Anda di halaman 1dari 16

REDESAIN RUMAH SAKIT JIWA DR.

SOEHARTO HEERDJAN
DENGAN PENDEKATAN BIOFILIK

REDESIGNING DR. SOEHARTO HEERDJAN PSYCHIATRIC


HOSPITAL USING BIOPHILIC DESIGN APPROACH
1
Maharani Hanna Shafiyya, 2Agung Wahyudi
1,2
Universitas Gunadarma
1
fiyyamaharani@gmail.com, 2 agung_wyd@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak
Meningkatnya masalah kesehatan jiwa di perkotaan menimbulkan adanya tuntutan terkait
layanan publik Rumah Sakit Jiwa. Sementara itu masalah kesehatan jiwa di Indonesia terkendala
oleh stigma dan diskriminasi. Tidak hanya terhadap penyakitnya, stigma juga terjadi terhadap
bangunannya yaitu Rumah Sakit Jiwa. Hal ini menyebabkan penderita enggan meminta
pertolongan profesional dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal ini membahas
tentang strategi pola desain biofilik yang diterapkan pada Rumah Sakit Jiwa di perkotaan yang
bertujuan untuk membantu proses pemulihan pasien dan mematahkan stigma pada bangunan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi (mixed methods) antara
penelitian kualitatif berupa data literatur delapan pola desain biofilik pada Rumah Sakit Jiwa
dan metode kuantitatif deskriptif dengan observasi kajian di Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan Jakarta melalui penyebaran kuesioner bergambar kepada pasien rawat inap
rehabilitasi (sudah dapat berinteraksi secara dua arah) untuk menemukan preferensi desain
berdasarkan delapan pola desain biofilik yaitu: koneksi visual dengan alam, variabilitas termal
dan udara, cahaya dinamis dan difus, pola dan bentuk biomorfik, koneksi material dengan alam,
kompleksitas dan ketertiban, prospek, dan pola perlindungan. Hasil kuesioner kemudian
dianalisis secara univariat, menghasilkan tampilan angka dari pengukuran yang diolah menjadi
persentase. Hasil penelitian ini adalah preferensi pasien terhadap delapan pola desain biofilik
dimana pasien menyukai Rumah Sakit Jiwa dengan banyak jendela, pemandangan/gambar
realistis seperti alam, kaya cahaya alami dengan bias bayangan tidak teratur, dan interior rumah
sakit dengan kombinasi tekstur kayu, warna pastel, serta permainan warna pada furnitur.
Kata kunci: desain biofilik, rumah sakit jiwa, kesehatan.

Abstract
The increase in mental health problems in urban areas raises demands related to psychiatric
hospital public services. Meanwhile, mental health problems in Indonesia are constrained by
stigma and discrimination. Not only against the disease, stigma also occurs against the building,
the Psychiatric Hospital. This causes sufferers for patients to ask for professional help and
undergo treatment at a psychiatric hospital. This journal discusses the strategy of biophilic design
patterns applied to psychiatric hospitals in urban areas that aims to help the recovery process of
patients and break the stigma on buildings. The research method used is a mixed methods
research of qualitative research in the form of literature data on eight biophilic design patterns
at the Psychiatric Hospital and descriptive quantitative methods with observations of studies at
the Soeharto Heerdjan Psychiatric Hospital Jakarta through the distribution of picture
questionnaires to rehabilitation inpatients (already able to interact in two directions) to find
design preferences based on eight biophilic design patterns: Visual connection with nature,
thermal and airflow variability, dynamic and diffuse light, biomorphic forms and patterns,
material connection with nature, complexity and order, prospect, and refuge. The questionnare
results will be analyzed using univariate analysis, which involves transforming measurements
into numerical representations, further processed into percentages. The results of this study are
patient preferences for eight biophilic design patterns where patients like psychiatric hospitals

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 223


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
with many windows, realistic landscapes / images like nature, rich natural light with irregular
light diffuse, and hospital interiors with a combination of wood textures, pastel colors, colorful
furniture.
Keywords: biophilic design, psychiatric hospital, mental health.

