Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT PARU

DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT


DI KABUPATEN SRAGEN
Rachel Greaty Gracia, Sri Yuliani , Dyah S. Pradnya P.
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : rachelgracia93@gmail.com

Abstract: Pulmonary Hospital Design with healing environment approach in Sragen is


motivated by the increase in cases of lung disease in Sragen caused by viruses, bacteria,
unhealthy lifestyle, and declining air quality. However, Sragen doesn’t have yet a health
facility that specialized in pulmonary and respiratory diseases, so the aim of this plan is to
create a health facility in Sragen which is form Pulmonary Hospital. Design issue is how to
apply the concept of healing environment on the elements of space that can reduce the impact
of fear for the patient and landscape arrangement to be one of healing therapy. The method
used is architectural design method. Pulmonary Hospital design is the result of the analysis of
space requirements, the processing site, the order of mass, mass composition, arrangement of
space, and processing landscape by using a healing environment to help the recovery of the
patient physically and psychologically.

Keywords: Healing Environment, Health Facility, Lung and Respiratory Disease, Pulmonary
Hospital

I. PENDAHULUAN proses pengobatan, perawatan, dan pemulihan


Penyakit yang berkaitan dengan organ kesehatan pasien lebih maksimal.
paru dan pernapasan termasuk penyakit yang Kondisi eksisting fasilitas kesehatan
menyebabkan kematian terbanyak di Kabupaten Sragen terdiri dari rumah sakit
Indonesia. Faktor penyebab dari penyakit sejumlah 10 buah dan Puskesmas sejumlah 86
tersebut adalah virus, bakteri, merokok, gaya buah (Sragen dalam Angka 2014). Saat ini,
hidup kurang sehat, dan kualitas udara yang kondisi fasilitas kesehatan yang tersedia belum
semakin memburuk. Salah satu kota dengan terdapat fasilitas berupa rumah sakit yang
proporsi penderita paru terbanyak adalah di secara khusus menangani penyakit paru.
Kabupaten Sragen. Penyakit paru-paru Pertimbangan pembangunan rumah
terkhusus TBC di Kabupaten Sragen pada sakit di Sragen juga didukung oleh kondisi
akhir tahun 2013 memiliki jumlah penderita lahan yang cukup luas dengan persentase
sebanyak 545 jiwa (Sragen dalam Angka, penggunaan lahan bukan pertanian sebesar
2014). 28,90 % (Sragen dalam Angka, 2014),
Pasien penyakit paru membutuhkan sehingga masih sangat berpotensi untuk
penanganan khusus dan intensif karena dikembangkan fasilitas tersebut. Adapun
penyakit yang menyerang organ paru keberadaan bangunan rumah sakit paru yang
membutuhkan waktu yang panjang untuk berada di Kabupaten Sragen diharapkan
pemulihan. Selain waktu yang panjang pasien mampu mengurangi angka penderita penyakit
paru-paru juga harus ditempatkan secara paru di Kabupaten Sragen.
khusus dengan sistem ventilasi baik, kualitas Rumah sakit paru dirancang sebagai
udara, dan jauh dari pasien penyakit lain fasilitas kesehatan di Kabupaten Sragen yang
sehingga tidak terjadi penularan penyakit dari menangani penyakit paru secara spesifik.
atau ke pasien lain. Dengan dasar tersebut Faktor pembeda dari rumah sakit lain adalah
maka dibutuhkan sebuah tempat pengobatan pada jenis pendekatan. Pada rumah sakit paru
dan perawatan khusus penyakit paru supaya di Kabupaten Sragen menggunakan healing
Arsitektura, Vol. 14, No.1, April 2016

