Erna PDF
Erna PDF
id
Skripsi
Oleh :
Erna Susilowati
NIM. M0408058
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar
Erna Susilowati
M0408080
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ERNA SUSILOWATI
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
ABSTRAK
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ERNA SUSILOWATI
Department of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Sciences
Sebelas Maret University, Surakarta
ABSTRACT
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan, karena sinar
matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskan
(Alexander Graham Bell)
Harapan adalah jembatan yang menghubungkan antara satu doa dengan doa-
doamu yang berikutnya. Bersabarlah dalam harapan baikmu,
karena sebuah harapan adalah tali kehidupan
yang menghubungkanmu dengan Tuhan
(Mario Teguh)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
This is dedicated to :
Father and mother for their constant support and unconditional love.
Thank you for teaching us what parental love is all about.
You’re my everything. Allah SWT will bless you richly.
You.
Thank you for putting a smile on my face.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) R. M. King & H.E. Rob.)”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Maret.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan, bimbingan
dan dukungan berbagai pihak, sehingga penulis tidak lupa menyampaikan terima
kasih kepada :
Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons)., Ph.D. selaku Dekan
Dra. Endang Anggarwulan, M.Si. dan Prof. Dr. Sugiyarto, M. Si. selaku
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penelitian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini kurang sempurna, untuk itu segala
pendapat, saran dan kritik senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan lebih
lanjut. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca dan
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................ v
2. Alelopati ................................................................................. 10
commit to user
3. Gulma ..................................................................................... 19
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Perkecambahan Biji................................................................ 24
6. Pertumbuhan........................................................................... 26
C. Hipotesis ...................................................................................... 36
1. Alat ......................................................................................... 37
2. Bahan ..................................................................................... 37
C. Rancangan Percobaan................................................................. 38
B. Pertumbuhan......................................................................... ...... 47
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Luas Daun............................................................................... 57
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 9. Rata-rata rasio akar tajuk bayam duri pada variasi konsentrasi
ekstrak kirinyuh. ....................................................................... 59
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kirinyuh {Chromolaena odorata (L.) R. M. King & H.E.
Rob.}........................................................................... 6
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Hasil ANAVA dan uji DMRT persentase 75
perkecambahan biji bayam duri dengan perlakuan variasi
konsentrasi ekstrak daun tua dan akar kirinyuh. .............
Lampiran 3. Hasil ANAVA dan uji DMRT tinggi tanaman biji bayam
duri dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun
tua dan akar kirinyuh. ...................................................... 79
Lampiran 4. Hasil ANAVA dan uji DMRT berat basah bayam duri
dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun tua
dan akar kirinyuh............................................................. 81
Lampiran 5. Hasil ANAVA dan uji DMRT berat kering bayam duri
dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun tua
dan akar kirinyuh............................................................. 83
Lampiran 6. Hasil ANAVA dan uji DMRT panjang akar bayam duri
dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun tua
dan akar kirinyuh............................................................. 85
Lampiran 7. Hasil ANAVA dan uji DMRT luas daun bayam duri
dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun tua
dan akar kirinyuh............................................................. 87
Lampiran 8. Hasil ANAVA dan uji DMRT rasio akar tajuk bayam
duri dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun
tua dan akar kirinyuh....................................................... 88
Lampiran 10. Hasil uji DMRT kadar karotenoid tanaman bayam duri
dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun tua
dan akar kirinyuh............................................................. 91
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman dan penurunan hasil tanaman budidaya karena persaingan dengan gulma
yaitu dengan cara manual dan kimiawi dengan herbisida sintetis. Pengendalian
gulma dalam tanaman budidaya sampai saat ini hanya dilakukan dengan
tenaga kerja lebih banyak terutama pada lahan yang luas dengan populasi gulma
yang tinggi, harus dilakukan lebih dari satu kali karena pengendalian manual
tidak mematikan gulma, sehingga biaya produksi semakin meningkat (Januwati &
lebih 15 hari kerja untuk luasan satu hektar. Hal ini mendorong petani
Pengendalian secara kimia juga memiliki pengaruh negatif antara lain jenis
herbisida yang sifatnya tidak selektif, selain mematikan gulma juga dapat
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
2002).
Oleh karena itu perlu dicari alternatif pengendalian gulma yang ramah
pengendalian gulma secara biologis yaitu suatu cara pengendalian gulma dengan
adalah tumbuhan kirinyuh yang merupakan gulma invasive. Menurut Hadi et al.