PENDAHULUAN merupakan suatu perancangan untuk manusia


Masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebagai organisme biologis, yang merujuk
masih terkendala stigma dan diskriminasi pada sistem pikiran tubuh sebagai indikator
(Kemenkes RI,2021). Hal ini membuat kesehatan dan kesejahteraan dalam konteks
penderita merasa malu untuk mendapatkan yang sesuai dan responsif secara lokal. Desain
perawatan. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa biofilik dapat mengurangi stres, meningkatkan
identik dengan sebuah bangunan suram fungsi kognitif dan kreatifitas, dan
dimana orang enggan menghabiskan waktu di mempercepat pemulihan psikis (Browning et
dalamnya (Nestor, 2017). Stigma terhadap al., 2014).
Rumah Sakit Jiwa harus dipatahkan, sehingga Di dalam buku 14 Pattern of Biophilic
penderita tidak malu lagi untuk datang Design (Browning et al., 2014) terdapat 14
meminta pertolongan professional pada pola desain biofilik. Pola tersebut telah
psikiater. Arsitektur yang baik diharapkan dikembangkan melalui penelitian
dapat menjadi salah satu cara untuk interdisipliner yang luas dan didukung oleh
mematahkan stigma terhadap Rumah Sakit bukti empiris dan karya para peneliti desain
Jiwa. Mengingat pengguna bangunan adalah biofilik. 14 pola desain biofilik yang dijadikan
seseorang yang memiliki masalah dengan sebagai panduan dalam mendesain yaitu:
Kesehatan mentalnya, banyak peneliti sepakat 1. Koneksi visual dengan alam, yaitu akses
bahwa alam menyumbang peran cukup besar pandang ke elemen alam, sistem
dalam membantu pemulihan psikologis kehidupan, dan proses alami yang terjadi
seseorang. Alam dapat membantu tingkat di alam. [P1]
pemulihan pasien lebih besar dibanding tanpa 2. Koneksi nonvisual dengan alam, yaitu
melihat alam (Ulrich, 1984). Alam/ruang hijau koneksi dengan alam yang diakses
dapat memberikan manfaat bagi kesehatan melalui indera manusia selain indera
mental dan kemungkinan lebih rendah pada penglihatan yaitu penciuman,
risiko kejiwaan (Engemann et al., 2019). pendengeran, peraba, dan perasa. [P2]
Kehadiran ruang hijau terbukti dapat 3. Stimulik sensori tidak berirama, yaitu
menurunkan depresi, meningkatkan koneksi stokastik dan fana dengan alam
perkembangan kognitif, dan mengurangi yang dapat dianalisa secara statistik
aktivitas saraf yang terkait dengan gangguan namun terkadang tidak disadari oleh
kejiwaan. individu. [P3]
Rumah sakit jiwa yang terletak di 4. Variabiltas thermal dan udara, yaitu
perkotaan jauh dari alam membuat sistem penghawaan dan kelembaban
konektivitas antara pasien dan alam terputus. udara yang mewakili lingkungan alami.
Maka dari itu diperlukan sebuah strategi pada [P4]
desain biofilik yang memanfaatkan alam 5. Kehadiran air, yaitu suatu kondisi yang
sebagai sumber restorasi. Di dalam buku 14 meningkatkan pengalaman suatu ruang
Pattern of Biophilic Design, Browning (2014) melalui penglihatan, pendengaran, atau
membagi 14 pola sebagai strategi desain sentuhan air. [P5]
biofilik yang dapat diterapkan di perkotaan 6. Cahaya dinamis dan difus, yaitu
yang jauh dari alam. Desain biofilik pemanfaatan intensitas cahaya dan