environment yang memiliki tiga pendekatan Tabel 1.Kebutuhan Ruang


yaitu alam, indra, dan psikologis (Vidra
KELOMPOK INSTALASI RUANG
Lidayana, 2013). Beberapa elemen desain KEGIATAN
yang digunakan adalah kebisingan, warna,
tekstur, penghawaan, pencahayaan, dan Gawat Darurat IGD
healing garden. Pendekatan healing Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan
environment bertujuan untuk membuat Rawat Inap Instalasi Rawat Inap, ICU
lingkungan menjadi hijau dan juga
menyesuaikan psikologis pasien sehingga Penunjang Medik Instalasi Bedah Medik,
mempercepat proses pemulihan. Farmasi, Radiologi,
Laboratorium, Rehabilitasi
II. METODE Medik
Berdasarkan konsep perencanaan dan Penunjang Non Instalasi Rekam Medik,
perancangan, rumah sakit paru yang Medik Administrasi, Pusdiklat,
direncanakan menerapkan pendekatan konsep Konvensi dan TI
healing environment dalam aspek kebisingan, Servis Instalasi Pemulasaraan
bentuk ruang, warna, skala, tekstur, Jenazah, CSSD, Dapur dan
penghawaan, pencahayaan, dan healing Gizi, Laundry, Sanitasi dan
garden. IPAL, dan IPSRS
Konsep healing environment yang Sumber: Depkes RI, 2007
diterapkan pada kebisingan adalah penggunaan
vegetasi sebagai buffer kebisingan dan B. Analisis Lokasi
penempatan bangunan sesuai dengan zona. Lokasi yang direncanakan untuk
Konsep healing environment yang rumah sakit paru sesuai dengan RTRW
digunakan pada warna dan tekstur yaitu Kab. Sragen dan merupakan lokasi
menyesuaikan psikologis pasien sehingga yang strategis.
menghasilkan tata ruang yang nyaman. 1. Tujuan
Konsep healing environment yang Mendapatkan lokasi yang sesuai
diterapkan pada pencahayaan dan penghawaan dengan kebutuhan rumah sakit
adalah penambahan vegetasi, pengolahan paru.
bukaan, shading, orientasi bangunan, dan 2. Dasar Pertimbangan
desain yang menggunakan sistem cross Berada di kecamatan yang
ventilation. Penerapan konsep tersebut terdeteksi kasus penyakit paru
bertujuan untuk mendapatkan pencahayaan terbanyak.
dan penghawaan alami dengan dasar
pertimbangan garis edar matahari dan arah C. Analisis Pencapaian
pergerakan angin. Pencapaian ke dalam bangunan harus
Konsep healing environment pada mudah diakses terutama dalam kondisi
rumah sakit paru yaitu penerapan healing darurat, mudah dilihat dan memiliki
garden yang menjadi upaya untuk membentuk sirkulasi yang aman.
suasana yang membantu proses pemulihan 1. Tujuan
pasien. Beberapa elemen yang terdapat pada Menentukan main entrance dan
healing garden adalah elemen vegetasi, side entrance.
elemen air (kolam), dan elemen keras (bangku, 2. Dasar Pertimbangan
lampu, dan lain-lain). Entrance yang jelas, kemudahan
akses, sirkulasi tapak yang
III. ANALISIS aksesibel, potensi jalan, tingkat
A. Analisis Peruangan keamanan.
Penulisan analisis kebutuhan ruang 3. Proses Analisis
didasarkan pada kegiatan di rumah Main Entrance (ME) mudah
sakit paru seperti terlihat pada Tabel 1. dijangkau dan terlihat dengan
jelas. Terdapat dua titik ME
Rachel Greaty G, Sri Yuliani, Dyah S Pradnya P, Rumah Sakit Paru...

sebagai akses masuk dan keluar Tabel 2. Analisis Pemintakatan


kendaraan umum. ZONNING RUANG TINGKAT
Side Entrance (SE) tidak KEBISING
mengganggu keberadaan ME. -AN
Terdapat dua titik SE sebagai akses Publik IGD, Poliklinik, Sedang
masuk dan keluar kegiatan servis. Bedah Medik,
Pola pencapaian rumah sakit paru Farmasi,
dapat dilihat pada Gambar 1. Radiologi,
Laboratorium,
Rehabilitasi
SE(in)
Medik, Rekam
Medik,
ME(out)
Semi ICU dan Sedang
publik Administrasi
Privat Rawat Inap Tinggi
Servis Pemulasaraan Rendah
Jenazah, CSSD,
Dapur dan Gizi,
SE(out) Laundry,
Sanitasi dan
ME(in)
IPAL, IPSRS
Gambar 1. Pola Pencapaian
E. Analisis Gubahan Massa dan
D. Analisis Pemintakatan Tampilan Bangunan
Pemintakatan berdasarkan sifat 1. Analisis Gubahan Massa
kegiatan dan tingkat kenyamanan Analisis mengenai bentuk untuk
suara yang dibutuhkan sebagai menentukan gubahan massa yang
pedoman dalam penataan peruangan. sesuai untuk rumah sakit paru.
1. Tujuan Gubahan massa mengambil bentuk
Mendapatkan zonning yang tepat persegi dan lingkaran agar
untuk masing-masing kelompok bangunan bersifat dinamis dan juga
kegiatan. efektif. Dengan bentuk yang
2. Dasar Pertimbangan dinamis menjadikan rumah sakit
Kedekatan hubungan antar berkarakter homey dan
kelompok kegiatan dan tingkat menyenangkan seperti pada
kenyamanan suara yang Gambar 2.
dibutuhkan.
3. Proses Analisis
Persyaratan ruang berdasarkan
kelompok kegiatan dan kebutuhan
ketenangan. Pembagian zona pada
rumah sakit terdiri dari zona publik,
zona semi publik, zona privat, dan
zona servis.
Konsep healing environment
diterapkan pada penempatan
healing garden yang bisa dinikmati
semua pengguna rumah sakit paru.
Analisis pemintakatan rumah sakit
paru dapat dilihat pada Tabel 2.