(2000), dalam ekstrak daun terdapat 66% senyawa monoterpen dan 28%
sebagai senyawa metabolit sekunder dari tanaman ini (Chen & Leather, 1990).
sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia. Menurut Odum (1971),
menghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
suatu senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tanaman.
perbanyakan dan perpanjangan sel, aktivitas giberelin dan Indole Acetid Acid
sintesis protein, aktivitas enzim tertentu dan lain-lain. Selain itu Salampessy
(1998) & Tetelay (2003) menyatakan bahwa hambatan alelokemi dapat pula
kematian tanaman.
sejalan dengan hasil penelitian pemanfaatan kirinyuh sebagai pupuk organik, yang
budidaya.
akan terhambat. Contoh tanaman budidaya yang diganggu adalah jagung (Zea
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
esculentum).
gulma bayam duri menarik umtuk dilakukan. Dalam penelitian ini akan dipelajari
tentang pengaruh ekstrak daun tua dan akar kirinyuh. dengan berbagai konsentrasi
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh terhadap
2. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Mengkaji pengaruh pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh terhadap
2. Mengkaji pengaruh pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh terhadap
D. Manfaat Penelitian
mempunyai potensi sebagai alelopati terhadap gulma bayam duri sehingga dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Chromolaena
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
2011). Nama daerah untuk kirinyuh yaitu tekelan (Indonesia), kiriyuh (Sunda)
c. Deskripsi Morfologis
6 m. Diameter batang sekitar 2 cm. Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, tepi
menyirip, berwarna hijau muda dengan panjang 4-5 cm dan lebar 1-1,5 cm,
kelopak bentuk lonceng dan mahkota bunga berbentuk jarum. Buah kecil,
berbulu coklat kehitaman dengan biji berbentuk jarum, kecil dan berwarna
Florida (USA) hingga Argentina Utara. Meskipun asli dari Amerika Utara
bagian barat, tengah dan selatan Afrika melewati India, Sri Langka,
melalui persaingan. Gulma ini tidak memerlukan kondisi yang ekstrim, dapat
cepat. Hal itu terjadi karena biji dari kirinyuh ringan dan mudah menempel
pada tumbuhan tersebut. Menurut FAO (2006), kirinyuh dapat tumbuh pada
karet dan kelapa serta padang penggembalaan. Pengamatan Yadav dan Tripathi
dengan tidak kurang dari 1.300 kecambah, padahal setiap tanaman dewasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
terdapat 66% senyawa monoterpen dan 28% sesquiterpen. Selain itu, kirinyuh
dari tanaman ini (Chen & Leather, 1990). Kandungan lain dari rumput kirinyuh
yaitu asam fenolik dan alkaloid (Djurdjevic et al., 2004). Beberapa kelas dari
flavonoid dapat diisolasi dari ekstrak rumput kirinyuh sementara asam fenol
dan asam vanilic. Komponen flavonoid aglikon yang bersifat lipofil ditemukan
pada kirinyuh yaitu flavanon, flavonols, flavones dan kalkon. Kirinyuh juga
Skreening awal dari ekstrak rumput kirinyuh memberikan reaksi positif untuk
2011).
2.45% nitrogen, 0.26 & phospor, 50.40 % karbon dan 20.82 C/N (Kastono,
dan kegunaan rumput kirinyuh dalam bidang farmasi antara lain sebagai
2. Alelopati
a. Pengertian
Rice (1995), Inderjit & Keating (1999) dan Singh et al. (2003)
dari suatu tumbuhan terhadap tumbuhan lainnya, baik yang bersifat positif
Alelopati yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun dan
sebagainya. Alelopati yang terjadi di alam dibedakan atas dua jenis, yaitu
oleh mikroba tanah. Senyawa kimia yang mempunyai potensi sebagai alelopati
dapat ditemukan pada seluruh jaringan seperti daun, batang, akar, rhizome,
tiga golongan yaitu gas yang dilepas oleh bagian tumbuhan di atas tanah,
eksudat dari akar, dan eksudat dari bagian tumbuhan di atas akar, senyawa
termasuk melalui :
1. Penguapan
2. Eksudat Akar
Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh akar tumbuhan
3. Pencucian
berada di atas permukaan tanah oleh air hujan atau tetesan embun. Hasil
jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di bawah naungan tumbuhan ini
(Sastroutomo, 1995).
kimia yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel pada bagian-
lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah.
alelokemi lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah
lewat organ di bawah tanah, jika sudah mati baik organ yang berada di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
senyawa alelokemi.
akar.
merah pada sore atau malam hari menghasilkan lebih banyak alkaloid dan
unsur boron, kalsium, magnesium, fosfor, sulfur dan kalium justru akan
3. Stres Air
dan asam isoklorogenat pada akar batang dan daun. Kombinasi antara
4. Genetika
tanaman dan gulma dapat dikeluarkan dalam bentuk eksudat dari akar dan
(volatile) dari daun, batang, dan akar, serta melalui pencucian (leaching)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
dari organ bagian luar (Reigosa et al. 2000; Qasem & Foy 2001). Banyak
berakibat pada berkurangnya jumlah dan kualitas hasil panen. Rice (1984)
(2001) menambahkannya hingga 239 spesies. Selain itu, Qasem & Foy
lain, 25 spesies gulma yang bersifat autotoxic dan 51 spesies gulma aktif
sarana tumbuh.
fenolik dari gulma Allium ursinum dari umbi, daun, dan tanah dari ekstrak
air dan senyawa atsirinya. Qasem & Foy (2001) mencatat senyawa
pengendalian gulma secara biologi. Termasuk dalam upaya ini antara lain
sebagai mulsa (Weston, 1996; Dilday et al., 1998; Barker & Bhowmik,
Inderjit 2003). Efikasi formulasi cairan dari ekstrak umbi teki telah
dipengaruhi, yaitu :
tinggi
tinggi
Asam malat dan sitrat yang merupakan cairan buah dan tanaman secara
2. Gas-gas beracun
menghambat perkecambahan.
peru (Lepidium).