224 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
bayangan yang berubah seiring waktu dokter dan staf berperan besar dalam proses
untuk menciptakan kondisi perubahan pemulihan pasien. Ruang dalam Rumah Sakit
waktu seperti yang terjadi di alam. [P6] Jiwa masih sekedar berperan dalam mewadahi
7. Koneksi dengan sistem alam, yaitu aktivitas perawatan saja. Sehingga perhatian
kesadaran akan proses alami terutama kepada arsitektur ruang-ruang ini memiliki
pada perubahan musim dan karakteristik perhatian yang minim. Kualitas dan
perubahan temporal dari ekosistem yang karakteristik ruang pada Rumah Sakit
sehat. [P7] diberikan preferensi dan prioritas yang sangat
8. Pola dan bentuk biomorfik, yaitu kecil, sehingga kebutuhan psikologis dan
peniruan bentuk, pola, dan tekstur dari sosial pengguna hampir terabaikan yang
alam. [P8] mengakibatkan kurang manusiawinya ruang-
9. Koneksi material dengan alam, yaitu ruang. (World Health Organization, n.d.). Hal
penggunaan material yang berasal dari ini juga menyebabkan kurang manusiawinya
alam dengan pemrosesan mininal, ruangan-ruangan di Rumah Sakit Jiwa, hingga
sehingga masih terlihat dan terasa menimbulkan sebuah stigma. Oleh karena itu,
keasliannya. [P9] selain menggunakan pendekatan biofilik,
10. Kompleksitas dan ketertiban, yaitu suatu preferensi desain pasien juga perlu dikaitkan
bentuk pengulangan dengan menganut sehingga Rumah Sakit Jiwa dapat membantu
sistem hirarki spasial seperti yang proses pemulihan pasien secara lebih optimal.
ditemukan di alam. [P10] Sebuah penelitian terdahulu yang
11. Prospek, yaitu suatu ruang yang dilakukan oleh Nestor (2017) dalam
memberikan akses pandang yang luas, penelitiannya yang berjudul Östra Hospital
terbuka, dan lapang. [P11] Psychiatric Facility mengungkapkan bahwa
12. Perlindungan, yaitu suatu ruang yang terjadi penurunan yang signifikan dalam
memberikan rasa aman dan terlindungi. jumlah pemberian obat wajib dan penurunan
[P12] pada pembatasan fisik pada pasien
13. Misteri, yaitu suatu pola yang membuat (pemasungan) sesudah direnovasinya Rumah
individu tertarik untuk mengeksplor suatu Sakit menggunakan strategi desain pola
lingkungan lebih dalam/jauh untuk biofilik. Iyendo et al. (2018) dalam
memenuhi keiingintahuannya. [P13] penelitiannya yang berjudul The therapeutic
14. Risiko/tantangan, yaitu suatu pola yang impacts of environmental design interventions
memberikan sensasi rasa bahaya (tetap on wellness in clinical settings: A narrative
memenuhi standar keselamatan) namun review mengungkapkan pemandangan alam
menarik bahkan tidak tertahankan untuk pada Rumah Sakit meningkatkan kesehatan
ditelusuri. [P14] dan kesejahteraan pasien. Penelitian ini juga
memaparkan bahwa alam meningkatkan
Selain menggunakan pendekatan ketenangan dan mengurangi kecemasan pada
biofilik, sudut pandang/preferensi pasien juga pasien. Mihandoust et al. (2021) dalam
perlu menjadi pertimbangan. Dengan penelitiannya yang berjudul Exploring the
mempertimbangkan preferensi desain pasien, Relationship between Window View Quantity,
Rumah Sakit Jiwa dapat menjadi tempat Quality, and Ratings of Care in the Hospital
pemulihan dengan lingkungan yang mengemukakan pasien dengan kamar yang
menyehatkan serta membantu proses memiliki pemandangan hijau pada jendela dan
pemulihan pasien secara lebih optimal. ruangan yang diterangi oleh cahaya alami
Perawatan di Rumah Sakit Jiwa dominan dapat memperpendek masa durasi rawat inap
menggunakan terapi dan obat. Dimana para pasien.

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 225


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
Beberapa penelitian terdahulu yang methods) antara penelitian kualitatif
menguraikan strategi desain menggunakan berdasarkan pendekatan studi preseden Rumah
pendekatan desain biofilik adalah Sakit Jiwa yang menerapkan pola desain
pengimplementasian pola-pola desain biofilik biofilik, kemudian dilanjutkan dengan metode
yang dapat memberikan dampak positif pada kuantitatif deskriptif pada objek penelitian di
psikologis pengguna bangunan. Namun, masih Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
sedikit informasi yang meneliti tentang Jakarta melalui sampel kuesioner pada pasien
preferensi desain pengguna bangunan terhadap rawat inap rehabilitasi (sudah dapat beriteraksi
pola desain biofilik. Oleh karena itu selain dua arah).
pengimplementasian desain biofilik yang Seluruh pasien rawat inap yang telah di
ditujukan untuk membantu proses pemulihan rehabilitasi berjumlah 30 orang di Rumah
pasien, penelitian ini juga mengkaji preferensi Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan menjadi
desain pada pasien sebagai pengguna responden pada penelitian ini. Hasil kuesioner
bangunan yang akan dirancang. bertujuan untuk mengetahui preferensi desain
Penelitian ini bertujuan untuk pasien dengan variabel pola desain biofilik
memahami peran arsitektur dalam mendukung yang diterapkan pada studi preseden untuk
pemulihan pasien dengan gangguan kesehatan mendapatkan preferensi desain pasien
mental melalui pendekatan pola desain berdasarkan variabel pola desain biofilik. Pola
biofilik, mengeksplorasi preferensi desain dari yang diterapkan pada studi preseden yaitu:
sudut pandang pasien, serta mencari strategi koneksi visual dengan alam, variabilitas termal
desain pola biofilik yang dapat menciptakan dan udara, cahaya dinamis dan difus, pola dan
lingkungan terapeutik untuk membantu proses bentuk biomorfik, koneksi material dengan
pemulihan di Rumah Sakit Jiwa. alam, kompleksitas dan ketertiban, prospek,
dan pola perlindungan, dimana pola-pola ini
METODOLOGI PENELITIAN diterapkan pada Rumah Sakit Jiwa Östra
Metode penelitian yang digunakan Psychiatric Hospital dan Kronstad Psychiatric
adalah metode penelitian kombinasi (mixed Hospital.