Gambar 2. Gubahan Massa


Arsitektura, Vol. 14, No.1, April 2016

2. Analisis Tampilan Bangunan Pertimbangan dalam analisis


Penerapan konsep healing elemen ruang yaitu pencahayaan
environment pada tampilan dan penghawaan alami serta konsep
bangunan yaitu adanya pengolahan healing environment.
vegetasi agar menghasilkan udara 3. Proses Analisis
yang sejuk dan teduh. Bentuk Konsep healing environment yang
pengolahan vegetasi yaitu sebagai digunakan yaitu warna dan tekstur
berikut. yang menyesuaikan psikologis
a. Penempatan healing garden pasien sehingga menghasilkan tata
sebagai view sekaligus terapi ruang yang nyaman.
psikologis seperti pada Gambar Salah satu ruangan inti yang
3. memerlukan perhatian khusus
adalah ruang rawat inap.
Pengolahan tata ruang pada
ruangan ini bertujuan untuk
mengkomunikasikan pasien dengan
lingkungan. Unsur alam dapat
dinikmati secara visual dan
penciuman dapat mengurangi stres
dan kepenatan.
Pengolahan tata ruang rawat inap anak
dengan pendekatan healing
Gambar 3. Healing Garden
environment dapat dilihat pada
b. Pemanfaatan taman vertikal Gambar 5.
pada setiap balkon
c. Pemanfaatan roof garden pada
ruang rawat inap dan ruang
bedah medik seperti terlihat
pada Gambar 4.

Gambar 5. Tata Ruang Rawat Inap Anak

G. Analisis Lansekap
Gambar 4. Taman Vertikal dan Roof Garden
Penerapan konsep healing
F. Analisis Elemen Ruang environment pada lansekap untuk
Elemen ruang dianalisis sebagai menghasilkan kenyamanan bagi
bentuk terapi psikologis bagi pengguna rumah sakit paru.
pengguna rumah sakit paru. 1. Tujuan
1. Tujuan Mendapatkan desain taman yang
berfungsi sebagai terapi pasien, tata
Menghasilkan suasana nyaman
ruang hijau, dan barrier terhadap
bagi pengguna dengan
memanfaatkan potensi alam dan polusi serta kebisingan.
terapi psikologis. 2. Dasar Pertimbangan
2. Dasar Pertimbangan Pertimbangan dalam analisis
lansekap yaitu sirkulasi yang
nyaman, jenis dan peletakan
Rachel Greaty G, Sri Yuliani, Dyah S Pradnya P, Rumah Sakit Paru...