4. Kumarin
perkecambahan biji yang sering dihasilkan dari biji legum dan serealia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
5. Flavonoida
Florizina (6-glukosida dari floretin) yang berasal dari akar apel (Malus
kecambah biji apel dan perkembangan biji pada umumnya serta bakteri
nitrifikasi.
6. Alkaloida
7. Tanin
8. Kinon
(Malus sylvestris). Senyawa alelopati itu dapat berasal dari akar, kulit,
9. Asam aromatik
Beberapa zat kimia tergolong pada senyawa alelokemi, yang berasal dari
fenilalanil asam amino aromatik atau tirosin lewat lintasan jalur shikimat.
3. Gulma
yang mempunyai nilai negatif apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik
memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna manusia. Kehadiran gulma di
kebutuhan akan cahaya, nutrisi, air, gas CO2 dan gas lainnya. Persyaratan tumbuh
yang sama atau hampir sama bagi gulma dan tanaman dapat mengakibatkan
adanya asosiasi gulma di sekitar tanaman budidaya. Gulma yang berasosiasi ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Namun di lain pihak, penggunaan herbisida secara terus menerus selama 30 tahun
terakhir ini juga berakibat negatif bagi lingkungan. Terjadinya keracunan pada
menurun, tanaman tidak akan bertahan lama, menimbulkan polusi dan terjadi
solusi alternatif untuk pengendalian gulma secara alami yaitu dengan alelopati
dan negatifnya. Dengan memakai konsep alelopati ini maka akan diperoleh
alternatif lain dalam strategi pengelolaan gulma yang tepat (Macias, 1995).
a. Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
b. Nama Daerah
amaranth (Inggris), uray, orai (Pilipina), Le xian cai (Cina), bayem eri, bayem
raja, bayem roda, bayem cikron (Jawa), senggang cucuk (Sunda), bayam keruai
c. Morfologi
cm. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang. Batang basah, berduri seringkali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
bercabang banyak, berbentuk bulat dan licin. Daun berupa daun tunggal,
berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis), panjang 1.5 cm-
6.0 cm dan lebar 0.5 cm-9.0 cm. Tata letak daun yang berselang-seling dengan
bagian daun yang tidak lengkap, pada ujung daun bayam terdapat ujung daun
yang terbelah. Bunga pada bayam adalah bunga yang tidak lengkap. Bunga
dalam tukal yang rapat, bentuk bulir atau bercabang pada pangkalnya. Bulir
ujung sebagian besar jantan, tidak berduri menempel, mula-mula naik lalu
menggantung. Tukal betina dengan 2 duri (prophylla) lurus yang lancip, dan
menjauhi batang. Buah bulat memanjang dengan tutup yang rontok dan berbiji.
d. Persyaratan Tumbuh
maupun di dataran tinggi. Pertumbuhan yang baik terdapat pada tanah yang
commit to user
subur dan agak terbuka dengan pH tanah antara 6-7. Bayam duri dapat tumbuh
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
baik di tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari dengan suhu udara
antara 25-35°C. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan,
tanah kosong dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 m dpl.
iklim (Nazaruddin, 1994). Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak
tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi (Rukmana, 1994).
Pada tanah yang tandus dan liat, bayam masih dapat hidup dan tumbuh dengan
1993b).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
5. Perkecambahan Benih
pembungkus atau pelapis biji, (2) embrio, yang merupakan bakal tanaman, (3)
cadangan makanan pada bakal tanaman sampai menjadi bakal tanaman yang dapat
berfotosintesis sendiri, (4) enzim dan hormon yang akan digunakan untuk
utama (akar dan daun) yang dapat mendukung kehidupan tanaman lebih lanjut.
Jadi perkecambahan adalah proses munculnya radikula dan plumula dari benih.
1. Imbibisi, yaitu proses penyerapan air yang dilakukan oleh kulit benih
lemak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
dahulu menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula. Enzim yang berperan dalam
pada biji dalam jumlah kecil sehingga harus disintesis untuk mengubah pati
pemecahan glukosa menjadi asam piruvat, dalam reaksi beruntun menuju siklus
terjadi pembongkaran lemak oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol
serta perombakan protein oleh enzim protease menjadi peptida dan asam amino.