Tabel 1. Delapan Pola Desain Biofilik yang Diterapkan di Kedua Rumah Sakit Jiwa.
Pola Östra Psychiatric Hospital Kronstad Psychiatric Hospital
Koneksi
visual view taman terlihat dari kamar Terdapat balkon taman disetiap lorong
dengan pasien, ruang bersama, dan area rumah bangsal, healing roof garden yang dapat
alam sakit. dilihat dari ruang bersama.
[P1]
Koneksi
non
visual
Tidak signifikan Tidak signifikan
dengan
alam
[P2]
Stimuli
sensorik
tidak Tidak signifikan Tidak signifikan
berirama
[P3]
Variabili
Jendela yang dapat dioperasikan Jendela yang dapat dioperasikan
tas

226 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
Pola Östra Psychiatric Hospital Kronstad Psychiatric Hospital
termal
dan
udara
[P4]
Kehadir
an air - -
[P5]
Cahaya
Cahaya alami dari courtyard / healing Cahaya alami dari courtyard / healing
dinamis
garden yang menyinari ruang roof garden yang menyinari ruang
dan
sekitarnya. Jendela yang dapat sekitarnya. Jendela yang dapat
difus
dioperasikan disetiap kamar pasien. dioperasikan disetiap kamar pasien.
[P6]
Koneksi
dengan
sistem Tidak signifikan Tidak signifikan
alam
[P7]
Pola dan
Dinding hijau dengan garis-garis
bentuk
- vertikal pada fasad rumah sakit sebagai
biomorfi
representasi bambu.
k [P8]
Koneksi
material
Furnitur dan interior hangat dengan Furnitur dan interior hangat dengan
dengan
dominasi tekstur kayu. dominasi tekstur kayu.
alam
[P9]
Komple
ksitas
Pengulangan bentuk denah berbentuk Pengulangan denah bangunan secara
dan
L secara horizontal. vertikal.
ketertiba
n [P10]
View ke ruang luar/ruang hijau yang View ke ruang luar/ruang hijau yang
Prospek
dapat diakses dari ruang bersama, area dapat diakses dari ruang bersama, area
[P11]
perawatan dan kamar pasien. perawatan dan kamar pasien.
Hirarki ruang. Privat (kamar), semi Hirarki ruang. Privat (kamar), semi
Perlindu privat (courtyard), semi publik privat (balkon taman), semi publik (roof
ngan (healing garden). Pasien dapat healing garden). Pasien dapat memilih
[P12] memilih untuk menikmati tamannya untuk menikmati tamannya sesuai
sesuai tingkat privasi pasien. tingkat privasi pasien
Misteri
- -
[P13]
Risiko/t
antanga - -
n [P14]
Sumber: Hasil analisis, 2023.

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 227


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
Gambar 1. Östra Psychiatric Hospital dan Kronstad Psychiatric Hospital
Sumber: ArchDaily, 2023.

