri
b. Pembuluh darah arteriol
c. Pembuluh darah kapiler
d. Pembuluh darah vena

a. Pembuluh Darah Arteri


Fungsi arteri adalah untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah tekanan
yang tinggi. Oleh karena alasan inilah, arteri mempunyai dinding pembuluh
darah yang kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan tinggi di arteri.
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi arteri besar atau
arteri elastis, arteri ukuran sedang atau arteri muskuler, dan arteriola
(Eroschenko, 2010).
 Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang
besarnya. Arteri jenis ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Intima, dibatasi oleh sel-sel endotel. Pada arteri besar membrana
basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat. Membrana elastika
interna tidak selalu ada.
 Lapisan media terdiri adventisia tidak menunjukkan membrana
externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut
elastin dan kolagen.
 Arteri ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal.
 Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen
dan proteoglikan
b. Pembuluh Darah Arteriol
Arteriol merupakan cabang-cabang kecil terakhir system arteri;dan berfungsi
sebagai saluran kendali untuk menentukan dan berfungsi untuk menentukan
darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang
kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi
dapat mendilatasi pembuluh hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai
kemampuan besar untuk mengubah aliran darah di tiap jaringan sebagai
respons terhadap kebutuhannya.
Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), berdiameter
kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki
tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak
mempunyai membrana elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel
otot polos yang tersusun melingkar. Lapisan adventisia tipis, tidak
berkembang dengan baik dantidak menunjukkan adanya membrana elastik
externa.

c. Pembuluh Darah Kapiler


Fungsi kapiler adalah untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, ormon,
dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat
melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak
pori-pori kapiler kecil, yang permeabel terhadap air dan zat bermolekul kecil
lainnya (Guyton, 2014).
Darah kapiler merupakan darah yang berasal dari pembuluh darah kapiler,
dimana pembuluh darahnya kecil. Kapiler membentuk jaringan pembuluh
darah
dan bercabang di dalam sebagian besar jaringan tubuh. Oleh sebab itu, darah
kapiler terus menerus berubah susunan dan warnanya, karena terjadi
pertukaran
gas. Sedangkan vena membawa darah ke arah jantung, sehingga darah vena
membawa darah yang lebih tua dan agak ungu karena banyak dari oksigennya
yang diberikan ke jaringan (Pearce, 2013).
a. Fungsi pembuluh darah kapiler
 Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
 Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
 Mengambil hasil dari kelenjar
 Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.
 Menyaring darah pada ginjal (Syaifuddin, 2009)
b. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil
dimanaa tempat berakhirnya arteri. Semakin kecil arteriol maka akan
semakin menghilang ketiga lapis dindingnya, sehingga ketika sampai ke
kapiler sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan
endothelium (tunika intima). Lapisan yang tipis itu memungkinkan limfe
merembes keluar membentuk cairan jaringan dan membawa air. Mineral
dan zat makanan untuk sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan
bahan buangan termasuk karbondioksida (Pearce, 2013).

d. Pembuluh Darah Vena


Vena berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dan venula kembali
ke jantung; sama pentingnya, vena berperan sebagai penampung utama darah
ekstra. Oleh karena tekanan di sistem vena sangat rendah, dinding vena sangat
tipis. Meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot yang cukup untuk
dapat
berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian dapat berperan sebagai
penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik dalam jumlah kecil
atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah rendah
oksigen (teroksigenasi atau miskin oksigen) kecuali pada vena paru, yang
membawa darah beroksigen dari paru-paru kembali ke jantung. Pembuluh
darah
vena merupakan kebalikan dan pembuluh arteri yaitu berfungsi membawa
darah
kembali ke jantung. Katup pada vena terdapat di sepanjang pembuluh darah.
Katup tersebut berfungsi untuk mencegah darah tidak kembali lagi ke sel atau
jaringan
a. Fungsi Pembuluh Darah Vena
Berfungsi sebagai jalur transportasi darah balik dari jaringan untuk kembali ke
jantung. Oleh karena tekanan darah sistem vena rendah maka dinding vena
yang tipis namun berotot ini memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai
kebutuhan tubuh. (Guyton, 2014)
Tekanan darah di vena yang rendah menyebabkan ketidakmampuan dalam
melawan gaya gravitasi. Pencegahan adanya arus balik, secara fisiologis vena
mempunyai katup mencegah backflow (arus balik) darah kembali ke kapiler
(Muttaqim A. 2009).
b. Struktur Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena terdiri atas 3 lapis yaitu :
 Tunika adventisia adalah lapisan luar yang terdiri atas jaringan ikat
yang fibrus dimanaa fungsinya sebagai pelindung.
 Tunika media adalah lapisan tengah yang berotot, lebih tipis, kurang
kuat, kurang elastis daripada pembuluh darah arteri yang berfungsi
untuk memberi tekanan terhadap darah.
 Tunika intima adalah lapisan dalam yang terbentuk oleh endothelium
dan sangat licin. Tunika intima di pembuluh darah vena terdapat katup
yang berbentuk lipatan setengah bulan yang terbuat dari lapisan
endothelium dan diperkuat oleh sedikit jaringan fibrus (Pearce, 2013).
Arteri Arteriol Kapiler Vena
Jumlah Ratusan ½ juta 10 milliar Ratusan
Karakteristik Tebal, sangat Sangat berotot, Sangat tipis Dinding tipis
elastis, dinding radius kecil, dindingnya, dibandingkan
memiliki radius supply saraf Luas arteri,
yang lebar penampangnya distensibilitas
banyak tinggi, radius
lebar
Fungsi Jalur darah dari Menentukan Tempat Jalur darah
Jantung ke distribusi perrtukaran, menuju jantung
organ, tekanan cardiac output. penentuan dari organ.
reservoir (stabil Pembuluh distribusi cairan Reservoir darah
untuk utama karena ekstraseluler
memompa menghantarkan diantara plasma
darah) darah ke dan cairan
kapiler. interstitial
Struktur
DAFTAR PUSTAKA

Eroschenko, V. P., 2010, Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional, EGC, Jakarta
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem..Edisi 8. Jakarta: EGC
Pearce, E. C. (2013). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama

Anda mungkin juga menyukai