Peptida selanjutnya akan dirombak oleh peptidase menjadi asam amino. Pada biji
plumula. Radikula tumbuh memanjang menjadi akar dan plumula tumbuh menjadi
menjadi dua yaitu faktor dalam dan faktor luar. Menurut Sutopo (1985) faktor
dalam meliputi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
b. Ukuran Benih
dan mineral. Benih yang lebih besar dari satu jenis tumbuhan akan
c. Dormansi
Suatu benih dikatakan dorman jika benih tersebut sebenarnya viable tetapi
6. Pertumbuhan
organ) tanaman akibat dari pertambahan jaringan sel yang dihasilkan oleh
penambahan ukuran sel. Jumlah sel yang semakin banyak atau ruang (volume)
sel yang semakin besar membutuhkan semakin banyak bahan-bahan sel yang
sebagai peningkatan ukuran yang tidak dapat balik. Pertumbuhan dibatasi pada
sel hidup dan disertai dengan proses metabolik yang meliputi sintesis
makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida (Noggle &
Fritz, 1983). Pertumbuhan dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya dengan
pengukuran tinggi tanaman, ukuran daun (panjang, lebar, dan luas permukaan),
berat basah dan berat kering tanaman atau bagian-bagian yang terpisah seperti
akar, batang, daun dan buah, jumlah sel dalam jaringan dan organ serta
konsentrasi dari senyawa khusus (misalnya asam nukleat dan nitrogen terlarut)
1. Faktor Internal
b. Laju fotosintetik
c. Respirasi
h. Aktivitas enzim
j. Differensiasi
2. Faktor Eksternal
a. Iklim: cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin dan gas (CO2, O2, N2,
SO2, NO2, Fl, Cl dan O3. Gas-gas ini seringkali merupakan polutan
pusat reaksi dan pemisah muatan pada membran fotosintetik (Schaber et al., 1984;
hilang. Penyerapan energi yang tinggi selama proses fotosintesis disebabkan oleh
adanya tahapan eksitasi klorofil yang relatif lama (≤ 10-8 detik). Semakin lama
tahapan eksitasi single klorofil, semakin besar konversi energi elektronik dari
tingkatan dasar ke tingkatan tereksitasi triplet dapat terjadi. Kelebihan energi pada
Selain klorofil, membran tilakoid mengandung pigmen lain penyerap cahaya yang
commit lengkap.
secara bersama-sama disebut pigmen to user Pigmen lengkap ini meliputi
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Ada dua jenis karotenoid yaitu karoten hidrokarbon murni dan xantofil yang
mengandung O2. Keempat pigmen ini terdapat pada tanaman hijau dengan
proporsi yang relatif sama kecuali beberapa bentuk bakteri, klorofil terdapat pada
Secara kimia klorofil mengandung satu inti porfirin, terdiri dari empat
cincin pirol tersubstitusi, satu diantaranya (cincin IV) tereduksi (Gambar 3).
Klorofil a juga mempunyai cincin kelima yang bukan merupakan pirol. Sifat lima
cincin porfirin turunan yang khas ini disebut feoporfirin. Klorofil a juga
mempunyai rantai sisi isoprenoid panjang yang terdiri dari fitol alkohol yang
Mg2+ yang terdapat di tengah-tengah cincin porfirin terikat pada unsur N dari
masing-masing cincin pirol. Sistem lima cincin dengan warna gelap yang
yang memudahkan penangkapan cahaya dan rantai sisi hidrofobik yang panjang
tidak hanya menempatkan tetapi juga mengarahkan molekul klorofil pada lipida
dalam tilakoid dan menempel dengan ikatan nonkovalen pada molekul protein
(Salisburry & Ross, 1995). Klorofil adalah molekul amfifilik. Rantai fitol
gugus C=O bersifat hidrofilik. Cincin fitol dan sebagian dari cincin porfirin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
terbenam dalam dwilapis lipid dengan sisa cincin porfirin yang mencuat ke atas.
a. Faktor Pembawaan
pada hewan dan manusia yang dibawa oleh gen-gen tertentu di dalam
kromosom. Apabila gen ini tidak ada, maka tanaman akan tampak putih atau
albino.
b. Cahaya
yang mirip dengan klorofil a, hanya protoklorofil kurang dua atom H daripada
Apabila cahaya terlalu banyak maka akan berpengaruh buruk terhadap klorofil.
hijaunya.
c. Oksigen
d. Karbohidrat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
Kekurangan salah satu unsur atau zat N, Mg, Fe, Mn, Cu dan Zn akan
f. Air
g. Suhu
Suhu antara 3-48°C merupakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan klorofil
pada sebagian besar tanaman. Sementara suhu yang paling baik untuk
commitkarotenoid-β
Karotenoid yang paling penting adalah to user dan karotenoid kuning yaitu
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
dengan yang diserap oleh klorofil dan karenanya merupakan penerima cahaya
secara luas di alam yang memberikan warna yang terang pada tanaman, buah-
1. Karoten : (a) karoten terdapat pada wortel; (b) karoten terdapat pada sayuran
commit
oksidasi dan air. Suhu optimum untukto biosintesis
user karotenoid sekitar 30°C,
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
sedangkan pH optimum yang dibutuhkan adalah 7,4 (Salisbury & Ross, 1995).