Berdasarkan studi preseden pada Östra Rumah Sakit Jiwa Grogol dan berubah nama
Psychiatric Hospital dan Kronstad Psychiatric menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Hospital, terdapat delapan pola yang Heerdjan untuk menghilangkan stigma. Pasien
diterapkan yaitu: pola koneksi visual dengan rawat inap Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
alam [P1], variabilitas termal dan udara [P4], Heerdjan dihuni oleh pasien skizofrenia untuk
cahaya dinamis dan difus [P6], pola dan bangsal rawat inap dewasa, sedangkan bangsal
bentuk biomorfik [P8], koneksi material rawat inap anak dan remaja dihuni oleh pasien
dengan alam [P9], kompleksitas dan autism dan down syndrome yang sudah tidak
ketertiban [P10], prospek [P11], dan pola bisa ditangani oleh keluarganya. Area Rumah
perlindungan [P12]. Kedelapan pola akan Sakit terdiri dari beberapa bangunan pelayanan
dikaitkan dengan preferensi desain pasien terpadu, rawat inap dan rehabilitasi, bangunan
Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan penunjang IPSRS dan diklat, serta bangunan
Jakarta. penunjang.
Hasil kuesioner kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis univariat. Data Kompleksitas dan Ketertiban [P10]
dianalisis terhadap satu variable secara Pola kompleksitas dan ketertiban adalah
mandiri, tiap variabel dianalisis tanpa suatu bentuk pengulangan yang mengacu pada
dikaitkan dengan variabel lainnya. Hasil sistem hirarki spasial seperti yang ditemukan
analisis univariat berupa tampilan angka hasil pada alam. Pola ini dapat diterapkan pada
pengukuran yang kemudian diolah menjadi pengulangan sebuah denah rumah sakit yang
persentase. dapat memudahkan pengguna bangunan untuk
menemukan ruangnya. Bentuk pengulangan
∑𝑓 pada denah juga dapat membantu staf untuk
𝑃= 𝑥100%
𝑛 bekerja lebih efisien, karena disaat staf
Keterangan : menguasai tata letak ruang satu lantai otomatis
P = Persentase akan menguasai tata letak ruang di lantai atau
∑f = Frekuensi tiap kategori bangunan lainnya.
n = Jumlah Sampel Pada perancangan RSJ Soeharto
Heerdjan, pola ini diterapkan melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN pengulangan bentuk Y sehingga terbentuk
Pada penelitian ini Rumah Sakit Jiwa ruang hijau sebagai healing garden di
Dr. Soeharto Heerdjan terpilih menjadi objek tengahnya. Pengulangan sebuah denah pada
penelitian. Rumah Sakit ini mulai dibangun rumah sakit dapat memudahkan pengguna
pada tahun 1876 di Grogol, Jakarta. bangunan untuk menemukan ruangnya
Dahulunya Rumah Sakit ini memiliki nama (Nestor, 2017).

228 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
Gambar 2. Pengulangan Bentuk Y pada Perletakan Massa Bangunan
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Gambar 3. Fasad
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Bagian ini menjelaskan analisis dan Kesehatan mental, perilaku serta kebahagiaan
temuan penelitian atau proyek, yang orisinal. secara menyeluruh (Browning et al., 2014).
Pembahasan sangat direkomendasikan untuk Pada perancangan RSJ Soeharto
mendiskusikan antara teori, peraturan maupun Heerdjan, disaat pasien memasuki rumah sakit
referensi yang digunakan dengan akan langsung melihat taman dalam. Akses
mendialogkan hasil penelitian yang diperoleh, visual taman harus terlihat dari lobi, mudah
sehingga mendapatkan temuan baru. ditemukan, dan tidak tersembunyi (Epstein,
2019).
Koneksi Visual dengan Alam [P1]
Pola koneksi visual dengan alam hadir Prospek [P2]
pada alam melalui vegetasi dan tanaman. Pola Pola prospek mengizinkan pasien dan
ini dapat diterapkan pada desain melalui staf untuk memiliki akses pandang ke ruang
desain lasekap, taman dalam, dan foto hijau dari berbagai sudut dengan material
pemandangan alam pada area yang tidak transparan yang memberikan koneksi visual ke
diizinkan adanya tanaman. Koneksi visual ruang hijau. Hasil responden menunjukkan
dengan alam memiliki manfaat dalam 93% pasien menyukai rumah sakit dengan
meningkatkan suasana hati dan harga diri banyak jendela dengan pemandangan
(Barton&Pretty, 2010), mengurangi kelelahan pepohonan dan tanaman, sedangkan 7% pasien
perhatian, kesedihan, agresi, meningkatkan lain menyukai pemandangan perkotaan seperti

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 229


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
jalan raya dan rumah sekitar. Selain itu, 73% matahari yang menyorot langsung apabila
pasien menyukai posisi jendela di samping posisi jendela tepat berada di depan kasur
kasur. Pasien cenderung tidak menyukai silau pasien (Joseph, A., 2021).

Gambar 4. Taman Dalam yang Langsung Terlihat dari Resepsionis


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

View

Pemandangan pepohonan dan tanaman


Pemandangan perkotaan

Gambar 5. Grafik Responden – Prospek View


Sumber: Hasil responden, 2023.

Posisi jendela

Samping kasur Depan kasur

Gambar 6. Grafik Responden – Prospek Posisi Jendela


Sumber: Hasil responden, 2023.

