Maman
Saya sudah berusaha sejak tahun 2009. Pertama sepi tetapi secara bertahap lama-lama stabil ramai
Karena saya pernah berjualan warung kopi yang memiliki modal lebih besar bahkan sampai belasan juta, kalau untuk batagor ini
modal yang dibutuhkan hanya dua juta
Perkembangan dari tahun ketahun stabil, tetapi selalu ada perkembangan. Seperti gerobak yang selalu saya pakai untuk berjualan
dari pertama kali telah mengalami pergantian selama tiga kali, dalam pergantian tersebut telah melakuakn renovasi kayu dua kali.
Selain itu saat pertama kali merintis usaha ini saya hanya berjualan batagor, tetapi sekarang sudah ada varian menu lain yaitu
siomay
Saya berjualan sejak pukul 7.30, sebelumnya pada jam 4 atau jam 3 saya ke pasar untuk belanja bahan, setelah itu saya memasak,
dan baru berangkat jika sudah masakan sudah siap
Jika ramai jam 4 atau jam 5 pun jualan saya sudah habis jadi saya bisa pulang, tetapi jika sepi jam 5.30 atau jam 6 jualan saya
baru habis setelah itu saya bisa pulang
Untuk modal awal hampir 3 jt sudah termasuk gerobak dan alat-alat keperluan berjualan dan memasak
Jika sedang ramai biasanya mencapai 500 ribu lebih, jika sedang sepi sekitar 250-300 ribu lebih, kadang tidak menentu
Kalau untuk rencana membuka cabang ada, tetapi biasanya yang bekerja di jalan jarang yang bertahan lama, selain itu saya
belum memiliki penerus
Apakah bapak ada rencana untuk membuka cabang di Sumedang berusaha bersama dengan saudara?
Ada tetapi kendalanya yaitu saudara saya banyak tetapi profesinya berbeda-beda, seperti ada yang profesinya menjadi penjual
warkop, pekerja bangunan
Kesulitan yang saya alami selama berjualan seperti ban bocor, gerobak rusak, dan itu membuat saya harus libur terlebih dahulu
sekitar satu hari untuk membetulkannya