Karotenoid memiliki fungsi yang terbatas. Fungsi yang paling diketahui yaitu
cahaya selain cahaya yang diserap klorofil a. Karotenoid menyerap cahaya dengan
gelombang yang lebih tinggi (680 nm) dan kemudian melewati molekul klorofil di
klorofil dari kerusakan proses cahaya yang disebut photobleaching. Fungsi lain
karotenoid dalam tanaman yaitu pewarnaan petala pada buah yang dapat berfungsi
sebagai antraktan untuk merangsang polinasi dan persebaran biji (Lea & Leegood,
1993).
B. Kerangka Pemikiran
hydroxybenzoic acid, glycoside dan alkaloid. Asam fenol yang ditemukan yaitu
tersebut tersebar di seluruh bagian tanaman antara lain daun tua dan akar. Pada
konsentrasi tertentu senyawa alelopati ang dilepas dari tumbuhan tersebut akan
pada tinggi tanaman, panjang akar, berat segar, berat kering, luas daun, rasio akar-
tajuk, kadar klorofil dan kadar karotenoid. Ekstrak akan berpengaruh negatif
ekstrak rumput kirinyuh dapat dijadikan bioherbisida yang ramah lingkungan bagi
gulma bayam duri. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Variasi konsentrasi
alelokemi
Bioherbisida
commit to user
Gambar 5. Diagram alir kerangka pemikiran
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
1. Ekstrak daun tua dan akar kirinyuh menghambat perkecambahan biji bayam
duri.
2. Ekstrak daun tua dan akar kirinyuh menghambat pertumbuhan bayam duri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu mulai bulan Januari 2012
sampai dengan bulan Mei 2012 di Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA UNS
1. Alat
ember, oven, bejana maserasi, sprayer, masker, pipet, sarung tangan, gelas ukur,
gelas beker, erlenmeyer, kertas saring Whatman No. 42, alat penyaring, cawan
mortal, porselin, pisau, alat tulis, kertas milimeter, kertas label, penggaris dan alat
tulis.
2. Bahan
(Chromolaena odorata (L.) R. M. King & H.E. Rob.) yang didapat dari
Sukoharjo, bayam duri (Amaranthus spinosus L.) yang didapat dari Sukoharjo,
media tanah, pupuk, kapas, aquades, kompos dan air. Bahan kimia yang
diperlukan untuk analisis kandungan klorofil dan karotenoid adalah aseton 80%.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
C. Rancangan Percobaan
E2 = Ekstrak akar
K1 = 0% (kontrol)
K2 = 25% ekstrak
K3 = 50% ekstrak
K4 = 75% ekstrak
K5 = 100% ekstrak
K
K1 K2 K3 K4 K5
E
E1 E1K1 E1K2 E1K3 E1K4 E1K5
E2 E2K1 E2K2 E2K3 E2K4 E2K5
1. Tahap Persiapan
Perbandingan yang digunakan yang digunakan yaitu 2:1 untuk tanah dan
Sukoharjo.
b. Persiapan Ekstrak
Sukoharjo. Akar dan daun tua (daun urutan ke 5-10 dari pucuk) kirinyuh
yang terbuka dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Bahan
selanjutnya dicuci bersih dan ditiriskan. Akar dan daun dibuat dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
dalam prosedur ini adalah 100%. Jadi konsentrasi 100% dalam penelitian
Biji diperoleh dari daerah Sukoharjo. Biji bayam duri dipilih yang
d. Pengujian Perkecambahan
atas 10 biji bayam duri yang dilapisi dengan kapas. Setiap cawan plastik
digunakan diambil dari daerah Sukoharjo. Tanaman bayam duri disiram air
2. Tahap Perlakuan
kirinyuh diberikan pada biji bayam duri sesaat setelah penanaman hingga hari
tanaman uji berumur 2 minggu. Selang pemberian ekstrak adalah tiap 2 hari
3. Tahap Pengamatan
1. Pengamatan Perkecambahan
normal yang dihasilkan biji pada lingkungan tertentu dalam jangka waktu
b. Waktu Perkecambahan
2. Pengamatan Pertumbuhan
a. Tinggi Tanaman
selesai dilakukan.