Pada perancangan kamar rawat inap di samping kasur sesuai dengan preferensi
RSJ Soeharto Heerdjan, posisi jendela berada desain pasien dengan memerhatikan ambang

230 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
bawah jendela sehingga memaksimalkan itu, hasil responden menunjukkan 50% pasien
prospek view dari kasur pasien. menyukai bentuk bayangan tidak teratur,
seperti bayangan tidak teratur saat terpapar
Cahaya Alami dan Difus [P3] sinar matahari. 27% pasien menyukai
Cahaya merupakan aspek penting dalam bayangan teratur berpola kotak atau lingkaran,
pemulihan pasien. Cahaya alami matahari dan 23% pasien lainnya menyukai bayangan
dapat memberikan efek positif pada sistem teratur berpola garis. Pada perancangan RSJ
sirkadian pasien. selain itu, melihat bias Soeharto Heerdjan, rumah sakit didesain
bayangan dapat mengurangi stres hasil bentuk dengan memaksimalkan cahaya alami. Pada
pengalihan fokus yang disengaja, dan dapat kamar rawat inap pasien, jendela kamar
meningkatkan konsentrasi pasien (Joye, 2007). dilengkapi dengan secondaryskin berpola acak
Hasil responden menunjukkan 87% untuk memberikan bias bayangan tak
pasien menyukai rumah sakit yang kaya beraturan seperti bayangan daun yang terkena
dengan cahaya alami dan tidak gelap. Selain sinar matahari.

Gambar 7. Taman Dalam yang Langsung Terlihat dari Resepsionis


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Bias bayangan

Tidak teratur - dedaunan


Teratur - kotak/bulat
teratur - garis

Gambar 8. Grafik Responden – Bias Bayangan


Sumber: Hasil responden, 2023.

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 231


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
Gambar 9. Cahaya Alami dan Difus pada Kamar Rawat Inap VIP
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Gambar 10. Ruang konsultasi dengan jendela yang dapat dioperasikan


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Variabilitas Termal dan Udara [P4] sepoi angin yang dapat memberikan
Penghawaan dan kelembaban udara peningkatan kemampuan mengakses memori
yang baik memiliki dampak positif terhadap jangka pendek.
kenyamanan, fungsi kognitif, serta
memungkinkan peningkatan kemampuan Pola dan Bentuk Biomorfik [P7]
untuk mengakses memori jangka pendek Pola dan bentuk biomorfik adalah suatu
(Wigö, 2005). Sedangkan, peningkatan suhu pola-pola atau bentukan yang menyerupai
yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan alam. Pola ini dapat memberikan manfaat
perilaku agresif pasien. Penggunaan material Kesehatan dalam mengurangi stres karena
insulasi yang optimal, jendela yang dapat pengalihan fokus yang disengaja dan
dioperasikan dengan sensor (Eisele, F., meningkatkan konsentrasi (Browning et al.,
Flammer, E., Steinert, T., & Knoblauch, H., 2014). Hasil responden menunjukkan 73%
2021) dapat dilakukan untuk meminimalisir pasien lebih menyukai gambar atau wallpaper
suhu udara yang tinggi di dalam rumah sakit. bergambar alam yang realistis seperti
Pada perancangan RSJ Soeharto pepohonan dan bunga dibanding gambar
Heerdjan, ruang konsultasi dilengkapi dengan abstrak. Hal ini juga didukung oleh studi
jendela yang dapat dioperasikan. Sehingga preferensi seni pada Rumah Sakit Somatik
apabila cuaca di luar bangunan sedang baik, yang secara konsisten menemukan bahwa
jendela dapat dibuka untuk menghadirkan sebagian besar pasien lebih menyukai karya

232 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
seni yang merepresentasikan alam secara 2003). Pada perancangan RSJ Soeharto, pada
realistis, tetapi tidak menyukai gambar area yang tidak dapat menjangkau koneksi
abstrak, seni surealis, atau gambar lain yang visual ke ruang luar diberikan gampar
memberikan efek negatif pada emosi pemandangan alam. Selain untuk mendistraksi
(Carpman & Grant, 1993; Nanda, Eisen, & positif fokus pasien, gambar/wallpaper ini juga
Balandandayuthapani, 2008; Ulrich & Gilpin, berperan sebagai way finding.

Foto/gambar

Pemandangan alam Abstrak

Gambar 11. Grafik Responden – Preferensi Gambar


Sumber: Hasil responden, 2023.

Gambar 12. Pemandangan Hutan pada Area Mental Health Care Unit
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Gambar 13. Pemandangan Ladang Lavender pada Geriatri dan Fauna pada Anak
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 233


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
Koneksi Material dengan Alam [P8] Hasil responden menunjukkan 53%
Material alami lebih disukai daripada pasien menyukai ruang bersama dengan
material sintesis. Material alami lebih disukai kombinasi antara interior kayu dan permainan
daripada material buatan karena reseptor warna pada furnitur, 33% menyukai interior
manusia dapat membedakan antara alami dan monokrom dengan permainan warna pada
buatan, sehingga bahan yang diproses minimal furnitur, dan 13% menyukai ruang bersama
dari bentuk alami lebih disukai (Browning et dengan dominasi tekstur kayu baik interior dan
al., 2014). Pola koneksi material dengan alam furniturnya. Sedangkan pada kamar rawat inap
mendorong pasien mengeksplorasi hasil responden menunjukkan 67% pasien
karakteristik dan material alami yang optimal lebih menyukai menghadap dinding berwarna
untuk memberikan respon positif pada kognitif monokrom dan 33% lainnya menyukai dinding
dan fisiologis. bertekstur kayu.