vegetasi, kenyamanan dan struktur yang digunakan sistem


keindahan visual serta konsep rangka (rigid frame).
healing environment. c. Upper Structure
3. Proses Analisis Berdasarkan pertimbangan dan
Konsep healing environment pada karakteristik masing- masing
rumah sakit paru yaitu penerapan upper structure, maka sistem
healing garden untuk membentuk yang dipilih adalah stuktur
suasana yang membantu proses komposit (composit structure)
pemulihan pasien. Penerapan yang merupakan kombinasi baja
elemen pembentuk lansekap struktural dengan beton
sebagai berikut. bertulang.
a. Elemen Vegetasi (Softscape)
Pemilihan jenis vegetasi yang 2. Analisis Utilitas
berfungsi sebagai view untuk Utilitas merupakan bagian penting
meredakan stres, buffer terhadap dalam perancangan rumah sakit.
panas dan polusi, serta sebagai Berikut analisis mengenai sistem
aromaterapi. air bersih dan pengolahan limbah.
b. Elemen Air a. Sistem Air Bersih
Penggunaan kolam berfungsi Terdapat alternatif sistem
untuk meredam panas dan distribusi yaitu up feed
sebagai terapi psikologi. distribution dan down feed
c. Elemen Keras (Hardscape) distribution. Dari alternatif
Dimanfaatkan sebagai jalur tersebut dipilih sistem down
pedestrian, area tangkapan air feed distribution karena tekanan
hujan, dan terapi. tidak terlalu besar, cara kerja
dan perawatan tangki sangat
H. Analisis Struktur dan Utilitas sederhana.
1. Analisis Struktur Sistem air bersih rumah sakit paru
Bertujuan mendapatkan desain dapat dilihat pada Gambar 7.
yang kuat untuk bangunan
bertingkat rendah. Selain itu
struktur juga mempertimbangkan
peraturan bangunan setempat.
a. Sub Structure
Berdasarkan keamanan,
kekokohan terhadap beban, dan
efektivitas pekerjaan serta Gambar 6. Sistem Air Bersih
ketinggian bangunan maka
terdapat beberapa pilihan
pondasi yang akan diterapkan. b. Sistem Pengolahan Air Limbah
Pondasi batu kali dipakai untuk Limbah dibedakan menjadi
bangunan 1 lantai. Pondasi foot limbah padat dan limbah cair.
plate dipakai untuk bangunan Pengolahan standar sesuai
dengan ketinggian 2-3 lantai. dengan peraturan Departemen
Pondasi tiang pancang dipakai Kesehatan RI.
untuk bangunan dengan Pengolahan limbah padat dan cair
ketinggian 4-5 lantai. dapat dilihat pada Tabel 3. dan
b. Super Structure Gambar 7.
Berdasarkan ketinggian lantai, Tabel 3. Pengolahan Limbah Padat
dimensi ruang, kekuatan, dan
efektivitas struktur maka Kategori Pengolahan
Radioaktif Diserahkan ke BATAN
(Badan Tenaga Nuklir
Rachel Greaty G, Sri Yuliani, Dyah S Pradnya P, Rumah Sakit Paru...

Nasional) Luas Lahan : 40.047,5 m2


Sangat Dibakar di insinerator Luas Bangunan : 20.000 m2
infeksius (Benda tajam dihancurkan Daya Tampung : 200 pasien
(dari dengan neddle crusher Kegiatan : Pelayanan kesehatan paru
laboratorium) terlebih dahulu)
Infeksius, Dibakar di insinerator
patologi, dan (Benda tajam dihancurkan
anatomi dengan neddle crusher
terlebih dahulu)
Sitotoksik Dikembalikan ke
distributor atau dilakukan
insinerator sekaligus
degradasi kimia Gambar 8. Eksterior
Kimia dan Dikembalikan ke
famasi distributor atau dilakukan
insinerator sekaligus
degradasi kimia
Umum Diletakkan pada Tempat
Pembuangan Sementara
(TPS)
Sumber: Depkes RI, 2007

Gambar 9. Interior

REFERENSI

Sekretariat Jenderal, Departemen Kesehatan


Gambar 7. Analisis Limbah Cair RI. 2007. Pedoman Teknis Sarana dan
Sumber: Depkes RI, 2007 Prasarana Rumah Sakit Kelas C.
Sragen dalam angka. 2014.
IV. KESIMPULAN (KONSEP DESAIN) Vidra Lidayana, M Ridha Alhamdani,
Konsep rancangan rumah sakit paru Valentinus Pebriano. 2013. Konsep dan
berpijak pada pendekatan healing environment Aplikasi Healing Environment dalam
sehingga menghasilkan desain yang nyaman Fasilitas Rumah Sakit. Jurnal Teknik
sekaligus terapi psikologis bagi pengguna Sipil, Vol. 13, No. 2
rumah sakit. Selain itu, pengolahan lansekap
pada bangunan rumah sakit paru tidak hanya
berfungsi sebagai peneduh dan barrier saja,
tetapi juga sebagai terapi sehingga mendukung
mempercepat pemulihan pasien.
Dari hasil analisis serta hasil korelasi
dari beberapa data di atas, maka diperoleh
hasil berupa rancangan Rumah Sakit Paru di
Kabupaten Sragen seperti terlihat pada
Gambar 9. dan Lampiran 1. yang
menunjukkan fasad. Pada Gambar 10. dan
Lampiran 2. menunjukkan tata ruang dengan
data bangunan sebagai berikut.
Bangunan : Rumah Sakit Paru
Lokasi : Jl. Maospati-Surakarta,
Kecamatan Sragen
Arsitektura, Vol. 14, No.1, April 2016

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tampak Rumah Sakit Paru

Lampiran 2. Rencana Tapak

Anda mungkin juga menyukai