b. Berat Basah
cara membersihkan tanaman dari sisa-sisa tanah yang melekat pada akar
c. Berat Kering
cara membersihkan tanaman dari sisa-sisa tanah yang melekat pada akar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
d. Panjang Akar
e. Luas Daun
membandingkan berat daun total dengan berat suatu sampel daun yang
diketahui luasnya. Bila sampel daun diambil dari sejumlah daun maka
LD = Wr x LK
Wt
dilakukan menurut Hendry & Grime (1993) adalah sebagai berikut : daun
saat sehingga klorofil larut, lalu disaring dengan kertas saring Whatman
Absorbansi (A) diukur pada panjang gelombang 450 nm, 645 nm dan
663 nm. Kadar klorofil a diukur pada panjang gelombang 663 nm,
berikut :
D. Analisis Data
Jika terdapat beda nyata di antara perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Perkecambahan Biji
potensi kecambah maksimum dari suatu biji. Adanya alelokemi secara tidak
alelokemi yang lebih tinggi daripada konsentrasi air di luar biji akan
menyebabkan air yang masuk ke dalam biji berkurang atau sama sekali tidak
masuk. Berkurang atau tidak masuknya air ke dalam biji mengakibatkan tidak
atau kurang terjadi rehydration di dalam biji, sehingga menyebabkan tidak terjadi
duri menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p < 0.05) dan di antara masing-
masing variasi konsentrasi tersebut yakni 25%, 50%, 75% dan 100% terdapat
45
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
sesuai dengan penelitian Suwal (2010), bahwa pemberian ekstrak kirinyuh mampu
tinggi karena tidak diberi perlakuan sehingga tidak ada senyawa yang
menghambat perkecambahan biji bayam duri. Pada konsentrasi 25%, 50%, 75%
Hal ini sejalan dengan penelitian bahwa hambatan alelopati dapat pula berbentuk
Ekstrak daun tua kirinyuh lebih menghambat perkecambahan biji bayam duri
commit
analisis sidik ragam diketahui bahwa to user
ekstrak daun tua kirinyuh berpengaruh nyata
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
terhadap lamanya waktu perkecambahan biji bayam duri sedangkan ekstrak akar
energi tumbuh yang dihasilkan sangat rendah dan dalam waktu lebih lama yang
menurut Fitter & Hay (1991), alelopati dapat menyebabkan terjadinya degradasi
enzim dari dinding sel, sehingga aktivitas enzim menjadi terhambat atau mungkin
menjadi tidak berfungsi. Hambatan fungsi enzim A amilase dan B amilase pada
degradasi karbohidrat, enzim protease pada degradasi protein, enzim lipase pada
degradasi lipida dalam biji menyebabkan energi tumbuh yang dihasilkan selama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
B. Pertumbuhan
1. Tinggi Tanaman
yang merupakan indikator pertumbuhan yang paling mudah diukur. Tinggi batang
pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diterapkan (Sitompul & Guritno, 1995).
pemberian ekstrak kirinyuh terdapat beda nyata antara bayam duri kontrol dengan
bayam duri yang diberi ekstrak kirinyuh konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%
kirinyuh 100%. Pada pemberian ekstrak daun tua dan akar terjadi penurunan
pemberian ekstrak maka tinggi tanaman akan menurun. Hal ini sejalan dengan
penelitian Palapa (2009), bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak rumput teki
dan alang-alang yang berpotensi sebagai bioherbisida yaitu 15%, 30%, 45% dan
Tabel 4. Rata-rata tinggi tanaman bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh (cm).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 48.75e 36.17d 23.83c 15.42b 13.67a
Akar 48.75e 42.08d 28.58c 21.33b 14.67a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf uji 5%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
yang diukur selama 30 hari. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa
tinggi tanaman paling signifikan terlihat pada tanaman kontrol (tanpa perlakuan).
Pada parameter ini, ekstrak daun tua lebih berpengaruh kuat dalam penghambatan
commit to user
tinggi bayam duri.
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
hormon pertumbuhan yaitu auksin, giberelin, dan sitokinin (Sitompul & Guritno,
fenolik yang tinggi akan menguraikan senyawa IAA menjadi IAA oksidase
dengan penelitian Prawesti (2009), senyawa dari Tridax procumbens yaitu fenol
Sebagian atau seluruh hambatan yang disebabkan oleh alelokemi akan bermuara
2. Berat Basah
air terlalu banyak menguap dari bahan tersebut (Salisbury & Ross, 1995). Berat
segar menggambarkan kandungan air dan kelembapan tanaman. Sekitar 500 gram
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
atau 1 % bagian air ini menjadi bagian terpadu dari tanaman dan sisanya hilang
Tabel 5. Rata-rata berat basah bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh (g).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 11.34e 6.05d 2.43c 1.54b 0.47a
Akar 11.34d 6.57c 5.01b 4.49b 3.35a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf uji 5%.
menunjukkan adanya beda nyata (p < 0.05) baik pada perlakuan dengan ekstrak
daun tua maupun akar (Lampiran 5). Berat basah akan menurun seiring dengan
commit
pengikatan kalium oleh tumbuhan. to user
Kalium merupakan unsur makronutrien yang
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
menyebabkan batang tumbuhan menjadi tidak kuat dan pendek-pendek. Hal ini
akan menyebabkan berat basah akan berkurang (Susandru, 2012). Apabila salah
tumbuhan.
3. Berat Kering
anorganik terutama air dan CO2. Pertambahan berat kering tumbuhan berasal dari
unsur hara yang telah terserap oleh akar. Unsur hara ini digunakan dalam proses
karena mudah diukur dan merupakan integrasi dari hampir semua peristiwa yang
Guritno, 1995).
yang terkandung dalam tanaman tanpa kadar air. Hasil berat kering tanaman
Tabel 6. Rata-rata berat kering bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh (g).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 48.75e 36.17d 23.83c 15.42b 13.67a
Akar 48.75e 42.08d 28.58c 21.33b 14.67a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf uji 5%.
Hasil uji ANAVA dengan taraf uji 5% pada penelitian ini menunjukkan
pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh pada berbagai konsentrasi
berat kering tanaman bayam duri (Tabel 6, Lampiran 5). Pemberian ekstrak daun
tua dan akar kirinyuh menurunkan berat kering bayam duri secara signifikan
(Gambar 10).
dari laju fotosintesis dan respirasi. Tujuan pengeringan yang sebenarnya adalah
tanaman menyerap hara. Pemberian karena ekstrak kirinyuh melalui tanah akan
mempengaruhi penyerapan hara oleh akar tanaman. Penyusun utama senyawa dari
bayam duri berupa karbon, hidrogen dan oksigen sehingga dalam tanaman bayam
duri hara yang diserap sebagian besar berupa karbon, hidrogen dan oksigen selain
unsur essensial yang lain. Karbon, hidrogen, dan oksigen yang digabungkan
dalam reaksi fotosintesis menyusun 90% atau lebih bahan kering (Foth, 1994).
dalam jumlah banyak. Unsur hara makro terdiri atas natrium (N), phospor (P) dan
kalium (K). Salah satu makronutrien yang terhambat penyerapannya adalah unsur
(Susandri, 2012). Senyawa pada ekstrak kirinyuh yang terlalu banyak masuk ke
dalam fiksasi nitrogen (Rice, 1984). Hal ini menyebabkan tanaman kekurangan
kering.
4. Panjang Akar
yang baik, akar merupakan organ utama tumbuhan yang berperan dalam absorbsi
hara dan air. Akar tumbuhan juga aktif melakukan sejumlah metabolisme,
Tabel 7. Rata-rata panjang akar bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh (cm).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 17.25e 12.41c 9.12b 6.28b 5.12a
Akar 17.25c 13.07b 12.25b 11.25b 6.41a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan tingkat kepercayaan 95%.
Gambar 11. Pengaruh pemberian ekstrak akar kirinyuh pada berbagai konsentrasi
terhadap panjang akar tanaman bayam duri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
diketahui bahwa panjang akar bayam duri semakin tereduksi seiring penambahan
gulma yang bersifat alelopati mengeluarkan senyawa fenol dan mempunyai bau
yang khas dengan rumus kimia C6H6OH. Pengaruh fenol ini menyebabkan akar
pendek, kerdil, kurus, dan lama-lama menjadi kering. Menurut Harbone (1994),
gugus fenol sangat reaktif dengan protein membentuk protein kompleks. Hal ini
senyawa alelokemi yang meningkatkan sintesis hormon ABA. Tiga efek utama
meningkatnya ABA dalam tumbuhan adalah berefek pada membran plasma sel
tertentu secara khas (Salisbury & Ross, 1995). Hal ini sejalan dengan penelitian
golongan fenol dapat menghambat pertambahan panjang akar pada kedelai dan
bibit jagung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
5. Luas Daun
utama sekalipun proses fotosintesis dapat berlangsung pada bagian lain dari
tumbuhan dengan sumbangan yang berarti pada saat tertentu. Oleh karena itu,
Tabel 8. Rata-rata luas daun bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak kirinyuh
(cm2).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 0.13a 0.35a 0.32a 0.39a 0.38a
Akar 0.13a 0.04a 0.04a 0.12a 0.08a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf uji 5%.
ekstrak kirinyuh tidak memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun bayam duri
(Tabel 8, Lampiran 7). Hal ini berarti bahwa pemberian ekstrak daun tua dan akar
kirinyuh tidak memberikan pengaruh yang nyata pada luas permukaan tanaman
ekstrak akar kirinyuh konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% menurunkan luas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
mencapai suatu titik yang akan terjadi penaungan tumbuhan oleh daun yang luas
1981).
6. Rasio Akar-Tajuk
pucuk tinggi dengan produksi biomassa total besar pada tanah yang subur secara
tidak langsung menujukkan bahwa akar yang relatif sedikit cenderung cukup
menunjukkan beda nyata pada peningkatan rasio akar pucuk bayam duri akibat
pemberian ekstrak daun tua dan akar kirinyuh. Rasio akar tajuk terendah
Kenaikan rasio akar tajuk terjadi seiring peningkatan konsentrasi ekstrak. Nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
Tabel 9. Rata-rata rasio akar tajuk bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh.
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 6.58a 8.46b 10.71c 11.69d 12.09e
Akar 6.58a 6.91a 7.61b 8.43c 8.49c
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf uji 5%.
suplai nitrogen, air, temperatur tanah dan air. Tanaman dalam keadaan stress
tanah dibandingkan saat keaadaan lingkungan normal (Fitter dan Hay, 1998). Hal
Klorofil adalah zat warna hijau daun yang terdapat di dalam kloroplas
yang berfungsi untuk menangkap cahaya matahari sebagai energi untuk memulai
cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses
disintesis pada daun untuk menangkap cahaya matahari. Klorofil pada tumbuhan
ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b. Perbedaan kecil antara struktur
kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein (Agostiano, 2003).
elektron pada klorofil tereksitasi dari tingkat energi tertentu dan akan diterima
oleh molekul penerima elektron atau aseptor elektron. Fungsi krolofil pada
tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam
karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari.
Tabel 10. Rata-rata kadar klorofil bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh (mg/l).
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 4.01b 2.92a 2.92a 2.90a 2.53a
Akar 3.27b 2.9b 2.20a 2.04a 1.65a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan taraf ujicommit
5%. to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
kirinyuh menunjukkan beda nyata (Tabel 10, Lampiran 9). Pada pemberian
ekstrak daun tua dan akar pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% terlihat
ini tidak saling berbeda nyata. Kadar klorofil semakin menurun seiring dengan
penambahan konsentrasi ekstrak daun tua maupun akar (Gambar 14). Pemberian
prekusor untuk sintesis klorofil. Apabila unsur hara Fe yang diserap terbatas,
maka klorofil tidak akan terbentuk. Mg merupakan pusat molekul klorofil yang
tergantung pada Mg. Fe sebenarnya bukan bagian dari molekul klorofil, namun
cahaya, kandungan O2, N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn karbohidrat dan air
Gabungan antara asam sitrat dan asam amino tersebut akan menghasilkan asam
amino levulinat sebagai senyawa antara pembentukan klorofil. Jika asam amino
yang merupakan prekursor pembentuk klorofil menurun maka akan terjadi reduksi
adanya pengurangan oleh suatu zat tertentu, misalnya enzim (Lakitan, 1996).
Tabel 11. Rata-rata kadar karotenoid bayam duri pada variasi konsentrasi ekstrak
kirinyuh.
Sumber Konsentrasi ekstrak (%)
ekstrak 0 25 50 75 100
Daun tua 3.63b 1.61a 1.60a 1.45a 1.42a
Akar 3.63b 2.90b 2.20a 2.20a 1.60a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama (dalam baris yang sama) menunjukkan tidak
beda nyata dengan tingkat kepercayaan 95%.
tua dan akar kirinyuh berbeda nyata (Lampiran 10). Pada Tabel 11 ditunjukkan
bahwa semakin tinggi variasi konsentrasi ekstrak daun tua dan akar kirinyuh maka
kadar karotenoid semakin menurun jumlahnya. Hasil tersebut juga dapat dilihat
commit to user
pada gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
berkurang jumlahnya karena akar hanya dapat menyerap unsur hara dalam jumlah
jalur glikolisis yang membutuhkan beberapa unsur hara penting. Apabila unsur
bahwa pengaruh ekstrak daun tua dan akar kirinyuh terhadap perkecambahan,
pertumbuhan, kadar klorofil dan karotenoid gulma bayam duri, didapatkan hasil
satu parameter pertumbuhan yaitu luas daun tidak menunjukkan adanya pengaruh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
nyata akibat pemberian ekstrak kirinyuh. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun
tua dan akar kirinyuh, maka efek penghambatan akan semakin besar.
adanya akumulasi senyawa kimia kirinyuh yang berupa fenol, alkaloid, terpen di
dalam tanah. Senyawa kimia tersebut menghalangi penyerapan unsur hara dan
mineral oleh akar, sehingga absorbsi tidak berjalan dengan maksimal. Larutan
yang berperan dalam reaksi. Hal ini sejalan dengan penelitian Hui Li (2010)
bahwa senyawa fenol dapat menghambat transpor asam amino dan sintesis
protein. Senyawa fenolik akan mengurangi integritas DNA dan RNA jika bereaksi
commit to user
Gambar 15. Mekanisme alelopati (Hui Li, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
sel akar, sehingga kemampuan akar dalam menyerap hara terganggu. Hara dan air
(Salisburry & Ross, 1995). Hara mineral berikut senyawa kimia selanjutnya
diangkut menuju organ fotosintesis daun melalui berkas pengangkut xilem dan
hilangnya fungsi enzim ATP-ase. Hal ini akan berpengaruh terhadap penyerapan
dan konsentrasi ion dan air yang kemudian mempengaruhi pembukaan stomata
sintesis protein, protein, pigmen dan senyawa karbon lain serta aktivitas beberapa
laju akumulasi bahan kering tanaman sehingga akan terlihat pada penurunan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkecambahan 0%.
tanaman, berat basah, berat kering dan panjang akar bayam duri secara
signifikan. Pada rasio akar tajuk terjadi peningkatan nilai seiring dengan
ekstrak daun tua dan akar kirinyuh maka kadar klorofil dan karotenoid
B. Saran
ekstrak kirinyuh dengan kisaran konsentrasi yang lebih sempit agar diperoleh
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
commit to user