Ruang bersama

Interior kayu + permainan warna furnitur


Interior monokrom + permainan warna furnitur
Interior + furnitur kayu

Gambar 14. Grafik Responden – Interior Ruang Bersama


Sumber: Hasil responden, 2023.

Kamar rawat inap

Menghadap dinding monokrom


Menghadap dinding tekstur kayu

Gambar 15. Grafik Responden – Interior Kamar Rawat Inap


Sumber: Hasil responden, 2023.

234 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
Gambar 16. Ruang Bersama
Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Gambar 17. Kamar Rawat Inap VIP


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Perlindungan [P5] Destigmatising Mental Health Through


Pola perlindungan dicirikan dengan Architecture (2021) mengungkapkan
memberikan rasa aman dan terlindungi bagi ketidaksukaannya terhadap blind spot atau
penggunanya. Pola ini memiliki manfaat bagi area Rumah Sakit yang tidak terjangkau oleh
Kesehatan dalam mengurangi rasa lelah, pengawasan perawat.
mengurangi iritasi, serta membantu Selain itu pada perancangan RSJ
meningkatkan konsentrasi, perhatian, dan Soeharto Heerdjan, didesain dengan
persepsi akan keselamatan (Browning et al., menghadirkan dua tipe healing garden. shared
2014). Pada perancangan RSJ Soeharto healing garden yang bersifat semi publik dan
Heerdjan, area rumah sakit didesain dengan private healing garden yang terdapat disetiap
meminimalisir titik buta sehingga pasien bangsal yang bersifat lebih privat. Hal ini
merasa aman karena tahu dirinya dalam bertujuan untuk memberikan kebebasan pada
pengawasan perawat. Hasil responden pasien untuk menikmati tamannya
menunjukkan 73% pasien ingin tahu bahwa berdasarkan preferensinya.
perawat dapat selalu mengawasinya sehingga Hasil responden juga menunjukkan 53%
keamanan pasien selalu terjaga. Hasil pasien menyukai shared healing garden dan
responden ini didukung oleh pernyataan private healing garden. 27% hanya menyukai
Lernbring seorang pasien di Rumah Sakit Jiwa shared healing garden, dan 23% pasien lainnya
Ostra dalam sebuah webinar yang berjudul hanya menyukai private healing garden.

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 235


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
Pengawasan

Ingin selalu dalam pengawasan perawat

Tidak ngin selalu dalam pengawasan


perawat

Gambar 18. Grafik Responden – Jangkauan Pengawasan Perawat


Sumber: Hasil responden, 2023.

Healing Garden

Healing garden privat dan bersama


Hanya healing garden bersama
Hanya healing garden privat

Gambar 19. Grafik Responden – Healing Garden


Sumber: Hasil responden, 2023.

Gambar 20. Nurse st. dan Healing Garden Privat


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

Gambar 21. Healing Garden Bersama


Sumber: Hasil perancangan, 2023.

236 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023
Tabel 2. Delapan Pola Desain Biofilik Berdasarkan Preferensi Pasien dan Penelitian
Sebelumnya
Berdasarkan Preferensi Desain
Berdasarkan Referensi
Pola Pasien Rawat Inap RSJSH
Penelitian/Jurnal
(sudah direhabilitasi)
Akses visual ke Healing Garden
Koneksi visual dengan yang dapat dilihat langsung saat
alam [P1] pertama kali pasien masuk ke
dalam Rumah Sakit.
Jendela yang dapat dioperasikan
Variabilitas termal dan menghadirkan sepoi angin yang
udara [P4] dapat meningkatkan memori
jangka pendek.

87% pasien menyukai ruangan yang


diterangi cahaya alami, tidak gelap.
Cahaya dinamis dan
50% pasien menyukai bias bayangan
difus [P6]
dengan bentuk organik/acak seperti
bias bayang dedaunan di pohon.

Pola dan bentuk 73% pasien menyukai gambar


biomorfik [P8] realistis menyerupai alam.

53% pasien menyukai ruangan


Koneksi material
dengan kombinasi antara motif kayu
dengan alam [P9]
dan permainan warna pada furnitur.

Pengulangan layout pada


Kompleksitas dan Rumah Sakit yang dapat
ketertiban [P10] memudahkan penghuni
menemukan ruangnya.
93% pasien menyukai Rumah Sakit
dengan banyak jendela yang
Prospek [P11]
memberikan pemandangan ke area
hijau seperti taman dan pepohonan.
73% pasien ingin memastikan bahwa
dirinya dalam jangkauan pengawasan
Perlindungan [P12] perawat dengan meminimalisir blind
spot. 53% pasien menyukai Shared
dan Private Healing Garden.

SIMPULAN pandang pasien juga perlu dijadikan


Keterbatasan alam di perkotaan pertimbangan dalam mendesain. Hal ini dapat
meminimalisir konektivitas antara pasien membuat Rumah Sakit Jiwa bekerja semakin
dengan alam. Untuk mengembalikan optimal karena terdapat partisipasi dari
konektivitas tersebut diterapkan beberapa pola persepsi pasien yang menggunakan Rumah
desain biofilik dengan melibatkan ruang hijau Sakit Jiwa itu sehari-hari. Berdasarkan hasil
dan tanaman pada Rumah Sakit Jiwa, sehingga penelitian di atas menunjukkan bahwa pasien
dapat membantu proses pemulihan psikologis cenderung menyukai beberapa aspek dalam
pasien. Selain menerapkan desain biofilik desain Rumah Sakit Jiwa yang melibatkan
berdasarkan kebutuhan kesehatan mental pemandangan taman melalui jendela,
pasien melalui peneltian dan para ahli, sudut representasi alam yang realistis melalui

Shafiyya, Wahyudi, Redesain rumah Sakit… 237


https://doi.org/10.35760/dk.2023.v22i2.9388
wallpaper, ruang dengan pencahayaan alami space in childhood is associated with
yang kaya dengan bayangan tak beraturan, lower risk of psychiatric disorders.
serta kombinasi tekstur kayu, warna pastel, dan Epstein, M. (2018). Mark Epstein: What
penggunaan permainan warna pada furnitur. Makes a Garden Therapeutic? Village
Selain itu, pola desain lainnya diterapkan Nurseries San Diego
melalui kehadiran healing garden sejak area Iyendo, T.O., Uwajeh, P.C., Ikenna, E.S.
resepsionis, jendela yang dapat dioperasikan (2016). The therapeutic impacts of
untuk memungkinkan sepoi angin masuk ke environmental design interventions on
dalam ruangan, dan struktur bangunan yang wellness in clinical settings: A narrative
kompak dengan pengulangan bentuk Y untuk review.
membentuk ruang tengah seperti healing Joye, Y. (2007). Architectural Lessons From
garden. Keempat belas pola biofilik di atas Environmental Psychology: The Case of
pada umumnya tidak bekerja sendiri melainkan Biophilic Architecture. Review of
saling berkaitan dengan pola lainnya yang General Psychology. Vol. 11, No. 4,
memberikan potensi paling signifikan, 305–328. 2007.
didukung dengan persepsi pasien. Mihandoust, S., Joseph, A., Kennedy, S.,
MacNaughton, P., & Woo, M. (2021).
DAFTAR PUSTAKA Exploring the Relationship between
Barton, J & J. Pretty (2010). What Is the Best Window View Quality, Quality, and
Dose of Nature and Green Exercise for Ratings of Care in the Hospital.
Improving Mental Health. Nanda, U., Eisen, S.L., Baladandayuthapani,
Environmental Science & Technology, V. (2008). Undertaking an Art Survey to
44, 3947–3955. Compare Patient Versus Student Art
Browning, W.D., Ryan, C.O., Clancy, Preferences.
J.O.(2014). 14 Patterns of Biophilic Talarosha, B (1999). Persepsi, Suatu
Design. New York: Terrapin Bright Fenomena dalam Arsitektur.
Green Ilc. Terrapinbg.com. (2017). Ostra Hospital
Eisele, F., Flammer, E., Steinert, T., & Psychiatric Facility.
Knoblauch, H. (2021). Aggressive Ulrich, R.S., Bogren, L., Gardiner, S.K., &
incidents in psychiatric hospitals on heat Lundin, S. (2018). Psychiatric ward
days. design can reduce aggressive behaviour.
Engemann, K., Pedersen, C.B., Arge, L., White Arkitekter. (2021). Webinar –
Tsirogiannis, C., Mortensen, P.B., Destigmatising Mental Health Through
Svenning, J.C. (2019). Residential green Architecture | White Arkitekter.

238 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 22 No.2 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai